Karyawan Sebagai Agent of Change
F. Karyawan Sebagai Agent of Change
Secara fungsional rebranding yang dilakukan oleh Metro TV mencakup logo tagline, berfungsi sebagai identitas. Namun, sebagai sebuah brand, tidak hanya memberikan manfaat fungsional, namun juga memberikan nilai yang lebih kompleks. Orang berpikiran bahwa menjalankan sebuah perusahaan tergantung pada kreativitas dan kemampuan menjual, namu sebenarnya kesuksesan yang sebenarnya tergantung pada perekrutan, penjagaan dan pemeliharaan orang-orang terbaik. Untuk memelihara orang-orang didalam perusahaan terutama setelah perubahan dijelaskan oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV):
” ... internal pun akhirnya mendukung penuh dan kita lakukan namanya sosialisasi internal sebelum launching rebranding itu, jadi kita melakukan pelatihan-pelatihan semua karyawan kita berikan pemahaman yang sama, kenapa rebranding ini perlu atau akan kita lakukan. Jadi, satu orang mikir berbeda dengan yang lain. Semuanya mengikuti trainning ataupun sosialisasi yang kita lakukan.”
Bagi perusahaan sumber daya yang sangat penting adalah karyawannya. Metro TV menyadari pentingnya arti 1200 karyawannya bagi kelangsungan perusahaan. Sebagai salah satu program rebranding, Metro TV menunjuk Link & Beyond untuk menanamkan semangat perubahan yang diwakili oleh semangat „Knowledge to Elevate‟ kepada seluruh karyawannya. Hal tersebut dijelaskan oleh
Faishal Alaidruz, selaku copywritter Metro TV: “Ada trainning dari consultant, supaya semua karyawan memiliki visi yang
sama, tujuannya supaya orang-orang yang di-trainning ini bisa jadi agent of change, agen yang menyuarakan perubahan. Harapannya bukan Cuma ganti baj, ganti warna atau tulisan saja, tapi dari setiap invidu yang ada di Metro TV menjiwai brand-nya dan akan berperilaku selayaknya jiwa dari brand tersebut.”
commit to user
Dalam trainning tersebut, Link & Beyond menanamkan pengertian yang sama kepada seluruh karyawan, mengenai makna „Knowledge to Elevate‟ dan bagaimana mengaplikasikannya dalam budaya perusahaan, seperti yang diungkapkan oleh Agus Ramdan(Produser Eagle Awards):
“ Kita di rebranding, supaya budaya kerja dan budaya Metro TV berubah ke arah yang lebih baik dim ana mengusung „Knowledge to Elevate‟ supaya unsur yang terlibat di situ, stakeholder, karyawan, ataupun semua sumber daya di Metro TV mempunyai peningkatan pengetahuan. Secara
harfiah „Knowledge to Elevate‟ tuh ada elevate turun ada elevate naik, yang kita harapkan mungkin elevate yang naik, meningkatkan informasi. ”
Pelatihan yang dilakukan dengan beberapa metode, seperti yang dijelaskan oleh Edi Halim(Media Relation Officer Metro TV):
“....dibikin semacam pertemuan satu hari, dibikin list karyawan dan dibagi kelompok. Jadi satu kelompok sekitar 20-an orang, lalu ada lima kelompok. Tapi trainningnya ini dibagi menjadi beberapa hari, karena kan karyawan Metro TV banyak dan tidak bisa semuanya di hari yang sama. Nah, di situ kita dikasih game, tentang mengapa Metro TV melakukan perubahan, lalu ada direksi yang berbicara, menjelaskan apa itu rebranding, alasan
rebranding dan semangat baru yang kita punya.”
