Sumber Penerimaan Daerah

4. Sumber Penerimaan Daerah

Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dijelaskan sumber-sumber penerimaan daerah terdiri atas:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD bertujuan untuk memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai di dalam pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki.

Sumber-sumber penerimaan PAD antara lain yaitu:

1) Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan 1) Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

2) Retribusi Daerah adalah pungutan daerah dengan imbalan jasa secara langsung sebagai pembiayaan atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Ketentuan mengenai Retribusi Daerah ditetapkan dengan Undang-undang, sedangkan penentuan tarif dan tata cara pemungutannya ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;

4) Lain-lain PAD yang sah, yang meliputi: (i) hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, (ii) jasa giro, (iii) pendapatan bunga, (iv) keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan (v) komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

b. Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

1) Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Dana Bagi Hasil berasal dari:

a) Pajak, yang terdiri atas:

1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

2. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);

3. Pajak Penghasilan (PPh).

b) Sumber Daya Alam, yang berasal dari:

1. Kehutanan;

2. Pertambangan Umum;

3. Perikanan;

4. Pertambangan minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi.

2) Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi. Jumlah DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26% dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN (UU No. 33 Tahun 2004, Pasal 27). Proporsi DAU antara daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan

kabupaten/kota. Hasil perhitungan DAU per provinsi, kabupaten/kota ditetapkan dengan Keputusan Presiden dan ketentuan lebih lanjut mengenai DAU diatur dalam Peraturan Pemerintah. Proporsi DAU suatu Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan atas dasar celah fiskal dan alokasi dasar. Celah Fiskal Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota dihitung dari Kebutuhan Fiskal dikurangi Kapasitas Fiskal. Kebutuhan Fiskal Daerah merupakan kebutuhan pendanaan Daerah untuk melaksanakan fungsi layanan dasar umum. Kapasitas Fiskal Daerah merupakan sumber pendanaan Daerah yang berasal dari PAD ditambah Dana Bagi Hasil. Proporsi DAU menurut Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah.

3) Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Dengan demikian tidak semua Daerah menerima alokasi DAK.

4) Lain-lain Pendapatan Lain-lain pendapatan terdiri atas:

a) Pendapatan Hibah

Pendapatan Hibah adalah penerimaan Daerah yang berasal dari Pemerintah negara asing, lembaga asing, lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau Pendapatan Hibah adalah penerimaan Daerah yang berasal dari Pemerintah negara asing, lembaga asing, lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau

Hibah kepada Pemerintah Daerah yang bersumber dari luar negeri dilakukan melalui Pemerintah dan tata cara mengenai pemberian, penerimaan, dan penggunaan hibah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri diatur dengan Peraturan Pemerintah.

b) Pendapatan Dana Darurat

Dana Darurat adalah dana yang berasal dari APBN untuk keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa dan mengalami krisis solvabilitas yang tidak dapat ditanggulangi oleh Daerah dengan menggunakan APBD.