METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan ( applied research ) dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengambil atau mengumpulkan data yang diperlukan dan menganalisisnya dengan menggunakan model regresi Cox untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi laju kesembuhan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar tahun 2015.

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2015 - Maret 2016. Adapun lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.

C. Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data lama rawat inap pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Labuang Baji di Kota Makassar tahun 2015.

D. Variabel Penelitian

Menurut WHO (1999), Widoyono (2005) dan Soedarmo (2009), berdasarkan diagnosis klinis dan diagnosis laboratorium pada Bab II, maka variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian

Lamanya (waktu survival) pasien DBD dirawat di Rumah Sakit,

- mulai dirawat sampai dinyatakan

Kontinu

sembuh (hari)

1 : laki-laki Jenis kelamin

Kategorik

2 : perempuan Umur pasien DBD di rumah Sakit

- dirawat awal masuk (tahun)

Kontinu

Jumlah trombosit saat diperiksa

0: tidak normal

Kategorik

1: normal Persentase hematokrit pasien DBD

pertama kali (ribu/ )

0: tidak normal

Kategorik

saat diperiksa pertama kali (%)

1: normal Jumlah hemoglobin saat diperiksa

0: tidak normal

Kategorik

pertama kali (gram/dl)

1: normal Jumlah leukosit saat diperiksa

0: tidak normal

Kategorik

1: normal Suhu badan pada saat diperiksa

pertama kali (ribu/ )

- pertama kali (ÂșC)

Kontinu

E. Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Rekapitulasi data pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada tahap ini data diambil dari Rumah Sakit Labuang Baji untuk diolah menggunakan metode Regresi Cox .

2. Kajian matematis analisis distribusi dan regresi cox Pada tahap ini, kajian matematis untuk analisis distribusi menjelaskan penurunan terhadap persamaan fungsi kepadatan peluang sehingga diperoleh fungsi hazard kumulatif yang menggunakan data waktu survival atau lama rawat inap pasien rumah sakit. Sehingga diperoleh fungsi kepadatan peluang distribusi gamma. Sedangkan untuk regresi cox menjelaskan prosedur matematis dari estimasi parameter secara parsial dari koefisien dengan menggunakan turunan pertama dan turunan partial kedua dari

. Kemudian, dari turunan pertama dan turunan partial kedua disubtitusi pada persamaan iterasi Newton Rsphdon untuk estimasi nilai

3. Statistika deskriptif data pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)

4. Pemodelan distribusi Pada tahap ini, data respon dianalisis distribusinya menggunakan uji Anderson Darling dengan menggunakan Software Minitab 15 , yaitu:

a. Uji kenormalan waktu survival, tahap pertama adalah melakukan uji kenormalan data waktu survival pasien DBD. Apabila data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan langkah kedua

b. Uji kecocokan distribusi distribusi, Tahap kedua dilakukan uji kecocokan distribusi Distribusi yang mempunyai nilai AD paling kecil adalah distribusi yang dianggap terbaik dalam menentukan fungsi b. Uji kecocokan distribusi distribusi, Tahap kedua dilakukan uji kecocokan distribusi Distribusi yang mempunyai nilai AD paling kecil adalah distribusi yang dianggap terbaik dalam menentukan fungsi

menghitung fungsi baseline hazard .

5. Pemodelan Regresi Cox

a. Estimasi Parameter Model Cox Parameter pada model Cox proportional hazard akan diestimasi dengan menggunakan metode Maximum Partial Likelihood Estimastion (MPLE). Pendugaan dengan metode MPLE adalah nilai ketika fungsi partial likelihood maksimum. Nilai dapat diduga secara matematis melalui prosedur MPLE atau dengan bantuan pengolahan menggunakan program aplikasi SPSS 20 hingga diperoleh model awal persamaan regresi Cox .

b. Pemilihan model yang cocok Menurut David Collet (2003: 61) dalam Nurhaniah (2015: 32), pemilihan variabel yang masuk atau keluar dari model dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu forward , eliminasi backward , dan prosedur stepwise . Pada penelitian ini menggunakan seleksi backward , sehingga masing-masing tahapan akan diputuskan variabel mana yang merupakan variabel bebas terbaik untuk dimasukkan ke dalam model. Seleksi model berdasarkan perubahan nilai -2 Log Likelihood pada setiap langkah untuk memperoleh model yang terbaik.

c. Pengujian Parameter Model Cox

Melalui model Cox dapat dilihat hubungan antara variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen) yaitu waktu survival. Pada model dilakukan uji signifikansi parameter yang meliputi uji bersamaan menggunakan metode log partial likelihood dan uji individu dengan uji Wald .

d. Pemilihan model terbaik pada model regresi c ox

e. Pengujian asumsi Proportional Hazard Pengujian Asumsi Proportional Hazard sangat penting untuk mengetahui rasio fungsi hazard dari dua variabel konstan dari waktu ke waktu atau ekuivalen dengan pernyataan bahwa fungsi hazard suatu individu terhadap fungsi hazard individu yang lain adalah proportional . Pengujian ini dengan menggunakan kurva Kapplan - Meier . Asumsi proportional hazard terpenuhi apabila garis pada kurva Kapplan-Meier tidak berpotongan.

6. Interpretasi hasil. Interpretasi hasil menjelaskan hasil dari kesignifikanan variabel bebas yang terkait dalam model cocok.

7. Kesimpulan. Menyimpulkan hasil secara keseluruhan analisis data yang telah diolah. Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan, variabel bebas apa yang paling berpengaruh pada variabel terikat. Selain itu, dapat diambil kesimpulan mengenai model yang terbaik.

F. Skema Prosedur Penelitian

Gambar 3.1 Skema Penelitian