Analisis Location Quotient
4.1 Analisis Location Quotient
Inti dari model ekonomi basis (economic base model) adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh eksport wilayah tersebut. Ekspor tersebut berupa barang-barang dan jasa, termasuk tenaga kerja. Untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non basis dapatdigunakan metode LQ ( Location Question) , yaitu perbandingan antara pangsa relatif pendapatan sektor I pada tingkat wilayah terhadap pendapatan total wilayah dengan pangsa relatif pendapatan sektor I pada tingkat kabupaten terhadap pendapatan provinsi. Hal tersebut secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ri = Pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada Kabupaten Ponorogo Rt = Pendapatan (tenaga kerja) total Kabupaten Ponorogo
Ni = Pendapatan (tenaga kerja) sektor i pada Provonsi Jawa Timur Nt = Pendapatan (tenaga kerja) total Provinsi Jawa Timur
Jika LQ > 1, disebut sektor basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinya lebihtinggi daripada tingkat kota.
Jika LQ < 1, disebut sektor non basis, yaitu sektor yang tingkat spesialisasinyalebih rendah daripada tingkat kota.
Jika LQ = 1, tingkat spesialisasi wilayah perencanaan sama dengan tingkatkota.
4.1.1 Analisis LQ Sektor
Dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan di atas, dilakukan perhitungan terhadap PDRB Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Ponorogo dan didapatkan hasil analisis LQ Sektor pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Hasil Analisis LQ Kabupaten Ponorogo
0,999084848 NONBASIS PENGGALIAN
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
0,183147208 NONBASIS 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
0,693102088 NONBASIS 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
0,934935595 NONBASIS 7. PENGANGKUTAN &
0,72757481 NONBASIS KOMUNIKASI
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA
PERUSAHAAN 9. JASA-JASA
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis LQ Sektor, dapat diketahui sektor basis di Kapupaten Ponorogo berturut-turut adalah pertanian (2,35), jasa-jasa (1,61), keuangan persewaan & jasa komunikasi (1,39), dan listrik, gas, & air bersih (1,27). Jika sektor-sektor tersebut dikembangkan oleh pemerintah daerah dengan dukungan kebijakan dan mendapat prioritas program maka sektor-sektor tersebut akan menambah keuntungan bagi Kabupaten Ponorogo dimasa yang akan datang
4.1.2 Analisis LQ Sub Sektor
Analisis LQ sub sektor dilakukan untuk mengetahui sub sektor apa saja yang menjadi basis di Kabupaten Ponorogo. Berikut hasil analisis LQ sub sektor pada sektor basis di Kabupaten Ponorogo.
Tabel 4.2 Hasil Analisis LQ Sub Sektor Pada Sektor Basis
KAB.
JAWA
SUB SEKTOR
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Tanaman Perkebunan
0,68975259 NONBASIS c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
0,687592331 NONBASIS d. Kehutanan
0,066960305 NONBASIS e. Perikanan
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
0 NONBASIS c. Air Bersih
BASIS 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
0,773267263 NONBASIS b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
a. Pemerintahan Umum
b. Swasta
0,679702032 NONBASIS 1. Sosial Kemasyarakatan
2. Hiburan & Rekreasi
0,976069242 NONBASIS 3. Perorangan & Rumahtangga
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui sub sektor paling basis pada sektor pertanian adalah tanaman bahan pangan (1,44), pada sektor listrik, gas, & air bersih adalah listrik (1,24) dan air bersih (1,12), pada sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan adalah lembaga keuangan tanpa bank (1,26) dan sewa bangunan (1,12), dan pada sektor jasa-jasa adalah pemerintahan umum (1,73) dan swasta sosial kemasyarakatan (3,01).
Sedangkan untuk sub sektor yang bukan basis, berikut hasil analisis LQ nya.
Tabel 4.3 Hasil Analisis LQ Sub Sektor Non Basis
KAB.
JAWA
SUB SEKTOR
LQ
KETERANGAN
PONOROGO
TIMUR
2. PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
0 NONBASIS b. Pertambangan tanpa Migas
0 NONBASIS c. Penggalian
BASIS 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Makanan, Minuman dan
57.077,66 0,846014095 NONBASIS Tembakau
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan
lainnya 4. Kertas dan Barang Cetakan
17.214,01 0,670877996 NONBASIS 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari
10.749,27 0,892741819 NONBASIS Karet
6. Semen & Brg. Galian bukan
logam 7. Logam Dasar Besi & Baja
4.121,65 0,006781996 NONBASIS 8. Alat Angk., Mesin &
3.205,86 0,135531239 NONBASIS Peralatannya
BASIS 6. PERDAG., HOTEL &
9. