Skema Proses Pemintalan Rami
5.8.6 Skema Proses Pemintalan Rami
Skema proses pemintalan rami ialah sebagai berikut : Bahan rami
Pembukaan bal (Ball opening)
Penyortiran (Separating)
Pelunakan (Softening)
Pemasakan (Boiling)
Penumbukan (Crushing)
Pencucian (Washing)
Pemerasan (Centrifugation)
Peminyakan (Oil emulsion)
Pengeringan (Drying)
Pelemasan (Softenning)
Pensejajaran (Unravelling)
Pengondisian (Conditioning)
Large Filling Small Filling
st
1 nd dressing 2 dressing
Picking Serat rami pendek
Serat rami sedang
Spreading Peminyakan Carding
Setting Cutting
Opening
Drawing 2 x
H. B. B.
Mixing
Roving 2 x Crighter opener
Carding
Ring Spinning
Combing
Hopper Feeder
Inter setting gill
Crighton opener
Roving
Exhaust opener
Drawing 2 x
Roving 2 x
Spinning
Gambar 5.14 Skema Proses Pemintalan Rami
5.9 Pengolahan Benang
Proses pengolahan kokon
Sutera
menjadi benang sutera dilaksanakan sebagai berikut :
• Proses persiapan. Kokon yang tidak akan menjadi Sutera adalah salah satu serat
5.9.1 Bahan baku
bibit, dikumpulkan untuk alam, yang berasal dari hewan,
dimatikan kepompongnya yaitu ulat sutera. Serat dibuat
agar tidak menjadi kupu- pada saat ulat sutera akan
kupu yang akan menerobos berubah menjadi kepompong
kokon. Bila kokon diterobos, dan kemudian ngengat. maka filamen akan rusak. Lapisan-lapisan serat-serat - Penjemuran dibawah sinar sutera pada saat proses
matahari selama beberapa pembuatan kokon.
jam.
Serat sutera merupakan satu- - Menggunakan aliran uap air satunya serat alam yang
pada ruangan yang berisi berbentuk filamen.
kokon. Suhu didalam Filamen adalah serat yang
ruangan kokon harus dijaga kontinyu.
tetap, berada antara 65°C - Pengambilan serat dilakukan
75°C. Pengerjaan dilakukan dengan jalan menguraikan
selama 15 – 25 menit. kokon dengan alat yang biasa
Setelah dimatikan disebut mesin Reeling.
kepompongnya, kemudian Jenis serat sutera ada dua
kokon dikeringkan dalam macam, yaitu :
ruangan pengering. - Menggunakan aliran udara • Cultivated silk, adalah serat
panas.
sutera yang dihasilkan dari Cara ini dilakukan dalam ulat sutera yang dipelihara
suatu alat atau ruang dengan saksama. Pemeliha
pengeringan. Suhu ruang raan dilakukan dari mulai
pengering diatur mulai 50° telur ulat menetas sampai
berangsur-angsur naik dengan masa pembuatan
sampai dengan ± 95ºC. kokon.
Pengerjaan dilakukan • Wild silk, adalah serat sutera
selama 20 – 30 menit. yang dihasilkan dari ulat - Menggunakan obat-obatan. sutera yang tidak dipelihara,
yaitu yang memakan daun
5.9.3 Proses Pemilihan Kokon
pohon oak.
Kokon yang telah dimatikan
5.9.2 Pengolahan Kokon
kepompongnya sebelum mengalami proses, sebelumnya
perlu dipilih yang dilakukan perlu dipilih yang dilakukan
digulung pada kincir atau - Pembersihan
dan haspel.
pengupasan serat-serat Filamen dapat diberi sedikit bagian luar kokon.
antihan agar dapat saling - Pemisahan kokon yang berpegangan satu sama besar dan kecil
lainnya.
- Pemisahan kokon cacat dan kotor.
