a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.Model yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Menurut Santoso 2000: 214 ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan
melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Multikolinieritas
merupakan keadaan di mana satu atau lebih variabel independen dinyatakan kondisi linier dengan variabel lainnya. Artinya jika di antara pengubah-
pengubah bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang lain maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
Priyatno 2008:28 menyatakan bahwa ada beberapa metode yang bisa digunakan, akan tetapi pada penelitian ini akan dilakukan uji multikolinearitas
dengan melihat VIF Variance Inflation Factor pada model regresi. Pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas.Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedasitas. Model yang baik adalah homoskedastisitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Santoso 2000:210 ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, akan tetapi pada penelitian ini dilakukan uji
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SPRED. Deteksi ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPREAD dimana sumbu X dan Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual Y
prediksi-Y sesungguhnya yang telah distudentized. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu yang teratur seperti titik-
titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang,
Universitas Sumatera Utara
melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi Heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
d. Uji Autokolerasi