Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hal ini menunjukkan sektor pertanian dan sektor bangunan merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat, akan tetapi peran sektor non basis tidak dapat diabaikan begitu saja. Karena dengan adanya sektor basis akan dapat membantu pengembangan sektor non basis menjadi sektor basis baru.

4.4. Analisis

Shift Share Analisis Shift Share digunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan konomi Kabupaten Pakpak Bharat dikaitkan dengan perekonomian daerah yang menjadi referensi, yaitu Provinsi Sumatera Utara. Analisis Shift Share dalam penelitian ini menggunakan variabel pendapatan, yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat. Pertumbuhan PDRB total Y dapat diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share, yaitu: a. Komponen Provincial Share PS adalah banyaknya pertambahan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat seandainya pertumbuhannya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara selama periode studi. b. Komponen Proportional Shift P, mengukur besarnya net shift Kabupaten Pakpak Bharat yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor PDRB Kabupaten Universitas Sumatera Utara Pakpak Bharat yang berubah. Apabila P +, artinya Kabupaten Pakpak Bharat berspesialisasi pada sektor-sektor yang pada tingkat Provinsi Sumatera Utara tumbuh relatif cepat dan apabila P -, berarti Kabupaten Pakpak Bharat berspesialisasi pada sektor-sektor di tingkat Provinsi Sumatera Utara pertumbuhannya lebih lambat atau sedang menurun. c. Komponen Differential Shift D, mengukur besarnya net shift yang diakibatkan oleh sektor-sektor tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di Kabupaten Pakpak Bharat dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional intern, seperti sumber daya yang baik akan mempunyai Differential Shift Component positif D 0, sebaliknya apabila secara lokasional tidak menguntungkan akan mempunyai Differential Shift Component yang negatif D 0. Analisis penentuan sektor ekonomi strategis dan memiliki keunggulan untuk dikembangkan dengan tujuan untuk memacu laju pertumbuhan Kabupaten Pakpak Bharat. Untuk mengetahui sektor spesialisasi daerah serta pertumbuhannya digunakan komponen Provincial Shre PS, Proportional Shift P, dan Differential Shift D. Hasil perhitungan analisis shift share PDRB Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2005-2009 pada Lampiran 7 dicantumkan pada Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Nilai Shift Share Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2005-2009 No Sektor Provincial Share PS Proportional Shift P Differential Shift D Total AY 1 Pertanian 35,4730 -11,3917 -9,1203 14,9610 2 Pertambangan dan Penggalian 0,0337 -0,0199 0,0022 0,0160 3 Industri dan Pengolahan 0,1716 -0.0501 -0,1015 0,0200 4 Listrik, Gas dan Air 0,1180 -0,0513 0,0263 0,0930 5 Bangunan 4,2825 2,5739 0,1276 6,9840 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,8880 0,2523 -2,1293 4,0110 7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,5295 0,4898 -0,3973 0,6220 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,5661 0,2485 0,0764 0,9910 9 Jasa-jasa 4,1067 0,8262 -1,3279 3,6050 Jumlah 51,1690 -7,0223 -12,8430 31,3030 Sumber: Data diolah 2011 Berdasarkan Tabel 4.5 pertumbuhan komponen proportional Kabupaten Pakpak Bharat selama periode tahun 2005-2009 ada yang bernilai negatif dan positif. Nilai P positif, berarti perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat berspesialisasi pada sektor yang sama yang tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Sebaliknya apabila nilai P negatif, berarti perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Sektor-sektor yang memiliki nilai komponen pertumbuhan proporsional positif, yaitu sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor Universitas Sumatera Utara pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor-sektor yang mempunyai nilai komponen pertumbuhan proporsional negatif, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor listrik, gas dan air. Nilai Differential Shift D sektor perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat selama periode tahun 2005-2009 ada yang positif dan negatif. Nilai D positif, berarti bahwa terdapat sektor ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai D negatif, berarti sektor tersebut tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Terdapat empat sektor dalam perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat dengan nilai D positif, yaitu: sektor pertambangan dan penggalian nilai D 0,0022, sektor listrik, gas dan air nilai D 0,0263, sektor bangunan nilai D 0,1276, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan nilai D 0,0764. Keempat sektor tersebut merupakan sektor yang pertumbuhannya cepat, sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam memacu pertumbuhan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat. Sedangkan lima sektor lainnya, yaitu sektor pertanian sektor industri dan pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa memiliki nilai D negatif, sehingga sektor-sektor tersebut pertumbuhannya lambat. Kedua komponen shift ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan Kabupaten Pakpak Bharat yang bersifat intern dan ekstern, di mana proportional shift dari Universitas Sumatera Utara pengaruh unsur-unsur luar yang bekerja dalam Provinsi Sumatera Utara dan differential shift adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja di dalam Kabupaten Pakpak Bharat. Pergeseran sektor yang terjadi pada PDRB Kabupaten Pakpak Bharat sebagaimana tercantum pada Tabel 4.6 menunjukkan ada tiga sektor yang mengalami penurunan penurunan kontribusi dari tahun 2005-2009. Tabel 4.6. Kontribusi Sektor PDRB Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2005- 2009 dalam persen Sektor Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Pertanian 69.33 68.15 66.85 65.93 64.96 Pertambangan dan Penggalian 0.07 0.06 0.06 0.06 0.06 Industri Pengolahan 0.34 0.32 0.30 0.29 0.28 Listri, Gas dan Air Minum 0.23 0.24 0.24 0.24 0.24 Bangunan 8.37 9.25 9.99 10.67 11.20 Perdagangan, Hotel dan Restoran 11.51 11.66 11.72 11.74 11.77 Pengangkutan dan Komunikasi 1.03 1.07 1.13 1.18 1.23 Keuangan dan Jasa 1.11 1.09 1.45 1.49 1.52 Jasa-jasa 8.03 8.15 8.26 8.40 8.73 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2010 Pada tabel terlihat bahwa sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri pengolahan mengalami penurunan kontribusi. Kontribusi sektor pertanian mengalami penurunan dari 69,33 persen menjadi 64,96 persen. Sektor pertambangan dan penggalian dari 0,07 persen menjadi 0,06 persen. Sektor industri pengolahan dari 0,34 persen menjadi 0,28 persen. Universitas Sumatera Utara

4.5. Pembahasan Per Sektor