Kehilangan nafsu makan dan berat badan Peningkatan perilaku beresiko termasuk mengemudi dan perjudian
Agresi, perusakan, dan pencurian Memburuknya hubungan dengan keluarga dan teman
Bunuh diri atau mencoba bunuh diri
4. Dampak Stres Kerja
Secara umum stres kerja memiliki dampak yang merugikan baik bagi individu maupun bagi perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Dampak
yang dihasilkanpun sesuai dengan tingkatan dan jenis stres yang dialami oleh karyawan.
Tingkatan stres ada bermacam-macam, dan oleh Brealey 2002, dibagi dalam empat tingkatan yaitu sebagai berikut :
1. Stres yang terlalu rendah : kurangnya tantangan akan menimbulkan
kebosanan, produktifitas rendah dan kurangnya prestasi pribadi. Hal ini akhirnya akan berkontribusi pada kepercayaan diri yang rendah, dan
kurangnya tujuan hidup 2.
Stres yang optimal : jumlah stres yang tepat dalam hidup akan memampukan seseorang untuk memanfaatkan peluang, bangkit untuk menghadapi
tantangan, dan memperluas batasan seseorang. Seseorang akan memutuskan untuk menghadapi berbagai masalah dalam langkah-langkahnya dan
memperoleh kepuasan dari sebuah pekerjaan atau dari pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
3. Terlalu banyak stres : selain kelelahan mental dan fisik, individu akan
mendorong dirinya sendiri untuk terus bekerja, tapi dengan mengurangi imbalannya. Dengan mendorong diri sendiri secara terus-menerus sampai
melewati batas, akan membuatnya terus menambah kecepatan dan akhirnya menyadari bahwa tidak dapat berhenti dan rileks
4. Kelelahan : tanda-tanda peringatan yang menyatakan bahwa kita berada
dibawah stres yang berlebihan, apabila kita tidak mengindahkannya, maka kita sangat berpeluang untuk jatuh sakit, baik secara mental maupun fisik.
Menurut Cox dan Gibson dalam Usman, 2006, ada lima macam konsekuensi dari stres:
1. Subyektif. Meliputi: kecemasan, agresif, acuh, kebosanan, depresi, keletihan,
frustasi, kehilangan kesabaran, rendah diri, gugup, merasa kesepian. 2.
Perilaku. Perilaku yang menunjukan gejala stres adalah mudah mendapat kecelakaan, kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat-obatan, luapan
emosional, makan atau merokok secara berlebihan. 3.
Kognitif. Akibat stres yang bersifat kognitif dapat menyebabkan ketidakmampuan mengambil keputusan yang jelas, daya konsentrasi rendah,
kurang perhatian, sangat sensitif terhadap kritik, hambatan mental. 4.
Fisiologis. Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme tubuh, kandungan glukosa darah meningkat, denyut jantung dan tekanan darah
meningkat, mulut kering, berkeringat, bola mata melebar, dan tubuh panas dingin.
Universitas Sumatera Utara
5. Organisasi. Akibat yang bersifat organisasi meliputi angka absen tinggi,
pergantian karyawan turn over, produktivitas rendah, terasing dari rekan sekerja, ketidakpuasan kerja, komitmen organisasi dan loyalitas berkurang.
Berikut beberapa dampak lain yang dapat terlihat pada seseorang yang mengalami stres kerja :
Memaksimalkan potensi terjadinya kelelahan. Karyawan yang mengalami kelelahan merasa tidak lagi dapat mentoleransi batas kemampuan mereka
untuk menghadapi masalah sehingga merasakan kelelahan yang luar biasa baik secara fisik maupun psikologis. Karyawan akan menunjukkan cirri-ciri
seperti hilangnya kepercayaan pada perusahaan, kehilangan minat hingga tidak lagi ingin bekerja Miner, 1992
Konsentrasi yang mudah terganggu dalam melakukan tugas yang telah diperintahkan, atau sering salah memberi instruksi dan melakukan kesalahan
dalam pekerjaan Rice, 1999. Selera makan yang berubah, bisa kehilangan nafsu makan maupun terlalu
banyak makan yang dapat mengakibatkan obesitas Rollinson, 2005. Emosi yang naik dan turun dan sulit dikontrol. Emosi di lingkungan kerja juga
dipengaruhi oleh kemampuan karyawan dalam mempersepsikan masalah dan tipe kepribadian yang dimiliki Papalia, 2007.
Karyawan akan lebih sering jatuh sakit. Stres kerja yang bersifat distress sangat berhubungan erat dengan lemahnya kekuatan fisik dan mental. Hal ini
terjadi karena sistem saraf manusia terutama otak, berhubungan dengan semua
Universitas Sumatera Utara
sistem biologis dan psikologis yang berpengaruh kepada fungsi sistem imun Ray, 2004.
Mudah lelah secara fisik maupun psikologis, menurunnya hasrat seksual, menghindar dari kontak sosial dan kesulitan untuk menikmati aktifitas pada
seorang individu sebagai dampak dari stres kerja yang dialami karyawan tersebut Rollinson, 2005
B. IKLIM ORGANISASI 1. Definisi Iklim Organisasi