2.4 Suhu
Suhu atau temperature adalah besaran yang menunjukka n derajat panas atau dingin suatu benda Indrajati, 2000. Alat ukurnya disebut thermometer. Suatu benda baik
padat, cair, maupun gas terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil dan molekul. Jika suatu benda dipanaskan maka molekul-molekul itu bergerak lebih cepat. Gerakan
antara molekul-molekul itu menyebabkan saling dorong sehingga jarak antara molekul tersebut semakin lebar sehingga perlu ruang besar. Hal tersebut dinamakan
bahwa benda tersebut memuai. Tetapi sebaiknya jika suatu benda didinginkan maka molekul tersebut daya geraknya menurun sehingga menyebabkan daya tarik antara
molekul semakin kecil, hal tersebut dinamakan bahwa benda tersebut menyusut. Pada zat cair kenaikan suhu hanya akan mempengaruhi perubahan volume.
Perubahan tersebut akibat terjadinya pemuaian akibat panas. Oleh karena itu suhu erat kaitannya dengan kalor panas. Kalor adalah bentuk energy yang dapat
berpindah dari suatu benda ke benda yang lain. Apabila kedua benda yang suhunya berbeda disatukan maka suatu saat akan terjadi keseimbangan ternal atau mengalami
suhu yang sama Azas Black keseimbangan ternal terjadi karena adanya perpindahan kalor.
2.5 Densitas
Densitas adalah derajat kehitaman suatu film radiograf yang disebabkan oleh pancaran cahaya tampak ataupun sinar X yang mengenai butiran-butiran perak helida
penyusun emulsi film Chesney, 1976. Densitas dapat diukur dengan sebuah alat ukur yang disebut densitometer. Densitometer adalah instrument yang digunakan
membaca tingkat penghitaman pada film. Alat tersebut dilengkapi dengan sensor cahaya yang didesain untuk menangkap jumlah cahaya yang keluar dari sumber
cahaya setelah melalui film. Sebelum pengukuran densitometer harus dikalibrasi dengan cara mengukur jumlah cahaya dari sumber. Hal ini dilakukan dengan menekan
sensor sehingga menempel pada sumber cahaya dan untuk itu dilakukan pengukuran layar baca dimulai dari angka nol. Densitas suatu radiograf adalah nilai kehitaman
dari gambar radiograf atau banyaknya cahaya yang diserap pada daerah tertentu pada film. Densitas akan berbanding lurus dengan faktor eksposi intensitas radiasi yang
sampai ke film artinya apabila intensitas radiasi yang sampai ke film banyak , nilai densitas akan tinggi. Rentang densitas yang dijumpai pada gambar radiograf secara
umum berkisar antara 0,25 -2,5 Meredith, 1972.
Universitas Sumatera Utara
D
=
2.4
D = Densitas I
= Intensitas cahaya mula-mula I
1
= Intensitas cahaya setelah melalui objek
Menurut Meredith 1977 jumlah radiasi sinar X yang ditangkap film dipengaruhi oleh:
1. Tegangan tabung kV Tegangan tabung dinaikkan maka intensitas sinar X yang dihasilkan juga meningkat,
yang akan meningkatkan energi sinar X. Energi sinar X meningkat maka kemampuan menembus bahan akan tinggi sehingga sinar X yang sampai ke film pun akan
meningkat. Jadi dengan meningkatkan tegangan tabung maka meningkatkan intensitas radiasi dengan demikian densitas akan meningkat.
2. Arus tabung mA Arus tabung merupakan banyaknya arus dalam tabung. Maka dengan meningkatkan
arus tabung maka jumlah jumlah elektron yang bergerak ke katoda menuju anoda semakin banyak. Dengan demikian sinar X yang dihasilkan semakin banyak dimana
akan meningkatkan radiasi sinar X menuju film yang akan meningkatkan densitas. 3. Waktu eksposi s
Dengan menaikkan waktu eksposi maka densitas yang dihasilkan akan meningkat. Dengan waktu eksposi yang lama akan menyebabkan sinar X yang ditangkap film
semakin banyak. Beberapa kesalahan umum dalam radiografi yaitu Simon, 1981 :
1. Terlalu gelap Ini disebabkan karena penyinaran yang berlebihan.
2. Terlalu terang Ini disebabkan oleh penyinaran yang kurang.
3. Terlalu kelabu Ini disebabkan oleh beberapa sebab yaitu :
a. Teknik kamar gelap yang salah, misalnya obat pencuci terlau banyak dipakai, tidak cukup waktu pencuciannya, tidak dipergunakannya alat
pengukur waktu, suhu yang tidak tepat dari obat pencucian, tidak
Universitas Sumatera Utara
menggunakan thermometer, salah membuat cairan pencuci, tidak tersedia pengukur cairan yang teliti.
b. Film yang sudah habis masa pakainya. c. kV terlalu tinggi.
4. Gambar terlalu kabur Ini disebabkan oleh karena :
a. Fokus terlalu besar pada tabung sinar X. b. Objek yang bergerak.
c. Kaset yang rusak. d. Jarak antara tabung dan film kurang atau bagian tubuh yang hendak di foto terlalu
jauh dari film.
2.6 Kamar gelap