Mesin Scutcher

5.12.7 Mesin Scutcher

Gambar 5.33 Skema Mesin Scutcher

Keterangan :

10. Rol pembersih (stripping

1. Silinder penampung

rolls)

(condensor)

11. Rol penggilas (calender

2. Saluran penyuap

rolls)

3. Pemukul (beater)

12. Gulungan lap

4. Pelat penaha (buffle rack)

13. Batang penggulung (lap

5. Apron berpaku (spike lattice)

arbor)

6. Pembersih (stripper)

7. Saluran penyuap

8. Pemukul (beater)

9. Penghisap (fan)

5.12.7.1 Proses di

Mesin gulungan lap seperti mesin

Scutcher

Scutcher model lama.

Dibandingkan dengan mesin

5.12.7.2 Gerakan Pengaturan

Scutcher model lama, maka

Penyuapan

mesin Scutcher model baru ini konstruksinya lebih kuat. Mesin Penyuapan mesin scutcher ini ini dapat digunakan untuk biasanya dilakukan oleh mesin mengolah kapas atau serat- penyuap yang ditempatkan serat buatan dengan produksi sebelumnya. yang tinggi. Bahan yang akan diolah ditarik mesin Scutcher oleh silinder penampung (1). Penghisapnya terpisah dan motornya dapat digunakan untuk melayani dua atau lebih silinder penampung, apabila digunakan mesin

Scutcher yang lebih dari satu

untuk pembukaan dan pembersihan. Penyuapannya

Gambar 5.34 diatur secara otomatis.

Pengatur Penyuapan Silinder penampung bertugas menampung kapas untuk Keterangan : penyuapan dengan 1. Kapas menggunakan pelat penahan

2. Lattice penyuap yang bekerja pengatur 3. Rol penekan penyuapan kepada pre opener

4. Pedal penekan beater.

5. Rol penyuap Pre opener beater menyuapkan

6. Daerah pemukulan kapas yang sudah benar-benar terbuka pada suatu daerah Bagian-bagian yang mengatur penyuapan yang dilengkapi penyuapan pada scutcher dengan pelat penahan yang seperti terlihat pada gambar bekerja dengan baik.

5.34 dan biasanya terdiri dari Kapas dinaikkan ke atas lattice penyuap (2), rol penekan dengan perantaraan apron (3) yang gunanya untuk berpaku (5) untuk memperoleh memadatkan kapas, pedal hasil pencampuran yang baik. penyuap (4) yang dapat Serat-serat yang sudah rata bergerak sesuai dengan tebal sekali kemudian disuapkan ke tipisnya kapas yang disuapkan daerah pemukul yang terakhir. dan rol penyuap (5) yang Selanjutnya akan dihasilkan menyuapkan dan menjepit

kapas yang disuapkan.

Prinsip bekerjanya peralatan tebal kapas yang terjepit oleh rol tersebut dapat diikuti pada penyuap dan pedal juga uraian dan gambar.

tertentu. Bila kapas yang masuk antara

• Cara Bekerjanya Alat rol penyuap dan pedal

Pengatur Penyuapan

mempunyai tebal yang berlainan dengan tebal kapas

Apabila keadaan lap yang pada waktu kedudukan belt ada dihasilkan itu normal maka belt ditengah-tengah, maka pedal yang menghubungkan kedua yang dapat bergerak seperti Cone drum kedudukannya timbangan itu akan bergerak harus ada ditengah-tengah dan keatas atau kebawah.

Gambar 5.35

Pengatur Penyuapan (Feed Regulator)

Gerakan ini diteruskan melalui menekan ujung pedal (a)

b, c 1 ,c 2 ,c 3 , d, o dan f kebawah sehingga ujung pedal sehingga menyebabkan yang lain (b) bergerak keatas

terjadinya penggeseran belt dan gerakan ini akan menarik pada cone drum sehingga rol keatas berturut-turut c 1 ,c 2 ,c 3 , penyuap akan berputar lebih

d dan dengan perantaraan lambat atau lebih cepat.

poros (e), batang (f) akan Kalau penyuapan kapas terlalu menggeserkan belt ke kiri tebal, maka kapas akan sehingga cone drum (g 2 ) poros (e), batang (f) akan Kalau penyuapan kapas terlalu menggeserkan belt ke kiri tebal, maka kapas akan sehingga cone drum (g 2 )

(h) melalui roda-roda gigi S, T 1 ,

• Pergerakan Pedal dan

Perpindahan Belt

T 2 , dan T 3 , sehingga putaran

dari rol penyuap juga menjadi Perpisahan kedudukan atau lambat.

letak belt terjadi langsung dan Dengan demikian maka sebanding dengan terbukanya

penyuapan kapas oleh rol atau tertutupnya gerakan pedal. penyuap juga menjadi lebih lambat. Demikian pula akan

Gambar 5.36

Pergerakan Pedal dan Perpindahan Belt

Keterangan : Sebagai contoh misalkan

1. Kapas perbandingan tebal tipisnya

2. Lattice penyuap kapas yang masuk diantara rol

3. Pedal penyuap dan pedal sama

4. Roda gigi dengan t = 1, maka untuk

5. Rol penyuap lapisan kapas yang lebih tebal

6. Roda gigi dari pada lapisan kapas yang

7. Daerah pemukulan dikehendaki, harga t lebih besar

8. Cone drum atas (pasif) dari 1 dan untuk lapisan kapas

9. Belt yang lebih tipis, harga t harus

10. Cone drum bawah (aktif) kurang dari 1 (gambar). Kalau untuk lapisan kapas yang paling tipis harga t = 0,5 dan untuk 10. Cone drum bawah (aktif) kurang dari 1 (gambar). Kalau untuk lapisan kapas yang paling tipis harga t = 0,5 dan untuk

harga t = 1,5 dan panjang cone Untuk harga t = 1, maka .t=

drum masing-masing = 25 cm,

maka untuk lapisan kapas yang . 1 = 0,8 dan harga ini tetap dikehendaki = 1, kedudukan belt

pada cone drum kira-kira dan berlaku untuk harga-harga ditengah dan berada pada yang lainnya dari t = 0,5 sampai diameter cone drum bawah

t = 1,5.

D + d = 20 + 25 = 45 cm cone drum atau d = 25 cm.

D = 20 cm dan pada diameter

Untuk setiap kedudukan belt x t = 0,8 atau =

pada cone drum agar belt selalu

d x D tegang maka (D + d) harus D+d=

+d selalu tetap. Dan setiap

perubahan putaran cone drum

=d(

+ 1) = 45 cm

D atas ( ) akan berubah-ubah

d 45 45

= berbanding terbalik dengan