2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa dari teori-teori yang digunakan dalam penelitian sehingga mampu menjelaskan secara operasional variabel yang
diteliti, menunjukkan hubungan antar variabel yang diteliti dan mampu membedakan nilai variabel pada berbagai populasi danatau yang berbeda Sugiyono, 2007:477.
Berdasarkan konsep teori diatas maka dapat digambarkan kerangka konseptual dari penelitian, yaitu sebagai berikut:
H2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini menggunakan profitabilitas yang diukur dengan ROE sebagai variabel dependen dan menggunakan variabel struktur modal, ukuran
Debt to Equity Ratio X1
Struktur Aktiva
X3 Ukuran Perusahaan
X2 Profitabilitas
ROE Y H1
H3
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dan struktur aktiva sebagai variabel independen. Gambar 2.1 diatas menjelaskan pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan struktur aktiva
terhadap ROE. Dalam hal ini struktur modal memiliki pengaruh terhadap profitabilitas karena apabila penggunaan utang menurun maka rasio utang pun akan
ikut menurun yang akan mengakibatkan strkutur modal pun menurun karena rasio struktur modal dihitung menggunakan rasio utang. Profitabilitas periode sebelumnya
merupakam faktor penting dalam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum
menggunakan utang. Hal ni sesuai dengan pecking order theory yang menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari pertama, laba ditahan,
kemudian utang dan terakhir penjualan saham. Ukuran perusahaan secara umum merupakan kemampuan suatu perusahaan
dalam melakukan operasi dan berinvestasi guna mencari keuntungan bagi perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur besarnya perusahaan adalah dengan total
aktiva. Perusahaan yang memiliki aktiva besar dikategorikan sebagai perusahaan besar, sedangkan perusahaan yang memiliki aktiva kecil dikategorikan perusahan
kecil. Ukuran perusahaan yang besar mengakibatkan rasio profitabilitas juga akan meningkat karena perusahaan yang besar cenderung memiliki laba yang besar
sehingga sehingga perbandingan laba dengan ekuitas akan menghasilkan rasio profitabilitas yang besar.
Universitas Sumatera Utara
Struktur aktiva merupakan variabel yang berhubungan dengan jumlah kekayaan asset yang dapat dijadikan jaminan. Menurut Brigham dan Gapensky
1996 mengatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak
memiliki jaminan hutang. Menurut Durand 1952, dengan memperoleh hutang yang besar yang digunakan untuk menjadi modal usaha dalam perusahaan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan ,mengakibatkan peningkatan laba karena nilai perusahaan yang meningkat. Maka, apabila rasio struktur aktiva meningkat
mengakibatkan rasio profitabilitas meningkat dan sebaliknya, apabila terjadi penurunan pada rasio struktur aktiva, maka terjadi penurunan pula pada rasio
profitabilitas.
2.4 Hipotesis