Proses Konversi Thermal

Proses Konversi Thermal

Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasiikasi.

Incinerator. Sebuah ilustrasi bagian-bagian dalam sebuah incinerator. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-

bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya

Proses Konversi Biologis

sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara

pencernaan ( digesion) secara anaerobik (biogas) sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam

atau tanah urug ( landill). Biogas adalah teknologi sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida

konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun

bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan sampah lainnya seperi belerang (S) dan nitrogen (N)

gas yang kaya akan methane dan bubur ( slurry). akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas

Gas methane dapat digunakan untuk berbagai (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa

sistem pembangkitan energi sedangkan slurry dapat contoh insinerator ialah open burning, single chamber,

digunakan sebagai kompos. Produk dari digester open pit, muliple chamber, starved air unit, rotary kiln, tersebut berupa gas methane yang dapat dibakar dan luidized bed incinerator.

dengan nilai kalor sekitar 6500 kJ/Nm3. Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik

Juni 2010 Juni 2010

menyalakan generator yang digerakkan gas metan (CH4)

Sistem penangkap

yang bersumber dari sampah

gas methan

Wali Kota Bekasi Mochtar Muhamad menuturkan, 12 tahun lalu, TPA itu laksana hutan belukar sampah. Pada

musin hujan, TPA tersebut berubah menjadi comberan

Sumur

raksasa. Pada musim

pemantau air tanah

kemarau, ia menjadi sumber

Batas

aroma tak sedap yang juga

Landill merusak pemandangan.

Aroma tercium sampai radius

Sistem pengumpul

15 kilometer. Guyonan di

lindi

sana, lalat dan ikus pun harus memakai masker.

Konon, Bantar Gebang Modern Landill. Konsep landill seperti di atas ialah sebuah konsep landill modern yang di dalam-

adalah TPA terbesar di

nya terdapat suatu sistem pengolahan produk buangan yang baik.

Nusantara. Bukan hanya memunculkan aroma idak sedap,

Landill ialah pengelolaan sampah dengan cara air sampah yang disebut lindi pun mencemari sungai menimbunnya di dalam tanah. Di dalam lahan landill,

dan sumur warga. Pemerintah dan warga Bekasi idak limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam

bisa berbuat banyak. Lahan seluas 120 hektare di

tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawa- Bantar Gebang itu sudah dibeli Pemprov DKI (Daerah senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh Khusus Ibukota) untuk dijadikan tempat sampah sejak limbah dan air hujan yang masuk ke dalam tanah dan

awal 1990-an.

membentuk bahan cair yang disebut lindi ( leachate). Secara garis besar, ada empat tahapan untuk me- Jika landill idak didesain dengan baik, leachate akan

manfaatkan imbunan sampah itu menjadi energi lis- mencemari tanah dan masuk ke dalam badan-badan

trik. Pertama, menimbun sampah ke dalam lubang ta- air di dalam tanah. Karena itu, tanah di landill harus

nah seluas 20 X 100 meter persegi dengan kedalaman mempunya permeabilitas yang rendah. Akiitas

tertentu. Lantas, ditambahkan mikroba pengurai. mikroba dalam landill menghasilkan gas CH4 dan CO2

Langkah kedua, memasang selimut plasik hitam (pada tahap awal – proses aerobik) dan menghasilkan

di imbunan sampah tersebut dengan tujuan agar gas gas methane (pada proses anaerobiknya). Gas landill

yang daya rusaknya 21 kali CO2 itu idak beterbangan tersebut mempunyai nilai kalor sekitar 450-540 Btu/scf.

dan merusak ozon. Keiga, memasang pipa-pipa karet Sistem pengambilan gas hasil biasanya melalui sejumlah

di tumpukan sampah tersebut untuk mengalirkan pipa-pipa yang dipasang lateral dan dihubungkan

gas metan yang diproduksi imbunan sampah itu. dengan pompa vakum sentral. Selain itu terdapat juga

Keempat, gas tersebut dimasukkan ke dalam boks sistem pengambilan gas dengan pompa desentralisasi.

kondensasi untuk memisahkan gas metan dari air. Gas itulah yang kemudian dialirkan untuk menggerakan

Sampah Bantar Gebang

generator. Kini proses tersebut sudah berhasil

Belasan tahun tempat pembuangan akhir (TPA)

dilakukan dan seiap hari dari gundukan sampah

sampah di Bantar Gebang, Bekasi, menjadi sumber Bantar Gebang sekitar 2 Megawat dapat dihasilkan masalah bagi warga sekitarnya. Kini teknologi mampu

dari sampah padat kota Jakarta.

menyulap sumber masalah itu menjadi sumber PLTSa yang ada menggunakan dua mesin yang energi listrik. Pekan lalu, Wakil Presiden

masing-masing mampu menghasilkan listrik satu

Boediono sempat mencoba

megawat.

