TINJAUAN PUSTAKA

M. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Adapun beberapa pembahasan yang penting untuk demam berdarah dengue yang akan diteliti, yaitu

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya di Makassar yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. Penyakit DBD disebut juga dengue hemorrhagic fever (DHF), dengue fever (DF), demam dengue (DD), dan dengue shok syndrome (DSS) (Widoyono, 2005).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Agepti yang ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan dikulit berupa bintik- bintik pendarahan (petechlae), lebam (eechymosis), atau ruam (purpura), dan atau syok (Nisa dan Budiantara, 2012).

2. Penyebaran dan Penularan Demam Berdarah Dengue. David Bylon (1779) melaporkan bahwa epidemiologi dengue di Batavia disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu virus, manusia, dan nyamuk. Faktor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti (di daerah perkotaan) dan Aedes albopictus (di daerah pedesaan). Nyamuk yang menjadi faktor penyakit DBD adalah nyamuk yang terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan viremia (terdapat virus dalam darahnya) dan juga ditularkan ke dalam telurnya.

Virus berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam kelenjar air liurnya, dan jika nyamuk ini menggigit orang lain maka virus dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Dalam tubuh manusia, virus ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami sakit demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak diri dalam tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu minggu.

3. Diagnosis Demam Berdarah Dengue. Penderita demam berdarah dengue pada setiap rumah sakit kebanyakan adalah laki-laki dan pasien yang berumur anak. Akan tetapi hal tersebut tidak 3. Diagnosis Demam Berdarah Dengue. Penderita demam berdarah dengue pada setiap rumah sakit kebanyakan adalah laki-laki dan pasien yang berumur anak. Akan tetapi hal tersebut tidak

a. Suhu badan ( ) biasanya tinggi 39º C dan kadang setinggi 40-41º C selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas.

b. Manifestasi pendarahan dengan tes Rumpel Leede (+), mulai dari petekie (+), samapi pendarahan spontan seperti mimisan, muntah darah, atau berak darah hitam.

c. Hasil pemeriksaan trombosit menurun (normal: 150.000-300.000 µL), hematokrit meningkat (normal: pria < 45, wanita < 40).

d. Akral dingin, gelisah, tidak sadar (DSS, dengue shok syndrome).

Kriteria diagnosis menurut klinis (WHO, 1999)

a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus- menerus selama 2-7 hari.

b. Terdapat manifestasi pendarahan, yaitu munculnya bintik hitam di permukaan kulit, terjadinya pelebaman pada kulit, hingga terjadi mimisan. Pendarahan yang terjadi ini mengindikasikan rendahnya jumlah trombosit.

c. Pembesaran hati, ini terjadi jika hati bertambah besar > 2 cm yang diukur berdasarkan hasil Ultrasonografi (USG) pada pasien.

d. Syok, ditandai dengan nadi cepat, lemah, tekanan nadi < 20 mmHg, perfusi jaringan menurun, hipotensi, kulit dingin dan lembab, dan tamapk gelisah.

Kriteria diagnosis menurut laboratories (WHO, 1999)

a. Trombositopenia ( ) merupakan kelainan trombosit yang mengakibatkan gangguan fungsi trombosit dan dapat menyebabkan pendarahan. Trombosit mengendikasikan DBD adalah < 100.000/mm³

b. Hemokonsentrasi (kebocoran plasma darah) ( ). Salah satu penyebab terjadinya kebocoran pada plasma darah ditandai dengan peningkatan maupun penurunan nilai hematokrit > 20% dari kondisi normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Kadar normal hematokrit ini tiap individu tergantung pada umur pasien. Rata-rata kadar hematokrit normal adalah antara 40%-50%.

c. Hemoglobin ( ), kadar hematokrit biasanya meningkat setelah hari kedua sakit dan sering merupakan kelainan hematologiawal yang dapat ditemukan. Peningkatan kadarnya mengikuti peningkatan keadaan hemokonsentrasi. Adapun kadar normal hemoglobin berdasarkan umur yaitu laki-laki dewasa: 13,5 – 18 gram/dl, wanita : 12 – 16 gram/dl, anak – anak: 11 – 16 gram/dl, balita :9 - 15 gram/dl, dan bayi : 12 – 24 gram/dl

d. Leukosit ( ), penderita demam berdarah dengue sering mengalami penurunan kadar leukosit sehingga penderita mengalami kekurangan darah putih dalam tubuh. Leukosit rendah dapat disebabkan oleh infeksi d. Leukosit ( ), penderita demam berdarah dengue sering mengalami penurunan kadar leukosit sehingga penderita mengalami kekurangan darah putih dalam tubuh. Leukosit rendah dapat disebabkan oleh infeksi

Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2 gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positif. Bila gejala dan tanda tersebut kurang dari ketentuan di atas maka pasien dinyatakan menderita demam dengue (Widoyono, 2005 dan WHO, 1999).

N. Hipotesis

Berdasarkan teori tentang demam berdarah dengue sebelumnya, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut:

: Faktor jenis kelamin, umur pasien, jumlah trombosit, Persentase hematokrit,

jumlah hemoglobin, jumlah leukosit, dan suhu badan berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit

: Faktor jenis kelamin pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu

survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit : Faktor umur pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit

Faktor jumlah trombosit pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya

(waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit : Faktor persentase hematokrit berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit

Faktor jumlah hemoglobin pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya

(waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit

Faktor jumlah leukosit pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit.

: Faktor suhu badan pasien berpengaruh signifikan terhadap lamanya (waktu

survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit