19
atau akta tersebut didegradasikan kekuatan pembuktiannya sebagai akta yang mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan.
2. Konsepsi
“Konsep adalah suatu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang
disebut dengan operational definition
18
. Pentingnya definisi profesional adalah untuk menghindari perbedaaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu
istilah yang dipakai”
19
. Konsepsi merupakan unsur pokok dalam suatu penelitian atau untuk membuat
karya ilmiah. Sebenarnya yang dimaksud dengan konsepsi adalah “suatu pengertian mengenai sesuatu fakta atau dapat berbentuk batasan atau definisi tentang sesuatu
yang akan dikerjakan. Jadi jika teori kita berhadapan dengan sesuatu hasil kerja yang telah selesai, sedangkan konsepsi masih merupakan permulaan dari sesuatu karya
yang setelah diadakan pengolahan akan dapat menjadikan suatu teori”
20
. Konsepsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris menjelaskan tentang pengertian Notaris : “Pejabat umum yang berwenang
18
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1993,
Halaman 10.
19
Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara Medan: PPs-USU, 2002, Halaman 35.
20
Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, Halaman 5.
Universitas Sumatera Utara
20
untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya yang sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.”
Perlindungan hukum mengandung dua aspek, yaitu preventif dan represif. Perlindungan hukum preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, dengan
melakukan pengawasan terhadap aktivitas yang dilakukan sesuai dengan norma- norma hukum sedangkan perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa, dengan mengembalikan pada situasi sebelum terjadinya pelanggaran norma-norma hukum
Akta Menurut Pasal 1869 Kitab Undang-undang Hukum Perdata selanjutnya disebut KUHPdt, adalah sebuah surat yang harus diberi tanda tangan yang di
dalamnya memuat peristiwa yang menjadi dasar dari suatu hak atau perikatan. Keharusan adanya tanda tangan, bertujuan untuk membedakan akta yang satu dari
akta yang lain.
21
Notaris menurut Undang-undang Jabatan Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
22
Kepolisian adalah segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
23
21
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Edisi IV, Liberty, Yogyakarta, 1993, hlm.120.
22
Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
23
Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.
Universitas Sumatera Utara
21
Pemeriksaan polisi adalah Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban di tingkat kepolisian.
G. Metode Penelitian 1.
Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Deskriptif karena dalam penelitian ini akan dipaparkan perlindungan hukum terhadap Notaris yang diperiksa Polisi. Bersifat
analistis, karena terhadap data yang diperoleh itu dilakukan analistis data secara kualitatif.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ialah pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan yang mengidentifikasi pola hubungan antara penegak
hukum dan pemegang kekuasaan di satu pihak serta masyarakat umum di lain pihak, serta faktor-faktor sosial yang mempengaruhi penegakan hukum terhadap adanya
perlindungan hukum kepada Notaris.
2. Sumber Data