Teorema Inversi Fourier dan Transformasi Fourier di 2 L (R)

12. Teorema Inversi Fourier dan Transformasi Fourier di 2 L (R)

12.1 Teorema Inversi Fourier Dari hasil hitung-hitungan kasar di awal Bab 10, kita ingin membuktikan bahwa,

dalam kondisi tertentu, kita mempunyai

f (x) = iξx b f (ξ)e dξ = ( b f )ˇ(x),

untuk (hampir) setiap x ∈ R. Melalui kesamaan inilah kita dapat memperoleh f kembali dari b f . Tetapi kapankah kesamaan ini berlaku?

Teorema A (Teorema Inversi Fourier). Misalkan f ∈ L 1 , kontinu bagian demi bagian, dan b 1 f∈L . Maka f kontinu dan

b f (x) = iξx f (ξ)e dξ, 2π −∞

untuk setiap x ∈ R.

1 2 Bukti. Misalkan φ(x) := ∞

dan φ ǫ (x) := ǫ φ ǫ . Maka −∞ φ(x) dx = 1, sehingga menurut Tereoma 11-E, f ∗ φ 1

e −x /2

ǫ (x) → 2 [f (x−) + f(x+)] untuk setiap x ∈ R.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa f ∗φ iξx

b −∞ f (ξ)e dξ untuk setiap x ∈ R. Untuk itu, perhatikan bahwa untuk setiap x ∈ R kita mempunyai

ǫ (x) → 2π

f∗φ ǫ2 ξ2 ǫ (x) =

f (y)e − 2 √ ǫ

b f (ξ)e e − 2 dξ,

− 2 √ iξ(x−y) Fe (y − x) = √ e e dξ.

2 − 2 Sekarang jika ǫ → 0, maka e iξx → 1; sehingga b f (ξ)e e →b f (ξ)e untuk setiap ξ ∈ R. Selain itu, untuk setiap ǫ > 0, kita mempunyai

f (ξ)e ǫ2 ξ2 e −

2 f (ξ)|,

77 untuk setiap ξ ∈ R. Karena b 1 f∈L , maka menurut Teorema Kekonvergenan Terdomi- nasi Lebesgue,

Analisis Fourier dan Wavelet

f∗φ iξx

ǫ (x) →

b f (x)e dξ,

dan ini berlaku untuk setiap x ∈ R. Jadi, karena limit itu tunggal, kita peroleh

f (x)e dξ = [f (x−) + f(x+)].

b iξx

Namun, integral di ruas kiri tak lain adalah transformasi Fourier dari b f yang dihitung di −x. Karena itu ia merupakan fungsi yang kontinu, sehingga f mestilah kontinu dan

f (x) = [f (x−) + f(x+)] =

b f (ξ)e iξx dx,

sebagaimana yang diharapkan. [QED] Akibat B. Misal f, g ∈ L 1 dengan b

f , bg ∈ L 1 . Jika b f = bg, maka f = g. Bukti. Jika b f = bg, maka (f − g)b = 0. Akibatnya,

(f − g)(x) = iξx (f − g)b(ξ)e dξ =

untuk setiap x ∈ R. [QED] Catatan . (1) Teorema Inversi Fourier memberitahu kita bahwa transformasi Fourier mempunyai invers, yang kita sebut transformasi Fourier invers. Jika transformasi Fourier kita lambangkan dengan F, maka transformasi Fourier invers dilambangkan

dengan F −1 . Jadi, jika Ff = b f , maka f = F f=(b b f )ˇ.

(2) Terdapat banyak fungsi f ∈ L 1 yang mempunyai transformasi Fourier b f di L 1 . Se- bagai contoh, jika f 2 ′′ ada, f ′ dan f ′′ terintegralkan, maka (f ′′ )b(ξ) = −ξ b f (ξ) terbatas,

C sehingga | b 1 f (ξ)| ≤ 1+ξ 2 dan karena itu b f∈L . Perhatikan pula bahwa dalam hal ini f dan b 2 f terbatas dan kontinu, sehingga keduanya merupakan fungsi di L .

Teorema berikut menyatakan bahwa fungsi f dapat diperoleh kembali dari trans- formasi Fourier invers via nilai utama-nya.

Teorema C. Jika f terintegralkan dan mulus bagian demi bagian pada R, maka

lim

b f (ξ)e iξx dξ = [f (x−) + f(x+)],

T →∞ 2π −T

78 Hendra Gunawan

untuk setiap x ∈ R. Bukti. Lihat Folland, hal. 220-221.

12.2 Transformasi Fourier di L 2 Kita telah membahas transformasi Fourier di L 1 , namun, berdasarkan pengalaman

1 dengan deret Fourier, ruang L 2 semestinya berperan juga. Perhatikan jika f, g ∈ L ∩L

1 sedemikian sehingga b 2 f , bg ∈ L ∩L , maka Z

ZZ

2πhf, gi = 2π

f (x)g(x) dx =

f (x)e −iξx bg(ξ)dxdξ =

b f (ξ)bg(ξ) dξ = h b f , bgi.

2 Khususnya, jika f = g, maka kita peroleh kesamaan Plancherel k b 2 fk

2 = 2πkfk 2 .