Setiap pekerja dapat memegang mesin Reeling
5.9.4 Pembuatan Benang
sampai 20 mata pintal.
dengan Mesin Reeling
Biasanya setiap mata pintal terdiri dari 5 – 8 buah kokon.
Sebelum kokon dapat diuraikan menjadi benang pada mesin Pada mesin Reeling otomatis reeling, terlebih dahulu harus yang dilengkapi dengan alat dimasak dengan air panas yang pencari dan penyuap filamen bersuhu ± 95ºC selama 1 – 2 secara mekanis, seorang menit. Pemasakan ini dilakukan pekerja dapat memegang 400 – agar ujung-ujung serat-serat 600 mata pintal, dengan filamen sutera mudah dicari dan kemampuan produksi 3 – 4 kali diuraikan pada saat reeling. mesin Reeling konvensional. Penguraian dan pencarian Serat yang dihasilkan digulung ujung filamen dilakukan dengan dalam bentuk streng, kemudian peralatan sikat yang berputar- dibundel dengan ukuran berat putar pada mesin Reeling.
± 6 pound, yang disebut Air yang digunakan harus “books”. Selanjutnya books- memenuhi syarat-syarat :
books ini dipak dalam bentuk - Harus bersih, jernih dan bal, yang dapat langsung bebas dari macam-macam dikapalkan. kotoran.
Benang sutera tersebut setelah - Sedapat mungkin netral atau sampai di pabrik Pertenunan sedikit alkalis dengan pH
atau Perajutan, sebelum 6,8 – 8,5.
digunakan biasanya dilakukan - Kesadahan
pengerjaan-pengerjaan 8º – 10º, kesadahan persiapan, sebagai berikut : Jerman.
diantara
- Penggulungan kembali pada - Sisa penguapan 0,15 –
spool
0,2 gr/1. - Penggintiran dengan mesin
gintir Pada mesin reeling - Untuk memantapkan antihan
konvensional sejumlah ujung terlebih dahulu dimasukkan filamen dari beberapa buah
kedalam kamar uap selama kokon, disatukan dan ditarik
± 30 menit
- Penghilangan serisin • Cara Perancis atau cara Pemintalan dengan mesin
Chambron dimana dua Reeling dapat dilakukan dalam
kelompok filamen kokon dua cara, yaitu :
dililitkan satu sama yang • Cara Itali atau cara tavelle,
lain. Kemudian lilitan dimana sekelompok filamen
tersebut dipisahkan kembali kokon dipersatukan dan
untuk digulung pada dua dililitkan satu sama lain
kincir yang terpisah. (untuk mendapatkan benang yang rata dan daya lekat Untuk jelasnya dibawah ini yang tinggi antar filamen- digambarkan salah satu contoh filamennya). Cara ini banyak mesin Reeling Sutera. digunakan di Indonesia.
Gambar 5.15 Skema Reeling Sutera
Keterangan :
3. Kokon yang siap untuk
1. Pemanas
disuapkan
2. Filamen kokon
4. Kokon yang serat-seratnya belum terurai
5. Larutan kimiawai sebagai teknik fermentasi pada pelunak
mana ± 20% dari serisinnya
6. Pengantar porselin masih terkandung dalam
7. Persilangan filmen bahan sutera tersebut.
8. Mata pengantar traverse Bahan sutera yang telah
9. Kincir atau haspel mengalami pemasakan
10. Tangan kincir angin dapat selanjutnya dikerjakan ditekuk
dengan mesin-mesin yang
11. Drum sama seperti, pada proses
12. Ujung batang peluncur pengerjaan wol dan serat- serat staple lainnya.
mengalami pengerjaan pembukaan, Limbah sutera terdiri dari :
5.9.5 Limbah Sutera
Serat-serat
penguraian dan peregangan • Limbah yang terjadi pada
serta penyisiran. Kemudian saat pengerjaan pada mesin
disuapkan pada mesin reeling.
Roving dan mesin Ring • Bagian dalam kokon yang
Spinning serta Twisting. tidak berguna.
Hasil benangnya disebut • Limbah kokon cacat yang
Spun Silk.
filamennya terputus.
• Limbah yang terjadi pada
5.10 Pembuatan Benang saat pengerjaan Sintetik
penggintiran pada mesin gintir.
Serat buatan mula-mula dibuat dengan jalan percobaan (di
Limbah sutera tersebut diatas Eropa pada tahun 1857). kemudian dipak dan dikirimkan Produksi secara komersil ke Pabrik Pemintalan dalam dimulai pada tahun 1910 (di bentuk bal. Sebelum dikerjakan, Amerika). Jenis serat buatan limbah ini terlebih dahulu diantaranya : rayon, asetat, dibersihkan dan dimasak poliester, acrilat dan lain-lain. (degumming) yang dapat dilakukan dengan dua
5.10.1 Pengolahan Serat
cara/proses, seperti :
Buatan
• Proses Inggris, yaitu dengan memasak atau merebusnya Proses pemintalan serat buatan dalam larutan sabun. atau serat sintetis dikenal dalam Larutan ini melarutkan tiga cara, yaitu : serisin dan menghasilkan • Pemintalan basah (wet filamen halus.
spinning).
• Proses kontinental, yaitu dengan menggunakan
• Pemintalan kering atau yang terdapat pada benang. larutan (dry or solvent
Setiap serat yang keluar dari spinning).
lubang spinneret setelah • Pemintalan leleh (melt
dipadatkan segera disatukan spinning).
dengan memberi antihan Ketiga cara tersebut diatas pada
dalam membentuk sehelai dasarnya adalah sama, karena
benang filamen yang prosesnya berdasarkan atas
kontinyu.
tiga tingkat, yaitu : • Filamen tow adalah serat • Penghancuran dan pela
yang dihasilkan dari rutan atau pelelehan bahan
pemintalan filamen spinneret baku untuk membuat yang mempunyai lubang larutan.
maksimum 3000 buah. Hasil • Penyemprotan larutan yang
produksi dari 100 buah dihasilkan melalui spinneret
spinneret atau lebih, untuk membentuk serat.
dikumpulkan menjadi satu • Pemadatan serat dengan
yang merupakan seutas tali jalan pembekuan, penguap
yang besar, disebut filamen an atau pendinginan.
tow. • Filamen tow yang dihasilkan Spinneret adalah bagian tersebut kemudian dibuat peralatan yang sangat penting.
keriting dan dijadikan stapel Bentuk mulut pipa yang
dengan jalan pemotongan berlubang-lubang kecil sekali
dalam ukuran panjang dan lebih kecil dari diameter
tertentu. Panjang stapel rambut manusia. Spinneret
biasanya disesuaikan tersebut dibuat dari pelatina
dengan panjang serat kapas atau logam sejenis yang tahan
atau wol. Selanjutnya stapel terhadap larutan asam dan
ini di pak menjadi bentuk bal tahan retak oleh larutan pada
dan kemudian dibawa ke saat mengalir.
pabrik pemintalan untuk Bentuk serat yang dihasilkan
dijadikan benang (spun ada tiga macam, yaitu :
yarn). Sistem pemintalannya Filamen, filamen tow dan stapel
sama dengan sistem • Serat filamen adalah serat
pemintalan kapas
yang dihasilkan dari (conventional spinning spinneret yang mempunyai
system).
lubang ± 350 buah atau kurang, sesuai dengan
5.10.2 Pembuatan Benang
diameter benang yang
dari Serat Buatan
dihasilkan.
Jumlah lubang spinneret Benang dalam arti yang umum menunjukkan jumlah filamen adalah untaian serat yang tidak
terputus-putus.