Tujuan melakukan pelatihan mengenai rebranding yang dilakukan Metro TV terhadap karyawannya, karena karyawan merupakan aset penting bagi perusahaan, karena perusahaan dilihat dari luar bergantung pada bagaimana keadaan
oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV): “Karyawan itu kan paling penting ya bagi kita, capital atau asset. Seperti
hari ini kita bikin kegiatan internal, hari ini kayak jajan pasar di luar, di belakang, free makan terus ada hiburan, kemudian kita juga rutin bikin acara khusus internal karyawan khusus ulang tahun Metro, terus HRD tentu saja ya sangat berperan besar di sini, kita juga itu tadi memberikan penghargaan kepada orang-orang yang punya prestasi, lalu kemudian kalo
commit to user
ada yang kemalangan kita juga santuni mereka, perhatikan juga mereka, karena yang namanya karyawan itu adalah keluarganya Metro TV.”
Harapan dari pelatihan yang dilakukan oleh Metro TV kepada karyawannya adalah agar brand baru Metro TV dapat menyatu dengan karyawan Metro TV, seperti ditambahkan oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV):
“....seluruh karyawan yang ada di Metro TV hormat dan respect kepada Metro TV menjadi katalisator dan penyatu jadi ada istilahnya let‟s bridge the corps jadi kebanggaan terhadap korporasi atau mungkin kebanggaan terhadap brand itu sendiri harus dirasakan oleh semua orang, jadi saya rasa brand itu bisa menyatukan orang. Saat lihat Metro TV orang punya persepsi yang sama „orang Metro TV itu dari A-Z itu sama dan dia mampu mewakili brandnya.”
Keinginan Metro TV agar para karyawannya memiliki pemahaman yang sama terhadapa brand dan juga dapat mengaplikasikan budaya kerja sesuai dengan nilai yang dianut sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Barrow and Mosley:
“The purpose of the employer brand position is not to invent a further set of values, but to help to ensure that the purpose and value statements that currently exist are translated into something relevant and meaningful to employees, and made consistent with the value organisation wishes to
project internally.”(Tujuan dari posisi merek karyawan bukan untuk menciptakan sekumpulan nilai, tapi untuk memastikan tujuan dan
pernyataan nilai yang telah ada diterjemahkan kedalam sesuatu yang relevan dan bermakna bagi para karyawan, dan konsisten dengan nilai yang diinginkan organisasi dalam proyek internal.) 110
Selain usaha mensosialisasikan rebranding, Metro TV terus melakukan peningkatan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan mengadakan
110 Simon Barrow and Richard Morsey, “The Employer Brand:” (UK: John Wiley& Son, 2005)hlm. 60
commit to user
pelatihan rutin bagi internal Metro TV dan trainning bagi karyawan baru, seperti yang dijelaskan oleh Agus Ramdan(Produser Egale Awards):
“manajemen lagi giat-giatnya meningkatkan sumber daya, diantaranya sekarang recruitment baru jadi banyak yang berubah, karena program- program HRD itu ada JDP (Journalist Development Program) dimana ada penggojlokan dulu sebelum mereka terjun ke dunia profesional, broadcasting Metro TV. Internal juga, internal tiap departemen sekarang ada yang namanya media trainning centre, nah itu bisa untuk semua karyawan baik untuk media indonesia maupun Metro TV, mempunyai harapan dengan meningkatkan ilmu pengetahuan itu, skill, kemampuan
diharapkan bisa mendukung itu.” Metro TV melakukan pelatihan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai.
Tujuan tersebut dapat tercapai apabila ada kesepahaman dalam internal perusahaan. Dan juga untuk menjaga keberlangsungan brand Metro TV, seperti diungkapkan oleh Henny Puspitasari(PR&Publicity Manager Metro TV):
“brand Metro TV harus dijaga oleh semua pihak yang ada di Metro TV, jadi bukan hanya sekedar kita gembar gembor brand Metro TV, kalau internalnya pun dari atas sampai bawah tidak mendukung penjagaan itu, agak susah, jadi semua yang terlibat di Metro TV harus mampu menjaga dengan baik brand itu, dan betul-betul itu tadi mengabdi kepada Metro
TV.” Bila setiap karyawan Metro TV sudah mampu memiliki satu pemahaman
yang sama, maka publik eksternal akan dapat merasakan juga nilai yang ingin Metro TV sampaikan.