Kesehatan Lingkungan Yang Ampuh
Kesehatan Lingkungan Yang Ampuh
P menahu soal program kesehatan dan perbaikan kualitas hidup sehat bagi setiap orang, tetapi bagaimana meletak-
rogram Tegal Sehat 2010 meluncur seolah tanpa Sehat 2010, lanjutnya tentunya merupakan bagian dari gema, paling tidak hal ini tertangkap dari peng- desain besar pembangunan nasional yang bertujuan bukan akuan sejumlah warga Kota Tegal yang tidak tahu hanya membangun kesadaran, kemauan dan kemampuan
lingkungan di kota Tegal. “Gema Tegal Sehat 2010 di kan hak sehat itu sebagai hak asasi yang patut dimiliki masyarakat kurang mendapat tanggapan. Berbeda ketika se tiap warga masyarakat, dan pemerintah memberikan Pemerintah Kota Tegal meluncurkan Program Kesehatan ruang bagi terpenuhinya. Gratis beberapa waktu lalu yang ditanggapi secara antu-
Hal seperti ini, menyangkut derajat kesehatan sias oleh masyarakat. Apakah karena Program Ke-
masyarakat yang seharusnya terjamin. Tentunya, pemba- sehatan Gratis dipandang lebih mengena
ngunan ke arah sana memerlukan sinergitas dari berbagai pada masyarakat, sehingga masyarakat be-
pihak, pemerintah kota Tegal, masyarakat, bahkan swasta gitu apresiatif menyambutnya. Inilah yang
patut terlibat di dalamnya. Untuk mem- menjadi tantangan saya untuk segera mem-
bangun sinergitas tersebut tentunya buat program AMPL mendapat tempat di
membutuhkan kerja keras.
Kota Tegal,” ujar Ketua Pokja AMPL Kota Masalah lingkungan
Kesehatan sebagai bagian dari im- Tegal, Eko Setiawan (38) kepada Percik di
masih merupakan plementasi visi kota Tegal didalamnya
Jakarta, belum lama ini.
ingin mewujudkan masyarakat yang Padahal, lanjut Eko, program Tegal Se-
tantangan yang
cukup berat bagi bermoral, berbudaya dan berdaya saing
hat 2010 ini lebih strategis karena di da-
kota Tegal sebagai untuk mencapai kota Tegal sebagai pusat
lamnya memuat desain pembangunan ke-
perdagangan, jasa, industri dan maritim sehatan baik secara mikro maupun makro.
daerah pesisir.
menuju masyarakat yang partisipatif dan Pilihan tahun 2010 hanyalah pijakan pro-
sejahtera, tentu saja arah kesana mem- gram kesehatan yang dirancang berkesi-
butuhkan derajat kesehatan masyarakat nambungan dalam cakupan tahapan-tahapan capaiannya.
yang tinggi, pelayanan kesehatan yang Bolehlah dikata bahwa Program Kesehatan Gratis merupa-
berkualitas, merata dan terjangkau bagi kan bagian dari Tegal Sehat 2010.
seti ap lapisan masyarakat.
“Inilah yang kemudian menginspirasi saya untuk be- Dikatakan, makna yang hendak diberikan dari Tegal kerja lebih keras bersama teman-teman di Pokja AMPL Sehat 2010 ini sebetulnya ingin menempatkan masyarakat Kota Tegal agar program Tegal Sehat 2010 lebih mem- kota Tegal dalam lingkungan yang sehat, memiliki perilaku bumi. Padahal, program ini juga senafas dengan Undang- sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan yang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang bermutu, dan yang lebih penting memiliki kemandirian secara jelas dalam Pasal 4 menegaskan bahwa setiap orang dalam memecahkan masalah kesehatannya. Hal yang sa- mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat ngat disadari, bahwa rakyat sehat adalah suatu kekuatan
kesehatan yang optimal,” paparnya.
dari negara.
Arah pembangunan Tegal
Rakyat yang sehat pula merupakan wujud nyata keulet-
Juni 2010 Juni 2010
ja Sanitasi Kota Tahap B: Penilaian Pemetaan Sanitasi Kota (Penyusun an Buku Putih Sanitasi Kota) Tahap C: Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Tahap D: Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi Tahap E: Pemantauan dan Evaluasi Sebagaimana dengan panduan penyusunan Buku
Putih Sanitasi Kota, panduan penyusunan Strategi Sani- tasi Kota (SSK) disusun berdasarkan berbagai teori yang ada, petunjuk-petunjuk Pemerintah Pusat, dan berbagai pengalaman yang diperoleh selama mendampingi bebera- pa kota untuk menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK).
Panduan ini berupaya mendorong terciptanya dialog interaktif di antara anggota-anggota Pokja Sanitasi Kota dan akhirnya mendorong proses pengembangan kapasi- tas. Tetapi selain itu proses yang dibangun melalui manual ini dimaksudkan juga agar Pokja memiliki rasa memiliki
DOK. POKJA AMPL dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah disusun- an dan ketangguhan suatu masyarakat, secara sederhana nya secara bersama-sama.
dapat digambarkan jika secara isik, mental dan sosialnya Pada saat awal-awal program, panduan yang disusun sehat, maka produktivitasnya juga tinggi. Selanjutnya masih bersifat sementara. Kualitas SSK yang dihasilkan produktivitas yang tinggi akan berbanding lurus dengan oleh kota-kota pun mungkin masih belum memadai, teru- ketahanan ekonomi.
tama dari sudut pandang akademis. Tetapi yang terpenting ialah bahwa Pokja sudah mampu bekerja sama (termasuk
Tantangan Berat
belajar bersama) untuk menghasilkan sebuah rencana
Ayah dua orang anak ini mengatakan masalah ling- strategis yang terintegrasi. Ini adalah prestasi yang sangat kung an masih merupakan tantangan yang cukup berat tinggi mengingat bahwa hal tersebut selama ini sukar di- bagi kota Tegal sebagai daerah pesisir. Tingkat kualitas
jalankan. Panduan penyusunan SSK ini di antaranya juga alam menjadi permasalahan tersendiri seperti terbatasnya memuat pengalaman-pengalaman Pokja Sanitasi Kota. akses air bersih dan sanitasi, tingginya polusi dan ting-
Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah: kat pencemaran air sungai menjadi masalah lingkungan
• Identiikasi temuan-temuan penting di dalam Buku tersendiri yang perlu mendapat perhatian bersama.
Putih
Paradigma kesehatan sudah waktunya dirubah, jika • Kesamaan pemahaman tentang kondisi sanitasi kota sebelumnya pelayanan kesehatan masih menempat-
• Kesamaan pemahaman tentang rujukan lainnya kan masyarakat sebagai obyek, maka perlu didorong
• Jadwal, rencana kerja, dan pembagian tugas penye- pola kemandirian yang ditandai dengan pemberdayaan
lesaian SSK
masyarakat dalam kesehatan. Masyarakat diberdayakan Sebelum memulai penyusunan SSK, sebaiknya Pokja untuk mampu secara mandiri memenuhi kesehatannya, mengkaji-ulang Buku Putih Sanitasi Kota. Beberapa orang mengembangkan prakarsa membangun lingkungan sehat anggota yang ditunjuk, diminta membuat ringkasan Buku yang melibatkan masyarakat. Hal seperti ini tentunya, Putih dan mempresentasikannya di depan para anggota membutuhkan jajaran promosi kesehatan yang kuat di lain guna mengingatkan kembali hal-hal yang dituliskan daerah untuk membangkitkan prakarsa masyarakat di bi- dalam buku tersebut. Sebelum itu anggota-anggota Pokja dang kesehatan. Karena bagaimanapun kualitas kemandi- sebaiknya berkunjung ke lapangan untuk memastikan atau rian masyarakat di bidang kesehatan menjadi indikator mengkonirmasi ulang bahwa apa yang ditulis di dalam komposit kemajuan masyarakat.
