Lebih Jauh tentang ‘Frame’

18. Lebih Jauh tentang ‘Frame’

Materi pada bab ini juga disadur dari buku ”Ten Lectures on Wavelets” karangan

I. Daubechies (SIAM, 1992).

18.1 Operator frame Misalkan H ruang Hilbert dan {φ j } j∈J suatu frame di H, yakni terdapat A, B ∈ R

dengan 0 < A ≤ B < ∞ sedemikian sehingga

Akfk ≤

|hf, φ j i| ≤ Bkfk ,

f ∈ H.

j∈J

Kita definisikan operator frame F sebagai berikut: Operator F yang memetakan setiap fungsi f ∈ H ke barisan (hf, φ 2

j i) j∈J ∈l (J), yakni F : f 7→ F f dengan (F f ) j = hf, φ j i, j ∈ J,

disebut operator frame pada H. Misalkan F suatu operator frame pada H. Jelas bahwa F merupakan operator linear. F juga terbatas dengan k|F |k ≤ B 1/2 , karena

kF fk =

|hf, φ j i| ≤ Bkfk ,

f ∈ H.

j∈J

(Di sini k|F |k menyatakan norma operator F , yang nilainya sama dengan konstanta C terkecil yang memenuhi kF fk ≤ Ckfk, f ∈ H.) Selanjutnya, operator adjoint F , yakni

F ∗ , dapat diperoleh sebagai berikut. Misalkan c = (c

2 j )∈l (J). Maka

c j hφ j ,fi=h

c j φ j ,fi

j∈J

j∈J

117 Jadi, F ∗

Analisis Fourier dan Wavelet

P c=

, setidaknya secara lemah. Selanjutnya, mengingat k|F ∗ |k = k|F |k (lihat Kreyszig) dan k|F |k ≤ B 1/2 , kita peroleh

j∈J c j φ j

kF 2 ck = k|F |k kck = k|F |k kck ≤ B kck, c∈l (J).

Sekarang tinjau operator F ∗

F , yang bekerja pada H sebagai berikut: ∗ Ff=F ∗

F (hf, φ j i) =

Teorema A. Misalkan I menyatakan operator identitas pada H. Maka,

AI ≤ F ∗

F ≤ BI,

sehingga F ∗

F mempunyai invers, dan

Bukti. Untuk setiap f ∈ H, kita mempunyai

|hf, φ j i| = kF fk = hF f, F fi = hF

F f, f i,

j∈J

oleh karena itu,

AI ≤ F ∗

F ≤ BI.

Selanjutnya, karena A > 0, maka F ∗

F mempunyai invers, dan

(lihat Daubechies untuk detilnya). [QED]

18.2 Frame dual Keluarga { ˜ φ j } j∈J , dengan

φ ˜ j = (F ∗ F) −1 φ j , j ∈ J,

disebut frame dual dari {φ j } j∈J .

118 Hendra Gunawan

Teorema di bawah ini menunjukkan bahwa { ˜ φ j } j∈J sungguh membentuk frame. Teorema B. { ˜ −1 φ j

} −1 j∈J merupakan frame dengan batas frame B dan A . Bukti. Jelas bahwa F ∗

F self-adjoint, sehingga (F ∗ F) −1 ∗ = (F ∗ F) −1 . Akibatnya, untuk setiap f ∈ H, kita mempunyai

hf, ˜ ∗ i = hf, (F F) −1 φ j

i = h(F ∗ F) −1 f, φ j i.

Sekarang perhatikan bahwa

|h(F F)

Jadi, mengingat B −1

I ≤ (F −1 F)

≤A −1

I, kita peroleh

B kfk ≤

|hf, ˜ φ j

sesuai dengan yang diharapkan. [QED] Teorema C. Operator frame ˜ F yang memetakan setiap fungsi f ∈ H ke barisan

(hf, ˜ 2 φ j i) j∈J di l (J) memenuhi (a) ˜ F = F (F ∗ F) −1 ; (b) ˜ F ∗ ˜ F = (F ∗ F) −1 ; (c) ˜ F ∗ F=I=F ∗ F; ˜

(d) ˜ FF ∗ =F˜ F ∗ merupakan operator proyeksi ortogonal terhadap R(F ) = R( ˜ F ) di l 2 (J).

Bukti. Latihan.

18.3 Skema rekonstruksi

Perhatikan bahwa ˜ F ∗ F=I=F ∗ ˜ F berarti

F ˜ ∗ Ff=f=F ∗ ˜ F f,

f ∈ H,

119 yakni

Analisis Fourier dan Wavelet

Ini berarti kita dapat merekonstruksi f dari (hf, φ j i) melalui kesamaan

2 Jika A ≈ B, maka F 2 F≈ I, sehingga (F ∗ F) −1

untuk setiap j ∈ J. Oleh karena itu, f ≈ A+B j∈J

hf, φ j iφ j . Tepatnya,

Mengingat AI ≤ F ∗

F ≤ BI, kita peroleh

|kE|k ≤

B+A

2+r

hf, φ j iφ j , maka kesalahan maksimumnya adalah r

dengan r = A −1 > 0. Jadi, jika kita menghampiri f dengan A+B j∈J

2+r kfk.

Untuk memperoleh hampiran yang lebih baik, kita amati lebih lanjut bahwa F ∗ F=

2 (I − E), sehingga (F F) = A+B (I − E) . Karena |kE|k = 2+r < 1, maka P ∞

n=0 E n = (I − E) −1 . (Di sini E 0 = I.) Jadi, untuk setiap j ∈ J, kita mempunyai

n=0 E k

konvergen dalam norma dan

dan karena itu

f= n hf, φ

A+B

j∈J

n=0

120 Hendra Gunawan

Hampiran yang lebih baik dapat diperoleh melalui

untuk suatu N ∈ {0, 1, 2, . . .} yang cukup besar. Suatu algoritma rekonstruksi f dapat diperoleh dengan menuliskan

Jadi, f dapat direkonstruksi secara iteratif, mulai dengan

dan seterusnya, sampai memenuhi ketelitian yang diinginkan. Kesalahan maksimumnya diberikan oleh teorema di bawah ini.

2 P N Teorema D. Untuk setiap j ∈ J dan N ∈ {0, 1, 2, . . .}, tulis ˜ φ N j = A+B n=0 E n φ j .

Bukti. Latihan.

Analisis Fourier dan Wavelet

121

18.4 Soal latihan

1. Buktikan Teorema C pada §18.2.

2. Tunjukkan bahwa frame dual dari { ˜ φ j } j∈J adalah {φ j } j∈J .

3. Buktikan Teorema D pada §18.3.

122 Hendra Gunawan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65