PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe (20)
UU Keterbukaan Informasi Publik Jadi Harapan
Juni 2010 Juni 2010
Edisi I, 2010
Membidani Membidani
Juni 2010 Dari Juni 2010 Redaksi
bahkan telah beranak pinak menjadi 7 situs (Situs Pokja AMPL Daerah, Situs AMPL Yunior, Situs Jejaring AMPL, Situs WES Unicef, Situs STBM, Digital Library AMPL, disamping situs AMPL sebagai situs induk). Membuat majalah Percik (Indonesia dan Inggris), bahkan juga majalah AMPL buat anak-anak Percik Yunior.
P Berbasis Masyarakat (PSBM), edisi SANIMAS, dan membenahi data dan informasi secara terstruktur dan
embaca setia Percik, kita bertemu lagi setelah Menerbitkan buku terkait AMPL seperti Pembelajaran sekitar satu setengah tahun Percik edisi
AMPL di Indonesia, Kumpulan Regulasi AMPL, regular tidak terbit. Walaupun demikian,
Web Site AMPL dan sebagainya. Membentuk jejaring Percik tidak benar-benar vakum. Terbukti
perpustakaan. Dan seterusnya.
dengan terbitnya Percik edisi khusus Sementara itu, sejak tiga tahun lalu, anggota sebanyak tiga kali yaitu edisi Pengelolaan Sampah
Pokja AMPL kemudian mulai menyadari pentingnya
edisi WASPOLA. Ketiganya merupakan edisi hasil bukan sporadik seperti selama ini. Bersamaan dengan kerjasama dengan mitra kerja yaitu BORDA (2 edisi) dan itu mulai mengemuka konsep pengelolaan pengetahuan WASPOLA Facility.
(knowledge management), yaitu upaya memandang data Kali ini kami hadir dalam edisi regular mengusung
tidak hanya sekedar data tetapi dapat diproses menjadi tema Pusat Informasi Nasional Air Minum dan
informasi yang kemudian dengan pengalaman dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL). Tentunya,
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang kemudian pertanyaan pertama yang akan muncul apa itu PIN, dan
dapat terbentuk pengetahuan (knowledge). seperti apa kiprahnya bagi pembangunan AMPL.
Kesemua ini kemudian mendorong Pokja AMPL Sejak 8 tahun lalu, mulai timbul kesadaran di
mulai mengumandangkan ide membentuk PIN kalangan anggota Pokja AMPL tentang
AMPL. Artinya membenahi data tidak bisa pentingnya keberadaan data dan
dilakukan sendiri saja tetapi bersama-sama informasi yang handal. Hal ini dilandasi
dengan beragam pemangku kepentingan kemasygulan pemangku kepentingan
lainnya. Melalui PIN AMPL, diharapkan melihat kondisi data AMPL yang tidak
upaya pembenahan data dan informasi dapat memadai. Berjalannya waktu kemudian
dilakukan bersama secara berjejaring. Jadi menyadarkan Pokja AMPL untuk segera
PIN AMPL tidak akan berpretensi menjadi mulai membenahi kondisi ini. Disadari
satu-satunya pusat data dan informasi pula tentunya bahwa membenahi data bukan
AMPL tetapi bersinergi dengan pemangku pekerjaan gampang dan cepat. Dibutuhkan
kepentingan lainnya.
waktu yang cukup lama dan bertahap. Ide ini kemudian mulai mendapat angin ketika Awalnya dimulai dengan mengumpulkan data
Plan International Indonesia melalui kerjasama dengan yang ada, kemudian meningkat menerbitkan majalah,
Bappenas dan Pokja AMPL meluncurkan majalah Percik membangun situs internet, dan seterusnya. Sampai
Yunior, menerbitkan buku, meluncurkan Digital Library kemudian produk dan upaya yang dihasilkan semakin
AMPL. Lalu disambut oleh bantuan teknis Waspola banyak. Ketika kemudian kami mencoba melakukan
Facility. Dipuncaki dengan pelaksanaan Lokakarya evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan, Pokja AMPL
Pengembangan PIN AMPL hasil kerjasama Pokja AMPL, tersadar telah begitu banyak yang dihasilkan. Bahkan
Waspola Facility dan IHE.
sudah jauh melampaui apa yang dibayangkan pada Percik menjadikan PIN AMPL sebagai tema edisi kali awalnya.
ini sebagai bagian dari upaya mengkampanyekan PIN Coba kita simak apa saja yang dihasilkan oleh Pokja
AMPL kepada seluruh pemangku kepentingan. Berharap AMPL terkait dengan pembenahan data dan informasi.
keberadaan PIN AMPL menjadi lebih dikenal, sehingga Bersama dengan BPS menyusun pertanyaan Susenas
tujuan pembentukan PIN AMPL sebagai pusat data 2007. Bersama dengan Waspola memfasilitasi Pokja
dan informasi AMPL benar-benar dapat terwujud. AMPL Kabupaten Bangka melakukan survai data
Sehingga diharapkan pembangunan AMPL dapat AMPL. Secara rutin memproduksi kumpulan data
lebih baik lagi ke depannya.
AMPL dalam bentuk CD. Membangun situs AMPL
Selamat membaca (OM)
Juni 2010 Juni 2010 Suara Anda
Bencana kekeringan yang menimpa,
harga yang meningkat beberapa kali lipat.
selain bencana banjir yang begitu dahsyat
Seperi yang terjadi di Manila dan Filipina,
terjadi karena kesalahan mahluk di dunia ini
yang menaikkan tarif air hingga 500%.
yang begitu serakah dan idak peduli dengan
Bolivia merupakan salah satu contoh kasus
kondisi alamnya.
privaisasi yang didiktekan secara gamblang
Begitu besar kekuatan air dalam
dan ternyata bertujuan untuk menaikkan tarif
Kapan Majalah Percik Terbit
air masyarakat miskin (petani dan masyarakat Perkenalkan saya Ridwan Hadi dosen Fa kul- dengan menggunakannya sebaik-baiknya.
kehidupan ini, karena itulah sayangilah air
pedesaan). Mereka adalah kelompok yang tas Tehnik Lingkungan di salah satu per guruan
paling menderita karena idak mampu inggi di Jakarta. Saya dan sejumlah te man
Selain itu, kekuatan air akan semakin
bertambah dan berpengaruh posiif pada
membayar.
sangat merasakan manfaat yang sangat besar
Penyediaan air minum di wilayah Jakarta dari penerbitan majalah Percik yang secara
diri kita bila saat hendak menggunakan air,
pun jauh lebih buruk setelah diprivaisasi khusus memuat beragam isu dan persoalan
misalnya mau minum, kita berdoa terlebih
kepada PT Lyonaise dan PT. Thames. Hal ini terkait masalah Air Minum dan Penyehatan
dahulu.
