Wajah Baru Sebagai Pembawa Perubahan
B. Wajah Baru Sebagai Pembawa Perubahan
Sebagai sebuah televisi berita yang tentu saja menjalankan fungsi komunikasi massa, seperti yang dijelaskan oleh McQuail. Fungsi komunikasi massa adalah ;
a. Menyiarkan informasi (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain) Dari ketiga fungsi tersebut, Metro TV berusaha mengaplikasikannya terhadap program-program siaran Metro TV, hal tersebut tercermin dari esensi rebranding Metro TV.
Metro TV merasakan pentingnya sebuah perubahan, terutama setelah menginjak usia 10 tahun, karena rebranding merupakan sebuah gerakan positif, seperti yang dijelaskan Faradina:
“Rebranding itu suatu bentuk perusahaan ini berkembang, itu sebuah grow opportunity, kesempatan untuk tubuh. Sebuah kesempatan untuk meningkatkan kualitas.”
Dalam siaran Persnya Metro TV menjelaskan dasar dari rebranding yang dilakukan, yaitu :
“sebagai institusi penyiaran berita yang memiliki visi mencerdaskan serta meningkatkan kualitas masyarakat, Metro TV tergerak untuk
memaksimalkan fungsi “mencerahkan” yang harus dijalankan seiring dengan fungsi “kontrol dan koreksi”. Metro TV merasa terpanggil untuk
memperluas wawasan dan meninggikan martabat bangsa melalui tayangan- tayangan bermutu yang berorientasi pada pengetahuan.”
Metro TV sebagai media televisi berusaha untuk menjalankan fungsinya, bukan hanya sebagai sarana hiburan tapi juga menjadi sarana informasi yang
commit to user
mengandung edukasi bagi masyarakat. Bagi Metro TV perubahan yang dilakukan merupakan kesempatan untuk berkembang menjadi stasiun televisi yang meyediakan tayangan-tayangan yang bermutu.
Sebagai mana brand diartikan sebagai nama, design, simbol dan hal-hal lainnya yang mengidetifikasi keseluruhan pemasaran. Brand dibedakan menjadi dua kategori, yaitu brand name bagian dari brand yang berbentuk verbal dan brand mark bagian merek yang direpresentasikan oleh sebuah simbol. 101
Wujud rebranding Metro TV dapat dilihat secara kasat mata, oleh pemirsa Metro TV melalui identitas korporatnya. Dalam dunia penyiaran, brand name berbentuk nama jaringan, stasiun atau program. 102 Metro TV sebagai sebuah perusahaan, menjadikan simbolnya sebagai sebuah identitas, yang disebut sebagai identitas korporat. Jefkins menjelaskan dalam bukunya Advertising,
Corporate Identity is a strategic asset that helps to achieve the longer term communication goals. Corporate identity is a symbolic uniform that acts as
a flag expressing everything about the organization. It is a visual system which uses all the points of public contact. This include the „Permanent media‟ or building (exterior and interior), signage, vehicles, uniforms, business forms (invoices, cheques,letterhead,etc) literature (product
broshures, annual reports), exhibitions,etc. 103 (Indentitas korporat adalah aset strategis, yang membantu untuk mencapai tujuan jangka panjang. Seragam simbolik yang menandakan segala hal tetang organisasi. Sebuah sistem visual yang digunakan sebagai kontak publik. Hal ini termasuk
„media permanen‟ atau bangunan (ekterior dan interior), penanda, kendaraan, seragam, form bisnis (invoice, cek, kop surat, dll), literatur (brsour, laporan tahunan), pameran, dsb.
101 May Lwin dan Jim Aitchison, Clueless in Marketing Communication, ( Singapore : Prentice Hall, 2003)hlm.75
102 Mc.Dowell, OpCit, hlm.23 103 PR Smith, Marketing Communication : An Integrated Approach, Second Edition, (London :Kogan Page Limited, 1998)hlm.439
commit to user
Perubahan pertama yaitu pada logo Metro TV, Henny
Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV) menjelaskan “ Logo Metro TV yang dulu tidak dibuat secara khusus, tapi diambil dari clip art, jadi siapapun bisa pakai. ”
Gambar 3.1 Logo Metro TV lama
Logo Metro TV lama ini, dirasa kurang luwes dan dinamis. Rebranding yang ditandai dengan perubahan logo, bertujuan untuk menciptakan image muda, dinamis dan siap untuk tantangan baru. Burung elang yang dipakai mudah ditemukan dan digunakan pula oleh beberapa produk lain.
