Fungsi Sosial

2. Fungsi Sosial

Fungsi sosial upacara bisa dilihat pada kehidupan sosial masyarakat pendukungnya yakni adanya norma sosial dan sebagai media sosial. Dalam pelaksanaan upacara tradisional terdapat simbol atau lambang bermakna positif, yakni mengandung norma atau aturan yang mencerminkan nilai atau asumsi apa yang baik dan apa yang tidak baik. Norma atau nilai tersebut bisa dipakai sebagai kontrol sosial dan pedoman berperilaku bagi masyarakat pendukungnya. Demikian pula pada masyarakat Warungboto, nilai-nilai yang terkandung dalam sesaji bukan saja berfungsi sebagai pengatur perilaku antarindividu dalam masyarakat, tetapi juga menata hubungan manusia dengan alam lingkungannya terutama pada Tuhan, para leluhur dan fenomena alam gunung, air dan laut. Demikian pula nilai atau makna yang terdapat dalam simbol sesaji upacara adalah salah satu mekanisme pengendalian sosial. Mekanisme ini sifatnya tidak formal yakni tidak dibakukan secara tertulis, tapi hidup dalam alam pikiran manusia, diakui dan dipatuhi oleh sebagian besar masyarakat Warungboto. Pengendalian ini juga bersifat positip karena berisi anjuran, pendidikan dan arahan sebagai pedoman perilaku warganya sesuai dengan kehendak sosial atau masyarakat. Dalam sesaji dan larangan (tabu) yang terdapat pada upacara yang dilakukan masyarakat Warungboto, jika dikaji lebih dalam maka terdapat nilai-nilai luhur untuk menanamkan budi pekerti serta pengendalian sosial bagi warga

baik untuk menanamkan budi pekerti atau pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman perilaku dan kontrol sosial bagi masyarakat pendukungnya, dalam hal ini masyarakat Warungboto itu sendiri. Sebagaimana umumnya, setiap komuniti atau masyarakat dapat terpelihara karena adanya pengendalian sosial yang mengatur ketertiban pola tingkah laku atau interaksi sosial warga masyarakatnya. Pengendalian sosial ini dapat terwujud dari sistem kepercayaan, nilai, dan tata cara yang mengatur dan mengarahkan perilaku masyarakatnya secara tertib. Sistem pengendalian sosial ini tercakup pengetahuan secara empiris dan non empiris. Pengetahuan non empiris dikaitkan dengan dunia gaib, kepercayaan, dan mitologi.

Menurut kajian yang telah dipaparkan di atas, kiranya peneliti dapat meringkas dari beberapa pandangan tentang fungsi tradisi pemberian nama orang yang diperoleh dari berbagai informan di masyarakat Warungboto. Fungsi pelaksanaan dalam tradisi pemberian nama orang di kelurahan Warungboto kecamatan Umbulharjo adalah sebagai berikut:

1) Upacara tradisi pemberian nama kepada bayi berfungsi sebagai sarana untuk mengumumkan nama dari jabang bayi dan memperkenalkan bayi kepada masyarakat luas, khususnya kepada para tetangga dan kerabat, sehingga masyarakat sekitar mengetahui bahwa pemilik hajatan telah dikaruniai seorang anak.

juga berfungsi untuk mendoakan bayi agar memperoleh keselamatan dalam hidup dari Yang Maha Kuasa, menjadi anak yang sholeh dan sholehah, berguna bagi keluarga, nusa bangsa dan agamanya.

3) Fungsi lain dari upacara tradisi pemberian nama kepada bayi adalah untuk mempererat tali persaudaran dalam bermasyarakat, dalam acara slametan dengan membagikan nasi tumpeng atau berkat kepada para tetangga dan tamu yang hadir akan menciptakan kerukunan dan ketentraman sesama manusia.

4) Tolong menolong dan shadaqâh, dengan mengeluarkan biaya dalam menyediakan hidangan-hidangan dalam pelaksanaannya merupakan suatu sarana yang berfungsi sebagai sarana untuk menyalurkan berkah dengan melakukan shadaqâh, dan usaha tolong menolong karena yang hadir dalam pelaksanaan tradisi pemberian nama orang itu tidak hanya orang- orang kaya, akan tetapi ada juga fakir miskin yang perlu ditolong. Sementara bagi orang kaya diharapkan doanya dalam tradisi itu sendiri.

5) Fungsi awal mula diadakannya upacara tradisi pemberian nama kepada bayi dalam masyarakat Warungboto adalah untuk menghormati tradisi, karena menghadiri undangan dalam pelaksanaan tradisi pemberian nama orang atau sepasaran bayi adalah upaya melestarikan tradisi sebagai bagian masyarakat Jawa.

6) Upacara pemberian nama kepada bayi di dalam masyarakat Warungboto mempunyai fungsi yang utama yaitu sebagai sarana ungkapan syukur atas 6) Upacara pemberian nama kepada bayi di dalam masyarakat Warungboto mempunyai fungsi yang utama yaitu sebagai sarana ungkapan syukur atas