Dimensi Economic Incentive
4.3.1.3 Dimensi Economic Incentive
Dimensi ketiga dari electronic word-of-mouth (eWOM) adalah dimensi economic insentive. Dimensi ini mengacu pada manfaat ekonomi yang didapatkan oleh konsumen dan memicu konsumen untuk membicarakannya hinngga dapat menyebabkan timbulnya eWOM. Nilai mean untuk masing-masing indikator pada dimensi economic insentive dapat
dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini
Tabel 4.9
Nilai Mean dari Dimensi Economic Insentive
1 Melalui twitter, saya mendapatkan informasi bahwa
4.14 Agak Tinggi
konsumen holycowsteak yang berulang tahun dapat memilih salah satu menu holycowsteak secara cuma- cuma (gratis)
2 Saya mengetahui bahwa konsumen bisa mendapatkan
4.09 Agak Tinggi
free tiramisu jika mem-posting status twitter dengan me-mention restoran holycowsteak
3 Melalui twitter, saya mengetahui adanya informasi
3.54 Agak Tinggi
mengenai free add ons (french fries, mashed potato or spinach) di restoran holycowsteak
4 Melalui twitter, saya mendapatkan informasi
4.11 Agak Tinggi
mengenai adanya paket hemat (buddy’s combo) di restoran holycowsteak
3.97 Agak Tinggi Sumber: hasil pengolahan data menggunakan spss 17
Total X rata-rata
Gambar 4.6
Histogram frekuensi dimensi Economic Insentive
21 Sangat Tidak Setuju 20 18 19 Tidak Setuju
Agak tidak Setuju 15
Agak Setuju
Sangat Setuju 5
Sumber: hasil pengolahan data peneliti
Tabel 4.9 menunjukkan nilai mean dari masing-masing indikator pada dimensi
economic insentive dimana seluruh nilai berada pada kategori agak tinggi dengan rentang
3.54 sampai dengan 4.14. Nilai mean yang agak tinggi tersebut sesuai dengan sebaran jawaban responden yang bervariasi pada gambar 4.7. Responden cenderung menyatakan tidak setuju hingga sangat setuju untuk setiap indikator pada dimensi economic insentive. Hal ini meunjukkan bahwa masih ada responden menyatakan yang belum mengetahui bahwa terdapat begitu banyak economic incentive yang ditawarkan oleh restoran holycowsteak.
Dari tabel 4.9 dapat diilihat bahwa masih terdapat beberapa responden yang belum mengetahui economic insentive yang diberikan oleh holycowsteak. Misalnya pada indikator ke-2 mengenai “saya mengetahui bahwa konsumen bisa mendapatkan free tiramisu jika mem-posting status twitter dengan me-mention restoran holycowsteak”. Berdasarkan hasil observasi peneliti, sebagian besar pelanggan yang me-mention @holycowsteak tidak terlalu Dari tabel 4.9 dapat diilihat bahwa masih terdapat beberapa responden yang belum mengetahui economic insentive yang diberikan oleh holycowsteak. Misalnya pada indikator ke-2 mengenai “saya mengetahui bahwa konsumen bisa mendapatkan free tiramisu jika mem-posting status twitter dengan me-mention restoran holycowsteak”. Berdasarkan hasil observasi peneliti, sebagian besar pelanggan yang me-mention @holycowsteak tidak terlalu
April 2012), @podowae: Di @holycowsteak mkn wagyu dan menunggu tiramisu dari
@weMISU (26 April 2012).
Berdasarkan hasil observasi peneliti, setelah mengganti id akun twitter menjadi
@steakholycow, terdapat beberapa pelanggan yang meng-update status mengenai tiramisu, misalnya: @rkdsign88: I'm @steakholycow and as always sooo good, so the tiramisu
@weMISU. (26 Mei 2012), @nandalast: Breakfasting at @steakholycow I want green tea tiramisu from @weMISU pweeaasseee... ;) (28 Mei 2012). @ankadiov: Dinner kluarga di
@steakholycow and we're craving for tiramisu :D cc: @weMISU, (30 Mei 2012).
@pinkuhito: Otw @steakholycow for lunch. Gratisan tiramisu @weMISU masih ada ga
ya? Nyehehehe, (3 Juni, 2012). Dari hasil observasi peneliti tersebut, dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa responden yang belum mengetahui economic insentive yang diberikan pihak restoran merupakan sesuatu yang wajar. Hal ini dapat disebabkan oleh banyaknya pelanggan yang meng-update status dengan fokus pada kualitas, kenikmatan, dan kelezatan tiramisu yang diberikan, bukan hanya karena tiramisu itu diberikan secara gratis. Hal ini sesuai dengan konsep (Hennig-Thurau et al., 2004) yang menyebutkan bahwa konsumen menginginkan interaksi sosial, keinginan untuk mendapatkan insentif ekonomi, perhatian kepada konsumen lain, dan potensi untuk meningkatkan nilai diri mereka sendiri adalah faktor utama yang mengarah ke perilaku eWOM.
Walaupun masih ada beberapa responden yang belum mengetahui economic insentive yang diberikan pihak restoran, masih banyak jumlah responden yang mengetahu economic insentive yang diberikan oleh pihak restoran. Hal ini dapat dilihat dari indikator ke-1 mengenai, “melalui twitter, saya mendapatkan informasi bahwa konsumen holycowsteak yang berulang tahun dapat memilih salah satu menu holycowsteak secara
cuma-cuma (gratis)”, dengan nilai mean sebesar 4.14 dan berkategori agak tinggi.