Dari esensi merek yang diinginkan dari TOP manajemen Metro TV memunculkan wujud Logo Baru Metro TV, yang muda dan dinamis adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Logo Baru Metro TV
commit to user
Suryopratomo(News Director Metro TV) menjelaskan perubahan pada logo Metro TV:
“ ...perubahan logo berubah terutama pada bentuk tulisan metro yang menggunakan jenis huruf berbeda dan tetap mempertahankan burung elang
sebagai lambang yang diletakkan di huruf „o‟ pada kata metro.”
Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV) juga menambahkan tentang logo baru Metro TV “ ...burung elangnya pun lebih dinamis, jadi seakan-akan ingin terbang.” Kemudian tentang perubahan lain yang dilakukan terhadap logo Metro TV dijelaskan oleh Joseph Eko(Senior Brand Manager, dm IDHolland):
“Dari font Metro TV sendiri kita membuatnya lebih approachable, klo dulu itu kan tipikal font lama kan sangat kapital, klo yang ini kita buat lebih muda lagi, dengan curvy-curvy ini kita buat approachableTernyata kita membuat kepala elang yang baru yang bisa dimiliki oleh Metro TV, kalo anda lihat tidak berubah banyak karena sebenernya untuk meng- gather pasar yang sekarang yang senior , tapi ada bulu-bulu yang menampilkan a child, dinamis, lebih spirited itu untuk market yang lebih muda tadi, jadinya
bisa balance.” Walaupun telah mengalami perubahan wujud, logo Metro TV tidak
mengalami perubahan makna, hanya saja esensi yang terkandung di dalamnya berubah mengikuti visi dan misi perubahan yang dilakukan, namun dari letak dan bentuk maknanya tetap sama.
Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan topografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili dengan huruf-huruf : M-E-T-R-O-T-V) dengan visual (diwakili dengan simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf “O”, dengan pertimbangan kesamaan
commit to user
struktur huruf “O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus melafalkan METR-TV sebagai Metro TV.
Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangunan image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.
Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai Institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Simpel, tidak rumit Memberi kesan global dan modern Menarik dilihat dan mudah diingat Dinamis dan lugas Berwibawa namun familiar Memenuhi syarat-syarat tekhnis dan eststis untuk aplikasi print, elektronik
dan filmis. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif
Selain menampilkan unsur simbol untuk teks/huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.
commit to user
1. Bidang Elips Emas Sebagai dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorfosis atas beberapa bentuk, yaitu :
a) Bola Dunia Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.
b) Telur Emas Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk ( institusi ) yang secara struktur kokoh, akurat, dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.
c) Elips Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkaitan dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.
d) Elang Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan, penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya anggun.
Arti dari transformasi pada logo baru tersebut, dijelaskan oleh Stefans Alvie, creative director DM IDHolland: “Brandmark Metro TV mengangkat ekuitas dari brandmark yang terdahulu
yaitu burung elang sebagai symbol dari elevation. Elang yang dijadikan
commit to user
figure diambil dari jenis bald eagle yang termasuk elang laut, sehingga sesuai dengan Indonesia sebagai Negara maritim. Pose elang yang menengadah ke atas, keluar dari shape lingkaran menunjukan kesiapan Metro TV untuk mencerdaskan bangsa, dan memperkaya wawasan. Typography yang digunakan memiliki kesan yang kredibel, akurat, namun tetap terlihat dinamis, dan cepat. Warna biru tua merupakan symbol terpercaya, dan kuning merupakan representasi dari warna fajar (matahari) yang menerangi dan menyongsong hari esok yang lebih baik.”
Perubahan logo ini, merupakan sebuah signal perubahan Metro TV kepada stakeholder, terutama pemirsa Metro TV. Bentuk logo baru ini dinilai sebagai perwakilan dari jiwa pemirsa Metro TV. Suryapratomo menjelaskan mengenai logo baru tersebut:
“Logo tersebut menggambarkan visi baru Metro TV dalam kurun waktu 10 - 20 tahun ke depan. Seiring jalannya waktu dan zaman, Metro TV tidak ingin hanya menyampaikan berita biasa-biasa saja, tapi ingin memiliki peran penting dengan program-program yang bernilai informasi. Dengan begitu, program Metro TV bisa memberikan dan mengangkat pengetahuan masyarakat.”
