Proyeksi Belanja Daerah Kerangka Pendanaan

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 29

3.3.2. Proyeksi Belanja Daerah

Rumusan kebijakan belanja daerah, ditetapkan melalui pendekatan belanja proporsional, efisien, efektif, transparan, akuntabel dan dilaksanakan dengan berpedoman pada anggaran berbasis kinerja serta berdasarkan kepada agenda-agenda pembangunan yang secara umum dapat dicirikan melalui: a. Mendanai belanja wajib dan mengikat; b. Mendanai kegiatan program prioritas untuk mendukung capaian target visi dan misi pemerintah Kabupaten Sleman dan program prioritas dalam rangka pencapaian target penyelenggaraan urusan pemerintahan sesuai kewenangan, tugas dan fungsi SKPD; dan c. Mendanai program-program prioritas lanjutan program-program unggulan yang belum terlaksana pada RPJMD tahun 2010-2015. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 11, pagu indikatif adalah jumlah dana yang tersedia untuk mendanai program dan kegiatan tahunan yang penghitungannya berdasarkan standar satuan harga yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Cara membuat proyeksi untuk belanja daerah sama dengan cara seperti yang digunakan untuk proyeksi pendapatan. Sementara itu, dari total proyeksi pendapatan daerah dalam 5 lima tahun anggaran sebagaimana telah disajikan pada tabel diatas, selanjutnya akan dipergunakan untuk membiayai belanja selama 5 lima tahun kedepan baik untuk belanja tidak langsung, maupun belanja langsung. Proyeksi belanja daerah tersebut memperhatikan asumsi-asumsi sebagai berikut: a. Kebutuhan belanja pegawai selalu meningkat setiap tahun sebagai akibat dari kenaikan gaji, tunjangan sertifikasi, dan tunjangan perbaikan penghasilan bagi pegawai; b. Kebutuhan belanja publik yang semakin meningkat sebagai upaya pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten Sleman tahun 2016- 2021; c. Penyesuaian terhadap kenaikan harga inflasi dengan kebutuhan belanja. Berdasarkan agenda pembangunan dan asumsi tersebut di atas, maka proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung dimaksud, dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini: RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 30 Tabel 3.14 Proyeksi Pertumbuhan Belanja Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 Juta Rupiah No Uraian Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021 I Belanja Tidak Langsung 1.594.930 1.649.223 1.626.875 1.624.947 1.634.214 1.751.606 1 Belanja Pegawai 1.291.437 1.272.055 1.186.614 1.195.682 1.151.248 1.286.303 2 Belanja Bunga 2.600 4.106 4.106 4.106 4.106 3 Belanja Subsidi 4 Belanja Hibah 42.857 15.150 25.500 26.500 60.120 30.250 5 Belanja Bantuan Sosial 32.880 40.046 41.046 44.046 45.046 45.046 6 Belanja Bagi Hasil kepada ProvinsiKabu patenKota dan Pemerintah Desa Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada desa 45.669 52.147 68.211 74.987 82.559 87.069 7 Belanja Bantuan Keuangan kepada ProvinsiKabu patenKota dan Pemerintah Daerah - Bagi hasil dana perimbangan 107.121 113.323 119.286 125.515 132.023 138.826 - Sharing TPA Piyungan, IPAL Sewon, Bantuan keuangan Parpol 2.842 5.165 5.625 5.470 5.675 5.880 - Dana desa dari APBN 63.015 91.063 119.112 119.112 119.112 119.112 8 Bantuan Keuangan Khusus kepada Desa 46.168 47.375 19.530 24.325 29.120 9 Belanja Tidak Terduga 6.509 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 II Belanja Langsung 1.231.445 1.431.691 1.443.275 1.645.780 1.810.780 1.857.590 1 Belanja Pegawai 170.421 203.820 214.011 214.712 235.947 247.745 2 Belanja Barang dan Jasa 611.605 602.568 632.696 664.331 697.547 732.425 3 Belanja Modal 449.419 625.303 656.568 786.737 877.286 877.420 Jumlah Belanja 2.826.375 3.080.914 3.070.150 3.270.727 3.444.994 3.609.196 Surplus Defisit 451.388 389.572 194.931 212.099 219.173 225.594 Sumber: Bappeda Data diolah, 2016 RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 31

3.3.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah