Pemisahan Kotoran di Mesin Scutcher
5.12.8.4 Pemisahan Kotoran di Mesin Scutcher
Gambar 5.38 Terpisahnya Kotoran dari Serat
Keterangan : K kp = gaya centrifugal yang
1. Lattice diderita kapas
2. Pedal pengantar kerataan
3. Rol penyuap K kt = gaya centrifugal yang
4. Batang saringan diderita kotoran
5. Pemukul BD = berat jenis
6. Silinder penampung BD kp = berat jenis kapas
Seperti telah diterangkan BD kt = berat jenis kotoran dimuka bahwa kapas yang keluar dari rol penyuap terus Pada waktu pemukul berputar, mengalami pukulan pemukul maka akan timbul gaya
sehingga kapas menjadi centrifugal pada pemukul terbuka dan kotoran terlepas besarnya. dari kapas kemudian keluar
melalui celah-celah batang 2 M x V saringan dan kapasnya K =
terlemparkan oleh pemukul dan
oleh adanya hisapan angin dari Gaya centrifugal yang diderita kipas yang ada dibawah silinder
kapas :
saringan, maka kapas akan
tertampung menempel pada
permukaan silinder saringan. M kp x V K =
Mekanisme terjadinya kp r pemisahan kotoran dari kapas
kemudian jatuh melalui celah- Gaya centrifugal yang diderita celah batang saringan dapat kotoran : dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan :
M 2 kt x V
K= gaya centrifugal
K kt =
r= jari-jari pemukul
M= massa, massa = volume x berat jenis
Oleh karena BD kt > BD kp , V= kecepatan keliling
pemukul kt >K kp
maka K
n = putaran per menit dari
pemukul Agar supaya kotoran dapat Z
= jumlah lengan pemukul jatuh melalui celah-celah batang d= diameter pemukul
saringan dan kapasnya tidak M kp = massa kapal
turut terbawa, maka K kt >K angin M kt = massa kotoran
>K kp . Dengan demikian besarnya
aliran angin harus diatur lebih aliran angin harus diatur lebih
kotoran, tetapi lebih besar dari Q 1 =
. B atau P 1 = .B
gaya centrifugal kapas.
Apabila berat batang (x) dan
5.12.8.5 Tekanan Rol
batang penghubung (y)
Penggilas
diperhitungkan dan beratnya = g
dan letak titik beratnya ada Tekanan rol penggilas pada pada jarak c dari titik putar F kapas terjadi oleh adanya dan tegangan pada batang pemberat V, batang (x), batang penghubung y dan berat dari penghubung sekarang Q 2 =
rol-rol penggilas itu sendiri tekanan P 2 , maka dalam seperti terlihat pada gambar.
keadaan seimbang, jumlah Besarnya tekanan rol penggilas momen pada titik F juga sama
pada kapas dapat dihitung dengan nol.
sebagai berikut : Apabila berat g.c=Q 2 .b
batang (x), berat batang
penghubung (y) dan berat rol-rol g.c=Q 2 .b
penggilas diabaikan, berat
. g atau P 2 = .g pemberat = B, jarak antara titik
putar F dengan pemberat B Tegangan-tegangan yang adalah a, jarak antara titik putar terdapat pada batang-batang
e dengan titik purar F adalah b penghubung ini sama dengan dan tegangan pada batang tekanan yang diberikan pada rol
penghubung Q 1 = tekanan P 1 ,
penggilas I.
maka dalam keadaan seimbang, jumlah momen yang Q 1 +Q 2 =P 1 +P 2 terdapat pada titik putar F = 0.
.g B.a-Q
B.a=Q 1 .b
P=
Gambar 5.39 Tekanan Rol Penggilas pada Kapas
Kalau jumlah tegangan pada Jadi tekanan pada calender rol I batang-batang penghubung adalah :
besarnya Q = Q 1 +Q 2 dan
tekanan pada rol penggilas
2P=2.
besarnya P = P 1 +P 2 , maka :
P= .B+ . g atau Kita ingat bahwa rol penggilas
b d itu mempunyai berat juga,
a . B c . g P=
misalkan :
b - berat rol penggilas I = W 1 - berat rol penggilas II = W
2 Sistem pemberat ini diberikan
disebelah kiri kanan mesin, - berat rol penggilas III = W 3 sehingga tekanan P terdapat disebelah kiri kanan rol W 1 +W 2 +W 3 =W penggilas I.