Dalam perubahan logo Metro TV bekerjasama dengan DM IDHolland, merangkum esensi brand dari interview dengan para top management. Kemudian, dm IDHolland membuat design logo, dan guidelines untuk pengaplikasian logo pada semua identitas korporat Metro TV.
DM IDHolland membuat guidlines mengenai warna, penempatan logo dan semua hal yang berkaitan dengan pengaplikasian logo baru Metro TV, agar logo tersebut pengaplikasiannya tetap konsisten.
commit to user
Gambar 3.3 Warna Logo Metro TV
Gambar 3.4 Panduan Warna
commit to user
Gambar 3.5 Kesalahan Penggunaan Logo
Sebagai media televisi, rebranding tidak hanya membawa perubahan pada logo dan tagline. Perubahan tersebut juga dirasakan pada perubahan on air look Metro TV.
Gambar 3.6 On Air Look lama
Pada on air look lama Metro TV logo berada di pojok kanan atas, untuk grafis dan running text berdasar warna gelap. Dari on air look lama ini, tampilan Metro TV terlihat lebih kaku dan formal. Kemudian setelah rebranding berubah menjadi sebagai berikut;
commit to user
Gambar 3.7 On Air Look Baru
Perubahannya cukup signifikan, terlihat dari letak logo Metro TV yang semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kanan bawah. Perubahan tersebut dijelaskan oleh Faradina(On Air Section Head Metro TV):
“Nonton TV itu memanjakan mata, jadi tujuan kita mamanjakan mata pemirsa. Jika logo kita di kanan atas rasanya mengganggu, jadi dipindah ke ka nan bawah untuk memanjakan penglihatan pemirsa.”
Lebih jauh pemindahan letak logo Metro TV pada on air look dijelaskan oleh Gunawan(Graphic Manager Metro TV):
“Logo pindah ke bawah itu merupakan implementasi dari semangat rebranding. Setelah rebranding orientasi kita bukan lagi ke produk, tapi ke pemirsa. Itu sebagai indikasi bahwa logo sebagai identitas untuk membedakan dengan TV lain. Harapannya pemirsa sudah tahu itu Metro TV, dari kualitas siarannya, attitudenya. Jadi logo tidak perlu diekspos besar-be saran di atas, karena di bawah lebih humble.”
Dasar perubahan on air look Metro TV senada dengan yang dinyatakan oleh McDowell dan Allan Baten dalam bukunya Branding TV “branding focuses more on the consumer, rather than on the product ”(focus branding terletak pada konsumen, bukan produk). 104
104 McDowell, OpCit, hlm. 10
commit to user
Keputusan melakukan perubahan pada tampilan layar Metro TV menurut pengamatan peneliti cukup berani, karena untuk media televisi di Indonesia belum ada stasiun televisi yang meletakkan logo mereka di layar bagian bawah.
Rebranding yang dilakukan oleh Metro TV dalam siarannya tidak hanya sebatas peletakkan logo semata, perubahan on air look pun dilakukan oleh Metro TV. Gunawan Syariffudin(Graphic Manager Metro TV) menjelaskan tentang perubahan on air look:
“Warna, element, bentuk. Warnanya sekarang cenderung lebih ke warna- warna muda, misalnya putih biar lebih bright, lebih optimis. Dulu kan agak gelap, hitam, kan kesannya seram. Sekarang putih biar cair. Lalu bentuk, dari yang dulu kotak-kotak sekarang walupun kotak tapi pinggirannya ada rounding nya.”
Jika diperhatikan dengan seksama tampilan Metro TV memang menjadi lebih cerah, dengan menambahkan warna putih dan biru serta kombinasi warna lainnya, sehingga menghilangkan kesan kaku dari tampilan lamanya. Selain dari warna dan penempatan logo, tampilan Metro TV terlihat lebih segar dengan para Anchor dan presenter yang pakaian dan riasannya lebih ringan dan segar, sehingga menimbulkan kesan muda.
Gambar 3.8 Tampilan Lebih Fresh
commit to user