FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SURAKARTA

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh: HAKNI WULANSARI

F. 1307540

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ABSTRACT FACTORS AFFECTING THE EFFECTIVENESS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN MANUFACTURING COMPANIES IN SURAKARTA

Hakni Wulansari NIM F 1307540

This research aims to find out the AIS sophistication achievement, manager’s participation in the AIS implementation, AIS knowledge, accounting knowledge, as well as the effectiveness of outside expert in the manufacturing companies in Surakarta. In addition, it also explains the effect of AIS sophistication effect, manager’s participation in AIS implementation, AIS knowledge, accounting knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, outside expert accountant, as well as the effectiveness of governmental institution on the effectiveness of Accounting Information system.

This study belongs to a cross-sectional research with survey design and the sampling technique employed was purposive sampling. The instrument used for collecting data in this research was questionnaire, distributed to the middle managers, particularly those relating to the Accounting Information System in the manufacturing companies in Surakarta, there are accounting staff and IT staff. The hypothesis testing method used is a Multiple Linear Regression.

The data was obtained from 52 respondents with the qualified sample and the sample that can be analyzed consisted of 43 respondents. The result of testing shows that the manager’s participation in AIS implementation, the accounting knowledge, and the effectiveness of outside accountant affect positively the AIS effectiveness. Meanwhile, the AIS sophistication, AIS knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, and governmental institution effectiveness variables show the negative effect on the AIS effectiveness.

Keywords: AIS effectiveness, AIS sophistication, manager participation, AIS knowledge, accounting knowledge, consultant effectiveness, vendor effectiveness, outside accountant effectiveness and governmental institution effectiveness.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Perjuangan tidak akan mengenal kata “sia-sia”, karena sesungguhnya semua yang terbaik telah disiapkan oleh-Nya. Manis jangan segera ditelan, pahit jangan segera dimuntahkan, manis akan terasa manis setelah mengecap yang pahit. Hidup adalah rintangan, maka hadapilah…Hidup adalah lagu, maka nyanyikanlah…Hidup adalah mimpi, maka sadarilah…Hidup adalah permainan, maka mainkanlah…Hidup adalah cinta, maka nikmatilah. “Orang yang benar-benar sukses adalah orang yang memiliki mimpi yang besar dan berusaha keras untuk menjadikan mimpi itu terwujud di alam nyata”

Penulis Persembahkan Kepada:

Ayah dan Ibu tercinta Adek2ku tersayang Almamater yang tak terlupakan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah swt, atas rahmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyususnan hingga penyelesaiannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis penyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si, Ak., selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak, selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu Dosen dan segenap karyawan-karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

5. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mencurahkan kasih sayangnya, dan dukungannya sehingga ananda bisa menyelesaikan skripsi ini.

6. Adik-adikku tercinta, yang telah memberi dukungan dan semangat aku untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

7. Buat temenku tercinta Puji, yang telah memberi dukungan dan sharing- sharingnya selama ini. Moga kita mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya, Amien:>.

8. Mb Ulfa, Lisa, Tika, Ulang, Ginting, Bondan, Kristin, Bayu, Doni, Devina, Tuti, dan semua teman-temanku Akuntansi NonReg’07. Tetap jalin silaturohmi ya, dimanapun kalian berada.

9. Niena & Wulan, temen kostQ yang telah kasih support selama ini, Miz U.

10. Ndoet2Q, support kamu sangat berarti bagiku, meski ga selamanya kita bersama, Q bersyukur kita dipertemukan oleh Tuhan di waktu singkat ini hee:>.

11. Keluarga Besar Bengkel King’s, yang telah memberikan kemudahan waktu (izin) untuk saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan skripsi yang telah penulis susun, masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis secara pribadi, maupun bagi pihak lain secara umum.