Juni 2010 Panduan Juni 2010

untuk menjadi cadangan air tanah. Menurut Ketua Komunitas Usiawan Peduli Ling- kung an, Soehartono Soedargo, tujuan utama teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah untuk menjaga kesediaan air tanah yang berkualitas secara berkesi-

nambungan serta memproses sampah organik menjadi kompos. Volume sampah anorganik yang harus diangkut oleh petugas pengambil

Kiat Mudah Membuat sampah akan menjadi sangat berkurag. “Tegas- Lubang Resapan Biopori

nya, biopori merupakan lubang silindris yang dibuat oleh fauna tanah. Lubang ini sangat efek- if menyalurkan air dan udara di dalam tanah.

ubang Resapan Biopori (LRB) merupakan Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk

jalan lewatnya air ke dalam tanah. Dengan demikian mengurangi genangan air dan sampah organik

akan memperlancar atau mempercepat peresapan air

serta konservasi air bawah tanah. LRB adalah lubang

ke dalam tanah,” tukasnya.

silindris yang dibuat secara verikal ke dalam tanah Sebenarnya terdapat berbagai cara untuk menga- dengan diameter 10-30 cm, dengan kedalaman

tasi krisis cadangan air ini, salah satunya adalah lubang idak melebihi muka air tanah. Lubang ini kemudian

resapan biopori. Lubang kecil yang dibuat dengan diisi dengan sampah organik yang berfungsi untuk

kedalaman kurang lebih 1 meter (100 cm), mempunyai menghidupkan mikroorganisme tanah, seperi cacing.

fungsi ganda. Pertama sebagai lubang resapan air dan Cacing tanah ini akan membentuk pori-pori atau tero-

yang kedua adalah sebagai tempat untuk mengubah wongan dalam tanah (biopori) yang dapat memperce-

sampah menjadi kompos. Jika dibandingkan dengan pat resapan air ke dalam tanah secara horizontal.

teknologi yang lain, lubang resapan biopori ini idak Penelii Insitut Pertanian Bogor (IPB), Ir. Kamir R.

memerlukan biaya yang cukup besar dan sangat cocok Brata, M.Sc, Lektor Kepala Ekologi Tanah, yang juga

bagi daerah perkotaan yang memang idak memiliki staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan,

lahan karena padat oleh bangunan-bangunan. Fakultas Pertanian IPB merupakan sosok sang penemu

Bagaimana cara membuat lubang resapan bio- yang berhasil mengembangkan Teknologi Biopori sa-

pori ini? Caranya sangat mudah, persiapkan alat yang ngat sederhana yaitu “Lubang Resapan Biopori” untuk

diperlukan yaitu bor biopori, seember air, cangkul, mencegah banjir dan kekeringan.

kayu yang ujungnya tumpul dan tentu saja kumpulan

Musim kemarau biasanya mengakibatkan kedalam- sampah organik. Untuk awalnya buatlah jalur dahulu an muka air sumur menjadi lebih dalam, sedangkan

dengan cangkul, kemudian siram air di lahan yang akan di musim penghujan berkibat pada terganggunya arus

dibor, setelah itu mulailah mengebor tanah dengan lalu lintas oleh air yang tergenang bahkan sering juga

diameter 10 cenimeter dan kedalaman 1 meter. Tanah menyebabkan banjir. Apakah

ISTIMEWA yang terdapat di ujung bor bisa semua keadaan ini akan menjadi

dibersihkan dengan kayu tumpul- kebiasaan iap tahun saja? Tentu

nya. Setelah lubang siap, masuk- kita semua idak ingin seiap

kan sekitar 2 atau 3 kg sampah sekali dalam setahun harus

lapuk/organik ke dalamnya, mengalami hal demikian, bukan?

kemudian tutup dengan kawat Salah satu faktor dari ini semua

jaring agar idak terperosok adalah kurangnya daerah resap-

apabila terinjak. Lakukan pengi- an air di sekitar yang kaitannya

sian ulang sampah organik, jika dengan konservasi air. Air yang

sampah organik sebelumnya te- seharusnya masuk ke dalam

lah menyusut akibat proses tanah justru mengalir ke selokan

pelapukan. Keika musim lalu mengalir ke sungai sehingga

kemarau iba, kompos idak terserap ke dalam tanah

yang

Juni 2010 Juni 2010

ISTIMEWA

telah terbentuk dapat diambil bersa- maan dengan pemeliharaan terhadap lubang resapan biopori. Untuk mence- gah terjadinya longsoran atau bahaya terperosok ke dalam lubang, maka perkuatlah tutup lubang menggunakan semen di sekeliling lubang.

Lubang Biopori dapat dibuat lebih dari satu dengan jarak sekitar 2 me- ter dengan biopori lainnya. Air hujan akan dengan mudah terserap ke dalam lubang biopori, sehingga idak sempat tergenang yang dapat mengakibatkan banjir.

Biaya pembuatan lubang resapan biopori ini sangat murah, tetapi efekivi- tasnya lebih besar. Cukup dengan biaya sekitar Rp 100.000 – Rp 200.000,- untuk membeli bor tanah manual yang dapat dipesan di Insitut Pertanian Bogor. Bor tanah ini dapat dipakai oleh puluhan

sehingga yang paling gampang agar idak membebani

orang dalam waktu yang lama, dan dapat dipakai untuk lingkungan, semua orang harus membuat peresapan membuat lubang tambahan. Dengan lubang kecil ini air itu dengan baik. Oleh karena itu, yang paling dibutuh- akan menyerap lebih cepat ke dalam tanah, sehingga

kan dalam penerapan teknologi ini adalah kesadaram dapat mencegah banjir dan menjadikan cadangan

untuk idak membuang sampah, karena sampah itu air tanah apabila musim kemarau. Yang harus diingat

adalah sumber daya, apapun jenis sampahnya. Sampah teknologi lubang resapan biopori ini merupakan karya

yang idak lapuk bisa dimanfaatkan oleh pemulung anak bangsa yang patut dihargai. Sudah sewajarnya

menjadi bahan industri. Karena itu ubahlah kebiasaan pemerintah dan juga masyarakat Indonesia bangga dan kita, agar selalu memisahkan sampah organik dan mendukungnya. Karena memang manfaat dari lubang

non organik. Serta jangan selalu membuang sampah resapan biopori ini sudah terbuki secara empiris.

di tempat penampungan, selain menimbulkan bau, Sebagai seorang ahli yang mengetahui sistem

sarang lalat, dan ikus, juga dapat merusak lingkungan. ekologi tanah, Kamir menuturkan ekosistem antara

Apalagi jika diendapkan di tempat pembuangan akhir makhluk hidup yang berada di dalam tanah dan

sampah, lapuknya akan lama dan dapat menghasilkan makhluk yang idak hidup saling ketergantungan, maka

zat metana yang bisa meledak apabila idak disalurkan. kita perlu mengupayakan agar ekosistem tanah tetap

Mengingat curah hujan di wilayah Indonesia yang utuh dan idak rusak demi kelangsungan kedua jenis

cukup inggi, sebenarnya kita idak perlu khawair ter- makhluk yang ada di dalamnya. Sampah yang dibuang,

hadap krisis cadangan air tanah. Akan tetapi, penyem- lama kelamaan semakin banyak dan akan menjadi be-

pitan lahan yang dilakukan secara terus-menerus inilah ban bagi lingkungan dan bagi manusia, karena tempat

yang perlu dikhawairkan, karena kaitannya dengan inggalnya harus dipakai untuk membuang sampah. Ba- semakin berkurangnya luasan resapan air. Dengan nyak orang yang membuang air dan sampah ke sungai

membuat lubang resapan biopori ini diharapakan krisis ataupun saluran air, itupun akan menimbulkan dampak cadangan air tanah idak terjadi dan dapat mencegah baru yakni meluapnya air sungai.

terjadinya banjir atau air yang tergenang khususnya Kami menegaskan, dengan teknologi ini semua

di daerah perkotaan. Sementara satu masalah itu orang dapat memanfaatkan air yang sangat dibu-

terselesaikan, kita juga bisa mengambil manfaat dari tuhkan oleh kehidupan di mana saja dan kapan saja.

lubang resapan biopori ini. Keika musim kemarau iba, Karena curah hujan ini idak hanya

sampah organik yang telah mengalami proses pelapuk-

jatuh di kawasan situ saja,

an dapat kita ambil, dalam bentuk pupuk kompos.

Juni 2010 Reportase Juni 2010

Menteri PU Terkesan Pokja AMPL di Pameran Hari Air Sedunia

PU mengunjungi stan pameran Hari Air Sedunia yang M

enteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Pokja AMPL. Hal itu terlihat saat Menteri

digelar pada tanggal 22-25 April 2010, Kementerian Pekerjaan Umum mengadakan Pameran Hari Air Se- dunia. Acara pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan Kementerian PU bekerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka perin- gatan Hari Air Dunia yang diperingati setiap 22 Maret.

Pameran berlangsung di Lobby Utama gedung Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Jl. Pattimura no. 20 Jakarta Selatan, pukul

08.00 - 18.00. Pameran diikuti oleh 80 stan pameran yang diisi dari lembaga perwakilan pemerintah, PDAM, BUMN dan perusahaan yang bergerak dalam pemban- gunan dan penyediaan air.

Pameran dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, yang dalam pidato pembukaannya mengungkapkan bahwa mulai saat ini seharusnya isu air menjadi urusan semua orang atau “water is everybody business”. Pameran yang diselenggarakan dalam peringa- tan HAD 2010 menurut Menteri PU bermaksud men- jawab stigma selama ini yang mengidentikkan urusan air menjadi urusan pihak–pihak tertentu.

Pengelolaan sumber daya air seperti cara lama yang dilakukan sendiri-sendiri atau terbatas oleh pemerintah dan para ahli bidang air, sudah harus ditinggalkan kare- na kurang efektif memecahkan masalah. Menurutnya pengalaman telah menunjukan bahwa pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan tidak mungkin di- lakukan sendiri oleh pemerintah tetapi juga diperlukan peran aktif seluruh pemangku kepentingan.

DOK. POKJA AMPL

Juni 2010 Juni 2010