Maka jumlah tekanan yang roda-roda gigi, batang diberikan pada kapas yang pengulung lap dan penahan lap. melalui antara rol penggilas III Besarnya tekanan batang dan rol penggilas IV adalah penggulung pada kapas dapat sebesar.
diperhitungkan sebagai berikut : T = 2P+W
Apabila berat pemberat = B,
a . B c . g berat batang m diabaikan, jarak T = W+2.
antara titik putar T ke pemberat
b = X, diameter puli S 1 , jumlah
5.12.8.6 Tekanan Batang
gigi-gigi perantara adalah b, a
dan S 2 , Coefisien gesekan antara penahan m dan puli S 1 = Tekanan pada kapas disini
Penggulung Lap
u, maka jumlah momen pada dilakukan oleh pemberat B, titik putar T adalah sama
batang 1, penahan m, puli S 1 ,
dengan nol.
Gambar 5.40 Tekanan Batang Penggulung Lap
B.X=Q.Y = L, maka dengan demikian
X jumlah tekanan batang
Q = .B penggulung lap pada kapas (F)
= 2 (P + R) + L.
Kalau G adalah tenaga yang Tekanan pada kapas seberat F ini dilakukan sepanjang batang timbul karena adanya penggulung lap, sehingga perputaran puli S 1 dan penahan tekanan kapas/cm = F/panjang
m, K 1 adalah usaha yang timbul batang penggulung lap dalam
karena adanya gaya Q dan K 2 cm.
adalah usaha yang disebabkan
Contoh :
gaya P pada S 2 maka :
Bila diketahui berat batang G=u.Q
penggulung = 20 kg. G.S 1 =K 1 .b
Berat sebuah penahan lap
G . S 1 = 15 kg.
1 K = atau Berat pemberat B = 15 kg.
b Coefisien gesekan u = 0,25. u . Q . S 1 Roda gigi a = 120 gigi dan
b b = 40 gigi.
1 K .a=K 2 .S 2 diameter brake pulley S 1
a = 45 cm dan
K 2 =K 1 atau diameter S 2 = 9 cm
Jarak titik putar T ke pemberat
b S 2 Jarak titik putar T ke titik gesekan Q = 6 cm
Atau P = u .
Kalau berat penahan lap = R, maka tekanan pada salah satu
. 15 ujung dari batang penggulung =
P + R. Karena tekanan pada
= 506,25 kg
batang penggulung terdapat pada kedua belah ujungnya,
F = 2(P + R) + L
maka jumlah tekanannya = 2 . (506,25 + 15) + 20 menjadi 2(P + R). Kalau berat
= 1062,5 kg
batang penggulung lap itu sendiri juga perlu Bila panjang batang penggulung diperhitungkan dan misalnya
= 90 cm, maka tekanan batang = 90 cm, maka tekanan batang
tekanan
per
inch kapas
1062 , 5 = 10,7 . 2,54 = 27,2 kg.
= = 11,8 kg atau
90 Tekanan batang penggulung lap pada rol penggulung lap.
tekanan per inch kapas = 11,8 x 2,54 = 29,97 kg. Gesekan- Semenjak lap itu digulung pada
batang penggulung dan ditahan gesekan yang terdapat antara oleh dua penahan lap, maka roda-roda gigi dan sebagainya tekanan besi penggulung F adalah merupakan tenaga akan terbagi dua, dengan penahan, yang berarti tekanan yang sama besar pada menambah tekanan P. Misalkan tiap-tiap rol penggulung lap. efisiensi kerja dari hubungan Apabila tekanan batang roda-roda gigi dan puli ini
= 90%, maka
besarnya
penggulung F tetap, maka tekanan pada rol penggulung
F=2 . 506,25 +15) + 20 akan berubah-ubah sebanding
dengan membesarnya gulungan = 961,25 kg.
lap.
Tekanan per cm
kapas
Pada gambar 5.41a 961 , 25 menunjukkan gulungan lap
= = 10,7 kg atau
90 masih kecil dan pada gambar 5.41b menunjukkan gulungan
lapnya yang sudah besar.
Gambar 5.41
Tekanan Batang Penggulung Pada Rol Penggulung Lap
F = tekanan dari batang
pada rol penggulung
F 1 ;F 2 = tekanan
penggulung lap pada
f 1 ;f 2 = tekanan pada rol waktu gulungan lap penggulung lap pada
besar
waktu gulungan lap kecil
F untuk kedua-duanya adalah
5.12.9.1 Penimbangan Berat
sama. Gulungan lap makin
Lap
besar berarti bahwa sudut makin kecil atau sudut
makin Pengetesan berat tiap gulung besar.
lap, dilakukan dengan Pada gambar 5.41a, tekanan F menimbang lap-lap yang
juga terbagi dua sama besar dihasilkan dan bila ternyata menyimpang dari standard, lap
yaitu f 1 dan f 2 , dan pada dikembalikan kepada Feeder.
gambar 5.30b tekanan F juga Tes ini dilakukan pada setiap terbagi dua sama besar yaitu hasil doffing ditimbang dan
F 1 ;F 2 .
dicatat dalam tabel.