Buku Putih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Jika Penyusunan Strategi Sanitasi Kota merupakan bagian ada perbedaan antara kondisi lapangan dan isi Buku ketiga dari rangkaian proses pelaksanaan Pembangunan Putih, Pokja bisa memperbaiki atau menambahkan- Sanitasi Kota yang terdiri dari lima tahapan yakni:
nya ke dalam Buku Putih.[Eko]
Tahap A: Pengenalan program dan pembentukan Pok-
Juni 2010 Juni 2010 Fakta
Krisis Air Bersih
DKI Jakarta
Kembali Landa
81 Kelurahan Terganggu Peroleh Pasokan Air Bersih
W layanan Palyja mengalami gangguan pasokan air bersih Seperti diketahui, musim kemarau dan musim hujan
arga DKI Jakarta mengalami krisis air bersih bersih tersebut sebagai rekanan dari PD PAM Jaya. “Me- lantaran berkurangnya pasokan air oleh dua reka itu kan berperan sebagai petugas penyediaan air bersih operator PAM yang diduga akibat perbaikan bagi warga Jakarta. Seharusnya masalah kekeringan atau pompa air baku oleh Perum Jasa Tirta (PJT) berkurangnya pasokan air baku karena musim kemarau
II dan PT Aerta Air Jakarta. Sebanyak 81 ke- sudah bisa diantisipasi,” kata anggota Komisi D DPRD lurahan yang merupakan pelanggan air bersih di wilayah DKI, Prya Ramadhani di DPRD DKI.
yakni 38 kelurahan mengalami penghentian pasokan air selalu terjadi setiap tahun sehingga seharusnya PDAM bersih dan 43 kelurahan mengalami penurunan volume Jaya dan kedua operator sudah memiliki solusinya. Krisis air bersih.
air bersih saat ini disebabkan pasokan air bersih kepada se- Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku telah bagian besar pelanggan PT Palyja di wilayah Barat Jakarta mengetahui kekurangan suplai air bersih bagi warga mengalami gangguan akibat penurunan pasokan air baku Jakarta meskipun belum mendapatkan laporan resmi ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan I dan II. dari kedua operator PAM yakni Aetra dan Palyja. “Saya Penurunan pasokan juga terjadi di operator air PAM lain- menunggu laporan dari operator. Namun saya imbau agar nya yaitu PT Aetra Air Jakarta dimana kualitas air baku warga Jakarta hemat air bersih, jangan boros mengguna- menurun antara lain berwarna kehitaman dan menge- kan air,” kata Fauzi Bowo. Karena belum adanya laporan luarkan bau yang menyengat yang disebabkan terjadinya tersebut, maka belum dapat diketahui apakah kekurangan penurunan volume air baku dari Curug sebagai akibat dari air itu diakibatkan kekeringan yang sedang melanda Ja- perbaikan pompa air baku oleh Perum Jasa Tirta (PJT) II. karta atau diakibatkan masalah lain.
Corporate Secretary Aetra, Yosua L Tobing, mengatakan Kalangan politisi DPRD DKI menilai kedua operator berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran terhadap merupakan pihak yang bertanggung jawab atas krisis air air baku berasal dari Kalimalang yang dilakukan secara te-
rus menerus oleh tim produksi dan trunk main PT Aerta di IPA Buaran, terpantau tingkat konsentrasi dari salah satu parameter terdapat ammonia telah mencapai lebih dari 1.7 ppm padahal kondisi normal hanya berkisar maksimum
ISTIMEWA
0.5 ppm. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa secara kasat mata air baku yang diterima terlihat berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Meskipun mengalami penurunan kualitas air baku, pihak Aetra tetap berusaha memproduksi air bersih sesuai standar yang ditentukan Kementerian Kesehatan. Aetra berkomitmen untuk memproduksi air dengan standar kualitas air minum sesuai dengan Kepmenkes 907/2002 pada seluruh IPA Buaran I dan II serta IPA Pulogadung.
