Konsep, Batasan Dan Asumsi Produksi Dua-Produk Dengan Faktor Tunggal Yang Dapat Dialokasikan Produksi Ganda Dengan N Faktor Yang Dapat Dialokasikan

PRODUKSI GANDA

5.1 Konsep, Batasan Dan Asumsi

Prinsip-prinsip ekonomi untuk produksi ganda tergantung pada suatu masalah kritis tentang apakah faktor-faktor produksinya dapat dialokasikan atau tak dapat dialokasikan. Yang dimaksud dengan dapat dialokasikan adalah bahwa besarnya faktor x, yang digunakan unutk memproduksi produk y dapat dibedakan dengan besarnya x 1 , yang digunakan untuk memproduksi yk j ≠k. Faktor yang tak dapat dialokasikan adalah faktor di mana dapat dibedakan unit-unit yang digunakan untuk memproduksi yj dengan unit yang digunakan untuk memproduksi yk j ≠k . Dengan memisalkan fungsi produksi demikian untuk satu faktoryang dapat dialokasikan dua produk, maka kasusnya dapat ditunjukkan dengan bentuk implisit sebagai: F y 1 , y 2 , x 1 = 0 Dimana y 1 dan y 2 merupakan output dari produk-produk tadi dan x 1 adalah jumlah total dari faktor tunggal yang dapat dialokasikan untuk memproduksi kedua produk tadi. Titik tolak untuk mempresentasikan matematis dan produksi dua produk dari faktor yang tak dapat dialokasikan adalah dua fungsi produksi : y 1 = f 1 z y 1 = f 1 z

5.2 Produksi Dua-Produk Dengan Faktor Tunggal Yang Dapat Dialokasikan

Bilamana dua produk dihasilkan oleh sebuah firma yang menggunakan satu faktor tunggal yang dapat dialokasikan, walaupun tidak perlu, ada kemungkinan untuk bisa menunjukkan proses produksi dengan satu fungsi implisit tunggal. Hanya dengan satu faktor produksi, fungsi produktif biasanya dapat dinyatakan secara eksplisit sebagai: x=w y 1 , y 2 Yakni, besarnya banyaknya faktor yang digunakan dinyatakan sehubungan dengan kuantitas masing-masing produk yang diproduksi, y 1 dan y 2 .

5.3 Produksi Ganda Dengan N Faktor Yang Dapat Dialokasikan

Pada kasus produksi ganda, produksi faktor ganda dengan faktor-faktor yang dapat dialokasikan, spesifikasi RPT, jalur ekspansi output, jalur ekspansi input, kondisi maksimisasi keuntungan, dan kondisi minimisasi biaya lebih sulit dibandingkan pada kasus faktor tunggal. Untuk menyederhanakan derivasi dan notasi, maka kita asumsikan terdapat persaingan sempurna di semua pasar. Kondisi simpetris selalu dimiliki oleh perusahaan yang berusaha memaksimalkan keuntungan dan beroperasi dalam lingkungan deterministik dan statik. Kondisi-kondisi seperti ini mempunyai implikasi penting dalam beberapa studi empiris permintaan faktor dan penawaran produk. Jika suatu studi empiris dimulai dengan fungsi estimasi produksi, maka fungsi permintaan dan penawarann derivatifnya secara otomatis mencapai kondisi simetris. Namun demikian, ada beberapa studi empiris dimulai dengan spesifikasi bentuk fungsi penawaran dan permintaannya jadi bukan fungsi produksinya.

5.4 Adigrasi Penyimpangan Pada Penawaran Vs Biaya Marginal