1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah struktur modal, ukuran perusahaan , dan struktur aktiva berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di BEI ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah struktur modal,
ukuran perusahaan, dan struktur aktiva berpengaruh baik secara parsial maupun
simultan terhadap profitabilitas.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang dapat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini diharapkan agar penulis dapat menerapkan teori yang diterima selama perkuliahan selain itu,dapat menambah ilmu pengetahuan
tentang pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas 2. Bagi perusahaan yang diteliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan informasi yang dapat membantu manajemen
dalam memberikan keputusan tentang sumber pembelanjaan mana yang akan digunakan dalam membiayai investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan.
3. Bagi Pembaca Hasil penilitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu manajemen keuangan,
khususnya tentang faktor – faktor struktur modal yang mempengaruhi profitabilitas serta dapat memberikan sumbangan pikiran bagi penelitian yang
ingin membahas tentang penelitian ini lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
Struktur modal merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan, dimana didalamnya terdapat perpaduan antara utang beserta ekuitas atau biasa diartikan
sebagai perimbangan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing terdiridari utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas
laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Besar kecilnya struktur modal akan menentukan profitabilitas ,sehingga struktur modal
menjadi masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan.
Menurut Gitman 2000, p.488, definisi struktur modal adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained by the firm”
. Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara utang
jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macam tipe modal menurut Gitman 2000,p. 488 yaitu “modal utang debt capital dan
modal sendiri equity capital. Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis modal utang yang diperhitungkan hanya utang jangka panjang”. Menurut Riyanto
2001 : 296 ,”Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing jangka panjang dengan modal sendiri”. Sedangkan menurut Sartono
Universitas Sumatera Utara
2001:125, yang dimaksud dengan ”struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen
dan saham biasa”. Struktur keuangan adalah perimbangan antara utang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur modal merupakan bagian dari struktur
keuangan. Struktur modal dapat diukur dengan beberapa teori. Konsep teori yang berkaitan dengan pembahasan dan penelitian masalah tersebut sangat banyak dan
bermacam-macam cara pandangnya terhadap masalah dan pemecahannya, sehingga teori-teori tersebut perlu diimplementasikan ke dalam praktek maupun kasus-kasus
tertentu yang berkaitan. Ada beberapa teoriyang berkitan dengan struktur modal, yaitu:
a. Pendekatan Laba Bersih, Pendekatan Laba Operasi Bersih dan
Pendekatan Tradisional
Menurut Durand 1952 mengemukakan “teori berdasarkan pendekatan laba bersih, pendekatan laba operasi bersih dan pendekatan tradisional “.Dalam ketiga
pendekatan ini, diasumsikan bahwa pajak perusahaan adalah nol. Pendekatan laba bersih mengasumsikan tingkat kapitalisasi laba yang konstan dan perusahaan
dapat meningkatkan jumlah utang dengan tingkat biaya utang yang konstan pula. Karena laba dan tingkat biaya utang yang konstan, maka semakin besar
jumlahutang yang digunakan perusahaan, semakin kecil biaya modal rata-rata tertimbangnya. Oleh karena itu, jika biaya modal rata-rata tertimbang semakin
kecil akibat penggunaan utang yang besar, maka nilai perusahaan akan semakin
Universitas Sumatera Utara
meningkat. Tetapi persoalannya adalah dalam hal ini sebaiknya perusahaan menggunakan seratus persen utang untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Pendekatan laba operasi bersih ini berasumsi bahwa investor memiliki reaksi berbeda terhadap penggunaan utang perusahaan, karena melihat biaya modal rata-
rata tertimbang bersifat konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, asumsi pertama yakni biaya utang konstan. Kedua,
penggunaan utang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan resiko perusahaan. Artinya bahwa ketika perusahaan menggunakan
utang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh bagian laba yang semakin kecil. Pendekatan ketiga adalah pendekatan tradisional.Pendekatan ini
banyak dianut oleh para praktisi dan akademis. Pendekatan Tradisional mengamsusikan bahwa perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan
nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage utang dibagi modal sendiri. Hasil dari pendekatan tradisional memberikan biaya modal keseluruhan
yang terendah dan memberikan harga saham yang tertinggi. Tingkat kapitalisasi perusahaan yang berubah sebagai penyebabnya, baik modal sendiri maupun
pinjaman setelah perusahaaan merubah struktur modalnya leverage melewati batas tertentu. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan resiko.
b. Teori Pendekatan Modigliani dan Miller