Rini Utami Azis, bertolak belakang dengan asumsi World Lingkungan. Namun dalam beberapa bulan ini,
Solo, Jawa Tengah Bank, IMF dan ADB bahwa privaisasi bukan saya idak menerima kiriman majalah Percik
jawaban kinerja buruk pemerintah, dilihat yang telah lebih dari 8 tahun menjadi sumber
dari indikator kualitas pelayanan air minum, inspirasi saya dan sejumlah dosen untuk
Memperoleh Bundel Percik
target pertambahan pelanggan idak memperoleh bahan belajar.
Bapak ibu Redaksi Majalah Percik yang
mencapai ketentuan kontrak, target teknis Saya sangat berharap pengelola majalah
terhormat, pernalkan nama saya Dewi
pemakaian air idak tercapai, tetap dibawah Percik dapat segera menerbitkan majalah ini.
Kusuma akivis lingkungan dan kesehatan
kinerja PAM Jaya. Banyak pembelajaran dan pengetahuan baru
masyarakat Yayasan Pelangi Nusantara di
Seperi ungkapan Vice President dalam bidang AMPL yang kami dapatkan dari
Bogor, Jawa Barat. Saya langsung jatuh cinta
World Bank, Ismail Serageldin, “Perang di Majalah Percik. Salam Percik
keika pertama kali membaca majalah Percik
pertama kali tahun lalu keika berada di
masa depan akan menyangkut air”, karena
bisnis air ibarat bisnis minyak. Seiap Dosen FT Ilmu Lingkungan di Jakarta lengkap, edisi bahasa Ingrris dan Indonesia,
Ridwan Hadi,
kantor Unicef. Saya melihat majalah ini cukup
orang menggunakan air sehingga menjadi
pangsa pasar yang menarik. Inilah maksud Terima kasih atas kepercayaan Anda
juga ada Percik Yunior buat anak-anak.
dari perusahaan raksasa melalui lembaga dan teman-teman dosen Teknik Lingkungan
Bagaimana ya caranya memperoleh majalah
keuangan internaional. yang telah menjadikan Majalah Percik
ini secara teratur? Sejumlah informasi dan
Masihkan kita melakukan privaisasi sebagai sumber inspirasi belajar. Karena
arikel yang disajikan majalah ini sangat
air? Yang jelas-jelas pada akhirnya akan persoalan teknis pengelolaan kami mohon
bermanfaat bagi teman-teman akivis yang
membuat rakyat menderita. Dimanakah maaf sehingga majalah yang kita sayangi ini
bekerja di bidang sanitasi dan kesehatan
pemerintah sebagai instrumen negara dalam terlambat sampai di tangan pembacanya.
masyarakat seperi kami. Terima kasih
Dewi Kusumah, menyediakan pelayanan publik? Akankah kita Kami akan terus meningkatkan mutu dan
“terjajah lagi” karena kebodohan kita? perbaikan sehingga kehadiran majalah ini
Yayasan Pelangi Nusantara
Bogor, Jawa Barat
Muhammad Solihin,
dapat memberikan manfaat serta nilai posiif Bandung, Jawa Barat bagi masyarakat luas. Salam Percik
Terima kasih banyak atas apresiasi dan penghargaan yang ibu sampaikan
Sanitasi Kota Tegal Diperbaiki Sayangilah Air
Sanitasi merupakan sebuah permasalahan Siapakah yang bisa hidup tanpa air?
tentang majalah Percik. Memang betul
baru yang sangat membutuhkan perhaian Begitu besar kegunaan air dalam kehidupan
kami mengemas majalah ini dalam dua edisi
dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta di dunia ini. Saat kita gerah dan kotor setelah
yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia,
juga ada terbitan Percik Yunior untuk anak- maupun masyarakat Kota Tegal. Rendahnya berakiitas sehari-hari, kita menyiramkan
pembangunan sanitasi serta fasilitas yang badan kita dengan air untuk mandi. Kemudian
anak. Kami akan catat lembaga ibu untuk
belum memadai menimbulkan angka kita meneguk air kalau dahaga, dan begitu
memperoleh majalah ini secara tetap. Salam
kemaian yang sangat inggi. Sanitasi yang banyak sekali akiitas kehidupan kita yang
Percik
buruk dalam perkotaan–seperi sungai- sangat bergantung pada air.
sungai dan parit yang kotor- terutama adalah Begitu lekatnya air dalam kehidupan kita,
Perang Dimasa Depan
akibat masyarakat yang membuang sampah sehingga bisa saja ada yang idak menyadari
Menyangkut Air
idak pada tempatnya. manfaatnya. Manfaat itu baru terasa bila
Air, pendidikan dan kesehatan adalah
pembangunan sanitasi kita mengalami kesulitan mendapatkan air
kebutuhan dasar publik, sebagai kebutuhan
Sebenarnya
sudah dilaksanakan oleh pemerintah maupun bersih.
dasar manusia yang keberadaannya dijamin
lembaga lain, namun pembangunan sanitasi Keika saluran air mengalami gangguan,
konsitusi, pasal 33 UUD 1945, ayat 3 yang
ini berjalan tumpang indih dan kurangnya dan keluarnya air menjadi mampat dan kotor,
berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam
perhaian pembangunan berkelanjutan, itu sudah sangat meresahkan kita. Bagaimana
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar- sehingga pembangunan ini manfaat yang kalau air sudah idak kita dapai
dirasakan oleh masyarakat sangat berkurang lagi?
besar kemakmuran rakyat”.
Agenda privaisasi diberbagai negara
atau belum menyentuh.
menunjukkan fenomena monopoli baru dan
Tasmawi, Tegal Jawa Tengah.
Juni 2010 Juni 2010
Laporan Utama
Perlunya PIN AMPL:
Menuju Era Manajemen Pengetahuan
PIN AMPL dimaksudkan sebagai sia masih belum dapat di- sama dapat diperoleh data yang ber- suatu wadah menyinergikan data-data andalkan, termasuk data air minum beda dari beragam pemangku kepen- yang berserakan di masing-masing dan penyehatan lingkungan. Sebagai S tingan. Jangan tanya pemangku kepentingan, sehingga da- salah satu contoh, data Millenium
udah menjadi rahasia Isu yang mengemuka di tingkat AMPL yang didukung oleh Bappenas, umum bahwa kondisi data kabupaten/kota dan propinsi adalah Waspola Facility dan Plan Interna- di hampir semua bidang beragamnya data yang tersedia. Se- tional Indonesia. pembangunan di Indone- bagai contoh, untuk jenis data yang
pat diakses oleh seluruh pihak yang Development Goals (MDGs) untuk
data mana yang valid.
berkepentingan. Data tersebut nanti- akses air minum dan sanitasi baru da-
nya dapat dikelola agar dapat men- pat disepakati pada awal tahun 2010.
Keberadaan PIN tidak jadi informasi bahkan pengetahuan
Sementara MDGs sendiri sudah akan
akan berarti tanpa sebagai bagian dari konsep manaje-
berakhir pada tahun 2015. Itu pun,
adanya dukungan men pengetahuan (knowledge mana
tidak lama kemudian data yang di-
dari para pemangku gement). “Saya harapkan nantinya
sepakati tersebut diralat karena ternya-
kepentingan dan dengan terbentuknya Pusat Informasi
ta terjadi kesalahan perhitungan. Kita
media massa. Nasional AMPL ini akan membantu
tidak mau menyalahkan siapa-siapa, para pemangku kepentingan dalam tetapi fakta ini menunjukkan bahwa
mendapatkan data dan informasi kondisi data kita masih jauh dari me-
terkait masalah sanitasi, air bersih dan madai.
kesehatan lingkungan. Keberadaan Sementara, melengkapi fakta di Air Minum dan
Kelompok Kerja
PIN tidak akan berarti tanpa adanya atas, kesadaran para pemangku ten- Penyehatan
dukungan dari para pemangku ke- tang pentingnya data masih belum kungan menyadari sepenuhnya kon- pentingan dan media massa sebagai terlihat. Walaupun di tingkat nasional disi ini, sehingga sejak sekitar 8 tahun pilar keempat demokrasi yang di- sudah disepakati data akses air minum yang lalu telah mulai dirintis upaya harapkan memiliki peran sangat besar dan sanitasi, tetapi di tingkat daerah mengelola data di tingkat nasional dalam menjadikan program ini lebih yang nota bene berdasarkan undang- secara lebih baik. Namun demikian bermakna,” ujar Direktur Permu- undang otonomi daerah merupakan karena upaya ini dilakukan hanya kiman dan Perumahan Bappenas, pihak yang bertanggungjawab bagi oleh Pokja AMPL, yang nota bene ke- Budi Hidayat. tersedianya layanan air minum dan wenangannya terbatas, maka hasilnya
Ling-
sanitasi, data AMPL masih simpang masih kurang bergaung, walaupun Menanti Sang Bayi
siur. Dapat dibayangkan kualitas beberapa hasilnya telah mulai terlihat. Ibarat perempuan yang perencanaan ketika data yang handal Salah satunya berupa upaya pemben- tengah hamil tua anak masih menjadi pertanyaan.
tukan Pusat Informasi Nasional (PIN) per tama,
Juni 2010 Juni 2010
banyak pihak menunggu dan mem- ini akan memungkinkan pemerin- ngat banyak terlibat dalam mendu- beri dukungan penuh agar proses tah menunjukkan keseriusannya ke- kung pengembangan kapasitas di sek- persalinan lahirnya si jabang bayi ber- pada seluruh pemangku kepentingan tor air di Indonesia, melalui program jalan mulus. Jabang bayi yang dimak- AMPL dalam melaksanakan pemba- pendidikan dan dukungan lain dalam sud adalah Pusat Informasi Nasional ngunan AMPL.
kegiatan proyek AMPL. (PIN) Air Minum dan Penyehatan
Sebagai sebuah gerbang atau pintu Lingkungan (AMPL). Sebut saja, kinkan akses ke informasi dan penge- masuk pengetahuan tentang AMPL, orang tua “sang bayi” adalah Bappe- tahuan diperoleh banyak pihak secara sebetulnya PIN AMPL ini nantinya nas, Pokja AMPL, Plan International tepat. Sebagai gerbang pusat data dan akan dapat menjadi center of excellence Indonesia dan Waspola Facility.
Lewat layanan PIN ini, memung-
informasi maka PIN memungkinkan atau pusat keunggulan informasi. Salah satu sosok
untuk membiarkan aliran pengeta- Karena itu, sumber daya yang ada yang sangat antusias
huan yang tersedia dari banyak pihak dalam Pusat Informasi Nasional ini atas kelahiran PIN
untuk di akses seluruh pe- harus mampu mengelola dan berbagi AMPL adalah Carel
mangku kepentingan.
informasi.
Keuls, penasihat
“Hal ini akan men-
manajemen penge-
dorong ‘proses belajar’ Portal dan Gerbang
tahuan di UNES-
Dukungan lahirnya PIN AMPL CO-IHE yang
lebih cepat bagaimana kita
harus melakukan ini, ba- juga dikemukakan oleh Abdul Rah- juga Ketua Tim
gaimana kita bisa mening- man Rosyid, Communication Special Sumber Daya
katkan itu. Dalam ist dan Randy Salim, External Com Air dan Iriga-
munication World Bank. “Kami sa- si. Menurut
presentasinya dia
menantang dengan ngat menyambut baik gagasan terben- Keuls dalam
pertanyaan-pertan- tuknya PIN AMPL ini. Saya berharap mengem-
yaan berikut: Apa nantinya PIN AMPL dapat berperan bangkan sebuah
yang bisa kita pela- sebagai portal gerbang dan pilar per- manajemen proyek pem-
jari atau knowledge tama yang di butuhkan masyarakat bangunan berbasis kapasi-
management yang luas menyangkut kebutuh an infor- tas jaringan, sebuah Pusat
relevan agar sebuah masi dan sebagainya tentang AMPL,” Informasi Nasional me-
program
AMPL paparnya.
Dalam presentasinya tentang tuk.
mang layak untuk diben-
menjadi
sukses?
Apa yang dapat knowledge management, Abdul Rah- “Kami sangat mendu-
man Rosyid menegaskan nantinya kung pembentukan Pusat
kita lakukan untuk
menghindari jebak- lewat PIN AMPL pembelajaran yang Informasi Nasional ini, DOK. POKJA AMPL an adanya polemik? dapat diambil adalah suatu proses
karena inisiatif di sekitar pembangun- Apa dan bagaimana proses dilalui untuk meningkatkan keterampilan, an Pusat Informasi Nasional Air Mi- dan membutuhkan kepemim pinan pengetahuan, wawasan dan akhirnya num dan Sanitasi Lingkungan adalah dan manajemen seperti apa? Dan percaya diri yang diharapkan akan fokus kami. Saya benar-benar ingin bagaimana dengan dukungan media. menunjang peningkatan kinerja indi- mengucapkan selamat kepada Anda Ini adalah beberapa pertanyaan yang vidu dan organisasi untuk menghasil- dengan inisiatif ini dan saya berharap sangat mendasar,” paparnya.
kan nilai-tambah agar visi dan misi bahwa Anda akan segera membentuk
Dengan dibentuknya PIN ini soal AMPL dapat tercapai. PIN AMPL ini. Semoga secepatnya pihaknya akan mendorong jaringan
Dijelaskan, pengetahuan atau lembaga informasi ini terbentuk,” tu- pengetahuan CKNet-INA (saat ini knowledge, bukanlah data, bukan pula kasnya.
jaringan dari 10 universitas) untuk informasi, namun sulit sekali dipisah- Mengapa inisiatif pembentukan berkolaborasi dan memberikan infor- kan dari keduanya. Perbedaan antara PIN AMPL tersebut begitu penting masi seluasnya soal layanan kapasitas data, informasi dan pengetahuan se- dibuat, Carel Keuls menjelaskan bah- untuk sektor air di bidang infrastruk- ringkali hanya pada masalah derajat
wa dengan dibentuknya tur dan manajemen lingkungan. Se- kedalamannya, dimana pengetahuan P I N perti diketahui UNESCO-IHE sa- dipandang sebagai sesuatu yang lebih
Juni 2010 Juni 2010
mendalam dibandingkan informasi, minum dan penyehatan lingkungan Keberadaan PIN AMPL ini diharap- apalagi data. Secara intuitif, keba- yang lengkap dan handal.
kan dapat membantu para pemangku nyakan orang merasa bahwa penge-
Kita semua menyadari bahwa da- kepentingan dalam mendapatkan tahuan merupakan sesuatu yang lebih lam pelaksanaan pembangunan, ket- data dan informasi terkait. luas, lebih mendalam, serta lebih ersediaan data dan informasi yang
Namun, keberadaan PIN tidak kaya dibandingkan informasi, apalagi handal, akurat, lengkap serta gampang akan berarti tanpa adanya dukungan data.
untuk diakses merupakan suatu hal dari para pemangku kepentingan.