Surakarta, April 2010

Penulis

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Tabel IV.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner…………………… 51

2. Tabel IV.2 Jenis Kelamin Responden………………………………..

3. Tabel IV.3 Umur Responden…………………………………………

4. Tabel IV.3 Klasifikasi Jabatan Responden……………………………. 52

5. Tabel IV.4 Masa Jabatan Responden………………………………….. 52

6. Tabel IV.5 Tingkat Pendidikan Responden…………………………… 53

7. Table IV.6 Hasil Uji Validitas Partisipasi Manajer………………..…

8. Table IV.7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan SIA.……………………

9. Tabel IV.8 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Akuntansi……………… 56

10. Tabel IV.9 Hasil Uji Validitas Keefektifan Konsultan ……………..

11. Tabel IV.10 Hasil Uji Validitas Keefektifan Vendor.……………….. 57

12. Tabel IV.11 Hasil Uji Validitas Keefektifan Akuntan Luar…………

13. Tabel IV.12 Hasil Uji Validitas Keefektifan Lembaga Pemerintah…

14. Tabel IV.13 Hasil Uji Validitas Keefektifan SIA……………………

15. Tabel IV.14 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………... 60

16. Tabel IV.15 Hasil Uji Normalitas ……………………………………. 61

17. Tabel IV.16 Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………… 62

18. Tabel IV.17 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………… 63

19. Tabel IV.18 Hasil Analisis Regresi Berganda ……………………...... 64

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal Gambar II.1 Kerangka Pemikiran………………………………………… 37 Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas……………………………………… 63

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ijin Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Lampiran 3 Daftar Perusahaan Lampiran 4 Hasil Pengujian SPSS

§ Hasil Uji Validitas § Hasil Uji Reliabilitas § Hasil Uji Normalitas § Hasil Uji Multikolinearitas § Hasil Uji Autokorelasi § Hasil Uji Heteroskedastisitas § Hasil Analisis Regresi Berganda

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia usaha (bisnis) dewasa ini ditengarai oleh kompetisi usaha yang semakin ketat dalam skala global. Oleh karena itu, kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila suatu organisasi mampu mengambil keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya teknologi atau sistem informasi yang dirancang dengan baik.

Sistem informasi ini berperan dalam bidang akuntansi (Handayani, 2007). Dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu Sistem informasi ini berperan dalam bidang akuntansi (Handayani, 2007). Dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu

Pemanfaatan sistem informasi memberi pengaruh pada aktivitas perusahaan yang menguntungkan, yaitu: efisien, efektif dan kompetitif. Menurut Seddon, Graeser dan Willcocks (2000) dalam Widowati dan Didi (2004), keefektifan sistem informasi merupakan suatu pertimbangan nilai yang dibuat berdasarkan titik pandang stakeholder, mengenai net benefits yang diperoleh dalam menggunakan suatu sistem informasi. Dalam hasil peneli- tiannya mereka juga mengungkapkan bahwa istilah lain yang memiliki makna sama adalah “Information System (IS) Success” yang digunakan oleh DeLone dan McLean (1992). Sedangkan dalam konteks stakeholder dibatasi pada pemilik (owner) atau manajer senior dari suatu organisasi, beberapa peneliti menggunakan istilah “Evaluating Information Technology Investments” (Farbey et al., 1993), “IT evaluation” (Graeser et al., 1998), “IS evaluation” (Farbey et al., 1999), dan “IS effectiveness”, yang semuanya mengandung makna yang sama.

Keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi (Handayani, 2007). Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Menurut Mitcell et all (2000) dalam Ismail & King (2007), informasi akuntansi dapat membantu perusahaan dalam mengatur masalah-masalah jangka pendek di area-area seperti: Keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi (Handayani, 2007). Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Menurut Mitcell et all (2000) dalam Ismail & King (2007), informasi akuntansi dapat membantu perusahaan dalam mengatur masalah-masalah jangka pendek di area-area seperti:

Peranan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai prestasi seseorang dikembangkan oleh Argris (1952) dalam Lukito (2008) yang meneliti konsekuensi penggunaan informasi akuntansi atau data kuantitatif sebagai alat untuk menilai prestasi bawahan. Penggunaan informasi akuntansi berdampak positif karena informasi akuntansi menyediakan informasi kuantitatif terkait dengan bidang kerja manajer. Berdasarkan informasi tersebut pihak manajemen mengambil kebijakan dan upaya perbaikan. Informasi akuntansi juga dapat membantu operasi perusahaan dalam lingkungan dinamis dan persaingan, untuk menghubungkan pertimbangan operasional dengan rencana strategis jangka panjang.

Salah satu sistem yang ada dalam suatu perusahaan adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). SIA dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengolahan data akuntansi menjadi informasi yang berkualitas. SIA secara tradisional hanya menunjukkan jangkauan sempit dan terfokus pada aktivitas organisasi atas informasi keuangan. Meskipun pengguna SIA sekarang dapat menggunakan informasi akuntansi dalam cara strategis, revolusi pada teknologi informasi dan sistem informasi juga berdampak pada keputusan yang dibutuhkan secara hati-hati, terutama bagi perusahaan.

Keefektifan SIA tergantung dari seberapa baik pengguna mengetahui sistem, berhubungan dengan layanan pendukung dari penyedia sistem informasi dan kapasitas sistem itu sendiri (Ratnasari, 2000). Keefektifan SIA merupakan salah satu variabel dependen yang paling umum digunakan dalam literatur SIA (Delone & Mclean, 1992). Raymond (1990) dalam Ismail (2009), mendefinisikan Keefektifan SIA sebagai perluasan kontribusi SIA secara nyata untuk mencapai tujuan organisasi.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2009), dimana dalam penelitian tersebut menggunakan objek penelitian pada perusahaan manufaktur kecil dan menengah di Malaysia. Penelitian ini dilandasi oleh motivasi bahwa keefektifan SIA merupakan isu yang fundamental pada setiap bisnis, tidak terkecuali pada industri manufaktur khususnya di Surakarta. Fokus penelitian adalah menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keefektifan SIA pada industri manufaktur di Surakarta, dengan menggunakan delapan variabel, yaitu: kecanggihan SIA, partisipasi manajer dalam implementasi SIA, pengetahuan SIA, pengetahuan akuntansi, dan peran ahli luar, seperti: konsultan, vendor, akuntan luar dan lembaga pemerintah. Dari latar belakang di atas, maka penelitian ini diberi judul ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Sistem Informasi

Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, jelas bahwa SIA sangat penting bagi perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang manufaktur. Kegiatan operasi perusahaan yang komplek, menuntut pemilik untuk lebih menggunakan SIA secara efektif. Penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keefektifan SIA di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Untuk itu, permasalahan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertanyaan penelitian berikut ini.

1. Bagaimana pengaruh kecanggihan SIA terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

2. Bagaimana pengaruh partisipasi manajer terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

3. Bagaimana pengaruh pengetahuan SIA terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

4. Bagaimana pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

5. Bagaimana pengaruh konsultan terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

6. Bagaimana pengaruh vendor terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

7. Bagaimana pengaruh akuntan luar terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

8. Bagaimana pengaruh lembaga pemerintah terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, meliputi:

1. Untuk mengetahui pengaruh kecanggihan SIA terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

2. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi manajer terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan SIA terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

4. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

5. Untuk mengetahui pengaruh konsultan terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

6. Untuk mengetahui pengaruh vendor terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

7. Untuk mengetahui pengaruh akuntan luar terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

8. Untuk mengetahui pengaruh lembaga pemerintah terhadap keefektifan Sistem Informasi Akuntansi.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut ini.

1. Memberikan wacana baru kepada peneliti tentang berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur.

2. Memperkuat dan mendukung penerapan keefektifan Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan manufaktur.

3. Dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan khususnya manajer tentang pentingnya Sistem Informasi Akuntansi.

4. Menjadi bahan rujukan bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam penelitian akuntansi.

5. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 11 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi, keefektifan SIA, kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA, BAB 11 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi, keefektifan SIA, kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan SIA,

BAB 111 : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai data, populasi dan sampel penelitian, variabel dan pengukurannya, teknik pengujian kualitas data, pengujian asumsi klasik dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pengolahan data, hasil analisis, interpretasi dari hasil analisis, dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk pengembangan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Sistem Informasi

Menurut Cushing (1974), sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Govindarajan (2002) informasi merupakan data yang diolah, menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan menggambarkan kejadian- kejadian, kesatuan nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer.

