Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
1. Kondisi Geografis
Luas wilayah Kabupaten Madiun 1.010,86 Km 2 atau 101.086 Ha. Secara astronomis terletak pada posisi 7 o 12’-7 o 48’30” Lintang Selatan dan 111 o 25’45”-111 o 51” Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.
Jarak antara Kabupaten Madiun dengan ibukota Propinsi Jawa Timur kurang lebih 175 km kearah timur, sedangkan jarak dengan dengan ibukota negara kurang lebih 775 km.
2. Sejarah Berdirinya Kabupaten Madiun
Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Karnis Kilwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be - Jawa Islam.
Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 - 1568. Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590. Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timoer (Panembahan Pangeran Timoer dilantik menjadi Bupati di Purabaya tanggal 18 Juli 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 - 1568. Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590. Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timoer (Panembahan
Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno Djumilah. Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja, sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari jum'at Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama “Purbaya” diganti menjadi “Madiun ”.
Gambar 4.1. Peta Potensi Kabupaten Madiun (Sumber:http://dinas.dindikkabmadiun.com/index.php?option=com _content&view=article&id=194&Itemid=161 diakses pada 06 Juni 2012
3. Kondisi Pendidikan
Kemajuan pendidikan di Kabupaten Madiun cukup menggembirakan.
tentang keadaan tingkat SD, tingkat SMP, Sekolah Menengah.
a. Tingkat SD ( SD dan MI )
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2009/2010, jumlah SD dan MI sebanyak 519 sekolah, siswa seluruhnya sebesar 60.012 siswa. Tersedia ruang kelas sebanyak 3315 ruang. Guru yang mengajar di SD dan MI sebanyak 5.422 orang.
Tabel 4.1. Data Pokok SD dan MI Tahun 2009/2010 No. Komponen
SD
MI
SD+MI
2 Siswa Baru Tk I
5 Ruang Kelas
a. Baik
b. Rusak ringan
c. Rusak berat
a. Layak mengajar
b. Semi layak
c. Tidak layak
a. Perpustakaan
b. Lapangan olah raga
c. UKS
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2009/2010, jumlah SMP dan MTs sebanyak 75 sekolah, siswa seluruhnya sebesar 27.629 orang. Tersedia ruang kelas 849 ruang.
Tabel 4.2. Data Pokok SMP dan MTs Tahun 2009/2010 No. Komponen
2. Siswa Baru Tk. I
5. Ruang Kelas
a. Baik
b. Rusak Ringan
c. Rusak Berat
a. Layak Mengajar
b. Semi Layak
c. Tidak Layak
a. Perpustakaan
b. Lapangan Olahraga 16
d. Laboratorium
32 6 38 (Sumber:http://dinas.dindikkabmadiun.com/index.php?option=com_content&v
iew=article&id=203&Itemid=163 diakses pada 03 Juni 2012)
Berdasarkan data pada tahun 2009/2010, jumlah SMA, SMK, dan MA sebanyak 43 sekolah, berjumlah 15.858 siswa, ruang kelas sebanyak 575 ruang.
Tabel 4.3. Data Pokok SMA,MA dan SMK Tahun 2009/2010 No. Komponen
SM+MA
1. Sekolah
2. Siswa Baru Tk. I
5. Ruang kelas
a. Baik
b. Rusak Ringan
c. Rusak berat
a. Layak mengajar 482
b. Semi layak
c. Tidak layak
8. Fasilitas
a. Perpustakaan
b. Lapangan Olahraga 9
d. Laboratorium
e. Ketrampilan
g. Serbaguna
h. Bengkel
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SMA, SMK dan MA terdapat fasilitas perpustakaan sebesar 22 ruang, lapangan olah raga 16, UKS 24 ruang, laboratorium sebesar 52 buah, ketrampilan sebesar 21 buah, BP sebesar 25 buah, serba guna sebesar 8 buah, bengkel sebesar 8 buah, dan ruang praktik sebesar 16 buah .
Bila dibandingkan antara siswa SMA dengan SMK yaitu 6.620 siswa dan 7.149 siswa ternyata jumlah siswa SMK lebih besar. Hal ini disebabkan karena pemerintah telah banyak membangun SMK dari pada SMA sehingga mencapai indikator 40% untuk SMA dan 60% utuk SMK, selain itu jumlah SMK didaerah sekitar Kabupaten Madiun banyak lembaga SMK Swasta. Sehingga lulusan SMA lebih besar jika dibandingkan dengan lulusan SMK.