9. Kotak melihat film basah yang baru dikeluarkan dari cairan penetap. 10. Rak gantungan film untuk film yang basah.
11.
Lemari pengering.
2.7 Radiobiologi
Cabang ilmu yang mempengaruhi efek radiasi terhadap tubuh manusia atau jaringan yang hidup disebut radiobiology. Pengaruh ini dapat berupa pengaruh fisika, kimia
atau keduanya. Radiasi mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung Sikri, 2001.
a. Langsung
Volume sensitif dalam sel seperti molekul, atom dirubah oleh absorpsi energi langsung dari radiasi. Aksi langsung ini dijelaskan dalam teori target. Dimana volume
sensitif adalah diasumsikan sebagai target dan produksi ionisasi akan terjadi. Tubrukan tunggal terjadi cukup menghasilkan inaktivasi. Jumlah sel yang bertahan
hidup akan berkurang secara eksponensial dengan dosis.
b. Tidak langsung
Volume yang tidak aktif bukan volume yang menyerap energi. Radiasi yang menyebabkan uraian kimia dari berbagai enzim yang mengarah pada kehancurannya.
Umumnya sel akan mati pada saat pembelahan mitotic akibat radiasi. Berikut ini adalah jaringan yang sensitive terhadap radiasi :
a. Sel pembuluh darah b. Organ reproduksi
c. Jaringan tulang dan granula d. Epithelium dari canal alimentary
e. Skin dan otot f. Jaringan saraf
Ada gap waktu antara ekspose dan gejala klinis. Ini dikenal sebagai periode laten. Periode laten dapat berbentuk jam hingga beberapa tahun. Secara persial tergantung
pada dosis. Semakin besar dosisnya semakin kecil periode latennya. Penyinaran sel dapat mengakibatkan hal sebagai berikut Sikri, 2001 :
1. Menghambat bitosis
Universitas Sumatera Utara
Ini mengacu kepada keterlambatan mitosis yaitu pembelahan sel. Tingkat keparahan efek tergantung kepada tingkat dosis dan jumlah dosis. Efek ini dapat bersifat
temporer atau permanen. 2. Aberasi kromosom
Radiasi dapat menyebabkan putusnya kromosom. Umumnya ini dapat terjadi dan kerusakan tidak dapat dilihat. Ini menghasilkan beberapa bagian bahan yang tidak
ditransferkan ke sel belahan. Tipe aberasi :
a. Kelengketan Ini mengarah pada pembentukan jembatan temporer atau permanen dan mencegah
pemisahan kromosom bersih selama pembelahan sel. b. Kromosom asentrik atau disentrik
Sebagai hasil uraian kromosom dan pengaturan selama pembelahan satu kromosom tidak memiliki sentrome asentrik sementara yang lain memiliki dua sentromer
disentri. Disentrik mengarah pada jembatan dan asentrik akan hilang dari sel selama pembelahan.
c. Translokasi Bagian yang putus akan menyatukan kromosom lain atau dua kromosom yang
merubah potongan uraian. d. Delesi atau penghapusan
Bagian terminal dari kromosom dapat di putus dan diperlambat. 3. Mutasi sel
Ini merupakan perubahan dalam karakteristik gen yang termanifestasi sebagai efek genetika.
4. Kematian sel akibat penyinaran dapat mengakibatkan kematian sel dan ini mengarah pada perubahan dalam sifat fisik struktur sel yang vital.
Efek biologi dapat dikategorikan ke dalam Sikri, 2001: a. Somatic
Efek somatic adalah efek yang terjadi pada indifidu yang kontak langsung. b. Genetika
Efek ini dipertahankan dalam genetikan yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
c. Stokastik Dimana kemungkinan efek berlangsung selain dari pada tingkat keparahannya
sebagaimana dinyatakan sebagai fungsi dosis tampa ambang batas. Contohnya karsinoma, leukemia, efek hereditas.
d. Non stokastik Dimana tingkat keparahan efeknya berfariasi dengan dosis ambang batasnya terjadi.
Contohnya katarak, memperpendek rentang hidup, kemandulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian