4.2. Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Paru-paru
Std. Deviasi = 0.456
Gambar 4.2 Grafik pengaruh suhu terhadap densitas paru-paru
Gambaran paru-paru pada radiograf lebih hitam dari tulang iga. Ini disebabkan karena paru-paru berisi udara yang memiliki nomor atom yang lebih kecil. Sinar X
yang melalui paru-paru hanya sedikit yang diserap sehingga lebih banyak yang sampai ke film. Sehingga gambaran paru-paru tampak lebih hitam dari pada gambar
tulang iga. Menurut G. Simon 1981, makin rendah berat atom atau kepadatan suatu bahan makin besar tembus sinarnya. Nilai densitas pada paru-paru juga lebih tinggi
dari pada tulang iga terutama pada suhu 29 C.
Berdasarkan hasil analisa dengan uji Anova 5 terdapat bahwa Prob 0,019 α 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada pengaruh suhu terhadap densitas
paru-paru. Kemudian untuk melihat kekuatan hubungan suhu dengan densitas paru-paru
dengan melihat interpretasi koefisien korelasi nilai r diketahui bahwa nilai r = 0,937 artinya kekuatan hubungan tersebut kategori hubungan sangat kuatsempurna.
Selanjutnya untuk melihat garis persamaan regresi linier dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Suhu
o
C
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Regresi Dari Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Paru-paru
Coeffi cients
a
8.924 3.158
2.826 .066
9.748 2.104
.937 4.632
.019 Const ant
Paru-paru Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: Suhu a.
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, maka persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : ý = 8.924 + 9.748 x
i
Dimana ý = Suhu x
i =
Densitas Paru-paru Koefisen regresi bernilai positif 9.748 menyatakan hubungan yang bersifat
searah terhadap densitas tulang iga dengan kata lain bahwa semakin tinggi nilai suhu developer yang digunakan maka akan berpengaruh positif terhadap densitas paru-
paru.
4.3. Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Jantung
Std. Deviasi = 0.081
Gambar 4.3 Grafik pengaruh suhu terhadap densitas pada jantung
Suhu
o
C
Universitas Sumatera Utara
Gambaran jantung pada radiograf tampak lebih putih dari organ disekitarnya. Ini disebabkan karena jantung berisi darah yang akan dipompakan keseluruh tubuh.
Nilai densitas jantung sedikit lebih tinggi dari organ usus yang berada didekatnya. Berdasarkan hasil analisa dengan uji Anova 5 terdapat bahwa prob 0,005
α 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada pengaruh suhu terhadap densitas pada jantung.
Kemudian untuk melihat kekuatan hubungan suhu dengan densitas pada jantung dengan melihat interpretasi koefisien korelasi nilai r diketahui bahwa nilai r
= 0,975 artinya kekuatan hubungan tersebut kategori hubungan sangat kuatsempurna. Selanjutnya untuk melihat garis persamaan regresi linier dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Regresi Dari Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Pada Jantung
Coeffi cients
a
4.279 2.505
1.708 .186
57.078 7.457
.975 7.655
.005 Const ant
Jantung Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Dependent Variable: Suhu a.
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, maka persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : ý = 4.279 + 57.078 x
i
Dimana ý = Suhu x
i =
Densitas Pada Jantung
Koefisen regresi bernilai positif 57.078 menyatakan hubungan yang bersifat
searah terhadap densitas pada jantung dengan kata lain bahwa semakin tinggi nilai suhu developer yang digunakan maka akan berpengaruh positif terhadap densitas
pada jantung.
Universitas Sumatera Utara
4.4. Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Jaringan