Kebanyakan orang mengatakan yang mutlak diperlukan. Selain itu, PIN AMPL tidak akan mungkin da- seseorang yang berpengetahuan atau terutama dalam kurun lima terakhir, pat melakukan pengumpulan dan knowledgeable person, merujuk pada banyak sekali pembelajaran maupun pengelolaan data dan informasi yang seseorang yang berpendidikan, cer- pencapaian pembangunan AMPL sedemikian banyak dan masif tanpa das, memiliki pemahaman yang men- yang harusnya terdokumentasikan bantuan pihak lain. Untuk itulah, dalam dan dapat dipercaya mengenai dan terinformasikan dengan baik ke- guna mewujudkan PIN AMPL seba- suatu subyek. Tidak pernah terdengar pada masyarakat dan pemangku ke- gai pusat informasi berskala nasional orang membicarakan pengetahuan de- ngan merujuk pada dokumen, memo, atau basis-data, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa hal-hal tersebut memang dihasilkan oleh orang-orang yang berpengetahuan. “Karena itu, dengan lahirnya PIN AMPL ini maka informasi yang cerdas, akurat dan ber- nas dapat dimiliki setiap orang yang membutuhkannya. Karena itu, saya secara pribadi sangat mendukung la- hirnya PIN AMPL ini,” ujarnya.
Menanggapi dukungan yang san- gat positif tersebut, Team Leader WASPOLA Facility, Gary Swisher menjelaskan tidak dapat dipungkiri
DOK. POKJA AMPL
pembangunan air minum dan penye- hatan lingkungan telah berlangsung pentingan, sehingga isu AMPL dapat di bidang AMPL, dukungan para pe- cukup lama. Cukup banyak inovasi, menjadi salah satu isu utama dalam mangku kepentingan sangat diharap- terobosan dan kiat yang dilakukan konteks pembangunan nasional.
kan.
untuk menjadikan persoalan AMPL
Koordinasi dan kerjasama para pe- ini menjadi sebuah agenda besar Ketua Harian Pokja AMPL, Oswar mangku kepentingan sangat diperlu- masyarakat Indonesia untuk disikapi. Mungkasa menandaskan berangkat kan untuk mencapai tujuan bersama
Menambahkan keterangan Garry,
Hingga saat ini, seluruh pemang- dari kebutuhan akan tersedianya data yaitu menyediakan data dan informa- ku kepentingan tidak dapat memung- dan informasi yang dapat didisemi- si AMPL yang lengkap, handal, serta kiri bahwa telah banyak pembelajaran nasikan dengan baik tersebut, Pokja mudah diakses oleh semua pihak. dan pencapaian yang diraih, terutama AMPL Nasional tengah mengem- Terkait dengan hal tersebut, maka dalam lima tahun terakhir. Namun bangkan sebuah Pusat Informasi ber- dibutuhkan suatu pertemuan atau demikian, disadari juga bahwa hasil skala nasional di bidang AMPL. Pusat lokakarya yang dapat mempertemu- pembangunan ini masih belum op- Informasi Nasional (PIN) AMPL kan para pemangku kepentingan da- timal dan perlu ditingkatkan. Salah ini merupakan suatu resource center lam suatu forum untuk menghasilkan satu kendala utama yang dihadapi yang mengumpulkan, mengelola, dan suatu rencana untuk pengem- dalam pembangunan AMPL selama mendiseminasikan data dan informasi bangan PIN AMPL.[Eko] ini adalah kurangnya ketersediaan yang terkait dengan Air Minum dan data dan informasi terkait sektor air Penyehatan Lingkungan di Indonesia.
Juni 2010 Juni 2010
Sekilas PIN AMPL
aktivis, akademisi, pelaku bisnis dan yang terkait dengan AMPL, kemu- barluasan informasi berupa jaringan S industri/swasta serta masyarakat luas dian menyebarluaskan informasi, te- perpustakaan yang berskala nasional,
ecara spesiik, tujuan pem- Selaras dengan itu, agar dapat keluaran PIN AMPL berupa doku- bentukan PIN AMPL mencapai tujuannya, peran dan fung- men data dan informasi dalam be- adalah untuk menjawab si Pusat Informasi AMPL Nasional ragam bentuk media, sosialisasi dan kebutuhan para pemang- setidaknya melakukan pengumpulan advokasi kepada para pemangku ke- ku kepentingan, para ahli, dan pengelolaan data dan informasi pentingan, tersedianya media penye- ersedianya media penye-
akan informasi AMPL di Indonesia, muan dan pesan penting yang terkait dan situs AMPL terpadu. sehingga diharapkan dapat mem- mem- dengan AMPL melalui kegi atan ko-
Sebagai tahap awal, direncanakan percepat pencapaian pembangunan munikasi, advokasi dan relasi media struktur Pusat Informasi Nasional AMPL di Indonesia.
massa lebih intensif. Adapun bentuk AMPL akan terbagi ke dalam bebera-
DOK. POKJA AMPL
Juni 2010 Juni 2010
Bentuk keluaran PIN AMPL berupa dokumen data dan informasi dalam
gungjawab atas segala proses terkait beragam bentuk media, pakan tahap pengembangan dan pengelolaan dan pe ngembangan sis- sosialisasi dan advokasi kemitraan. PIN AMPL berkonsen- tem informasi dan komunikasi Pokja kepada para pemangku trasi pada kegiatan pengembangan AMPL. Ruang lingkup kegiatan divisi kepentingan. kemitraan dengan pihak lain, khusus-
ini secara spesiik adalah melakukan nya dengan pihak swasta dan media kegiatan pengelolaan data dan infor- massa; (d) Fase IV (Januari 2013 – masi yang dimiliki untuk situs, dan Desember 2013), yang merupakan
pa divisi yaitu (i) Divisi Perpustakaan, melakukan pemeliharaan peralatan tahap penguatan. Kegiatannya pada yang bertanggungjawab atas segala pendukung kegiatan pengelolaan data penguatan sarana dan prasarana de- proses terkait pengembangan dan dan informasi.
