Makna Pengembangan Budaya Kerja Dosen

A. Makna Pengembangan Budaya Kerja Dosen

Kotter dan Hesket (1992;141-142) menjelaskan bahwa upaya pengembangan budaya kerja sejalan dengan realitas lingkungan. Kondisi ini merupakan norma-norma perilaku yang didorong oleh sutau sistem nilai yang menekankan pencapaian kebutuhan dan merupakan kunci keberhasilan kerja yang unggul dewasa ini. Upaya pengembangan budaya kerja dosen di perguruan tinggi harus dilakukan oleh pimpinan. Karena kepemimpinanya cenderung memberikan daya dorong bagi dosen agar mereka melakukan apa yang dibutuhkan perguruan tinggi untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

Soenarjo (2005;2) mengatakan bahwa budaya kerja dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan, apabila diawali dengan komitmen pucuk pimpinan, dan diikuti oleh pimpinan di bawahnya, sehingga seluruh pegawai melaksanakan

budaya kerja dengan sepenuh hati. Triguna (1999;17) menjelaskan bahwa kepemimpinan yang dimaksud diatas adalah seni menggerakkan segala sumber daya

yang dimiliki dalam upaya mencapai tujuan dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan tantangan. Kepemimpinan dapat dipelajari, namun pengguna strategi dalam mencapai tujuan diperlukan pengalaman, dituntut kreativitas, memiliki ke-pekaan yang tinggi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat.

Pengembangan budaya kerja oleh pimpinan harus meng-utamakan aspek prestasi (achievement), dan kerjasama (teamwork) dengan tujuan meningkatkan kepuasan bekerja, kepuasan customers dan kinerja institusi serta keunggulan bersaing dengan institusi lainnya, seperti yang digambarkan berikut ini :

Gambar 6.1. Elemen-elemen Pengembangan Budaya Kerja.

(HRD Indonesia,2005;2)

Uraian di atas memberikan gambaran apa yang harus dilakukan pimpinan perguruan tinggi dalam mengembangkan dan meningkatkan budaya kerja dosen yang dipimpinnya. Usaha itu berawal dari pembinaan visi, misi, dan nilai yang terdapat di dalam institusi, perilaku, sistem pengembangan sumber daya, dan kepemimpinannya melakukan komunikasi secara intensif serta adanya komitmen yang kuat untuk mengembangkan budaya kerja dosen. Pembentukan kepribadian setiap dosen oleh pimpinan perguruan tinggi sesuai dengan tuntutan era globalisasi. Berkenaan dengan itu, Manan (1995;4-5) memandang bahwa pimpinan lembaga perguruan tinggi perlu :

1. Menuntun, membentuk sikap, perilaku dosen yang ada di lembaganya agar mau dan mampu melaksanakan strategi perguruan tinggi demi pencapaian misinya;

2. Membangkitkan komitmen terhadap pencapaian tujuan lembaga perguruan tinggi yang lebih utama dari pada kepentingan pribadi;

3. Memberikan identitas bagi para dosen;

4. Menopang kesatuan organisasi dengan standar-standar yang memadai mengenai apa yang seharusnya dikerjakan oleh dosen. Pengembangan budaya kerja dosen oleh rektor perlu dilakukan dengan beberapa perubahan agar lembaga perguruan tinggi menunjukkan identitas khusus dengan lembaga perguruan tinggi lainnya. Menurut Manan (1995;5) bahwa perubahan itu hendaknya 1) berorientasi pada hasil kerja, 2) komitmem untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, 3) menekankan pentingnya kualitas kerja, 4) fokus manajemen perlu dirubah ke arah pemenuhan kebetuhan pasar, proaktif, melihat ke depan, hari ini lebih baik dari kemaren, mendapatkan ide-ide dan cara baru, dukungan 4. Menopang kesatuan organisasi dengan standar-standar yang memadai mengenai apa yang seharusnya dikerjakan oleh dosen. Pengembangan budaya kerja dosen oleh rektor perlu dilakukan dengan beberapa perubahan agar lembaga perguruan tinggi menunjukkan identitas khusus dengan lembaga perguruan tinggi lainnya. Menurut Manan (1995;5) bahwa perubahan itu hendaknya 1) berorientasi pada hasil kerja, 2) komitmem untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, 3) menekankan pentingnya kualitas kerja, 4) fokus manajemen perlu dirubah ke arah pemenuhan kebetuhan pasar, proaktif, melihat ke depan, hari ini lebih baik dari kemaren, mendapatkan ide-ide dan cara baru, dukungan

Didasarkan pada teori-teori di atas, menyiratkan bahwa dosen yang mempunyai budaya kerja yang baik ditandai dengan adayanya komitmen untuk mencapai tujuan perguruan tinggi tempat ia bekerja yang lebih besar daripada kepentingan pribadi, proaktif, melihat kedepan, berusaha mendapatkan ide dan cara baru, berusaha mencoba hal-hal baru, dukungan kuat atas kerjasama, mengerti dengan jelas, usaha institusi, loyalitas tinggi, pembentukan keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan pasar, kenaikan pangkat pemberian insentif didasari atas prestasi dan sikap kerja yang positif.