Untuk model faktor ganda hanya ada dua kemungkinan kasus jangka pendek yang umum.
y = f x
1
x
2
dan y = f x
2
x
1
Harus dicatat bahwa model fungsi produksi faktor-ganda merupakan anggapan umum dalam literature ekonomi.
2.3 Satu Produk dengan S Faktor Variabel
Bagian ini melanjutkan pengembangan pemikiran pada Bagian 2.2 yang lalu. Yaitu untuk kasus s faktor variabel. Pada bagian ini diperkenalkan satu pemikiran
baru yaitu mengenai kuasi koefisien fungsi. Suatu proses produksi dengan satu output dan s faktor variabel dinyatakan
dalam suatu fungsi sebagai berikut:
y=f X
1
, … , X
s
|
X
s
+ 1,… , X
n
Isokuan Suatuisokuan atau kurva indeferens produksi adalah suatu kurva yang menunjukkan
kombinasi semua faktor yang menghasilkan output tertentu. Persamaan isokuan adalah sebagai berikut :
x
2
= f
-1
x
1 ,
y f
-1
menyimpulkan operasi matematik yang diperlukan untuk mengungkapkan fungsi produksi berkenaan dengan x
2
sebagai fungsi dari x
1
dan y.
Isoklin Suatu isoklin adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai tingkat
substitusi teknik yang sama tempat kedudukan nya mempunyai slope yang sama. Persamaan isoklin adalah :
RTS
12
≡ -
dx 2 dx 1
=
f 1 f 2
= k
Dimana k tersebut konstan. Karena f
1
dan f
2
merupakan fungsi x
1
dan f
2
, dapat ditulis
X
2
= h x
1
2.4 Fungsi dengan Suatu Variabel
Fungsi cekung tajam adalah fungsi yang terletak di atas garis lurus yang menghubungkan sx
o
dan sx
1
. Bentuk bakunya, bila x
m
adalah titik antara x dan x
1
x x
m
x
1
diberikan dengan x
m
= λ x
+ 1−λ x
1
dengan 0λ1 Perbedaan antara kecekungan dan kuasi kecekungan terasa lebih halus pada
kasus n-variabel dibanding pada kasus variabel tunggal. Perbedaan ini sangat penting dalam konteks teori ekonomi produksi.
Baik fungsi cekung maupun fungsi kuasi cekung sama-sama berarti isokuan adalah cembung terhadap asal. Tetapi fungsi kuasi cekung dapat menggambarkan
ketiga tahap produksi sedang fungsi cekung hanya dapat menggambarkan tahap kedua dan ketiga. Dengan demikian kecekungan kondisinya lebih terbatas dibanding
kuasi kecekungan. Dengan kata lain, kecekungan berarti kuasi kecekungan, sedangkan kuasi kecekungan tidak langsung berarti kecekungan
2.5 Catatan Bentuk Fungsional Dan Studi Empiris