ngan mengembangkan inovasi-inovasi pengelolaan pustaka terkait AMPL
Road map PIN AMPL dalam terbaru (seperti penyediaan media ko- di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan bentuk yang sederhana telah disepa- munikasi dalam dua bahasa/bilingual, divisi ini secara spesiik adalah me- kati paling tidak sampai tahun 2013, kemitraan dengan pihak asing). ngembangkan dan mengelola koleksi yaitu dalam bentuk penetapan empat
Disadari bersama bahwa keber- pustaka AMPL melalui Perpustakaan fase pengembangan (a) Fase I (Janu- Fase I (Janu- hasilan PIN AMPL harus dapat diu- AMPL, menyebarluaskan informasi ari 2010 – Desember 2010) yang kur, dan tentunya menggunakan in- serta mengembangkan kerjasama ja- ringan perpustakaan AMPL; (ii) Divi- si Data, yang bertanggungjawab atas segala proses terkait pengelolaan data dan informasi terkait AMPL di Indo- nesia. Ruang lingkup kegiatan divisi ini secara spesiik adalah membangun koleksi data baseline, data monitor- ing dan evaluasi AMPL, melaku- kan pemetaan persebaran kegiatan pembangun an AMPL di Indonesia, melakukan sosialisasi terkait pengelo- elakukan sosialisasi terkait pengelo- laan pengetahuan melalui serangkaian kegiatan seminar/lokakarya; (iii) Di- visi Komunikasi dan Publikasi, yang bertanggungjawab atas segala proses terkait penyebaran informasi serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan DOK. POKJA AMPL oleh Pokja AMPL dalam rangka mela- kukan sosialisasi dan advokasi untuk merupakan tahap pembentukan dan dikator yang sederhana. Untuk itu, pengarus utamaan
(mainstreaming) persiapan. Kegiatan pada fase ini telah ditetapkan indikator kinerja PIN pembangunan AMPL di Indonesia. berkonsentrasi pada pengadaan dan AMPL yaitu jumlah, intensitas dan Kegiatan divisi ini secara spesiik ada- penguatan sarana dan prasarana pen- kualitas pelaksanaan kegiatan yang lah melakukan upaya untuk mening- dukung untuk operasionalisasi Pusat terlaksana; jumlah kelengkapan dan katkan kepedulian masyarakat terha- Informasi AMPL Nasional; (b) Fase keragaman informasi yang tersedia; dap isu air minum dan penyehat an
II (Januari 2011 – Desember 2011) jumlah materi dan pesan komunikasi lingkung an, khususnya mengenai yang merupakan tahap peluncuran. yang disebarkan; jumlah tanggapan pentingnya perilaku hidup bersih dan Kegiatannya lebih pada kegiatan khalayak atas kegiatan, pelayanan sehat, dan memperluas wilayah cakup- yang bersifat sosialisasi dan advokasi dan akses data/informasi yang dibu- an edukasi terkait isu air minum dan kepada para pemangku kepentingan tuhkan; jumlah dukungan dan penyehatan lingkung an melalui kerja- mengenai keberadaan Pusat Informasi peningkatan kerja sama antar sama dengan media massa; (iv) Divisi AMPL Nasional; (c) Fase III (Januari lembaga (OM) Teknologi Informasi, yang bertang- 2012 – Desember 2012) yang meru-
Juni 2010 Juni 2010
P emahaman tentang pen-
tingnya data dan infor- masi sebenarnya telah lama berkembang di kalangan pemangku ke-
pentingan AMPL. Hal ini lah yang kemudian mendorong dimulainya pengumpulan dan pendiseminasian data dan informasi oleh Pokja AMPL. Awalnya dilakukan secara sporadik dan berlangsung sekitar 5 tahun, sebelum timbul kesadaran untuk melakukannya dalam suatu langkah yang teratur dan terukur. Pada saat itu lah kemudian muncul ide memben- tuk Pusat Informasi Nasional AMPL sebagai wadah pengumpulan, peng- olahan dan pendiseminasian data dan informasi AMPL.
Ide ini kemudian berkembang subur setelah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dimulai dengan dukungan Plan Internasional Indone- sia dalam bentuk kerjasama penerbit- an majalah anak-anak Percik Yunior, peluncuran situs Digilib (digital li brary) AMPL, bahkan berkembang menjadi dukungan dana operasional PIN AMPL nantinya. Pada saat ber- samaan Waspola Facility juga mem- berikan dukungannya dalam bentuk bantuan teknis dan dukungan dana operasional tiga tahun kedepan. Ke- beradaan jejaring AMPL sejak tiga ta- hun lalu juga turut mendorong Pokja AMPL untuk mulai menyosialisasikan ide ini di kalangan pemangku kepen-
tingan AMPL. Sehing-
ga kemu-
dian mulai terjalin kerjasama dengan beberapa perpustakaan seperti per- pustakaan kementerian, LSM, proyek bahkan pemerintah daerah.
Kondisi di atas kemudian meya- kinkan Pokja AMPL untuk melaksa- nakan suatu Lokakarya Pengembang- an PIN AMPL sebagai suatu upaya untuk mendapatkan masukan bagi pembentukan PIN AMPL Nasi o- nal. Lokakarya tersebut merupakan
bagian dari kerja bersama antara Pok- ja AMPL, Waspola Facility, Plan In- ternational Indonesia, Jejaring AMPL dan IHE.
Selain itu, diharapkan melalui lokakarya tersebut dapat dijalin ker- jasama diantara pemangku kepenting- an dalam pengembangan PIN AMPL kedepannya. Keberadaan PIN tidak akan berarti tanpa adanya dukungan dari para pemangku kepentingan.
PIN AMPL tidak akan mungkin da- pat melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi yang sedemikian banyak dan masif tanpa bantuan pihak lain. Koordinasi dan kerjasama para pemangku kepen- tingan sangat diperlukan untuk men- capai tujuan bersama yaitu menyedia- kan data dan informasi AMPL yang lengkap, handal, serta mudah diakses oleh semua pihak.
Lokakarya berlangsung pada tang- gal 13 April 2010 di Jakarta yang di- hadiri oleh sekitar 60 peserta terdiri dari wakil pusat data dan informasi, lembaga penelitian, BPS, perguruan tinggi, LSM, proyek, lembaga donor, kementerian, serta media massa. Di- awali dengan sambutan Gary Swisher, Team Leader WASPOLA Facility, yang dalam pidato selamat datangnya men- jelaskan mengapa WASPOLA Faci- lity membantu Pokja AMPL dalam menginisiasi pengembangan PIN ke depan. Sebagai bagian dari kegiat an WASPOLA Facility khususnya da- lam hal memperkuat sinergi program atau proyek, Pokja AMPL be rencana mengembangkan information desk (meja informasi) AMPL, yang di sebut sebagai Pusat Informasi Nasional (PIN), yang bertujuan untuk mening- katkan mekanisme Knowledge Ma nagement antarpelaku pembangun an AMPL, melalui pengembangan ter- padu sistem publikasi, komunikasi, pendataan, teknologi informasi dan perpustakaan. Terkait dengan hal tersebut, untuk tujuan merancang
Lokakarya Pengembangan PIN AMPL
Upaya Mewujudkan
PIN AMPL Nasional
Direktur Permukiman dan Perumahan Bap- penas, Budi Hidayat, ketika membuka acara lokakarya.