Juni 2010 Juni 2010
pat bisa sampai tiga kali mati. Dalam waktu 3X24 jam air di Pademangan mati.
Sementara Resiando menulis. “Sudah 2 hari, suplai air di Rawamangun, Jakarta Timur berhenti. Tidak ada yang mau bertanggung jawab untuk mengatasi permasalah an ini. Aetra sudah tidak layak lagi mengurus suplai air. Ka-
ISTIMEWA
lau urusan tagihan, cepatnya bukan main, tapi kalo sudah
FAKTA mandek gini cuma diam saja,” tulisnya.
Warga pun meminta kejelasan dari operator perusahan • Kurang dari 1% dari air tawar dunia (atau sekitar
air bersih. Mereka menuntut ada perbaikan pelayanan. 0,007% dari semua air di bumi) adalah mudah diakses
“Hampir seluruh pelanggan Aetra di Jakarta Timur-Jakarta untuk digunakan manusia secara langsung.
• Tanpa makanan seseorang bisa hidup selama ber- Utara-Jakarta Pusat krisis air. Kapan pihak Aetra memberi minggu-minggu, tetapi tanpa air Anda dapat berharap
penjelasan resmi melalui media cetak atau media elektro- untuk hidup hanya beberapa hari.
nik kepada pelanggannya? Jika Pompa rusak sampai kapan • Kebutuhan harian untuk sanitasi, mandi, dan mema-
pasokan air kembali normal?” tanya Anna sak kebutuhan, serta untuk menjamin kelangsungan
Keluhan terhentinya pasokan air juga disampaikan oleh hidup, adalah sekitar 13,2 galon per orang.
• Orang miskin yang inggal di daerah kumuh sering warga Semper Barat, Cilincing. Seorang warga, Rodiah (30), membayar 5-10 kali lebih banyak per liter air daripada
mengatakan, tanda-tanda terganggunya pasokan air bersih orang kaya yang inggal di kota yang sama.
sudah terjadi sejak tiga hari lalu. “Air memang ngucur, tapi pelan dan sedikit,” katanya. Acong, warga Karanganyar, Ja- karta Pusat, menyebutkan, pasokan air ke rumahnya tidak
Untuk itu, Aetra telah melakukan tindakan penggelon- mengalir sejak dua hari terakhir. Dua hari sebelumnya sem- toran pipa agar kualitas air yang diterima pelanggan tidak pat mengalir sedikit. “Benar-benar sengsara tidak tahu kapan keruh.
derita kami berakhir,” katanya. Warga di daerah itu terpaksa menggunakan air minum isi ulang seharga Rp 3.500-Rp
4.000 per galon (19 liter) untuk berbagai keperluan, seperti Krisis air bersih yang melanda Jakarta diperkirakan mandi, cuci, dan memasak. masih akan berlangsung beberapa saat lagi. Tak hanya
Ganggu Perkantoran
Siaran pers dari PT Aetra menyebutkan, dampak dari menyengsarakan masyarakat, krisis itu juga mengganggu perbaikan kerusakan pada pompa air baku Pulogadung, perkantoran seperti dialami Pemkot Administrasi Jakarta sekitar 40 persen layanan Aetra terganggu. Corporate Secre Utara. Terganggunya pasokan air bersih ke gedung per- tary PT Aetra, Yosua L Tobing, mengatakan, daerah yang kantoran Pemkot Administrasi Jakarta Utara memaksa mengalami gangguan pasokan air bersih antara lain di se- Kepala Bagian Umum Tjiknan Marsuf melayangkan su- bagian Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Utara, dan sebagian rat ke PT Aetra untuk secepatnya mengedrop air bersih Jakarta