Alma Arief dan Heri Widjanarko
Alma Arief dan Heri Widjanarko
T menjadi berpikir bahwa Analisis Partisipatoris di bidang patory Poverty Assessment) dan MPA (Metod for Participatory
erinspirasi Analisis Kemiskinan Partisipato- perangkat untuk melakukan pengamatan dan wawancara ris yang di bagian akhirnya selalu meng- dengan masyarakat, melakukan penilaian kualitas sarana, hasilkan sebuah gambar ringkas mengenai dan mengamati kualitas lingkungan di sekitar bak pe- aset masyarakat di masing-masing desa— nangkap air. (Untuk lebih rinci mengenai perangkat MPA, menggambarkan kondisi terkini akses bisa di lihat pada Percik edisi khusus WASPOLA, 2009).
masyarakat miskin terhadap sumberdaya yang ada—saya Sejauh pengalaman mengikuti penilaian PPA (Partici
air minum dan penyehatan lingkungan dengan meng- Assessment), penilaian ragam dan jumlah perangkat MPA, gunakan perangkat MPA (Method for Participatory Assess hampir sama dengan PPA karena keduanya memang satu ment) harus bisa menghasilkan
rumpun yaitu metode penilaian hal yang serupa. Tentunya bila
partisipatoris untuk melakukan analisis dilakukan secara benar,
evaluasi, menyusun perencanaan, sehingga Informasi yang dikum-
mengambil kesimpulan dan reko- pulkan memadai, sehingga bisa
mendasi. Penambahan pedoman bermanfaat dalam arti bisa digu-
wawancara mendalam dan transek nakan untuk memantau tingkat
pada MPA bisa menghasilkan data keberlanjanjutan sarana AMPL
yang berkualitas. Ditambah de- sepanjang masa, dan mengambil
ngan pleno hasil penilaian yang keputusan melakukan intervensi
melibatkan pemangku kepenting- cepat (darurat) bila ada berbagai
an luas, kualitas data yang dida- masalah serius.
DOK. POKJA AMPL
patkan bisa di jamin, karena veri- ikasi akurasi informasi dilakukan secara berlapis. Dalam
metode penilaian partisipatif veriikasi dari berbagai sudut Bila MPA dilakukan seluruhnya dan dilakukan oleh pandang tersebut disebut triangulasi, atau mungkin lebih orang yang mampu menggunakannya, informasi yang di- tepat disebut multi angulasi karena lebih dari tiga cara/ kumpulkan sangat kaya dan memiliki tingkat ketepatan sumber pengumpulan informasi. yang tinggi. Perangkat MPA ada beberapa komponen,
Informasi MPA sangat lengkap
Masalahnya, bila di akhir kajian PPA selalu bisa antara lain : pedoman untuk diskusi terfokus bersama ang- menghasilkan sebuah gambar ringkas dalam bentuk pen gota masyarakat, pedoman wawancara men- tagonal aset masyarakat miskin (menggambarkan kondisi dalam untuk pengelola sarana, masyarakat miskin dari aspek: sumberdaya manusia, akses
Juni 2010 Juni 2010
sumberdaya alam, akses terhadap sarana isik, aset sosial, gelumpang secara umum taraf hidupnya masih belum ide- dan aspek ekonomi), analisis partisipatoris (MPA) yang al (belum mencapai skala 5 pada masing masing variabel pernah dilakukan tidak pernah menghasilkan gambaran besar). Terlebih lagi masyarakat miskin, dimana terlihat ringkas pentagonal keberlanjutan pembangunan AMPL se- dengan nyata bahwa pada variabel SDA (akses terhadap perti itu. Padahal secara konseptual dikenal juga abstraksi sumberdaya alam), dan variabel ekonomi (khususnya akses hubungan sistemis variabel yang menentukan keberlanjut- terhadap sumberdaya modal), sama sekali belum berkem- an pembangunan AMPL tersebut dalam skema konseptual bang, yaitu berada pada skala 1. Dari gambar tersebut juga pentagonal keberlanjutan pembangunan AMPL.
nampak jelas bagian mana yang di prioritaskan untuk di
Dalam analisis Kemiskinan Partisipatoris, Pentagonal intervensi dalam rangka meningkatkan taraf hidup mere- SLH (sustainable livelihood) yang dihasilkan benar benar ka. Intervensi tersebut dalam bentuk program (input pro- bisa meringkaskan kondisi kemiskinan masyarakat yang gram) atau bantuan agar skalanya meningkat mendekati dikaji dari berbagai variabel utama (besar) dalam bentuk skala 5 (ideal). pentagonal SLH. Sebagai contoh, dibawah adalah gambar pentagonal SLH masyarakat miskin di desa Kuala Ge-
Penyajian Hasil Kajian Menggunakan MPA.
lumpang, kabupaten Aceh Timur (hasil kajian lembaga Selama mengikuti Analisis Partisipatoris di bidang Penelitian SMERU)
AMPL dengan menggunakan perangkat MPA, hasilnya menggembirakan dalam arti metode penilaian tersebut memang mampu menggali informasi yang cukup luas dan dalam, sehingga bisa dipergunakan untuk berbagai kepen- tingan lain. Namun sebagai peneliti, bila ditanya mengenai apa hasil lebih lanjut dari penilaian tersebut, jawaban yang bisa di berikan adalah : kumpulan data dari berbagai desa, beberapa tumpukan laporan lapangan, beberapa tumpuk- an hasil konsolidasi data, beberapa tumpukan laporan akhir. Bagaimana data dan laporan akhir tersebut—apakah sekedar memenuhi hasrat keingintahuan akademik, untuk kepentingan praktis (seperti memantau/mengevaluasi ki- nerja pembangunan, masukan untuk kebijakan, dan lain- nya), atau semata mata memenuhi hasrat ingin tahu donor mengenai hasil dari dana yang di kucurkan, sudah diluar kewenangan seorang peneliti. Kumpulan data, kumpulan laporan lapangan, laporan akhir penilaian tersebut—siapa-
Gambar 1 Kondisi Kemiskinan Desa Kuala Gamping pun bisa memperkirakan—tebalnya tidak kira kira, mini- mal setebal bantal bayi.
Gambar diatas merupakan visualisasi kondisi kemis- Siapakah kemudian yang akan bertekun membaca se- kinan masyarakat miskin di desa Kuala Gelumpang.
mua material hasil penilaian tersebut?. Paling ihak yang - Garis tebal adalah kondisi kemiskinan masyarakat mis- memang secara intensif, utamanya yang langsung terlibat
kin di lihat dari 5 variabel besar yaitu : akses terhadap didalamnya, yang mau berkali kali membacanya, berpuas SDA, akses terhadap infrastruktur, kondisi modal so- diri dengan temuan temuannya, meskipun orang lain tidak sial, akses terhadap sumber sumber ekonomi (modal), tertarik membaca karena penulisan yang pada umumnya kualitas SDM.
datar, tanpa emosi, tanpa keindahan, karena laporan pe- - Garis tebal putus-putus adalah kondisi umum nelitian memang harus menggunakan bahasa yang sangat
masyarakat Kuala Gelumpang di lihat dari 5 variabel netral menghindarkan bercampur aduk dengan opini. besar SLH.
Apabila begitu, yang diperlukan kemudian adalah - Garis tipis hitam terputus yang membentuk jaring laba- sebuah ringkasan laporan yang tidak lebih dari 4-7 ha- laba menunjukkan kondisi penghidupan masyarakat laman (sebagaimana yang diminta JBIC pada saat berdasar skala 1 (terdalam) sampai 5 (terluar). Skala 5 melakukan kajian PPA di Jawa Barat dan Sulawesi adalah kondisi ideal penghidupan masyarakat.
