Best Practice: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

era globalisasi. Jumlah penduduk yang besar di sisi lain juga merupakan masalah yang berdampak pada berbagai sektor. Kenaikan output suatu sektor, tidak selalu diikuti oleh kenaikan tenaga kerja yang terserap di sektor tersebut. Indikator yang berkaitan dengan masalah tersebut antara lain bisa dilihat dari elastisitas kesempatan kerja yang menggambarkan besarnya pengaruh dari pergeseran sektor ekonomi terhadap kesempatan kerja Setyowati et.al, 2007. Masyarakat menggunakan teknologi dalam dalam proses nilai tambah, seperti pada proses menghasilkan bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai lebih tinggi. Proses penambahan nilai pada barang sering kompleks dan berjenjang dan dapat disebut sebagai keberhasilan penggunaan teknologi dengan mesin, ketrampilan manusia, dan bahan mentah yang terintegrasi melalui teknologi. Semakin efisien dan produktif sebuah teknologi dalam menciptakan nilai tambah, semakin lebih banyak pendapatan yang dihasilkan. Peningkatan pendapatan akan memberdayakan riset dan pembangunan yang pada gilirannya akan meningkatkan kreatifitas berpikir, pengetahuan dan teknologi itu sendiri, sehingga membentuk siklus teknologi Gitosudarmo, 1994.

2.2.1 Best Practice: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Ekonomi di Beberapa Negara Menurut laporan The Global Social Change Research Project pada Mei 2007, Negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia adalah Cina, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong dan Thailand. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Cina dipengaruhi besarnya investasi asing yang masuk, sedangkan investasi yang masuk dipengaruhi oleh kemampuan tenaga kerja yang berpendidikan dan berketerampilan tinggi untuk melakukan transfer teknologi dari luar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan Cina dalam pembangunan ekonominya berawal dari kesiapannya dalam menciptakan modal manusia human capital yang berkualitas Berthélemy dan Démurger, 2000. Proses pertumbuhan ekonomi di Jepang, Taiwan dan Korea Selatan sangat pesat. Beberapa kunci dari pesatnya pertumbuhan adalah investasi, baik manusia maupun fisik, pemerataan distribusi pendapatan dan modal, pentingnya pertumbuhan ekspor Booth, 1998. Malaysia adalah salah satu dari negera dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Selama empat puluh tahun ekonominya tumbuh antara 6-7 pertahun. Dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara dengan upah rendah seperti Cina dan negara–negara Asia Timur lainnya, Malaysia mengandalkan perubahan teknologi dan industri, pengajaran berbasis kompetensi, dan fokus pada pendidikan teknik dan pelatihan untuk menghasilkan keterampilan yang disyaratkan Wee, 2001. Hasil penelitian Profesor ekonomi dari Harvard University, Dale Jorgenson, yang terjadi di Amerika Serikat dalam rentang waktu 1948-1979 menunjukkan bahwa 46 pertumbuhan ekonomi adalah disebabkan pembentukan modal capital formation, 31 disebabkan pertumbuhan tenaga kerja dan modal manusia serta 24 disebabkan kemajuan teknologi. Tobing, 2002. Amerika Serikat melakukan pembangunan infrastruktur, sehingga meningkatkan produksi barang dan jasa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan modal fisik dan manusia, dimana keduanya akan menaikkan produktivitas dengan kemajuan teknologi yang tangguh Elwell, 2006. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi berarti output nasional yang lebih besar, berpotensi meningkatkan standar hidup, menambah kemampuan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial. Secara empiris yang terjadi pada perekonomian Italia, kebebasan ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi ditunjang oleh perbaikan kerja kelembagaan yang berpengaruh langsung dari faktor produksi modal manusia dan pengaruh tidak langsung pada investasi Erdal, 2005.

2.3 Rangkuman Kajian Pustaka