KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN

intervensi, diperlukan kerjasama lintas program dengan bidang/bagian yang terkait

Kesimpulan

kegiatan tersebut. Selain itu perencanaan Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan strategis dilakukan dengan menggali sumber bahwa seluruh kabupaten yang telah maupun

daya yang ada, termasuk upaya keterpaduan yang belum melakukan pendataan siap antara pemegang program dan dukungan

melaksanakan PIS-PK. Dengan adanya politis pemerintah daerah, pihak swasta, dan komitmen dan arahan-arahan dari pihak dinas patisipasi masyarakat untuk dijadikan sebagai

kesehatan, puskesmas juga akan memiliki suatu kekuatan dan peluang mencapai komitmen tinggi dalam menyelesaikan target sasaran kebutuhan lokal (Seymond, 2007).

pendataan di wilayah kerjanya. Beberapa Demikian halnya dengan kegiatan pendataan

kabupaten telah menunjukkan komitmen PIS-PK diperlukan dukungan lintas sektor yang tinggi terhadap PIS-PK, yang demi kelancaran kegiatan. Pada kabupaten

diwujudkan dengan perencanaan SDM yang yang sudah melaksanakan lebih dari 50%

pengalokasian anggaran, pendataan, dinas kesehatan kabupaten perencanaan mekanisme pengumpulan data terlebih dahulu melakukan sosialisasi

matang,

yang matang, serta menyiapkan sarana dan mengenai kegiatan dan manfaat PIS-PK ke

prasarana penunjang yang diperlukan untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kegiatan pengumpulan data. Kelancaran seperti bappeda, kecamatan, keluarahan/desa.

kegiatan pendataan PIS-PK, memerlukan Kegiatan sosialisasi ini umumnya dilakukan

keterlibatan lintas sektor terutama untuk pada saat rapat koordinasi SKPD. Selain menggerakkan aparat pemerintahan dan bertujuan untuk memperkenalkan program

meningkatkan pertisipasi masyarakat. baru, sosialisasi juga diperlukan untuk

membangun jaringan. Dalam melaksanakan suatu implementasi kebijakan terdapat

Saran

jaringan yang harus dibentuk guna merealisasikan tujuan kebijakan melalui

Komitmen dinas kesehatan maupun aktivitas instansi yang melibatkan berbagai

puskesmas pada kabupaten yang baru pihak yang berkepentingan (Akib, 2010).

melaksanakan pendataan kurang dari 50% Dalam PIS-PK implementasi kebijakan

kabupaten yang belum melibatkan peran serta dinas kesehatan,

maupun

melaksanakan pendataan, perlu ditingkatkan puskesmas, dan lintas sektor terkait yang

lagi. Daerah perlu melakukan perencanaan saling bersinergi. Dukungan dari perangkat

matang dalam hal alokasi anggaran, tenaga desa atau kelurahan juga sangat diperlukan

dan mekanisme pengumpulan data, serta untuk memudahkan akses ke masyarakat.

sosialasi ke lintas sektor untuk kelancaran Untuk daerah yang belum melaksanakan

kegiatan pendataan.

pendataan, perlu menggalang dukungan dari

lintas sektor karena baik pihak dinas kesehatan maupun

puskesmas belum

UCAPAN TERIMAKASIH

melakukan sosialisasi. Penulis mengucapkan terima kasih Berdasarkan

kepada Pusat Upaya Kesehatan Masyarakat mendalam terhadap kepala dinas kesehatan

hasil

wawancara

yang telah memfasilitasi kegiatan studi ini. atau penggung jawab PIS-PK di tingkat

Ucapan terima kasih juga disampaikan kabupaten/kota seluruh lokasi penelitian

kepada seluruh anggota tim studi evaluasi

Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 16 No 2, September 2017 : 57 - 72

PIS-PK yang telah bekerja sama dengan baik

A Literature Review. African J. Prim. Heal.

Med. 9, 1 –10. doi:10.4102/phcfm.v9i1.1277 Kurniadi, D., 2007. Prinsip Prinsip Dasar Manajemen

dalam melakukan kegiatan evaluasi.

Care

Fam.

Pelatihan. Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Leggat, S.G., Bartram, T., Stanton, P., 2011. High performance work systems: the gap between

Achmadi, U.F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis policy and practice in health care reform. J. Wilayah. J. Kesehat. Masy. Nas. 3, 147 –153. Health Organ. Manag. 25, 281 doi:10.9774/jmk.13.1.61-75

–297. doi:10.1108/14777261111143536

Akib, H., 2010. Implementasi Kebijakan: Apa, Lumbanraja, P., Nizma, C., 2010. Pengaruh Pelatihan Mengapa, dan Bagaimana. J. Adm. Publik 1,

Karakteristik Pekerjaan Terhadap 1 –11. Prestasi Kerja Perawat di Badan Pelayanan

dan

Badan Litbang Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan

Langsa. J. Manaj. dan Kewirausahaan 12, Kesehatan RI, Jakarta.

pp.142 –155.

Badan Litbang Kesehatan, 2008. Riset Kesehatan Seymond, D., 2007. Kajian Perencanaan Dan Dasar. Jakarta.

Penganggaran Kesehatan Di Dinas Kesehatan Direktorat

Kota Padang Tahun 2006. J. Kesehat. Masy. Kesehatan,

Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016.

Sinaga, E., Haryanto, 2016. Evaluasi Penerapan Sistem Jakarta.

Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas di Ellyana, D.D., Redy, A., Hamzah, A., 2009. Variabel

Kabupaten Bangli. J. Inf. Syst. Public Heal. Anteseden Dan Konsekuensi Pemanfaatan

1, 44 –51.

Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Sopacua, E., Budijanto, D., 2007. Opsi-Opsi Kebijakan Pemerintahan Kabupaten Di Pulau Madura).

Untuk Pelatihan Sumber Daya Manusia J. Akunt. dan Keuang. Indones. 6, 71 –88. Kesehatan: Pembelanjaran Dari Penelitian

Kementerian Kesehatan, 2017. Aplikasi Keluarga Sehat Pola Peningkatan Kompetensi Sumber Daya [WWW

Manusia Dalam Otonomi Daerah Bidang https://keluargasehat.kemkes.go.id/ (accessed

Document].

URL

Kesehatan. J. Manaj. Pelayanan Kesehat. 10, 11.11.17).

173 –180.

Kementerian Kesehatan, 2016. Pedoman Umum Wijayanti, A.W., Rahman, M., Muluk, K., Nurpratiwi, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan

R., 2012. Perencanaan Anggaran Berbasis Keluarga. Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Kinerja di Kabupaten Pasuruan. Wacana 15, Kiberu, V.M., Mars, M., Scott, R.E., 2017. Barriers

10

–17.

And Opportunities To Implementation Of

Sustainable e-Health Programmes In Uganda: