Akses Petugas Pemadam Kebakaran
C. Akses Petugas Pemadam Kebakaran
Peraturan mengenai akses mobil pemadam kebakaran sudah terpenuhi. Lebar jalan minimal yang disyaratkan untuk mobil pemadam kebakaran adalah 6 m, di bangunan pabrik P.T. Delta Dunia Textile lebar jalan akses untuk mobil pemadam ± 10 m. Terdapat hidran halaman, namun tidak terdapat hidran kota.
commit to user
Peraturan mengenai tanda akses masuk petugas pemadam kebakaran belum terpenuhi. Tidak terdapat tanda khusus akses masuk petugas pada semua pintu, namun petugas dapat menggunakan semua pintu di dalam gedung sebagai akses masuk. Berikut merupakan tabel analisis akses pemadam kebakaran P.T. Delta Dunia Textile:
Tabel 4.26. Analisis Akses Pemadam Kebakaran P.T. Delta Dunia Textile
Skala Likert
Lebar jalan minimal untuk akses mobil pemadam kebakaran yaitu 6 m (Kepmen No.10 th.2000)
Lebar jalan untuk akses mobil pemadam ± 10m
Tiap bagian dari jalur untuk akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak bebas hambatan
50 m dari hidran kota. Bila hidran kota tidak tersedia maka harus disediakan hidran halaman (Kepmen No.10 th.2000)
Tiap bagian jalur untuk akses mobil pemadam bebas hambatan dan berada dalam radius 50 m dari hidran halaman
Akses masuk petugas pemadam kebakaran ke dalam gedung harus diberi tanda segitiga warna merah atau kuning dengan ukuran tiap sisi minimum 150 mm dan diletakkan pada sisi luar dinding dan diberi tulisan "AKSES PEMADAM KEBAKARAN-JANGAN DIHALANGI" dengan ukuran tinggi minimal 50 mm (Kepmen No.10 th.2000)
Akses masuk petugas pemadam kebakaran tidak diberi tanda. Petugas dapat masuk melalui semua pintu yang ada di dalam gedung.
Rata-rata
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata – rata skala Likert penerapan peraturan Akses Pemadam Kebakaran di P.T. Delta Dunia Textile adalah 4. Hal ini menunjukkan akses pemadam kebakaran di P.T. Delta Dunia Textile telah memenuhi peraturan.
Analisis sistem proteksi pasif P.T. Delta Dunia Textile disajikan dalam tabel 4.27.
commit to user
Tabel 4.27 Analisis Sistem Proteksi Pasif P.T. Delta Dunia Textile
Item Proteksi Pasif
Jumlah Akses jalan Rata-rata keluar
Indikator arah dan
tanda eksit
Akses pemadam kebakaran
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata – rata skala Likert penerapan peraturan sistem proteksi pasif di P.T. Delta Dunia Textile adalah 3. Hal ini menunjukkan sistem proteksi pasif P.T. Delta Dunia Textile cukup memenuhi peraturan.
4.3.2.5. Analisis Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan yang ditinjau terdiri dari sistem proteksi aktif dan pasif, berikut merupakan tabel analisis tindakan pencegahan P.T. Indatex Delta Dunia Textile :
Tabel 4.28. Analisis Tindakan Pencegahan P.T. Delta Dunia Textile Proteksi Aktif
Proteksi Pasif
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata – rata skala Likert penerapan peraturan tindakan pencegahan di P.T. Delta Dunia Textile adalah 2,53. Hal ini menunjukkan tindakan pencegahan (proteksi aktif dan pasif) P.T. Delta Dunia Textile kurang memenuhi peraturan.