Selatan). Alternatif yang bagus. Laporan sangat Pada gambar tersebut terlihat bahwa masyarakat Kuala ringkas ini biasanya disebut
Juni 2010 Juni 2010
ringkasan eksekutif, karena memang diperuntukkan bagi
Informasi Cepat untuk Tindakan Emergensi.
para pengambil keputusan yang tidak memiliki banyak Gambar hasil akhir penilaian tersebut bisa dengan waktu untuk berkerut dahi membaca laporan setebal ban- cepat dan mudah difahami oleh siapa saja, termasuk tal. Kebutuhannya adalah ringkasan laporan.
masyarakat desa. Karenanya bisa dipakai sebagai alat pe- Alternatif lain adalah ringkasan laporan yang menye- mantauan perkembangan/ kemunduran dari sarana yang luruh, dalam bentuk gambar skematik yang menunjuk- dibangun di desa. kan kesalingkaitan antarvariabel. Gambar tersebut disertai
Hasil penilaian partisipatif, bisa di anggap sebagai data skala yang terukur, sebagaimana yang di sajikan pada gam- dasar (mendasarkan pada kondisi terkini pada saat dilaku- bar 1 diatas (kondisi kemiskinan masyarakat di desa Kuala kan penilaian). Gambar hasil penilaian inilah yang akan
Gelumpang, Aceh Timur). dijadikan sebagai pedoman dalam melihat kemajuan/ke- Penggunaan MPA-PHAST selain menghasilkan lapor- munduran yang terjadi, sehingga bisa untuk mengambil an tebal yang disertai ringkasan eksekutif yang hanya tindakan/ intervensi cepat bila ada masalah serius. beberapa halaman, bisa juga menghasilkan gambar seperti
Untuk melakukan pemantauan rutin (misal 3 bulanan diatas yang pada dasarnya cukup menjelaskan hasil penilai- atau 6 bulanan), setiap desa harus memiliki gambar dasar an. Tampilan dari gambar hasil akhir penilaian bisa dalam tersebut (basis data dalam gambar). Dengan metode check bentuk gambar rekaan sebagai berikut.
list sederhana, pengelola sarana di tingkat desa bisa melaku- kan penilaian sendiri, dan secara periodik melaporkan ke Pokja AMPL Kabupaten, yang bila diperlukan melanjut- kan ke Pokja Propinsi dan Pusat.
Dengan demikian, seluruh sarana yang di bangun akan tekendali status tingkat keberlanjutannya, dan pada gi- lirannya, bila diketahui ada masalah serius yang diluar ke- mampuan masyarakat desa untuk menyelesaikannya, bisa dilakukan intervensi program (input bantuan). Semuanya hanya tertuang dalam selembar kertas untuk masing- ma- sing desa, bukan satu jilid laporan yang terdiri dari puluh- an halaman. Sangat ringkas, tentu saja.
DOK. POKJA AMPL
Gambar 2 Keberlanjutan Pembangunan AMPL - Garis paling luar dengan dan berada pada skala 5
adalah kondisi ideal dari pembangunan AMPL yaitu, semua variabel mencapai skala maksimal 5. Bila pem- bangunan sarana berada dalam kondisi ini maka di- pastikan—bila dari waktu kewaktu stabil—sarana dan layanan akan optimal dan berkelanjutan.
- Garis tebal yang tidak beraturan (tidak seimbang) ada- lah kondisi terkini pembangunan AMPL pada saat di- lakukan penilaian, dan bisa dianggap sebagai dasar. Melihat gambar diatas, dengan cepat di tarik pengertian
bahwa kondisi pembangunan AMPL di desa tersebut da- lam keadaan yang tidak menggembirakan, dalam arti ada ancaman serius, yaitu layanan akan tidak berlanjut. Perlu dilakukan intervensi segera (darurat) pada aspek kelem- bagaan, keuangan (hasil iuran), dan aspek teknologi, dan lingkungan. Perlu informasi tambahan mengenai aspek
genting apa yang terjadi pada masing masing
variabel besar tersebut.
Juni 2010 Sisi Juni 2010 Lain
air minum. Ini juga berari mereka idak bisa mandi atau membersihkan pakaian atau rumah mereka dengan benar; (v) Kualitas air yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit diare, kolera, demam ipus, disentri, dan infeksi yang terbawa
air. Kelangkaan air dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperi trachoma
Hasil Studi IRC Soal Air dan Sanitasi
(infeksi mata yang dapat menyebabkan
kebutaan), wabah penyakit dan Waspadai Krisis Air: Timbulkan
ifus; (vi) Kelangkaan air mendorong
orang untuk menyimpan air di rumah Konflik Lintas Negara di Afrika
mereka. Hal ini dapat meningkatkan risiko pencemaran air rumah tangga
S dipublikasikan tahun lalu itu secara gamblang menyoroi penyebaran infeksi yang terbawa air seperi schistosomiasis;
dan menyediakan tempat berkembang biak bagi nyamuk yang EBUAH riset dilakukan oleh Internaional
merupakan pembawa demam berdarah, malaria dan penyakit Reference Centre (IRC) for Water and
lainnya; (vii) Kelangkaan air menggarisbawahi perlunya Sanitaion, sebuah Portal dunia yang secara
pengelolaan air yang lebih baik. Pengelolaan air yang baik khusus menangani masalah Air Bersih dan
juga mengurangi situs perkembangbiakan serangga semacam Sanitasi. Peneliian di lakukan tahun 2008 dan
nyamuk yang dapat menularkan penyakit dan mencegah
sejumlah persoalan mengenai air bersih serta dampak (viii) Kurangnya air telah mendorong penggunaan air limbah buruknya sanitasi di sejumlah negara. Tidak tanggung-
untuk produksi pertanian miskin perkotaan dan masyarakat tanggung sedikitnya 340 penelii dari 48 negara dilibatkan
pedesaan. Lebih dari 10% dari orang di seluruh dunia dalam peneliian mereka.
mengkonsumsi makanan yang diolah menggunakan air irigasi Peneliian yang dilakukan IRC ini juga menyoroi
dan air limbah yang mengandung bahan kimia atau organisme masalah konlik air bersih yang kerap terjadi dalam suatu
penyebab penyakit; (ix) Air merupakan sumber daya pening negara, kawasan, ataupun berdampak luas kesejumlah
untuk mempertahankan kehidupan. Keika pemerintah negara karena penggunaan air secara bersama-sama. Di
dan organisasi masyarakat membuatnya menjadi prioritas, Afrika, misalnya, lebih dari 57 sungai besar atau lembah
individu dapat membantu dengan belajar bagaimana danau digunakan bersama oleh sejumlah negara atau
melestarikan dan melindungi sumber daya dalam kehidupan lebih. Karena itu, para penelii IRC merekomendasikan para
sehari-hari mereka.
pemuka kepeningan mewaspadai terjadinya konlik yang Selain itu, kelangkaan air diantaranya berdampak (i) Seiap akan bertambah luas di Afrika jika krisis air bersih idak
hari, ribuan orang meninggal dari kurangnya akses ke air ditangani sesegera mungkin
bersih; (ii) 3,6 juta orang meninggal seiap tahun dari penyakit Sungai Nil misalnya ternyata dimanfaatkan oleh
yang berhubungan dengan air; (iii) 43% kemaian terkait air sembilan, dan Sungai Niger oleh 10 negara. Sedangkan di
disebabkan oleh diare; (iv) 98% kemaian terkait air terjadi seluruh dunia, lebih dari 200 sungai, yang melipui lebih
di negara berkembang; (v) 884 juta orang, kurang memiliki dari separo permukaan bumi, digunakan bersama puluhan
akses terhadap persediaan air yang aman, atau sekitar satu negara. Selain itu, banyak lapisan sumber air bawah tanah
dari delapan orang; (vi) kemaian akibat krisis air dan sanitasi membentang melintasi batas-batas negara, dan penyedotan
lebih besar daripada akibat perang; (vii) Pada waktu tertentu, oleh suatu negara dapat menyebabkan ketegangan poliik
setengah dari tempat idur rumah sakit dunia ditempai oleh dengan negara tetangganya.
pasien yang menderita penyakit terkait air; Beberapa fakta dan temuan yang dihasilkan dari studi
Sementara dampaknya bagi anak-anak diantaranya ini diantaranya (i) Kelangkaan air terjadi, bahkan di daerah-
berupa (i) Seiap 15 deik, seorang anak meninggal dari daerah dimana terdapat banyak curah hujan atau air tawar;
penyakit yang berhubungan dengan air; (ii) 1,4 juta anak (ii) Kelangkaan air mempengaruhi satu dari iga orang di
meninggal akibat diare seiap tahun; (iii) 90% dari semua seluruh dunia. Situasi makin parah karena kebutuhan air
kemaian disebabkan oleh penyakit diare adalah anak- meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, dan
anak di bawah usia 5 tahun, terutama di negara-negara urbanisasi; (iii) Hampir seperlima dari penduduk dunia
berkembang.
(sekitar 1,2 miliar orang) inggal di daerah yang air secara Studi tersebut juga merangkum dampak kelangkaan air isik langka. Seperempat dari populasi global juga inggal di
bagi perempuan diantaranya yang terpening bahwa negara-negara berkembang yang menghadapi kekurangan
jutaan perempuan dan anak-anak menghabiskan air karena kurangnya infrastruktur untuk mengambil air dari
beberapa jam sehari untuk mengumpulkan air [irc.nl/ sungai dan sumber air; (iv) Kelangkaan air memaksa orang
Eko]
untuk mengandalkan sumber-sumber yang idak aman untuk
Juni 2010 Juni 2010 Inovasi
Mengubah
Sampah Jadi Energi Listrik
Oleh Penelii Madya BPPT,
Haryo Budi Nugroho
D tapi sudah merubah sampah menjadi energi listrik.
i negara negara maju seperi Denmark, Swis, alternaif proses pengolahan sampah menjadi Amerika dan Prancis, proses pengolahan
energi, yaitu proses biologis yang menghasilkan gas- sampah idak hanya mengatasi bau busuk saja
bio dan proses thermal yang menghasilkan panas.
PLTSa yang sedang diperdebatkan untuk dibangun di Sebagai ilustrasi, di Denmark 54 % sampah telah
Bandung menggunakan proses thermal sebagai proses berhasil di rubah menjadi energi listrik.
konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses Pernah mendengan PLTSa? Pembangkit Listrik
dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan Tenaga Sampah? Suatu isu yang sedang hangat
generator listrik. Perbedaan mendasar di antara dibicarakan di kota Bandung, yang beberapa waktu
keduanya ialah proses biologis menghasilkan gas-bio yang lalu pernah heboh karena keberadaan sampah
yang kemudian dibakar untuk menghasilkan tenaga yang meluber hingga badan jalan utamanya. Itu dulu.
yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan Sekarang, kota Bandung sudah kembali menjadi sedia
dengan generator listrik sedangkan proses thermal kala dan salah solusinya melalui PLTSa, yang kemudian
menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk menjadi bahan perdebatan.
membangkitkan uap yang kemudian digunakan untuk Tujuan akhir dari sebuah PLTSa ialah untuk
menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan mengkonversi sampah menjadi energi.
generator listrik.
Pada dasarnya ada dua
Juni 2010 Juni 2010
padat melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperatur inggi, molekul-molekul organik yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.
Gasiikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik menjadi gas. Gasiikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran idak sempurna pada temperatur yang relaif inggi (sekitar 900- 1100 C). Seperi halnya pirolisa, proses gasiikasi menghasilkan gas yang dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.
DOK. POKJA AMPL