Saling berkaitan dengan antihan • Benang ruwah/bulk. Untuk dan diameter tertentu.
mendapatkan benang Benang diklasifikasikan menjadi
dengan pegangan yang :
empuk (soft), maka dibuat • Benang filamen (continuous
benang yang tidak padat, filamen yarn), yaitu benang
yang disebut benang bulk. yang berasal dari serat Benang bulk ini dapat filamen.
dihasilkan dengan • Benang pintal (spun yarn),
memberikan sedikit atau yaitu benang yang terbuat
tanpa antihan sama sekali dari serat stapel baik serat
terhadap benang filamen. alam maupun buatan.
Agar kelihatan sifat-sifat • Benang filamen. Semua
ruwahnya, maka serat benang filamen kecuali
filamen tersebut dibuat sutera, dihasilkan dengan
keriting atau berbentuk cara pemintalan kimiawi
seperti per dengan proses
(chemical spinning). thermoplastis. Hasilnya, Pemintalan kimiawi meliputi
adalah benang yang proses mulai dari mengembang dan tidak penyemprotan serat dari
padat, karena masing- lubang-lubang spinneret masing serat menempati sampai pada penggulungan
volume yang besar. Benang benang dalam bentuk cone
ruwah ini sangat cocok atau cheese. Dari untuk kain rajut, seperti penggulungan ini dapat
jumper, kain Hi-Sofi dan digunakan dalam proses
sebagainya.
selanjutnya, seperti • Benang stretch (stretch pertenunan atau perajutan.
yarn). Pembuatan benang Benang filamen ada yang
stretch ini pada hakekatnya diberi antihan dan ada yang
sama saja prinsipnya tidak. Untuk dapat lebih
dengan benang ruwah. menyempurnakan sifat-
Hanya saja struktur masing- sifatnya, (sesuai dengan
masing filamen dibuat kegunaannya) dilakukan sedemikian rupa sehingga suatu proses sehingga letak
dapat berfungsi seperti per, setiap individu filamen tidak
misalnya dengan dibuat lagi dalam keadaan teratur,
keriting atau dibentuk seperti melainkan tidak beraturan
helix. Dengan demikian, dan hasilnya disebut apabila ditarik akan mudah texturized filament yarns.
mulur dan apabila tarikan Texturized yarns dikenal dua
dilepaskan akan kembali ke macam :
panjang semula. Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk pembuatan
benang stretch. Salah satu diantaranya ialah apa yang kita kenal dengan twist- untwist methode, yaitu dengan menggunakan mesin false-twister. Prinsip cara ini ialah benang filamen diberi antihan yang tinggi, kemudian dimantapkan antihannya dengan pemanasan. Karena sifat thermoplastis dari serat sintetis, maka setelah pemanasan masing-masing serat akan tetap mempunyai struktur seperti helix, meskipun antihannya telah dibuka. Akibatnya benang akan mengembang dan mempunyai kemampuan mulur yang besar.
Benang strecth ini lazim digunakan untuk kaos kaki atau kain-kain rajut lain yang kemampuan mulur adalah yang diutamakan. Biasanya dipakai serat nylon poliakrilat dan sebagainya.
Gambar 5.16 Filamen Keriting
Gambar 5.17 Filamen Helix
- Proses dari tow menjadi top (two to top system) Pada proses ini pengerjaan tow menjadi benang stapel dilakukan dengan menggunakan mesin turbo Stapler atau mesin Pasific Conventer. Pada mesin ini serat-serat filamen dari tow dipotong-potong menurut panjang yang diinginkan, dengan menggunakan pisau yang sangat tajam. Selanjutnya ditampung, dikumpulkan menjadi bentuk sliver yang telah sedikit mengalami peregangan yang disebut top. Untuk membuat benang, top ini selanjutnya di proses pada mesin drawing, roving dan spinning. - Proses dari tow langsung
menjadi benang (tow to yarn system).
Dalam proses ini pengerjaan benang filamen dari tow langsung menjadi benang stapel dapat dilakukan dengan menggunakan mesin Purlock. Pada mesin ini serat-serat filamen dari tow dilewatkan pada suatu sistem peregangan sehingga serat-serat filamen putus menjadi serat stapel dan kemudian dipintal menjadi benang.