Serikat melakukan pembangunan infrastruktur, sehingga meningkatkan produksi barang dan jasa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dengan modal fisik dan manusia, dimana keduanya akan menaikkan produktivitas dengan kemajuan teknologi yang tangguh Elwell, 2006.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi berarti output nasional yang lebih besar, berpotensi meningkatkan standar hidup, menambah kemampuan untuk
mencapai tujuan ekonomi dan sosial. Secara empiris yang terjadi pada perekonomian Italia, kebebasan ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi ditunjang oleh perbaikan kerja kelembagaan yang berpengaruh langsung dari faktor produksi modal manusia dan pengaruh tidak langsung pada investasi
Erdal, 2005.
2.3 Rangkuman Kajian Pustaka
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses jangka panjang dimana bagi suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa. Proses tersebut terjadi
secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan yang lain. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDBPNB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk atau perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Pada
umumnya, pembangunan selalu disertai pertumbuhan, tetapi pertumbuhan belum tentu disertai dengan pembangunan. Tetapi pada tingkat-tingkat permulaan,
mungkin perubahan ekonomi diiringi pula dengan pertumbuhan dan sebaliknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah investasi sebagai penggerak pembangunan ekonomi yang menciptakan lapangan kerja baru,
menyerap tenaga kerja. Adapun tenaga kerja yang terdidik akan mampu menguasai teknologi yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas produksi.
Peningkatan kapasitas produksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
TABEL II.2 RANGKUMAN KAJIAN PUSTAKA
No Ringkasan Materi
Variabel Keterkaitan
Dengan Penelitian
Sumber
1. Pertumbuhan ekonomi
merupakan proses jangka panjang dimana bagi suatu
masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan
ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDBPNB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil
dari tingkat pertumbuhan penduduk atau perubahan
struktur ekonomi terjadi atau tidak
Pertumbuhan ekonomi,
PDBPNB Untuk
mengetahui pertumbuhan
ekonomi wilayah
Boediono, Sukirno,
Arsyad, Kuncoro,
Todaro, Tarigan,
Djojohadi kusumo,
Suparmoko.
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah investasi
sebagai penggerak pembangunan ekonomi yang
menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja.
Adapun tenaga kerja yang terdidik akan mampu
menguasai teknologi yang pada akhirnya akan meningkatkan
kapasitas produksi, yang selanjutnya akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Investasi,
tenaga kerja, teknologi.
Untuk mengetahui
bagaimana faktor-faktor
tersebut mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi
Todaro, Tarigan,
Sri Handoko, Arsyad,
Erdal, Tobing,
Graff, Berthélemy
dan Démurger,
Setyowati et.al,
USAID, Pancawati,
Gitosudarmo
Sumber: Hasil Analisis, 2007
BAB III KAJIAN WILAYAH PENELITIAN
3.1 Kondisi Umum Wilayah 3.1.1 Kondisi Alam
Suhu udara rata-rata siang harian 27,7° C, sedangkan suhu minimum 23,2° C, suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi berkisar antara 80-85.
Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul tidak dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada
Bulan Januari-Maret, sedangkan terendah pada Bulan September. Kondisi lahan di Kabupaten Gunungkidul kurang menguntungkan, dimana
sebagaian besar wilayahnya mengalami kekurangan air pada musim kemarau. Kesulitan air yang dialami masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari memerlukan
biaya yang tinggi untuk mendapatkannya. Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat menjadi salah satu prioritas
utama pemerintah kabupaten, dimana masalah kekeringan menjadi masalah yang menjadi rutinitas setiap tahunnya. Bagi masyarakat Kabupaten Gunungkidul
sendiri, kekurangan air bukanlah suatu masalah baru, sehingga mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya bila musim kemarau datang. Sebagian besar
warga Gunungkidul mengusahakan Penampung Air Hujan PAH, meskipun saat kemarau panjang, air tadah hujan di sejumlah PAH milik warga dipastikan habis.
Padahal air tadah hujan itu menjadi andalan warga untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Bahkan banyak diantaranya menjual hewan peliharaannya untuk