Timur. Dengan kondisi ini, Aetra terpaksa menu- untuk kebutuhan kantor. Secepatnya pasokan air harus runkan produksi sebesar 40 persen dari produksi normal. bisa direalisasikan. Pemkot bahkan bersedia membeli air Dalam tiga hari ke depan diupayakan kapasitas produksi untuk mengisi tangki penampungan berkapasitas 50 kilo- dapat meningkat sehingga pemulihan gangguan suplai air liter. Terhentinya pasokan air hingga dua hari ke depan bersih dapat diupayakan secara bertahap. berdampak buruk pada kondisi Kantor Wali Kota. Sudah pasti menimbulkan bau yang kurang sedap hingga ke ru-
Ganti Rugi
ang kerja di setiap lantai. Anggota Badan Pengurus Yayasan Lembaga Konsumen
Ketika krisis air PAM di Jakarta belum berakhir. Sejum- Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, konsumen lah warga Jakarta pun menjerit. “Air PAM mati melulu. berhak mendapatkan ganti rugi karena buruknya mana- Pengelolaan air baku bagaimana? Apa dari awal tidak ada jemen PAM. “PAM harus memberikan ganti rugi atau perencanaan yang matang? Jangan pikirkan keuntungan setidaknya memberikan diskon kepada pelanggan akibat sepihak. Pikirkan kerugian orang banyak,” tulis seorang matinya aliran air,” ujarnya. PAM, kata Tulus, dini- pelanggan air PAM, Temmy. Keluhan lain disampaikan lai melanggar UU No 8/1999 tentang Perlindungan puluhan warga Jakarta. Sudah lebih dari sehari air tidak Konsumen dan UU 25 Tahun 1999 tentang mengalir normal. Dalam sehari air mati di sejumlah tem- Pelayanan Publik.
Juni 2010 Juni 2010 Catatan
Perjalanan
International Learning Exchange - 2010 For Water, Sanitation and Hygiene Education
India, 13-24 April 2010
Oleh Maraita Listyasari air minum melalui penyediaan air minum bagi penduduk perdesaan sebesar 84%, dimana target MDG mencapai 82%. Namun demikian, India masih memiliki tantangan
I tantangan yang dihadapi sektor air minum dan sanitasi. 64% pada tahun 2010 ini. Peningkatan cakupan yang
nternational Learning Exchange (ILE) merupakan untuk menyediakan sumber air minum yang lebih baik pertemuan 2 tahunan yang diselenggarakan oleh bagi setiap rumah tangga sehingga kebijakan penyediaan UNICEF-India, UNICEF WES (Water and En air minum 5 tahun kedepan adalah pembangunan sistem vironmental Sanitation) New York dan Pemerin- air minum perpipaan bagi masyarakat perdesaan. Disisi tah India. Pertemuan ini merupakan forum ber- lain, India telah berhasil meningkatkan cakupan pelayanan
bagi pengalaman dan pengetahuan atas kisah sukses dan sanitasi dari hanya sebesar 1% pada tahun 1981 menjadi
ILE yang diselenggarakan pada tanggal 13 hingga 23 sangat fenomenal ini merupakan hasil dari pelaksanaan April ini diikuti oleh 17 negara dan 56 peserta. Delegasi program TSC (Total Sanitation Campaign) yang diiringi Indonesia terdiri dari Maraita Listyasari, mewakili dengan penerapan skema insentif, yaitu berupa pemberian Pemerintah Indonesia, dan Julianty Sopacua, mewakili penghargaan Nirmal Gram Puraskar (NGP) dari UNICEF Indonesia-Jakarta.
