Gambaran Umum Proyek

B. Gambaran Umum Proyek

1. Latar Belakang Proyek

Pada tahun 2006 Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta melakukan studi banding ke pasar yang ada di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang bersih dan bernuansa swalayan yang dikelola secara modern oleh pihak swasta. Berbekal kunjungan studi banding tersebut, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta berkeinginan untuk melaksanakan pembangunan pasar tradisional yang modern tersebut. Hal ini disampaikan kepada Departemen Perdagangan Republik Indonesia dan ternyata disambut baik oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Pada tahun 2006 Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta melakukan studi banding ke pasar yang ada di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten. Pasar ini merupakan pasar tradisional yang bersih dan bernuansa swalayan yang dikelola secara modern oleh pihak swasta. Berbekal kunjungan studi banding tersebut, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta berkeinginan untuk melaksanakan pembangunan pasar tradisional yang modern tersebut. Hal ini disampaikan kepada Departemen Perdagangan Republik Indonesia dan ternyata disambut baik oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia,

Kemudian Pemerintah Kota Surakarta memilih proyek pembangunan pasar tradisional dengan pengelolaan yang modern ini di Pasar Gading. Dimana pembangunan pasar khusus tersebut adalah pertama kali diterapkan di Kota Surakarta, dengan kata lain proyek ini dijadikan proyek percontohan bagi program revitalisasi pasar-pasar tradisional yang lainnya. Tujuannya adalah menjadikan pasar bukan hanya sebagai tempat untuk transaksi jual beli saja, tapi bisa juga dijadikan untuk tujuan wisata (Interview dengan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta).

Pasar Gading adalah adalah salah satu pasar kelas III/A milik Pemerintah Kota Surakarta yang memiliki letak yang strategis, yaitu di pinggir Kota Surakarta dimana berbatasan langsung dengan daerah Wonogiri dan Sukoharjo. Letak pasar ini juga dekat dengan Keraton Surakarta yang merupakan obyek wisata dimana banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara dan merupakan wajah Kota Surakarta dari arah selatan. Selain itu kondisi pasar ini secara fisik sebelum direvitalisasi memang sangat memprihatinkan karena kumuh, tidak beraturan, dan pemandangan depan pasar tertutup oleh puluhan mobil carteran yang setiap saat “ngetem” di sana. Padahal pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan sumber pendapatan retribusi Pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan permasalahan di atas maka sudah seharusnya bangunan Pasar Gading Surakarta ini direvitalisasi.

2. Maksud dan Tujuan Proyek

Tujuan yang diharapkan dari Revitalisasi Pasar Gading diantaranya adalah :

a. Mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan para pedagang pada khususnya serta memperbaiki tingkat kesejahteraannya.

b. Meningkatkan keramaian pasar dan kegiatan perekonomian bagi pedagang pasar serta perkotaan di sekitar Pasar Gading.

c. Memperindah tata kota yang merupakan bagian dari tujuan ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Walikota Surakarta (Ir. Joko Widodo).

d. Menjadikan pasar tradisional sebagai salah satu tempat tujuan wisata.

e. Meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi dan pajak sesuai peraturan daerah.

f. Memperluas kesempatan kerja dan usaha, sehingga mengurangi penganggguran.

g. Menambah daya tampung bagi para pedagang.

h. Menciptakan pasar yang aman dan nyaman bagi pedagang dan pengunjung.

i. Pengelompokkan pedagang sesuai dengan jenis dagangan. j. Penataan sirkulasi kendaraan dan bongkar muat barang. k. Melengkapi pasar dengan fasilitas sarana dan prasarana yang

memadai.

3. Lokasi Proyek

Pasar Gading terletak di Jl. Veteran, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon. Luas lahan Pasar Gading adalah 2.283 m 2

dengan sertifikat HP No. 9 Tanggal 13 Juli 2000. Tanah yang beralamat di Jl. Veteran dengan luas 2.283 m 2 merupakan asset Kota Surakarta yang

saat ini status penggunaanya berada di bawah SKPD Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Pada saat ini di atas tanah tersebut terdapat bangunan pasar, sehingga termasuk pada kategori tanah untuk bangunan gedung tempat perdagangan. Tanah ini merupakan Tanah Negara yang kemudian dikuasai Pemerintah Kota Surakarta. Disertifikatkan Pemerintah Kota Surakarta 24 Agustus 1982. Pada tanggal 13 Juli 2000 sertifikat tanah tersebut diperbarui karena terbakar pada 26 April 2000. Peruntukan yang tertulis dalam sertifikat adalah Pasar Gading.

4. Data Umum Proyek

Proyek Revitalisasi Pasar Gading Surakarta ini dilaksanakan oleh tiga kontraktor, yaitu:

a. Sumber dana

: APBN.

Nilai Proyek

: Rp. 5.353.000.000,00.

Nama Proyek :Pembangunan Pasar Gading Kota Surakarta Kontraktor Pelaksana

: PT. RUDI PERSADA NUSANTARA. Pelaksanaan Proyek

: 14 Juli - 26 Nopember 2008 (135 hari). Sifat Proyek

: Social Oriented.

b. Sumber dana : APBD Kota Surakarta.

Nilai Proyek

: Rp. 1.220.221.000,00.

Nama Proyek : Pembuatan Tempat Dasaran Los/Oprokan Pasar Gading.

Kontraktor Pelaksana : PT. TATAANALISA MULTIMULYA Pelaksanaan Proyek

: 23 Oktober - 10 Desember 2008 (48 hari). Sifat Proyek

: Social Oriented.

c. Sumber dana

: APBD I Jawa Tengah.

Nilai Proyek

: Rp. 498.707.000,00.

Nama Proyek :Pembangunan Pasar Gading Kota Surakarta Kontraktor Pelaksana

: PT. INDO SURYA CONST. Pelaksanaan Proyek

: 5 Desember - 15 Desember 2008 (15 hari). Sifat Proyek

: Social Oriented.

Total Investasi Revitalisasi Pasar Gading ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Total Investasi Revitalisasi Pasar Gading Surakarta

No. Sumber Dana

Jumlah

1. APBN 5,353,000,000.00

2. APBD Kota Surakarta 1,220,221,000.00

3. APBD I Jawa Tengah 498,707,000.00

Total 7,071,928,000.00

Sumber : Data diolah, 2010.