Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P sebesar 0,8262 berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat Provinsi
Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D yang negatif sebesar -1,3279 berarti sektor ini pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan di tingkat
Provinsi. Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa
sektor jasa-jasa bukan merupakan sektor unggulan, walupun tergolong ke dalam sektor potensial dan pertumbuhannya lebih cepat di Provinsi Sumatera Utara, namun
bukan merupakan sektor basis.
4.6. Sektor Unggulan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah
Hasil analisa per sektor menunjukkan bahwa pada Kabupaten Pakpak Bharat memilik dua sektor yang merupakan sektor unggulan, yaitu sektor pertanian dan
sektor bangunan. Sektor pertanian memiliki beberapa komoditi yang layak dikembangkan, sehingga kontribusinya terhadap produksi pertanian meningkat dan
secara keseluruhan akan meningkatkan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat. Sektor bangunan memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat
disebabkan merupakan daerah pemekaran sehingga proses pembangunan yang berkesinambungan terus dilaksanakan untuk mensejahterakan masyarakat melalui
APBD Kabupaten Pakpak Bharat. Salah satu komoditi yang layak untuk dikembangkan adalah tanaman gambir.
Gambir hanya diproduksi di sebagian wilayah di Sumatera Utara, ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
suatu prospek yang bagus karena tidak banyak daerah yang menjadi saingan dari Kabupaten Pakpak Bharat dalam hal produksi gambir. Untuk itu perlu perhatian
khusus dalam rangka peningkatan produksi tanaman tersebut. Salah satu masalah yang paling berat adalah masalah pemasaran gambir tersebut. Pemerintah perlu
mencari tempat pemasaran gambir yang ada sehingga gambir tersebut bisa diekspor keluar daerah sehingga dapat menambah pendapatan daerah maupun dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Inilah pentingnya peran pemerintah daerah untuk memberdayakan komoditi unggulan
sebagai penggerak perekonomian daerah yaitu dalam proses pertukaran komoditas antar daerah yang mendorong masuknya pendapatan dari luar daerah ke Kabupaten
Pakpak Bharat. Pemahaman terhadap kondisi ekonomi daerah menjadi semakin penting
dengan diberlakukannya otonomi daerah. Pelimpahan kewenangan dan sumber daya finansial yang besar kepada Kabupaten Pakpak Bharat harus diikuti dengan
peningkatan efektivitas pembangunan ekonomi. Perencanaan harus didukung dengan data yang akurat dan analisis yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang
berkualitas dalam pembangunan ekonomi. Potensi pertumbuhan ekonomi adalah penting untuk diidentifikasi, melalui
penerapan alat analisis ekonomi regional dapat diperoleh informasi untuk embantu perencana dan pengambil keputusan di daerah guna mengetahui kondisi
perekonomian, mengendalikan tingkat pertumbuhan, mengetahui kecenderungannya dan meramalkan dampak keputusan di masa mendatang. Prioritas pembangunan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi di Kabupaten Pakpak Bharat haruslah di dasarkan pada sektor dan sub sektor unggulan, tidak hanya di dasarkan pada sumber daya alam yang dimiliki, tetapi
juga memperhatikan teknologi dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga produk- produk yang dihasilkan akan mempunyai daya saing yang tinggi, karena didukung
oleh potensi spesifik yang dimiliki Kabupaten Pakpak Bharat. Sektor Pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja
di Kabupaten Pakpak Bharat. Berdasarkan data dasar kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008 diketahui bahwa 6.485 Kepala Keluarga bekerja pada sektor pertanian.
Ini berarti 77,72 dari keseluruhan kepala keluarga 8344 KK di Kabupaten Pakpak Bharat bekerja pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan dan jenis Pekerjaan Kecamatan
Jenis Pekerjaan Petani
Wiraswasta Supir PNS TNIPolri
Lainnya Jumlah
Salak 854
162 6
172 9
49 1252
STU Jehe 1628
171 5
95 9
39 1947
Pagindar 199
10 15
7 231
STU Julu 555
55 25
90 19
744 PGGS
604 75
11 82
1 19
792 Kerajaan
1318 197
25 130
4 54
1728 Tinada
694 45
16 66
16 837
Siempat Rube 633
61 9
74 24
12 813
Total 6485
776 97
724 47
215 8344
Sumber: Data Dasar Kabupaten Pakpak Bharat 2008 Perkembangan sektor pertanian akan mendorong perkembangan sektor yang
menggunakan produk sektor pertanian sebagai inputnya forward linkage dan sektor
Universitas Sumatera Utara
yang produknya merupakan input bagi sektor pertanian backward linkage. Peningkatan permintaan terhadap produk sektor pertanian akan mendorong
penambahan jumlah produksi, sehingga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Kondisi yang sama akan terjadi pada sektor
lainnya, sehingga pengembangan sektor pertanian akan mendorong terjadi pengembangan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
Sebagai basis perekonomian masyarakat, maka pembangunan pada sektor pertanian di pedesaan juga dapat lebih menjamin pemerataan pendapatan, karena
sebagian besar masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat tinggal di pedesaan dan menggantungkan hidupnya pada sektor ini
. 4.7.
