Kerangka Pemikiran Analisis Tata Niaga Bawang Merah di Kabupaten Samosir

murahnya dan 2 mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran produk tersebut. Untuk mencapai tingkat efisiensi pemasaran tersebut perlu ditekan biaya pemasaran terutama dengan mengurangi keuntungan – keuntungan yang tidak wajar dari pedagang perantara. Pasar yang tidak efisien akan terjadi jika biaya pemasaran semakin besar dengan nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar. Sedangkan efisiensi pemasaran terjadi jika : 1 harga pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran lebih tinggi, 2 persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi, 3 adanya kompetisi pasar yang sehat Soekartawi, 2002 .

2.3 Kerangka Pemikiran

Dalam jalur tata niaga bawang merah terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu petani sebagai penyedia komoditi, pedagang perantara, dan konsumen akhir. Ada beberapa saluran pemasaran produk pertanian yang ditujukan untuk segmen pasar konsumen, demikian juga dengan bawang merah. Beberapa petani atau produsen menjual langsung hasil panennya kepada konsumen. Ada juga produsen yang menjual hasil panennya kepada pedagang perantara. Panjang – pendeknya saluran pemasaran ini dilihat dari banyaknya jumlah pedagang perantara yang terlibat dalam saluran tersebut. Universitas Sumatera Utara Pedagang perantara yang terlibat mungkin menjalankan lebih dari satu fungsi pemasaran. Fungsi – fungsi pemasaran tersebut meliputi : fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau penyimpanan serta kegiatan pendistribusian, penerapan standardisasi produk, penyediaan dana financing , penanggungan resiko, serta penyediaan informasi pasar. Dalam menjalankan fungsi – fungsi pemasaran, pedagang perantara memperoleh balas jasa berupa margin pemasaran yaitu selisih harga yang dibayar konsumen dengan harga yang diterima produsen. Margin pemasaran ini oleh pedagang perantara dialokasikan di antaranya untuk biaya – biaya yang diperlukan lembaga pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran yang disebut biaya pemasaran atau biaya fugsional dan keuntungan lembaga yang terlibat di dalam penyampaiannya. Margin pemasaran ini akan mempengaruhi efisiensi pemasaran, dalam banyak hal semakin tinggi biaya pemasaran maka saluran pemasaran tersebut akan semakin tidak efisien. Elastisitas transmisi digunakan untuk menjelaskan perbandingan persentase perubahan harga di tingkat pengecer dengan persentase perubahan harga di tingkat produsen. Analisis elastisitas transmisi ini memberikan gambaran bagaimana harga yang dibayar konsumen akhir ditransmisikan kepada petani produsen. Secara sistematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Tata Niaga Bawang Merah Petani Konsumen Lembaga Tata Niaga Fungsi Tata Niaga Margin Tata Niaga Harga di tingkat konsumen Harga di tingkat petani Efisiensi Tata Niaga Elastisitas Transmisi Harga Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis Penelitian