Dinas Pertanian, Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Simanindo dan Palipi, serta instansi lain yang berkaitan dengan penelitian.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menyelesaikan masalah 1 dan 2, digunakan analisis deskriptif dengan cara menggambarkan yaitu dengan menganalisis :
1 saluran tata niaga yang dilalui mulai dari produsen petani bawang merah hingga ke konsumen di daerah penelitian,
2 fungsi – fungsi tata niaga yang dilakukan oleh pedagang perantara dalam tata niaga bawang merah di daerah penelitian.
Untuk menghitung margin tata niaga dan distribusinya pada masing – masing lembaga perantara pada masalah 3, digunakan rumus :
:
Keterangan : MP = Margin Tata Niaga
Pr = Harga di tingkat pengecer Pf = Harga di tingkat petani produsen
Share biaya SB
i
masing – masing lembaga perantara menggunakan model : SB
i
=
Universitas Sumatera Utara
Share keuntungan SK
i
masing – masing lembaga perantara menggunakan model :
SK
i
= Share petani produsen S
f
masing – masing lembaga perantara menggunakan model :
S
f
= Untuk analisis nisbah margin keuntungan, secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut :
Keterangan : I = keuntungan masing – masing lembaga tata niaga
bti = biaya tata niaga masing – masing lembaga Sihombing, 2011 .
Untuk menghitung koefisien elastisitas transmisi harga bawang merah pada masalah 4 digunakan rumus :
E
tr
=
Keterangan : Etr = Elastisitas Transmisi Harga
b = Koefisien regresi Pf = Harga di tingkat petani
Pr = Harga di tingkat pengecer Sihombing, 2011 .
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran tata niaga pada masalah 5 digunakan rumus :
Keterangan : e = efisiensi tata niaga
Z = keuntungan pedagang perantara Rp Zm = keuntungan petani Rp
C = biaya tata niaga Rp Cm = biaya produksi Rp
Saluran tata niaga dikatakan efisien jika : e 1 : efisien
e ≤ 1 : tidak efisien
Mustafid, 2002 .
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut :
Definisi
1 Petani bawang merah adalah petani yang mengusahakan tanaman bawang merah baik secara komersial maupun sebagai sampingan.
2 Tata niaga bawang merah adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian produksi fisik tanaman bawang merah dari produsen ke
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3 Lembaga tata niaga adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada
konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya.
4 Pedagang pengecer adalah pedagang yang berhadapan langsung dengan konsumen.
5 Pedagang pengumpul adalah pedagang yang menjual bawang merah ke pedagang besar dan membelinya dari petani.
6 Pedagang besar adalah pedagang yang menjual bawang merah kepada pedagang pengecer dan membelinya dari pengumpul.
7 Fungsi tata niaga adalah serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh lembaga – lembaga tata niaga, baik aktivitas proses fisik maupun
aktivitas jasa yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
8 Biaya tata niaga adalah biaya yang dikeluarkan oleh setiap pedagang perantara dalam menyalurkan bawang merah dari produsen hingga ke
konsumen. 9 Margin tata niaga adalah perbedaan antara harga yang diterima petani
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. 10 Elastisitas transmisi harga adalah persentase perubahan harga di tingkat
konsumen dengan persentase perubahan harga di tingkat produsen.
Universitas Sumatera Utara
Batasan Operasional
1 Sampel adalah petani bawang merah dan pedagang yang berperan menyampaikan hasil produksi ke konsumen akhir.
2 Daerah penelitian adalah Desa Palipi dan Desa Gorat Pallombuan di Kecamatan Palipi serta Desa Simanindo Sangkal dan Desa Dosroha di
Kecamatan Simanindo. 3 Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - September tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian