JASA LINGKUNGAN AIR Hadirin yang saya hormati,

IV. JASA LINGKUNGAN AIR Hadirin yang saya hormati,

Jasa lingkungan air merupakan potensi sumberdaya kawasan yang dapat dimanfaatkan di taman nasional. Air merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang saat ini masih merupakan barang publik, belum merupakan barang ekonomi. Namun di beberapa daerah air sudah merupakan barang ekonomi sehingga hal ini dapat menimbulkan konflik antar sektor maupun antar kelompok masyarakat. (Hayati et.al, 2010).

Manfaat sumberdaya hutan tidak semuanya memiliki harga pasar, sehingga perlu digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi sumberdaya hutan dalam satuan moneter salah satu contohnya manfaat air. Manfaat jasa lingkungan air yang sifatnya non market ini menyebabkan manfaat air belum dinilai secara memuaskan dalam perhitungan ekonomi. Padahal hutan yang didominasi oleh pohon-pohon yang bersama komponen biotis dan abiotis lainnya membentuk ekosistem berpengaruh nyata terhadap siklus hidrologis. Hutan mengintersepsi hujan, mengurangi limpasan permukaan, meningkatkan kelembaban nisbi tanah, meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, mengurangi laju erosi tanah dan mempertahankan debit air sungai. Air menjadi produk penting dari hutan. Dengan demikian ketersediaan air, baik kuantitas dan kualitasnya secara langsung berkaitan dengan kualitas hutan. Konversi lahan hutan untuk penggunaan lain menyebabkan turunnya Manfaat sumberdaya hutan tidak semuanya memiliki harga pasar, sehingga perlu digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi sumberdaya hutan dalam satuan moneter salah satu contohnya manfaat air. Manfaat jasa lingkungan air yang sifatnya non market ini menyebabkan manfaat air belum dinilai secara memuaskan dalam perhitungan ekonomi. Padahal hutan yang didominasi oleh pohon-pohon yang bersama komponen biotis dan abiotis lainnya membentuk ekosistem berpengaruh nyata terhadap siklus hidrologis. Hutan mengintersepsi hujan, mengurangi limpasan permukaan, meningkatkan kelembaban nisbi tanah, meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah, mengurangi laju erosi tanah dan mempertahankan debit air sungai. Air menjadi produk penting dari hutan. Dengan demikian ketersediaan air, baik kuantitas dan kualitasnya secara langsung berkaitan dengan kualitas hutan. Konversi lahan hutan untuk penggunaan lain menyebabkan turunnya

Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung merupakan ekosistem karst yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, keunikan fenomena alam yang khas dan indah, serta sebagai daerah resapan air. Keberadaan perbukitan karst potensial sebagai cadangan air, terutama endokarst yang memiliki jaringan goa berair yang mengalirkan sungai bawah permukaan (sub-terrain drainage). Sungai bawah tanah di Kabupaten Maros yang terbesar adalah sistem Goa Salukankallang yang muncul menjadi sungai di TWA Bantimurung. Sementara di Kabupaten Pangkep, sungai bawah permukaan yang masih aktif berada di sekitar Leang Lompoa, Leang Kassi, Leang Ponre, Leang Batanglamara, Leang Sassang, Leang Sapiria, serta sumber mata air dari bawah tanah di sekitar Leang Sakapao yaitu Kalibbong Kalengkere (Hayati et.al, 2010).

Jasa lingkungan air ini merupakan potensi sumberdaya kawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai air irigasi pertanian, wisata, industri dan untuk menjamin pemenuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Maros, Pangkep dan sekitarnya. Sedangkan areal persawahan di Kabupaten Maros dan Pangkep merupakan areal sawah dengan irigasi teknis, sehingga masyarakat pada umumnya masih sangat menggantungkan air yang berasal dari kawasan taman nasional ini (Hayati et.al, 2010).

Dari hasil penelitian Hayati et.al (2010), untuk valuasi manfaat jasa lingkungan air untuk kebutuhan rumah tangga dilakukan dengan pendekatan metode biaya pengadaan yang merupakan modifikasi dari metode biaya perjalanan (travel cost method) dan metode kontingensi yaitu kesediaan membayar (willingness to pay) konsumen terhadap penggunaan air. Data ekonomi air untuk Dari hasil penelitian Hayati et.al (2010), untuk valuasi manfaat jasa lingkungan air untuk kebutuhan rumah tangga dilakukan dengan pendekatan metode biaya pengadaan yang merupakan modifikasi dari metode biaya perjalanan (travel cost method) dan metode kontingensi yaitu kesediaan membayar (willingness to pay) konsumen terhadap penggunaan air. Data ekonomi air untuk

beririgasi dengan produktifitas lahan non irigasi sebagai nilai ekonomi air irigasi, untuk menghitung nilai ekonomi air mikrohidro diestimasi menggunakan metode harga pasar pengganti, untuk menghitung nilai air untuk perikanan dan usaha cuci mobil menggunakan pendekatan Contingen Valuation Method. Sedangkan nilai air untuk wisata menggunakan metode travel cost method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa pihak yang sangat terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air di TN Babul yaitu pihak Taman Nasional, Pemerintah Daerah (Dinas Kehutanan, Dinas Pertanian, Dinas Pertambangan, Dinas Pariwisata, dan PDAM), industri, usaha cuci mobil, dan masyarakat. Kawasan TN Bantimurung secara ekonomi memiliki nilai manfaat ekonomi yang yang sangat besar yaitu berkisar antara Rp. 2,066 trilyun sampai Rp. 2,2 trilyun per tahun bagi masyarakat sekitarnya dan kepentingan pemerintah daerah.

selisih

produktifitas lahan