Arah dan Kebijakan Pembangunan Wilayah di Kabupaten Pakpak Bharat
Analisis penentuan sektor unggulan diperlukan sebagai dasar untuk perumusan pola kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat di masa
mendatang, sehingga kebijaksanaan pembangunan ekonomi dapat di arahkan untuk menggerakkan sektor-sektor tersebut. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dapat
menentukan alokasi dan prioritas anggaran untuk sektor pertanian secara signifikan untuk memacu perkembangan atau pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga
mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat. Saat ini sektor bangunan merupakan sektor yang tumbuh dengan sangat pesat
pada saat ini. Rata-rata laju pertumbuhan sektor bangunan pada tahun 2005-2009 mencapai 14,51, yang merupakan sektor yang paling tinggi rata-rata
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhannya pada periode tersebut. Hasil dari analisis Tipologi Klassen juga menunjukkan bahwa sektor bangunan termasuk pada Kuadran I yaitu sektor yang
maju dan tumbuh cepat. Demikian juga melalui analisa LQ yang menunjukkan bahwa sektor bangunan merupakan sektor basis dalam perekonomian. Tetapi harus dicermati
bahwa Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah otonomi baru dimana pembangunan infrastruktur merupakan suatu keharusan karena sebelumnya
Kabupaten Pakpak Bharat masih memiliki sarana infrastruktur yang sangat terbatas. Sebagai Kabupaten yang baru Pakpak Bharat harus membangun gedung-gedung
perkantoran, gedung sekolah, gedung sarana kesehatan, jalan, irigasi dan banyak lagi bangunan fisik yang sedang giat-giatnya dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan
sektor bangunan bertumbuh sangat cepat di Kabupaten Pakpak Bharat. Tetapi seiring dengan sudah dibangunnya dan terpenuhinya semua sarana fisik dan infrastruktur
maka pada masa yang akan dating sektor bangunan tidak akan mengalami pertumbuhan yang cepat seperti pada masa sekarang ini. Oleh karena itu, sektor
bangunan tidak dapat dijadikan sektor unggulan pada jangka panjang atau dengan kata lain, sektor bangunan merupakan sektor unggulan yang sementara accidental.
Untuk kebijakan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat harus dapat menitikberatkan pada sektor yang benar-benar dapat diharapkan menjadi unggulan
dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisa diatas maka sektor yang dapat menjadi unggulan tersebut adalah sektor Pertanian. Walaupun menurut analisa Tipologi
Klassen sektor pertanian termasuk sektor yang maju tapi tertekan, karena pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara lebih besar daripada
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat yaitu 4,33 berbanding 4,12. Hal ini terjadi dikarenakan banyak daerah-daerah lain di Sumatera Utara yang
juga merupakan daerah pertanian yang turut berperan mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Sumatera Utara. Dari data PDRB Kabupaten Pakpak Bharat diketahui
bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai distribusi paling besar diantara Sembilan sektor yang ada. Rata-rata distribusi sektor pertanian terhadap
PDRB Kabupaten Pakpak Bharat pada periode 2005-2009 adalah sebesar 67,04. Ini berarti lebih dari setengah dari PDRB Kabupaten Pakpak Bharat berasal dari sektor
pertanian. Masyarakat Pakpak Bharat juga sebagian besar menggantungkan ekonominya pada sektor ini, atau dapat dikatakan bahwa sektor pertanian mempunyai
serapan tenaga kerja yang paling tinggi diantara sektor lainnya. Perencanaan dalam penentuan kebijakan pembangunan harus diarahkan untuk
mendukung kemajuan sektor pertanian. Pengembangan sektor bangunan dan konstruksi dapat dilakukan dengan cara pembangunan irigasi atau pembangunan jalan
usaha pertanian yang dapat membantu pengembangan sektor pertanian. Untuk sektor industi pengolahan harus diarahkan kepada industri yang dapat mengolah produksi
yang dihasilkan oleh sektor pertanian yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Hal ini sangat berguna agar para pelaku ekonomi di sektor pertanian terpacu untuk
meningkatkan produktivitasnya. Sektor pertanian diharapkan dapat menciptakan backward linkage dan forward linkage bagi sektor-sektor lainnya yang berhubungan
langsung dengan sektor ini.
Universitas Sumatera Utara
Peranan pemerintah sangat besar dalam peningkatan sektor pertanian ini, khususnya dalam menjalin kerja sama dengan pihak yang berada diluar dari batas
wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat dalam memasarkan produk pertanian yang dimiliki. Selain itu pemerintah juga dapat mencari pihak yang mau
menanamkan investasi di Kabupaten Pakpak Bharat dalam bentuk pembangunan industri yang langsung menggunakan bahan baku dari hasil pertanian yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat. Ini diharapkan akan menciptakan multiplier effect dan juga meningkatkan serapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan
PDRB Kabupaten Pakpak Bharat itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan tentang analisis penentuan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Pakpak Bharat dengan pendekatan sektor
pembentuk PDRB dapat ditentukan beberapa kesimpulan, yaitu: 1.
Hasil analisis menurut Klassen Typology menunjukkan bahwa sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, yaitu sektor bangunan.
2. Hasil perhitungan indeks Location Quotient sektor yang merupakan sektor basis
LQ1, yaitu sektor pertanian dan sektor bangunan. 3.
Hasil analisis shift share menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor kompetitif, yaitu sektor sektor bangunan, dan sektor keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan. 4.
Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga alat analisis menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan dengan kriteria tergolong ke dalam sektor yang
maju dan tumbuh dengan pesat, sektor basis dan kompetitif, yaitu sektor bangunan.
Universitas Sumatera Utara