RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 21
Semua potensi pendapatan semaksimal mungkin digali agar mampu menutup seluruh kebutuhan belanja. Kebijakan pendapatan diarahkan
agar sumber-sumber pendapatan yang mendukung APBD selama ini diidentifikasi dengan baik, ditingkatkan penerimaannya intensifikasi,
dan diupayakan sumber-sumber pendapatan baru ekstensifikasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.
Mengingat bahwa
komponen anggaran
menggunakan struktur
surplusdefisit maka selisih antara pendapatan dan belanja dihitung sebagai surplusdefisit dan dialokasikan ke pembiayaan. Dalam hal
suatu APBD mengalami defisit maka jumlah pembiayaan neto penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran pembiayaan harus
dapat menutup defisit tersebut. Sebaliknya, apabila APBD mengalami selisih lebih, maka surplus tersebut akan dialokasikan dalam
pembiayaan pengeluaran pada pos-pos pembiayaan yang diperkenankan oleh peraturan.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah
dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah sesuai ketentuan Pasal 27 ayat 1
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja dan dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya, yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian
atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang
ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Sedangkan belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem
jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat tersebut diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan
minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Belanja
RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 22
menurut urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan
pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang- undangan.
Selama periode tahun 2012-2014, rata-rata belanja untuk memenuhi kebutuhan aparatur adalah 63,82. Hal ini menunjukkan bahwa
alokasi belanja untuk memenuhi kebutuhan aparatur relatif lebih besar persentasenya apabila dibandingkan dengan belanja untuk masyarakat
belanja publik. Dengan demikian, kebijakan pengelolaan keuangan daerah difokuskan untuk pembiayaan pembangunan belum berorientasi
kepada masyarakat, sedangkan idealnya pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan aparatur lebih pada fungsi-fungsi pemerintah
yaitu sebagai fasilitator pembangunan.
Tabel 3.9 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2012-2014 Juta Rupiah
No. Uraian
Total belanja untuk pemenuhan
kebutuhan aparatur Rp
Total pengeluaran Belanja +
Pembiayaan Pengeluaran Rp
Persentase
1 Tahun Anggaran
2012 1.016.157,36
1.439.199,17 70,61
2 Tahun Anggaran
2013 1.052.968,98
1.757.246,30 60,09
3 Tahun Anggaran
2014 1.220.306,14
2.008.451,38 60,76
Rata-rata 63,82
Sumber: DPKAD, 2015
Dari data tersebut di atas menunjukan, bahwa selama kurun waktu tiga tahun terakhir yaitu sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, total
belanja daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan aparatur tiap tahunnya mengalami kenaikan walaupun secara persentase ada tahun
yang mengalami penurunan. Jika pada 2012 persentase total belanja untuk pemenuhan kebutuhan adalah sebesar 70,61, maka dalam
tahun 2013 mengalami penurunan hingga menjadi 60,09, dan menjadi 60,76 dari total APBD pada tahun 2014.
Dari gambaran kenaikan dan penurunan proporsi total belanja pegawai terhadap total APBD selama 3 tiga di atas, pemerintah Kabupaten
Sleman dalam 5 lima tahun kedepan, besaran persentase porsi belanja
RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 III - 23
langsung yang berkaitan dengan upaya untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat di berbagai bidang harus terus
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya pendapatan daerah dari berbagai sumber.
3.2.2. Analisis Pembiayaan