Implementasi Ekonomi
3. Implementasi Ekonomi
Proyek Revitalisasi Pasar Gading Surakarta secara ekonomi tidak layak. Peneliti menilai bahwa proyek ini tidak layak karena pihak Pemerintah Kota Surakarta dan Pengelola Pasar Gading tidak dapat mengelola kios, los, dan oprokan yang ada di Pasar Gading sehingga biaya untuk menutup anggaran dana pembangunan pasar ini tidak tercapai.
Namun setelah peneliti menelusuri hal ini ternyata memang dari pihak Pemerintah Kota Surakarta sengaja mengeluarkan kebijakan bahwa sebagian kios dan seluruh los di Pasar Gading ini diberikan secara gratis kepada para pedagang lama Pasar Gading Surakarta. Hal ini dapat dikatakan sebagai bukti bahwa kebijakan Pemerintah Kota Surakarta yang memang berpihak kepada pengusaha kecil serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keberpihakan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini merupakan kebijakan populis dan biasanya mudah untuk kepentingan politik. Dampaknya adalah sedikitnya pendapatan daerah Kota Surakarta yang berasal dari penjualan kios dan los Pasar Gading yang tidak seimbang dengan investasi yang digunakan untuk revitalisasi proyek Pasar Gading ini.
Sebaiknya Pemerintah Kota Surakarta melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu pihak swasta sebagai pelaksana pembangunan proyek dan pengelola bangunan pasca revitalisasi agar dapat mengelola los dan kios pasar tersebut sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan, Sebaiknya Pemerintah Kota Surakarta melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu pihak swasta sebagai pelaksana pembangunan proyek dan pengelola bangunan pasca revitalisasi agar dapat mengelola los dan kios pasar tersebut sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan,
Akan tetapi di sisi lain, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan dan juga opini dari para pedagang Pasar Gading Surakarta dapat diketahui bahwa kondisi pasar ini setelah direvitalisasi masih tergolong sepi terutama pada bangunan lantai atas. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pemilik kios dan los yang belum menempati kios dan los mereka. Selain itu adanya keengganan para pembeli untuk naik ke atas dan lantai atas ini mayoritas memang diperuntukkan bagi pedagang yang berjualan pakaian sehingga kondisinya lebih sepi daripada lantai bawah yang mayoritas menjual kebutuhan pokok sehari-hari.
Kondisi ini juga dialami oleh para pedagang yang berjualan di sekitar Pasar Gading. Yang dimaksud dengan para pedagang yang berjualan di sekitar Pasar Gading adalah mereka (pedagang) yang mempunyai usaha dagang akan tetapi tidak mampu untuk membeli los atau kios. Setelah direvitalisasi, jumlah pedagang sekitar Pasar Gading semakin sedikit, hal ini dikarenakan adanya peraturan dan larangan berjualan di sekitar Pasar Gading yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta dengan alasan mengganggu jalan raya dan tata kota.
Jadi para pedagang yang ingin berjualan harus masuk semua ke dalam pasar. Pedagang yang hingga saat ini masih berjualan di sekitar pasar mayoritas adalah para pedagang lama yang sudah berjualan puluhan tahun di Pasar Gading. Beberapa dari mereka dapat berjualan di sekitar Jadi para pedagang yang ingin berjualan harus masuk semua ke dalam pasar. Pedagang yang hingga saat ini masih berjualan di sekitar pasar mayoritas adalah para pedagang lama yang sudah berjualan puluhan tahun di Pasar Gading. Beberapa dari mereka dapat berjualan di sekitar
Masalah lain yang timbul di dalam Pasar Gading ini adalah terdapat beberapa pedagang lama yang membeli kios lagi padahal mereka sudah memiliki sebuah kios yang diberikan pemerintah secara gratis. Karena tidak adanya harga yang pasti untuk sebuah kios dan harga tersebut tergantung kepada harga yang diajukan para pemohon (yang dimaksud disini adalah para pedagang), maka biasanya pedagang- pedagang lama memperoleh harga yang jauh lebih murah daripada pedagang baru yang membeli kios di Pasar Gading tersebut, sehingga memicu terjadi kesenjangan sosial.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun Proyek Revitalisasi Pasar Gading dilihat dari aspek ekonomis dalam studi kelayakan proyek dinyatakan tidak layak, tetapi diharapkan dengan adanya proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar tradisional dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta serta menjadikan pasar tradisional sebagai tempat tujuan wisata. Dengan kata Dapat disimpulkan bahwa walaupun Proyek Revitalisasi Pasar Gading dilihat dari aspek ekonomis dalam studi kelayakan proyek dinyatakan tidak layak, tetapi diharapkan dengan adanya proyek ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang pasar tradisional dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta serta menjadikan pasar tradisional sebagai tempat tujuan wisata. Dengan kata
Berdasarkan penelitian di lapangan, laba rata-rata pedagang di sekitar Pasar Gading dapat dilihat pada tabel berikut ini :