Gejala Penyakit

3.1 Gejala Penyakit

Hasil penelitian pada perlakuan kontrol menunjukkan gejala terinfeksi virus yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa gulma, net merah dan mulsa plastik perak yaitu dengan gejala mosaik (68,3%), kuning (18,3%), dan gejala klorosis (10%) pada pengamatan 12 mst (minggu setelah tanam), sedangkan pada perlakuan tanpa gulma net merah dan mulsa perak persentase gejala virus yang teramati jauh lebih rendah (Tabel 1).

Kuta, 15 - 16 Desember 2017 | 81

Tabel 1

Persentase tanaman bergejala virus pada masing-masing perlakuan kontrol, tanpa gulma, net merah dan mulsa plastik perak

Persentase Tanaman yang Bergejala Virus (%) Perlak

Keterangan: M : Mosaik; K : Kuning; Kl : Klorosis

Kejadian penyakit virus paling tinggi terjadi pada perlakuan kontrol yang sudah mulai terlihat pada umur 3 mst, dan semua virus sudah mulai menginfeksi, sedangkan perlakuan yang lain hanya diinfeksi oleh virus dengan gejala mosaic saja dengan kejadian yang sangat rendah. Kejadian infeksi virus yang tinggi saat tanaman berumur muda (3 mst) menyebabkan gejala yang lebih berat dan mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan.Tingginya kejadian penyakit virus pada perlakuan kontrol menunjukkan bahwa tempat dimana penelitian ini dilakukan memiliki sumber inokulum virus dan jumlah populasi serangga vektor virus cukup tinggi. Kejadian ini berpengaruh nyata terhadap perkembangan tinggi tanaman, jumlah cabang dan hasil.

gejala mosaik terjadi pada pucuk tanaman yang memperlihatkan perubahan warna belang hijau muda kekuningan diantara warna hijau normal atau hijau tua. seiring dengan perkembangan daun, bentuk daun menjadi berubah (malformasi) seperti: menggulung, deformasi, menyempit, mengkerut atau berubah seperti tali sepatu/shoestring, berukuran lebih kecil dan mengalami nekrosis. gejala pada batang mengalami kerdil/stunt (Clark dan Adams, 1977). sedangkan pada buah akan mengalami distorsi, diskolorasi, deformasi, sunken areas, black spot, bercak dan cincin-cincin nekrotik, serta buah bengkok (gallitelli, 1998).

gejala klorosis pada tanaman cabai terlihat sangat khas diantara tulang daun dan munculnya gejala klorosis justru pada daun yang terbawah.sebagian besar virus yang termasuk dalam famili Luteoviridae menginfeksi floem yang menyebabkan menguningnya daun dan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (Agrios, 2005).

Tanaman cabai dengan gejala kuning terlihat helaian daun mengalami vein clearing mulai dari pucuk, kemudian berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan daun-daun menggulung ke atas dan apabila serangannya sudah lanjut (infeksi lanjut), menyebabkan daun- daunnya mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah. Penyakit kuning di indonesia diketahui disebabkan oleh infeksi begomovirus, Pepper yellow leaf curl virus (PepYLCV), yang ditularkan oleh serangga Bemisia tabaci secara persisten (de Barrow et al., 2008).

Munculnya gejala pada tanaman yang terinfeksi virus karena terjadinya sintesa protein baru (asing) oleh tumbuhan sebagai akibat dari aktivitas virus, seperti pembentukan (enzim, hormon, dan lain-lain) yang menyebabkan metabolisme inang menjadi terganggu (Bos, 1994; Agrios, 2005).

Beberapa virus yang umum menginfeksi tanaman cabai yaitu : virus CMV (Cucumber mosaic virus), TMV (Tobacco mosaic virus ), ChiVMV (Chilli Veinal Mottle Virus) dan PepYLCV (pepper yellow leaf curl virus). (nyana,2012; semangun, 2000).Terjadinya infeksi virus pada tanaman cabai dapat menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman, baik secara kuantitatif maupun kualitatif (nyana, 2012).

82 | Kuta, 15 - 16 Desember 2017 82 | Kuta, 15 - 16 Desember 2017

Tabel 2

Jenis virus yang menginfeksi tanaman cabai dengan gejala mosaik berdasarkan uji ELisA

Tanaman Terinfeksi Virus* n

Perlakua

Jumlah tanaman

yang bergejala mosaik

ChiVMV Kontrol

Gulma Net

Merah Mulsa

Perak

* Keberadaan virus ditentukan berdasarkan uji ELisA

Berdasarkan hasil uji ELisA (Tabel 3.2) di dapatkan bahwa sampel yang dikoleksi berdasarkan atas gejala yang diamati terbukti positif terinfeksi virus. Hasil uji ELisA pada penelitian ini ditemukan ada beberapa jenis virus yang berasosiasi dengan penyakit mosaik pada tanaman cabai yaitu CMV, TMV, dan ChiVMV. rata-rata jumlah tanaman yang bergejala mosaik yang terinfeksi ChiVMV adalah paling rendah untuk semua perlakuan. Hasil ini sama dengan hasil penelitian nyana (2012), dimana tanaman cabai yang bergejala mosaik (57,4%) ternyata berasosiasi dengan infeksi tiga jenis virus yang berbeda, yaitu Tobacco mosaic virus (TMV), Cucumber mosaic virus (CMV) atau Chili veinal motle virus (ChiVMV) dan gejala kuning (9,2%) yang diinduksi oleh Pepper Yellow leaf curl geminivirus (PepYLCV).

Uji molekuler terhadap virus dengan gejala klorosis dilakukan dengan teknik rT-PCr, sedangkan virus dengan gejala kuning dilakukan dengan teknik PCr. Hasil PCr menunjukkan bahwa kedua sampel tanaman yang diujikan positif terinfeksi virus PepYLCV (700 bp), dan Polerovirus (650 bp) yang ditandai dengan terbentuknya pita dnA dari masing-masing isolat yang diujikan dengan panjang basa sesuai dengan primer yang digunakan (gambar 1).

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98