1 2 Dengan menggunakan fakta bahwa L 2 ∩L padat di L , transformasi Fourier dari

fungsi f ∈ L 2 dapat didefinisikan sebagai limit dari suatu barisan b f n (dalam norm L ),

1 2 dengan f 2 n ∈L ∩L dan f n → f (n → ∞) dalam norm L . Semua ini dapat dilakukan sebagaimana dijamin oleh teorema berikut: Teorema D. Misalkan f ∈ L 2 . Untuk n ∈ N, definisikan f

n =χ [−n,n] f , yakni

f (x), jika |x| ≤ n,

f n (x) =

jika |x| > n.

1 2 Maka, f 2 n ∈L ∩L dan b f n ∈L , untuk setiap n ∈ N. Lebih jauh, f n → f (n → ∞) dalam norm L 2 dan ( b f n ) konvergen (dalam norma L 2 ) ke suatu fungsi di L 2 .

Bukti. Menurut ketaksamaan Holder, untuk setiap n ∈ N, kita mempunyai

|f n (x)| dx =

|f(x)| dx

|f(x)| dx

Jadi, f 2 n ∈L . Kemudian mengingat |f n (x)| ≤ |f(x)|, kita peroleh pula f n ∈L . Dengan demikian, f

2 n ∈L ∩L dan, menurut kesamaan Plancherel, b f n ∈L . Perhatikan bahwa f n (x) → f(x) (n → ∞) titik demi titik. Berdasarkan Teorema Kekonvergenan Monoton,

2 lim 2 |f

n (x)| dx =

|f(x)| dx,

n→∞ −∞

79 yakni, f 2

Analisis Fourier dan Wavelet

n → f (n → ∞) dalam norma L . Selanjutnya akan kita tunjukkan bahwa ( b f n ) konvergen (dalam norma L 2 ) ke su-

2 atu fungsi di L 2 . Mengingat L lengkap, cukup kita tunjukkan bahwa k b f m −b f n k 2 →

1 0 (m, n → ∞). Namun b 2 f m −b f n adalah transformasi Fourier dari f m −f n ∈L ∩L . Karena itu, menurut kesamaan Plancherel,

2 2 hZ

−m

kb f m −b f n k 2 = 2πkf m −f n k 2 = 2π

|f(x)| dx +

|f(x)| dx → 0,

−n

apabila m, n → ∞. Ini mengakhiri pembuktian. [QED] Dengan pengamatan di atas, kita definisikan transformasi Fourier dari f ∈ L 2 sebagai

b f = lim f b n

n→∞

(dalam norm L 2 ), di mana f n =χ [−n,n] f, n ∈ N. Catatan

. (1) Jika f ∈ L 2 dan f n =χ [−n,n] f, n ∈ N, maka definisi di atas mengatakan bahwa lim 2 kb f−b f

n k 2 = 0. Mengingat b f didefinisikan hanya sebagai anggota L , fungsi

n→∞

1 f (x) hanya terdefinisi hampir di mana-mana. Selanjutnya, jika f ∈ L 2 ∩L , maka sekarang kita mempunyai dua definisi untuk b f . Namun, kedua definisi ini konsisten

karena limit dalam norma L 2 mestilah sama dengan limit titik demi titiknya. (2) Demikian pula, definisi di atas tidak bergantung pada pemilihan barisan fungsi (f n )

yang konvergen ke f dalam norm L 2 . Andaikan anda menggunakan barisan fungsi (g n ) yang konvergen ke f dalam norm L 2 dan mendefinisikan bg := lim bg

n , maka

n→∞

2 kb 2 f

n − bg n k 2 = 2πkf n −g n k 2 → 0.

Akibatnya lim f b n = lim bg n .

n→∞

n→∞

Teorema E (Kesamaan Plancherel). Jika f ∈ L 2 , maka k b fk

2 = 2πkfk 2 . Bukti. Latihan.

Teorema F (Kesamaan Plancherel). Jika f, g ∈ L 2 , maka h b f , bgi = 2πhf, gi. Bukti. Latihan.

80 Hendra Gunawan

2 Teorema G (Inversi Fourier di L 2 ). Jika f ∈ L , maka

b f (ξ)e dξ − f(x)

Bukti. Lihat Rudin, hal. 186-187.

12.3 Soal Latihan

1. Buktikan Kesamaan Plancherel (yang dinyatakan dalam dua teorema sebelum teo- rema terakhir).

2. Diketahui a > 0. Buktikan secara langsung bahwa F[e 2a ](ξ) = ξ 2 +a 2 dan kemu- dian degan menggunakan Teoema Inversi Fourier tunjukkan bahwa F 1

−a|x|

x 2 +a 2 (ξ) = π e −a|ξ|

a 3. Untuk a > 0, definisikan f sin ax

a (x) := π(x 2 +a 2 ) dan g a (x) := πx . Buktikan bahwa

f a ∗f b =f a+b dan g a ∗g b =g min{a,b} .

4. Misalkan f kontinu dan mulus bagian demi bagian, f ∈ L 2 , dan f ′ ∈L 2 . Buktikan bahwa b 1 f∈L .

Analisis Fourier dan Wavelet

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65