4.3.2.4. Analisis Tindakan Persiapan
P.T. Delta Dunia Textile telah memiliki tindakan persiapan yang baik dalam menghadapi kebakaran, diantaranya telah menerapkan Manajemen Penanggulangan Kebakaran, telah membentuk tim penanggulangan kebakaran yang mewakili setiap shift, dan telah menyelenggarakan latihan penyelamatan kebakaran 1 bulan sekali, namun tidak diikuti seluruh penghuni karena proses
commit to user
produksi terus berjalan selama 24 jam. Tim TPK melalukan pemeliharaan terhadap sistem proteksi kebakaran yang ada, hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya APAR dan hidran yang rusak/cacat dan kadaluarsa. Berikut merupakan tabel analisis tindakan persiapan P.T. Delta Dunia Textile:
Tabel 4.29. Analisis Tindakan Persiapan P.T. Delta Dunia Textile
Skala Likert
TPK (Tim Penanggulangan Kebakaran) dibentuk oleh Pemilik/Pengelola bangunan gedung (Kepmen PU No.11 th.2000)
Telah terbentuk tim penanggulangan kebakaran
Setiap 10 karyawan/pengguna bangunan diwajibkan menunjuk 1 (satu) orang untuk menjadi anggota Kelompok dalam TPK. (Kepmen PU No.11 th.2000)
Setiap shift memiliki tim penanggulangan kebakaran
TPK minimal sekali dalam 6 (enam) bulan menyelenggarakan latihan penyelamatan kebakaran yang diikuti oleh seluruh penghuni bangunan. (Kepmen PU No.11 th.2000)
TPK menyelenggarakan latihan penyelamatan kebakaran setiap bulan, namun tidak diikuti semua penghuni karena proses produksi tidak bisa ditinggalkan
Semua sistem proteksi kebakaran dan peralatannya harus dipelihara sehingga dalam kondisi siap operasi yang handal dan harus diganti atau diperbaiki bila cacat (Permen PU No.26 th.2008)
Tim TPK melalukan pemeliharaan terhadap sistem proteksi kebakaran yang ada, hal ini dibuktikan dengan tidak ditemukannya APAR dan hidran yang rusak/cacat dan kadaluarsa
Rata-rata
4,5
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata – rata skala Likert penerapan peraturan tindakan persiapan di P.T. Delta Dunia Textile adalah 4,5. Hal ini menunjukkan tindakan persiapan P.T. Delta Dunia Textile memenuhi peraturan.
4.4 . Korelasi Spearman
Korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara Fire Planning Management dengan rasa aman pekerja. Perhitungan korelasi Spearman
commit to user
menggunakan bantuan program SPSS 17.0, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pendefinisian variabel pada variable view lalu memasukkan data variabel X dan Y ke dalam data view seperti terlihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12. Data View
b. Memilih Analyze à Correlate à Bivariate.
Gambar 4.13. Analisis Korelasi
commit to user
c. Memasukkan semua variabel pada kotak variables dan memilih Spearman pada pilihan Correlation Coefficients
Gambar 4.14. Kotak Dialog Bivariate Correlations
d. Menampilkan hasil
Hasil yang diperoleh ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.30. Hasil Uji Korelasi Spearman
Correlations
variabel x variabel y
Spearman's rho
variabel x
Correlation Coefficient
1.000
.515 **
Sig. (2-tailed)
.004
30 30
variabel y
Correlation Coefficient
.515 ** 1.000
Sig. (2-tailed)
.004
30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
commit to user
Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman, terlihat adanya korelasi positif antara penerapan fire planning management terhadap rasa aman pekerja, dengan koefisien korelasi 0,515. Hal tersebut menunjukkan bahwa antara penerapan Fire Planning Management dengan rasa aman pekerja memiliki hubungan yang cukup kuat.
Untuk mengetahui persentase pengaruh penerapan Fire Planning Management terhadap rasa aman dilakukan perhitungan Koefisien Determinasi
Kd = rs 2 x 100%
Kd = 0,515 2 x 100%
Kd = 26,522 %
Hal ini menunjukkan bahwa rasa aman pekerja dipengaruhi oleh penerapan Fire Planning Management sebesar 26,522 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.