DOK. POKJA AMPL
Juni 2010 Juni 2010
PIN sekaligus mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan, Pokja AMPL melaksanakan Lokakarya Pengem bangan PIN.
Sedangkan Budi Hidayat, Direk- tur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua Pokja AMPL, menyampaikan bahwasanya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, pe- mangku kepentingan sektor Air Mi- num dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) telah mengupayakan adanya sinergi pelaksanaan pembangunan AMPL di Indonesia dalam rangka memperluas, mempercepat dan me- ningkatkan pelayanan sektor AMPL. Upaya sinergi tersebut, tidak saja ditujukan di tingkat implementasi (lapangan), namun juga pada tingkat- an manajerial melalui pengkoordina- sian, pertukaran informasi program atau proyek dan saling dukung (cross support). PIN diharapkan mengini- siasi pertukaran data dan informasi dengan lebih optimal ke depannya sehingga bisa membantu memonitor- ing dan mendorong kinerja cakupan layanan AMPL ke depan.
Konsep dan Desain PIN
Menurut Oswar Mungkasa, data merupakan hal yang paling lemah di AMPL. Semua orang bisa melakukan hal yang sama tetapi tidak ada koor- dinasi, misalnya adanya puskom di masing-masing departemen tetapi ja- rang berbagi informasi. Tiap proyek ada bagian data dan informasi tetapi masing-masing tidak pernah ber- hubungan. Maka hal yang penting dilakukan adalah membuat semua pelaku ini bersinergi
Maka tujuh tahun berselang, Pokja AMPL memulai dengan membuat si- tus, membuat milis dan menerbitkan majalah Percik dengan mulai aktif menghubungi semua proyek, semua
puskom, BPS, walaupun semua tidak terkumpul, tetapi situs ini yang paling lengkap di Indonesia tentang AMPL. Situs AMPL rutin diakses 300 – 400 orang per hari serta perpustakaan maya (digital library) dikunjungi 2.000 orang/hari. Ini menunjukkan bahwa orang memang memerlukan data ten- tang AMPL. Situs lebih sebagai portal, sebagai pintu masuk bagi orang lain untuk mendapatkan informasi
Maka konsep pengembangan PIN pada dasarnya adalah mencip- takan kumpulan dokumentasi segala hal terkait AMPL, diseminasi dengan segala cara dan upaya yang dapat di lakukan (digital library, majalah, milis, newsletter online mingguan dan gerai AMPL, facebook, forum wartawan AMPL). Visi ke depan menjadikan PIN sebagai sumber referensi yang akurat, lengkap, terkini dan terpercaya bagi khalayak luas dalam mencari ber- bagai macam informasi mengenai sek- tor AMPL. Selengkapnya tentang PIN AMPL pada bagian lain edisi ini.
Pengelolaan Pengetahuan (know- ledge management) dan media
Seorang ahli dan praktisi know ledge management yaitu Carel Keuls dari IHE Delft, serta dua orang prak- tisi media dari tim komunikasi World Bank yaitu Abdul A. Rasyid dan Ran- dy Salim, berkesempatan memberi masukan bagi pengembangan PIN.
Menurut Carel Keuls, pusat akses informasi dan pengetahuan tentang air minum dan penyehatan lingkungan, menjadi sesuatu yang penting dalam mendorong ketersediaan arus infor- masi dan mendorong semakin cepat- nya “proses pembelajaran” di bidang AMPL kepada semua pihak yang ter- libat. Kalau PIN akan menggunakan proses knowledge management, maka pengetahuan
sebagai sumber utamanya. Perlu dibedakan
Data merupakan hal yang paling lemah di AMPL. Semua orang bisa
melakukan hal yang sama tetapi tidak ada
koordinasi.
DOK. POKJA AMPL
Juni 2010 Juni 2010
antara data, informasi dan pengeta- huan. Data umumnya bersifat mentah dan apa adanya. Sedangkan informasi adalah data yang sudah diolah dan di- jadikan sesuatu yang bermakna bagi pengguna. Sedangkan pengetahuan adalah kemampuan, kekuatan dan kapasitas personal untuk menjalankan suatu tugas tertentu (mis. meramalkan suatu dampak). Komponen pengeta- huan selain informasi, juga meliputi pengalaman, keterampilan dan sikap. Tantangannya pengetahuan diban- ding informasi yang bisa siap dibuat dalam bentuk “stok pengetahuan” di- gital, tetapi pengetahuan hanya dapat ditransfer lewat proses sosialisasi de- ngan pendekatan dinamis, yaitu “arus komunikasi” yang terus mengalir.
Mengarahkan PIN melalui proses pengetahuan harus melalui beberapa tahapan yang ditandai dengan perta- nyaan antara lain (i) produk dan pro- ses kerjanya?; (ii) dampak yang ingin dicapai?; (iii) bidang pengetahuan
yang dianggap pen-
ting?; (iv)
bentuk pengetahuan dan proses pembelajaran yang ingin diatur?; (v) siapa yang akan ter- libat?; (vi) apa saja yang mendorong pertukaran serta berbagi informasi tersebut?; (vii) sarana apa saja yang perlu ditata?; (viii) pendekatan yang terbaik untuk diterapkan bagi bidang pengetahuan tertentu?.
Berdasar dari pengalaman lapan- gan, ciri-ciri dari PIN yang sukses antara lain ditentukan oleh pemi- lihan dan penempatan posisinya serta mo del bisnisnya jelas, kemampuan meng organisir, cara menentukan ke-
butuhan dukungan lewat interaksi dengan kelompok sasaran (layanan berorientasi ke permintaan), men- jaga selalu konsisten, dan menghin- dari dampak serta mengintegrasikan know ledge management ke dalam pro- ses yang berjalan ditambah adanya ja- minan kualitas. Hal-hal penting yang harus dikerjakan adalah menetapkan kelompok sasaran dan cakupannya, dan melibatkan mereka dalam proses. Kemudian hal penting lainnya ada- lah kemampuan penguasaan ICT (penyedia layanan teknologi), ka rena ICT memberikan solusi caranya dan PIN berfungsi sebagai penyedia in- formasi dan pengatur permintaan dan pasokan iniormasi yang dibu- tuhkan pengguna. Apabila PIN akan diarahkan menuju konsep pengelo- laan pengetahuan maka harus diingat prinsip siklus pengetahuan yaitu bah-
wa temukan-ciptakan, kelola, berbagi informasi, gunakan dan gunakan lagi demikian seterusnya dalam suatu si- klus yang berkelanjutan.