Presiden India. Pengalaman pelaksanaan program TSC Secara keseluruhan, ILE terdiri dari pertemuan besar yang dilengkapi dengan penyusunan berbagai model yang dihadiri oleh seluruh peserta kemudian dilanjutkan pelaksanaan yang beragam, inovatif, efektif dan praktikal dengan kunjungan lapangan (site visit) sesuai dengan fokus tersebut merupakan salah satu program yang akan diambil prioritas setiap peserta. Fokus utama dari ILE ke-4 ini pelajarannya oleh pelaku pembangunan sanitasi di negara- adalah berbagi pengalaman atas berbagai pembangunan negara lain. yang dilakukan oleh Pemerintah India serta upaya pencapaian Millennium Development Goals (MDG)
Sekilas mengenai
khususnya target air minum dan sanitasi, yang terbagi atas
TOTAL SANITATION CAMPAIGN
4 modul pembelajaran: (A) Water Safety and Security, (B) Pembangunan sanitasi di India dilak- Household Sanitation and Home Hygiene, (C) Water and
sanakan melalui program Total Sanitation Sanitation in Schools; (D) Community and School Water
Campaign (TSC) yang dijalankan Supply and Sanitation in Tribal Areas.
oleh seluruh pelaku pembangunan di Pertemuan dimulai dengan Inaugural Session, yang
India. Sebelumnya, Pemerintah India dihadiri oleh Minister Rural Development, Secretary Menister
menjalankan program Central Rural for Water Supply, UNICEF Representatives dan seluruh Sanitation Programme (CRSP) yang mulai diadopsi peserta dari 18 negara. Pada sesi ini dinyatakan maksud pada tahun 1986 dengan didasarkan pada asumsi bahwa dan tujuan diselenggarakan ILE, yaitu untuk saling berbagi pemberian subsidi akan berdampak pada peningkatan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas cakupan masyarakat
terhadap layanan sanitasi. penyediaan air minum dan sanitasi di India maupun pada
Namun demikian, pada tahun 1999 Pemerintah India negara peserta. Saat ini India telah berhasil merestrukturisasi CRSP menjadi TSC, yang merupakan mencapai MDG khusus target program tanggap kebutuhan (demand driven) dengan
Juni 2010 Juni 2010
pendekatan tanpa subsidi. Program TSC ini memberikan Sanitary Mart (RSM) merupakan pusat penjualan penekanan pada peningkatan kesadaran masyarakat
material yang diperlukan untuk konstruksi, yang melalui IEC (information, education and communication)
tidak hanya diperlukan untuk pembangunan jamban mengenai perubahan sikap dan perilaku terkait dengan
melainkan untuk sarana sanitasi lainnya yang diperlukan kebersihan pribadi (higienitas). TSC bukan merupakan
untuk individu, keluarga dan lingkungan pada daerah program yang bersifat isik (hardware programme) yang
perdesaan. Selain menyediakan material, RSM juga menyediakan bantuan teknis pada pembangunan jamban
memberikan layanan dan petunjuk yang diperlukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (Below Poverty
untuk membangun berbagai jenis jamban dan fasilitas Line – BPL), melainkan suatu program yang memfasilitasi
sanitasi lainnya. Adapun pusat produksi (production proses kampanye bagi peningkatan kebutuhan akan fasilitas
centres) merupakan pusat pembuatan bahan-bahan jamban dan memenuhi kebutuhan jamban tersebut dengan
(material) bagi pembangunan sarana jamban dengan menyediakan pilihan teknologi yang beragam sesuai dengan
harga yang terjangkau. Pusat produksi dan penjualan penghasilan dan kondisi ketersediaan air.
ini dibuka dan dioperasikan oleh LSM, organisasi Tujuan utama dari TSC adalah:
perempuan atau masyarakat desa.
a. Meningkatkan kualitas hidup di daerah perdesaan
d. Pembangunan Jamban Keluarga. Selain bertujuan agar
b. Meningkatkan cakupan sanitasi di daerah perdesaan setiap rumah tangga memiliki sarana jamban, program
c. Menciptakan kebutuhan terhadap fasilitasi sanitasi TSC juga bertujuan untuk mengubah seluruh jamban me la lui peningkatan kepedulian dan pendidikan
kering di daerah perdesaan menjadi jamban siram kesehatan
(pour lush latrines). Pada program ini masyarakat
d. Melengkapi sekolah/paud di daerah perdesaan dengan berpendapatan rendah (BPL) mendapatkan insentif fasilitasi sanitasi dan memperkenalkan pendidikan
setelah BPL tersebut selesai membangun sendiri hygiene dan kebiasaan sanitasi diantara para murid
jambannya. Adapun pola pemberian insentif adalah
e. Meningkatkan penerapan biaya yang efektif dan tek-
sebagai berikut:
nologi yang tepat pada layanan sanitasi
f. Menghilangkan praktek buang air besar Kontribusi di sembarang tempat untuk mengurangi
Pemda Masyarakat risiko kontaminasi sumber air minum dan
Unit Biaya Dasar (Rs)
PemPus
APL BPL APL BPL APL makanan
BPL
Hingga Rs.625/- (single pit) 60%
0 30% 0 40% 100% jamban siram (pour lush latrine) di daerah
g. Mengubah jamban
kering
menjadi
Rs.625/- s/d Rs.1000/-
0 0 0 0 100% 100% perdesaan.
Lebih dari Rs.1000/-
Keterangan: BPL = below poverty line; APL = above poverty line; 1 US$ = 40Rs
Beberapa komponen dan kegiatan dari pelak sanaan program TSC adalah sebagai berikut:
e. Kompleks Sanitary Masyarakat; merupakan suatu
a. Kegiatan awal. Pada awal pelaksanaan program TSC, kumpulan dari sarana jamban yang ditempatkan yang dilakukan adalah survey pendahuluan untuk
pada lokasi dimana jamban keluarga tidak mungkin menilai status sanitasi dan praktek hygine, kebiasaan
dibangun, seperti tempat umum, pasar dan tempat- masyarakat dan kebutuhan masyarakat terhadap
tempat lain dimana masyarakat seringkali berkumpul. peningkatan kualitas sanitasi, dan sebagainya.
Tujuan pembangunan kompleks ini adalah untuk
b. Kegiatan IEC. Komponen Information, education and mengajarkan masyarakat mengenai praktek PHBS. communication (IEC) ini bertujuan untuk menciptakan
f. Sanitasi sekolah dan pendidikan perilaku hidup kebutuhan fasilitas jamban di daerah perdesaan bagi
bersih dan sehat. Anak-anak sangat terbuka terhadap rumah tangga, sekolah maupun PAUD (pendidikan
pemikiran baru, sedangkan sekolah/PAUD merupakan anak usia dini). Setiap district harus memiliki detail
institusi yang tepat untuk mengenalkan perubahan rencana kerja IEC yang memuat strategi untuk
perilaku, pola pikir dan kebiasaan anak-anak dari memotivasti masyarakat agar dapat mengadopsi
buang air besar sembarangan hingga menggunakan perilaku hygiene sebagai jalan hidup sehingga dapat
toilet melalui motivasi dan pendidikan. Berdasarkan membangun dan memelihara seluruh fasilitas yang
alasan tersebut maka sanitasi sekolah merupakan terbangun melalui program TSC ini.
bagian dari setiap proyek TSC. Tidak hanya
c. Pusat penjualan dan produksi sarana sanitasi perdesaan pembangunan toilet pada setiap (Rural Sanitary Marts and production centres). Rural
sekolah, Proyek TSC
Juni 2010 Juni 2010
juga menyediakan toilet lelaki dan perempuan secara dan bio-digester. Demikian pula dengan sekolah, anganwari terpisah. Biaya pembangunan sekolah disediakan oleh (PAUD/pendidikan anak usia dini) dan tempat-tempat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Guru/Orang umum. Bahkan, karena masyarakat merasa pentingnya Tua/Kelompok Masyarakat dengan perbandingan kepemilikan jamban yang dilengkapi dengan unit pengolah 60:30:10. Selain pembangunan jamban di sekolah, air limbah, maka ada yang membangun cubluk dibawah proyek TSC juga melatih pendidikan kesehatan dapur miliknya karena ketidaksediaan lahan yang cukup. setidaknya satu orang guru agar dapat mengajarkan kepada anak-anak melalui kegiatan yang menarik.