Sistem informasi dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang mereka miliki, yaitu:

a. Sistem Pemrosesan Transaksi, yaitu: sistem yang memproses transaksi bisnis seperti pesanan, kartu absensi, pembayaran dan reservasi.

b. Sistem Informasi Manajemen, yaitu: sistem yang menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para manajer untuk menjalankan bisnis.

c. Sistem Pendukung Keputusan, yaitu: sistem yang membantu para pembuat keputusan dalam mengidentifikasi atau memilih antara pilihan atau keputusan.

d. Sistem Informasi Eksekutif, yaitu: sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi untuk para eksekutif yang merencanakan bisnis dan menilai performa terhadap rencana tersebut.

e. Sistem Ahli, yaitu sistem yang meng-capture dan menghasilkan kembali pengetahuan pemecahan masalah ahli atau pengambil keputusan kemudian mensimulasikan pemikiran ahli tersebut.

f. Sistem Komunikasi & Kolaborasi, yaitu: sistem yang meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara orang-orang dalam maupun luar organisasi.

g. Sistem Otomatisasi Kantor, yaitu: sistem yang membantu karyawan membuat dan berbagi dokumen yang mendukung aktivitas kantor sehari-hari.

Pengembangan sistem informasi melibatkan berbagai pihak, seperti manajemen penentu kebijakan pengembangan sistem, analis, programer dan manajer atau karyawan yang akan menjadi pemakai sistem tersebut. Sistem informasi dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan manajer atau karyawan karena mereka yang nantinya akan berinteraksi langsung Pengembangan sistem informasi melibatkan berbagai pihak, seperti manajemen penentu kebijakan pengembangan sistem, analis, programer dan manajer atau karyawan yang akan menjadi pemakai sistem tersebut. Sistem informasi dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan manajer atau karyawan karena mereka yang nantinya akan berinteraksi langsung

2. Keefektifan Sistem Informasi Akuntansi

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi adalah SIA. Pengertian SIA menurut Cushing (1995) adalah kumpulan manusia dan sumber daya modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyediaan informasi keuangan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Menurut Baridwan (2004) SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, menga- nalisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan, baik kepada pihak luar, seperti: pajak, investor dan kreditor, maupun pihak-pihak dalam perusahaan, terutama manajer. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa SIA adalah bagian dari organisasi yang mengumpulkan dan mengolah data transaksi keuangan untuk menghasilkan informasi, baik bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan.

Menurut Yamit (1998), keefektifan merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah keluaran yang dihasilkan.

Handoko (2005) mendefinisikan keefektifan sebagai kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar. Menurut Govindarajan (2002), keefektifan dapat dipahami sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi. Sehingga keefektifan SIA dapat diartikan sejauh mana perusahaan dapat menggunakan SIA untuk mencapai tujuan perusahaan.

Munculnya SIA diawali dengan pemanfaatan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola transaksi keuangan berbasis akuntansi. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Komputerisasi SIA diharapkan dapat mendukung penyediaan informasi yang lebih berkualitas.

Muntoro (1987) dalam Setianingsih (1998), keunggulan penggunaan sistem informasi berbasis komputer, yaitu:

a. Memproses sejumlah transaksi dengan cepat dan terintegrasi.

b. Menyimpan dan mengambil data dalam jumlah besar.

c. Mengurangi kesalahan matematis.

d. Menghasilkan laporan keuangan dengan tepat waktu dalam berbagai bentuk.

e. Menjadi alat bantu pengambilan keputusan khususnya jenis masalah terstruktur.

Subsistem SIA terdiri dari 5 sistem (Febria, 2009), yaitu :

a. Sistem Pengeluaran (Expenditure System), yaitu segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.

b. Sistem Pendapatan (Revenue System), yang berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran atas penjualan tersebut.

c. Sistem Produksi (Production System), yang berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.

d. Sistem Manajemen Sumber Daya (Resources Management System), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).

e. Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (General Ledger and Financial Accounting ), yang berhubungan dengan transaksi keuangan dan ayat jurnal penyesuaian yang terjadi dalam siklus akuntansi.

SIA akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.

b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.

c. Mengatur data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.

Salah satu tujuan dari pengembangan SIA adalah menambah nilai bagi perusahaan. SIA dapat memberi nilai tambah dengan :

a. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

b. Penerapan sistem informasi akuntansi meningkatkan keefektifan dan efisiensi biaya dalam mengumpulkan informasi ekonomi.

c. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen.

d. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing).

3. Kecanggihan SIA

Investasi pada kecanggihan teknologi informasi akan membantu perusahaan menghasilkan lebih banyak keakuratan dan ketepatan waktu informasi untuk pengambilan keputusan (Huber, 1990 dalam Ismail, 2009). Sesuai tingkat teknologi informasi dan kecanggihan SIA telah ditemukan pengaruh positif dan signifikan pada kemampuan perusahaan untuk menyelaraskan strategi TI dan strategi bisnis (Hussin et al., 2002; Ismail dan King, 2007). Oleh karena itu, diharapkan bahwa perusahaan dengan SIA yang lebih canggih akan memiliki tingkat yang lebih tinggi.

Kecanggihan SIA dilihat dari sejauh mana perusahaan menggunakan aplikasi SIA dalam kegiatan perusahaannnya, seperti dalam pencatatan akuntansi biaya, akuntansi keuangan, analisis keuangan, penganggaran, penggajian, dll.

4. Partisipasi Manajer

Partisipasi merupakan proses pengambilan keputusan bersama kedua belah pihak yang membawa pengaruh di masa yang akan datang bagi pembuat keputusan (Becker dalam Rinawati, 2002). Dengan kata lain, partisipasi merupakan proses interaksi antara dua individu, atasan dan bawahan untuk menetapkan sesuatu yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Leung dalam Rinawati (2002), menyatakan bahwa partisipasi merupakan suatu proses kerjasama dalam pengambilan keputusan oleh kedua kelompok atau lebih yang berpengaruh terhadap keputusan itu sendiri di masa mendatang.

Dari beberapa pengertian partisipasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi manajer merupakan keterlibatan manajer di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan bertanggungjawab atas pencapaian tujuan tersebut. Manfaat besar dari adanya partisipasi ini adalah partisipasi mengembalikan hak asasi orang-orang ditempat kerja untuk menjadi anggota yang turut memberikan kontribusi bagi kelompok kerjanya. Unsur-unsur partisipasi, meliputi: keterlibatan mental atau Dari beberapa pengertian partisipasi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi manajer merupakan keterlibatan manajer di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan bertanggungjawab atas pencapaian tujuan tersebut. Manfaat besar dari adanya partisipasi ini adalah partisipasi mengembalikan hak asasi orang-orang ditempat kerja untuk menjadi anggota yang turut memberikan kontribusi bagi kelompok kerjanya. Unsur-unsur partisipasi, meliputi: keterlibatan mental atau

5. Pengetahuan SIA dan Akuntansi

a. Pengetahuan Menurut Nadler (1986), pengetahuan merupakan proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan. Menurut Gordon (1994), pengetahuan merupakan struktur organisasi pengetahuan yang biasanya merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin. Sedangkan menurut Dana dkk (2005) dalam Hermana (2006), pengetahuan adalah integrasi dari informasi, gagasan, pengalaman, intuisi, keterampilan, dan pelajaran berharga yang menciptakan nilai tambah untuk perusahaan. Jika disimpulkan maka pengetahuan (knowledge) diartikan sebagai dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan.

Kraiger (1993), membagi pengetahuan menjadi dua bagian yang saling berhubungan, yaitu:

1) Teoritical Knowledge Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab, informasi-informasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh baik secara formal (sekolah, universitas) maupun dari non formal (pengalaman-pengalaman).

2) Practical knowlwdge Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk memahami bagaimana dan kapan karyawan bersikap dan bertindak dalam menghadapi berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja berdasarkan dari pengetahuan secara teori dari pengalaman- pengalaman yang terjadi.

b. Pengetahuan tentang SIA, seperti:

1) Database Menurut Everest (2005), database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut Date (2002) database adalah koleksi data operasional yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. Data tersebut terdiri dari: data input yang berupa data yang masuk dari luar sistem, data output yang berupa data yang dihasilkan sistem, dan data operasional yang berupa data yang tersimpan pada sistem.

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa database merupakan suatu data yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data, sehingga mudah untuk digunakan kembali, dapat digunakan oleh suatu program aplikasi secara optimal. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga apabila ada penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

2) Speadsheets Spreadsheets adalah program perangkat lunak terpadu yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah (Yusup, 2005). Program spreadsheets menggantikan cara pemecahan masalah yang semula dilakukan secara manual. Aplikasi program spreadsheets dalam akuntansi meliputi pembuatan anggaran, daftar depresiasi, daftar amortisasi, analisis hubungan Biaya-Volume dan Laba, dan anggaran aktiva tetap.

Program spreadsheets yang paling populer adalah Lotus 1-2-

3, yaitu suatu elektronik spreadsheets dengan kemampuan membuat grafik dan data manajemen. Program Lotus 1-2-3 dapat dioperasikan dengan berbagai personal computer dan komputer IBM compatible. Program spreadsheets lain yang dapat dijumpai dipasaran dengan struktur yang mirip Lotus 1-2-3 adalah VP

Planner dan Quattro. Keunggulan spreadsheets yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk mengingat rumus-rumus dan perhitungan-perhitungan yang telah dimasukkan dalam spreadsheets .

3) E-mail Surat elektronik (disingkat ratel atau surel atau surat-e) atau pos elektronik (disingkat pos-el) atau nama umumnya dalam bahasa Inggris "e-mail" adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur internet. Dengan surat biasa umumnya pengirim perlu membayar per pengiriman (dengan membeli perangko), tetapi surat elektronik umumnya biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membayar sambungan Internet. Jenis e-mail ada dua macam, yaitu :

a) E-mail berbasis web Ciri-ciri e-mail berbasis web pada umumnya disediakan gratis oleh sebuah website, diakses melalui aplikasi web browser, membaca dan mengirim e-mail harus dalam keadaan online (terhubung internet) dengan membuka situs yang bersangkutan.

b) E-mail berbasis POP3 (Post Office Protocol 3) Ciri-ciri e-mail berbasis POP3 adalah dapat diperoleh dengan cara gratis dan ada pula yang harus membayar. Membaca e-mail dapat dilakukan dalam keadaan offline (tidak terhubung b) E-mail berbasis POP3 (Post Office Protocol 3) Ciri-ciri e-mail berbasis POP3 adalah dapat diperoleh dengan cara gratis dan ada pula yang harus membayar. Membaca e-mail dapat dilakukan dalam keadaan offline (tidak terhubung

4) Internet Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Menurut Tjiptono dan Santoso (2001) dalam hal daya tarik komunikasi, internet menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik (via email dan chatting) yang relatif mudah dan murah selama 24 jam. Internet juga memberikan kemungkinan dan kemudahan untuk mengakses berbagai macam informasi, seperti keperluan penelitian atau pengambilan keputusan organisasi.

c. Pengetahuan Akuntansi Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik (Suwardjono, 2005). Dari sudut pemakai, Jusup (2005), mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan keegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan dari sudut proses kegiatan, akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.

Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan.

1) Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi.

2) Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut.

3) Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila 3) Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila

Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.

Dalam penelitian ini, tingkat pengetahuan manajer tentang akuntansi dapat dilihat dari segi:

1) Pengetahuan tentang Teknik Akuntansi Keuangan Akuntansi keuangan disusun terutama untuk menghasilkan informasi yang umumnya dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak luar perusahaan. Umumnya laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari :

a) Neraca, tujuan spesifiknya adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan modal sendiri suatu entitas atau perusahaan.

b) Laporan Laba Rugi merupakan hasil dari kegiatan suatu perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan akuntasi yang paling penting dalam laporan tahunan.

c) Laporan aliran kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua laporan ini adalah untuk c) Laporan aliran kas bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan kedua laporan ini adalah untuk

Laporan-laporan ini merupakan ringkasan dari keadaan dan hasil kegiatannya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan seperti langganan, pemegang saham, kreditur, bank, kantor pajak dan lain- lain. Oleh karena itu laporan ini ditujukan kepada pihak luar perusahaan cara penyajian dan isinya diatur oleh prinsip akuntansi yang lazim. Garrison (2006) menjelaskan bahwa akuntansi keuangan menyediakan informasi yang diperlukan untuk pemegang saham, kreditor dan pihak-pihak lain yang berada diluar organisasi. Teknik akuntansi keuangan, seperti:

a) Metode penilaian persediaan, meliputi: (1) Metode First In First Out (FIFO) , yang menganggap

bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli, akan dianggap menjadi harga pokok penjualan. FIFO sering kali sejalan dengan aliran fisik barang dagangan, karena manajemen yang baik biasanya barang yang paling lama, dijual lebih dahulu. Pada metode FIFO, persediaan akhir ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan dijual lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang lebih dulu dibeli, akan dianggap menjadi harga pokok penjualan. FIFO sering kali sejalan dengan aliran fisik barang dagangan, karena manajemen yang baik biasanya barang yang paling lama, dijual lebih dahulu. Pada metode FIFO, persediaan akhir ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan

(2) Metode Last In First Out (LIFO), yang menganggap bahwa barang yang dibeli lebih akhir akan dijual atau dikeluarkan lebih dahulu. Dengan demikian harga perolehan barang yang dibeli akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan. Metode ini, biasanya tidak sejalan dengan aliran fisik barang. Pada metode ini, persediaan akhir ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari barang-barang yang dibeli paling awal dan kemudian bergerak maju, sampai semua unit yang ada dalam persediaan mendapatkan harga perolehan.

(3) Metode Average (Rata-rata), yang menggap bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogin. Pada metode ini pengalokasian harga perolehan barang yang tersedia untuk dijual dilakukan atas dasar harga perolehan rata-rata tertimbang.

b) Metode penghitungan penyusutan, seperti: metode garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun, dan satuan kegiatan. Penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama sama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis (Jusup, 2005).

(1) Metode Garis Lurus Dalam metode ini, beban depresiasi periodik sepanjang masa pemakaian aktiva adalah sama. Harga perolehan dikurangi dengan nilai residu.

(2) Metode Saldo Menurun Dalam metode ini, biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi akumulasi depresiasi) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya depresiasi pertahun dihitung dengan cara mengalikan nilai buku aktiva awal tahun dengan tarif depresiasi.

(3) Metode Jumlah Angka Tahun Dalam metode ini, akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan semakin kecil pada tahun-tahun akhir. Metode ini disebut jumlah angka- angka tahun karena tarif depresiasinya didasarkan pada suatu pecahan yang pembilangnya adlah tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa sejak awal tahun dan penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak pertama hingga tahun pemakaian yang terakhir.

(4) Metode Satuan Hasil Dalam metode ini, masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Dalam metode ini yang perlu ditaksir adalah jumlah satuan hasil yang diperlukan dapat dihasilkan oleh aktiva. Taksiran satuan hasil ini dipakai untuk membagi harga perolehan didepresiasi, sehingga dapat ditentukan depresiasi per satuan hasil.

2) Pengetahuan tentang Teknik Akuntansi Manajemen Akuntansi

terutama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. Biasanya informasi yang digunakan oleh manajemen berkisar pada biaya, sehingga disebut juga sebagai akuntansi biaya. Selain data biaya untuk harga pokok akuntansi manajemen juga membutuhkan data untuk pengawasan dan analisa biaya yang dibuat dalam bentuk standard. Garrison (2006) menjelaskan bahwa akuntansi manajemen digunakan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi untuk manajer (orang- orang yang ada dalam organisasi yang mengarahkan dan mengendalikan operasi organisasi). Teknik akuntansi manajemen, seperti:

manajemen

disusun

a) Activity Based Costing (ABC) Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan, penentuan harga pokok produk, pengendalian operasional dan pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. ABC digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelurusan biaya ke objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda- beda, yaitu: produk secara individual, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelanggan secara individual.

b) Activity Based Management (ABM). ABM

aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen. ABM ini digunakan manajemen untuk mengevaluasi biaya dan nilai proses aktivitas untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi. ABM mengkombinasikan ABC dan analisis bernilai tambah untuk membuat perbaikan proses yang dapat meningkatkan nilai pelanggan dan mengurangi sumber daya yang tidak berharga.

menggunakan

analisis

c) Balance Scorecard Informasi strategik dengan menggunakan faktor-faktor keberhasilan kristis menyediakan peta bagi perusahaan yang c) Balance Scorecard Informasi strategik dengan menggunakan faktor-faktor keberhasilan kristis menyediakan peta bagi perusahaan yang

Mengukur profitabilitas dan market value diantara perusahaan-perusahaan lain, sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegang saham.

(2) Kepuasan pelanggan Kepuasan mengukur kualitas, pelayanan, dan rendahnya biaya dibandingkan perusahaan lainnya sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggan.

(3) Proses bisnis internal Mengukur efisiensi dan keefektifan perusahaan dalam memproduksi produk atau jasa.

(4) Inovasi dan pembelajaran Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan (4) Inovasi dan pembelajaran Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan

d) Total Quality Management Total Quality Management merupakan suatu sistem manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan customers pada biaya yang sesungguhnya secara berkelanjutan terus menerus (Mulyadi, 1998). Keefektifan TQM didasarkan empat prinsip, kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, menyatakan dengan fakta, dan menghargai karyawan. TQM meningkatkan keterlibatan organisasi dalam meningkatkan kualitas secara terus menerus. Bertanggung jawab untuk mendeteksi hal-hal yang tidak sesuai dengan pengendalian mutu, hal tersebut membuat pekerja lebih bertanggung jawab untuk pengendalian mutu dan untuk menghentikan produksi ketika ada suatu masalah dalam produksi.

Sim dan Killough (1998) dalam Mardiyah dan Listiyaningsih (2005) menjelaskan bahwa Total Quality Management merupakan suatu filosofi yang menekankan peningkatan proses pemanufakturan secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, mengembangkan ketrampilan, dan mengurangi biaya produksi. Penelitian Banker et al. (1993) memberikan gambaran praktik Sim dan Killough (1998) dalam Mardiyah dan Listiyaningsih (2005) menjelaskan bahwa Total Quality Management merupakan suatu filosofi yang menekankan peningkatan proses pemanufakturan secara berkelanjutan dengan mengeliminasi pemborosan, meningkatkan kualitas, mengembangkan ketrampilan, dan mengurangi biaya produksi. Penelitian Banker et al. (1993) memberikan gambaran praktik

6. Ahli Luar

Thong et al. (1996) dalam De Guinea (2005), menyatakan bahwa dukungan manajerial dan ahli luar Sistem Informasi (SI) dapat mengatasi kekurangan sumber daya dan pengetahuan bagi usaha kecil dalam pelaksanaan SI dan, karenanya, dapat mempengaruhi keefektifan SI. Penelitian tersebut menggabungkan teori Attewell dengan teori berbasis sumber daya perusahaan (Wernerfelt, 1984, 1995). Alasan teori berbasis sumber daya dimana perusahaan telah digunakan untuk mempelajari dukungan manajerial dan ahli eksternal SI pada keberhasilan pelaksanaan (yaitu, Thong, 2001). Bisnis membutuhkan ahli luar seperti konsultan, vendor, dan akuntan luar untuk memberikan pengetahuan mengenai

masalah teknis demi keefektivan SIA. Selain itu juga pengawasan dari lembaga pemerintah

a. Konsultan Konsultan adalah seorang tenaga professional yang menyediakan jasa nasehat ahli dalam bidang keahliannya, misalnya a. Konsultan Konsultan adalah seorang tenaga professional yang menyediakan jasa nasehat ahli dalam bidang keahliannya, misalnya

Seorang konsultan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan suatu solusi atau pemecahan masalah yang tidak biasanya dapat dilakukan oleh orang biasa, seperti dalam hal ini konsultan manajemen (management consultant), bukan hanya mengerti dan menguasai masalah teknis, namun dituntut lebih bahwa seorang

konsultan harus memiliki “communication skill” dalam menyampaikan “knowledge” atau pengetahuan yang dimilikinya sebagai transfer “know how”-nya kepada tim work dan juga seorang konsultan harus bisa memotivasi tim work dalam melaksanakan tugas- tugas yang diberikan sehingga bisa men-drive up sistem manajemen yang telah di atur sebelumnya.

b. Vendor Vendor adalah orang-orang yang telah mengembangkan paket dari Enterprice Resources Planning (ERP). Menurut Gaspersz (2001) ERP merupakan sistem informasi berorientasi akuntansi (accounting- oriented information syste m) untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber-sumber daya lingkup perusahaan yang b. Vendor Vendor adalah orang-orang yang telah mengembangkan paket dari Enterprice Resources Planning (ERP). Menurut Gaspersz (2001) ERP merupakan sistem informasi berorientasi akuntansi (accounting- oriented information syste m) untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber-sumber daya lingkup perusahaan yang

Vendor adalah orang-orang yang telah menginvestasikan banyak waktu dan usaha dalam penelitian terhadap solusi dari implementasi ERP. Peranan dari para vendor adalah:

1) Para vendor harus menyediakan produk dan dokumentasi sesegera mungkin setelah kontrak ditandatangani. Setelah software dikirim, perusahaan dapat mengembangkan pelatihan dan melakukan percobaan software serta membentuk tim implementasi. Vendor bertanggung jawab untuk memperbaiki masalah yang ditemukan oleh para tim implementasi, sehingga vendor harus memiliki perwakilan di perusahaan yang secara langsung berhubungan dengan tim implementasi tersebut.