Bentuk layanan yang bisa dise- diakan PIN antara lain (a) layanan informasi yang bisa berupa deskripsi proyek, laporan per tema, evalu- asi proyek, pembelajaran kumpulan pengetahuan tentang AMPL (misal- nya informasi per tema, tanya jawab, diskusi dan newsgroup, majalah online, kepustakaan isik, layanan referensi
dan newsletter); (b) dukungan dan petunjuk (panduan proyek, metode dan teknik, laporan akhir proyek, hasil riset, kampanye dan toolkit un- tuk pendidikan); (c) Layanan dalam bentuk kegiatan (berupa kunjungan lapangan, lokakarya pendalaman, pasar pengetahuan, hari berbagi infor- masi, konferensi, forum dunia maya (virtual).
Abdul A. Rosyid, praktisi komu- nikasi dari World Bank dan mantan jurnalis Metro TV mengaitkan PIN dengan pendekatan media audit (pe-
Ciri-ciri dari PIN yang sukses antara
lain ditentukan oleh pemilihan dan penempatan posisinya
serta model bisnisnya
jelas, kemampuan
mengorganisir.
Pembahas dari IHE Delft Belanda, Carel Keuls, dan tim komunikasi World Bank, Abdul A. Rasyid dan Randy Salim, memberikan masukan terhadap konsep PIN AMPL dengan dimoderatori oleh Wiwit Heris (WASPOLA Facility).
DOK. POKJA AMPL
Juni 2010 Juni 2010
mantauan media) untuk memahami jalin kemitraan dengan pengambil isu penting, entitas dan persepsi keputusan menjadi suatu kunci ke-
publik yang sedang terjadi di bidang berhasilan untuk membangun ke- Menjalin kemitraan
AMPL. Langkah penting adalah me- percayaan terhadap positioning PIN.
dengan pengambil
netapkan prioritas informasi yang Kemudian bagaimana suatu pusat
keputusan menjadi
akan dikelola dan didistribusikan oleh informasi bukan seperti sesuatu yang
suatu kunci
PIN. Seperti yang pernah dilakukan angkuh, tetapi rendah hati dan mau
keberhasilan
untuk membangun jir. Dari persepsi 32 media massa na- para pemangku kepentingannya. Per- kepercayaan terhadap
oleh World Bank mengenai isu ban- berinteraksi dengan pengguna dan
sional dan lokal Jakarta, terlihat topik lu diupayakan kegiatan-kegiatan yang
positioning PIN.
yang negatif dari media massa menge- sifatnya komunikasi dua arah. nai banjir lebih besar daripada topik
Menambahkan
presentasinya,
positif. Narasumber juga melakukan Keuls menyatakan bahwa mencocok- tepat mengenai konteks in- simulasi mengenai media audit un- kan kebutuhan akan informasi dan formasi yang dibutuhkan tuk AMPL, yang 61% lebih bernada pasokan informasi yang ada bukan para pengguna itu, dimana informasi negatif, sedangkan isu yang banyak hal yang mudah, bahkan relatif sulit itu dapat ditemukan, dan PIN harus diangkat adalah sektor limbah dan tetapi bisa dilakukan. Dalam PIN, melakukan koordinasi antar keduan- pengolahannya, dan persepsi publik idealnya harus jelas siapa yang akan ya. Sifat dan fungsi PIN yang utama menunjukkan bahwa itu terkait de- memegang peran sebagai penengah adalah sebagai penengah (broker) in- ngan kinerja pemerintah daerah dan antara orang yang membutuhkan formasi. Tidak ada jawaban yang pal- pengusaha. Untuk itu, dalam mena- dan orang yang memiliki informasi, ing benar, karena menciptakan suatu ngani PIN terutama sisi komunikasi- termasuk dapat memainkan peran se- sistem baru adalah suatu proses, yang nya, perlu upaya dalam pengembang- bagai penengah yang akan membantu kemudian dengan sendirinya akan an materi publikasinya, pendekatan menemukan informasi yang tepat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu kepada stakeholder dan distribusi me- dibutuhkan. Peran PIN seharusnya sendiri. dia informasi yang tepat.
juga disesuaikan dengan kebutuhan
Menurut Randy Salim, tim ko-
Randy Salim menambahkan da- informasi dari pemakai yang berbeda. munikasi World Bank menekankan lam pengalaman World Bank, men- PIN juga harus punya gambaran yang bahwa perubahan kinerja dimana
DOK. POKJA AMPL
Salah satu kelompok diskusi yang membahas mengenai PIN AMPL.
Juni 2010 Juni 2010
suatu institusi berusaha tampil lebih PIN adalah komunitas data, tidak pusat-pusat data, tapi lebih ke media- rendah diri, dan dalam hal ini World ada standar, tidak ada format, tidak si. Persoalannya, yang harus dilakukan Bank menyadari bahwa dia bukan ada kualitas data tetapi bisa berkore- adalah dalam membuat PIN AMPL satu-satunya sumber bantuan. Maka lasi dengan lembaga kompeten yang separtisipatif mungkin. Namun, jika World Bank harus lebih banyak ber- ada untuk sistem validasi. Ada premi bersentuhan dengan birokrasi pe- gaul dengan banyak pihak. Kita tidak um service, misal untuk analisa data. merintah, mau tidak mau posisi PIN mau menguasai dan menyetir suatu PIN bisa membuat proil real time in AMPL juga menjadi bersifat birokra- diskusi atau dialog, kita hanya salah formation (informasi proil seketika), tis dan tidak lagi independen. Untuk satu pihak yang berperan di dalam
dan hal ini tentu akan itu, dipikirkan kembali bagaimana proses ini. Maka mengapa dari sistem
posisi PIN yang paling enak. informasi terpusat kemudian dikem-
menarik pengguna.
Selain itu, Keuls juga menekankan bangkan menjadi sistem informasi
bahwa dari sudut pandang knowledge yang terdistribusi ke pihak-pihak mi-
management, PIN harus mengerti dan tra lain dari World Bank yaitu univer-
menyadari siapa dan informasi apa sitas-universitas.
Pada dasarnya konsep
yang dibutuhkan. PIN bisa mem- Keuls menambahkan bahwa ter-
PIN AMPL ini memang
fasilitasi kegiatan pertemuan untuk dapat perbedaan mengenai apa yang
tidak mulai dari nol,
sosialisasi dan pengumpulan penge- anda baca atau tersedia di media de-
tetapi mengembangkan tahuan. Tentunya hal tersebut tidak
sumber daya yang
ngan data riset. Akses untuk menda-
mudah dilakukan, oleh karena itu, patkan data faktual mengenai apa
telah ada.
pertukaran informasi dengan sumber- yang mengakibatkan terjadinya suatu
sumber perlu dilakukan secara rutin situasi tidak dapat anda dapatkan be-
dan berkelanjutan.
gitu saja dari media. Untuk memecah- Kesimpulan
Untuk dapat segera menjalankan kan masalah tersebut, anda perlu tahu
fungsi-fungsinya, terdapat dua hal darimana anda harus mulai. Mungkin PIN AMPL ini memang
Pada dasarnya konsep
yang perlu segera ditindaklanjuti, yak- PIN dapat memainkan peran untuk tidak mulai dari nol, tetapi mengem- ni membentuk tim kecil dan segera menjadi semacam penyimpan data bangkan sumber daya yang telah ada. melakukan kajian terhadap kebutuh- dan info yang independen. Hal lain Meski demikian, gagasan ini perlu an target sasaran. Forum kemudian yang cukup penting adalah upaya diungkapkan untuk menggalang ke- menyepakati beberapa hal:
bagaimana kita mendidik para war- terlibatan dan partisipasi banyak 1. Membentuk tim kecil untuk me- tawan untuk menulis dengan tepat pihak dalam pengelolaannya. Pelibat-
ru muskan konsep PIN yang ber- mengenai masalah-masalah air bersih an para pemangku kepenting an da-
anggotakan dari perwakilan pe- dan sanitasi, misalnya.
serta diskusi dari masing-masing Peran kunci PIN adalah seba- sumber daya yang telah me reka miliki.
pat dilakukan dengan menyiner gikan
kelompok, yaitu dari Rositayanti gai sumber sekaligus saluran, berarti Selain itu, perlu dilakukan pula kajian
Hadisoebroto (Universitas Tri- PIN tidak bermaksud membuat se- terhadap kebu tuhan target sasaran,
sakti), Erita Christiani (CKNET- suatu yang baru, tetapi lebih sebagai
Ina), Edward (Puskom PU), Naldi semacam portal informasi. Menurut ini sesuai dengan apa yang dibutuh-
se hingga pengembangan PIN AMPL
(Litbang Depdagri), Alwis Rustam pendapat Nugroho Tri Utomo (Bap- kan oleh publik.
(USDP), dan Dini Haryati (Sekre- penas), pertemuan ini diselenggara-
Terkait dengan pendanaan, untuk
tariat Pokja AMPL); kan untuk melakukan positioning un- lima tahun ke depan, PIN AMPL ini 2. Untuk ke depannya, yang perlu di-
tuk PIN, karena tidak perlu menjadi akan didukung oleh WASPOLA Faci- lakukan adalah penjajakan dengan formal dan frontal dengan institusi lity. Untuk itu, perlu dipikirkan secara
target sasaran PIN untuk melihat dengan fungsi serupa yang sudah ada. matang mengenai pengorganisasian
kebutuhan (knowing demand), misal Kalau ada pertanyaan posisi nya dima- dan pengelolaannya, agar PIN AMPL
melalui kuesioner ke daerah-daerah. na, pusat informasi modern sekarang ini bisa bersifat independen.
Dengan demikian nantinya akan sudah punya ciri-ciri yang lebih inde-
terlihat kebutuhan yang belum ter- penden.
Seperti yang telah ditekankan
sebelumnya, peran PIN AMPL nanti-
layani oleh layanan informasi AMPL
nya tidak akan menggantikan posisi
yang telah ada saat ini.
ISTIMEWA
Juni 2010 Juni 2010
Sejarah Panjang IRC:
Belajar Dari
Portal Kelas Dunia
J ngetahuan dan belajar bersama mitra dan sanitasi, termasuk sains, teknolo- 1980-1990 berubah orientasi men-
ika kita mengunjungi situs baik penduduk miskin, di negara Sejarah Panjang Empat Dekade
International Reference Cen- berkembang untuk mendapatkan air, Perjalanan panjang IRC secara ter (IRC) International Water dan sanitasi.
umum dapat dibagi dalam empat and Sanitation Centre, segera
Saat ini IRC dikelola oleh 61 pe- dekade dengan fokusnya masing- terbaca motto mereka yaitu
gawai yang berasal dari beragam ke- masing yaitu (i) 1968-1979 terutama menjembatani kesenjangan pe- bangsaan, bidang keilmuan terkait air pada pengembangan teknologi; (ii)
tentang air, sanitasi dan higinitas ber- gi informasi, sosiologi, anthropologi, jadi partisipasi masyarakat; (iii) 1990- biaya rendah di negara berkembang. ekonomi, dan publisistik. Sebagian 2000 berubah menjadi pengelolaan Sangat kental nuansa pengelolaan besar pegawai bekerja sebagai fasili- air minum perdesaan oleh komunitas, pengetahuan (knowledge manage tator, IRC telah menjalin kemitraan dan perhatian terhadap sanitasi mulai ment). Upaya ini dimulai sejak 1968 dengan beragam jaringan interna- muncul; (iv) 2000-2008 berkembang ketika IRC terbentuk, dan tetap kon- sional.
menjadi pendekatan terpadu air, sani- sisten sampai saat ini.
IRC telah menjadi yayasan oto- tasi dan higinitas dengan fokus lebih
IRC dibentuk oleh World Health nom sejak tahun 2006, mengakhiri pada keberlanjutan dan pengurangan Organization (WHO) dan pemerin- keterikatan dengan pemerintah Be- kemiskinan. tah Belanda sebagai salah satu pusat landa. Untuk itu, badan pengawas
Pada dekade pertama (1968- kerjasama WHO. Sejak terbentuknya, dibentuk sebagai badan pengelola 1979), pekerjaan masih berupa pen- IRC International Water and Sanita tertinggi, dengan dewan direktur ber- dokumentasian dan baru pada akhir tion Centre telah banyak memfasilitasi tugas sebagai pengelola operasional.
dekade pertama lah dimulainya kemi- kegiatan pembelajaran, promosi, dan
Lingkup kerja IRC mencakup ber- traan dengan lembaga lain. Jum- pemanfaatan pengetahuan sehingga bagi pengetahuan, diseminasi berbiaya lah pegawai berkembang dari pemerintah, professional, dan organ- rendah, dan fasilitasi pusat informasi hanya dua menjadi 17 isasi dapat mendukung secara lebih di negara berkembang.
pegawai.
Juni 2010 Juni 2010
Walaupun demikian beberapa tong- Terkait dengan Indonesia, pada memiliki 16.000 dokumen teks leng- gak penting telah berhasil dicanang- saat ini IRC sedang menjalin kemi- kap siap pakai. Keberadaan IRCDOC kan diantaranya IRC newsletter di- traan dengan SIMAVI dalam mem- bermanfaat untuk meningkatkan pe- luncurkan (1970). Pada dekade beri- bantu pemantauan dan pendoku- luang berhubungan dengan organisasi kutnya (1980-1990), pekerjaan tidak mentasian kemajuan program higini- lain, meningkatkan aksesibilitas mela- lagi sekedar pendokumentasian tetapi tas, air dan sanitasi di 9 kabupaten di lui mesin pencari Google, meningkat- juga telah merambah publikasi dan Indonesia Timur.
kan nilai tambah dari informasi IRC. pelatihan. Salah satu publikasi yang
Untuk informasi lebih lanjut tentang laris adalah buku Small
layanan perpustakaan digital atau in- Communities
Produk
Water IRC menyedia- formasi lainnya, silakan hubungi li- Supply (1981). Selain
kan berita pemba- [email protected]
itu, berhasil diter-
IRCDOC diperbarui setiap hari bitkan
ngunan dan kegiatan
Intermediate di bidang air dan dan menyediakan sekitar 16.000 ref- hesaurus on Commu
sanitasi. Selain itu, erensi dokumen termasuk 2.100 nity Water Supply and