Model Analisis Paradigma Transturisme di Kabupaten Badung

4.1 Model Analisis Paradigma Transturisme di Kabupaten Badung

ProBLEMATiKA ALiH FUngsi LAHAn Penafsiran

sinergi Komponen

Komponen Pariwisata Pemkab.

Memberikan bantuan- Badung

sulit

Mengarahkan

seluruh bantuan dana untuk kelestarian karena terbentur komponen untuk turut lahan pertanian yang tersisa iklim investasi

membendung

kepada

menjaga sektor pertanian

Akan melakukan Pariwisata

menjadi view pertanian atas dasar pendekatan-pendekatan tanggungjawabnya wisatawan menikmatinya persuasif jika ada keperluan untuk bisnis

Konversi dari pertanian t

ke sektor jasa diharapkan,namun karena kebutuhan ekonomi

adalah urusan internal

dan

perkembangan zaman

Wisatawan

selalu ke Bali karena penting

dapat kecintaan akan budaya dan

mengatasinya

alam sambil berharap Bali tidak pernah berubah

sumber : Hasil Penelitian, 2017

Matriks 4.1 Model Analisis Paradigma Transturisme di Kabupaten Badung di atas sebagai temuan model pada penelitian ini. Melalui Matriks Model Analisis Paradigma Transturisme dapat dikembangkan atau digunakan untuk menganalisis problematika lain dan pada daerah lain yang telah sampai pada tahap kompromi pariwisata. Menggunakan model analisis paradigma transturisme akan memberikan pemahaman dan menjawab problematika-problematika pariwisata yang terjadi.

Paradigma transturisme sebagai sebuah penafsiran secara rasional namun tidak mengacu kepada paham positivistik yang kaku (Habermas, 1990; Hardiman, 1993 dalam sudrajat 1998 dalam Anom,

78 | Kuta, 15 - 16 Desember 2017 78 | Kuta, 15 - 16 Desember 2017

Paradigma transturisme berdimensi etis sebagai hasrat bersama para stakeholders untuk saling menguatkan (menyama braya). sebagai sebuah gerakan transturisme berpretensi memfasilitasi aspirasi para aktor untuk saling sharing modal dan bersifat adaptif terhadap berbagai tipikal/model pariwisata ditengah kemajuan informasi dan teknologi (IT), dan beragam intervensi dengan keyakinan Bali masih memiliki kekuatan internal yaitu tradisi dan adat-istiadat yang dijiwai oleh agama Hindu (Anom, dkk., 2017). di sisi lain Bali (termasuk kabupaten Badung) identik dengan pariwisata berbasis budaya yang memerlukan pengelolaan dengan kreatifitas tinggi sehingga budaya luhur Bali akan menjiwai setiap aktifitas usaha dan penting untuk diversifikasi, dilestarikan dan dijunjung tinggi. Pelaku pariwisata harus berperan bersama-sama pemerintah menggali potensi budaya dan mengkreasikannya menjadi produk berkualitas disertai strategi pengelolaan yang agresif (Pitana dalam Bali Tribune, 2017).

4. KESIMPULAN

Problematika pariwisata di kabupaten Badung dapat diselesaikan dengan mengedepankan komunikasi dan kompromi di internal, lintas kabupaten / kota se-provinsi Bali sebagai suatu sistem pariwisata. Paradigma transturisme sudah terjadi dan akan terus berkembang kedepannya. satu hal yang harus diwaspadai adalah sinergi ketokohan yang terlihat secara manifes saling mengisi namun sebenarnya memiliki resiko laten yang dapat meletus sewaktu-waktu jika kompromi dikesampingkan.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih kepada rektor Universitas Udayana, Ketua LPPM Universitas Udayana, dekan Fakultas Pariwisata-Ketua Program studi s1 destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, para informan, mahasiswa dan pihak-pihak yang mendukung penelitian sampai kepada terselesaikannya penulisan artikel ini.

5. DAFTAR PUSTAKA

Anom, i Putu, suryasih, iA., nugroho, s. dan oka Mahagangga, igA. 2017. Turismemorfosis : Tahapan selama seratus tahun perkembangan dan prediksi pariwisata Bali. Jurnal oJs Jurnal Kajian Bali, Volume 07, nomor 02, oktober 2017. Hal. 59-80. denpasar : Universitas Udayana. Google Scholaar Link

Bungin, Burhan. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : raja grafindo Persada Karsidi, r. (2001). Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat.

MediaTor (Jurnal Komunikasi), 2(1), 115-125. Koenjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian ilmu sosial. Jakarta : rajawali Leiper, neil. 1990. Tourism systems : An interdisciplinary Perspective. Palmerston

north : Massey University Moleong, Lexy. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif. remaja rosda Karya, Bandung Pitana, i gde. 2017. “Optimis Tembus 15 Juta Wisatawan”. Harian Bali Tribune,

Halaman 5, sabtu, 18 november 2017)

Kuta, 15 - 16 Desember 2017 | 79

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Hubungan Masyarakat (Humas) Mpr Ri Dalam Mensosialisasikan Empat Pilar Bangsa Tahun 2014

4 126 93

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98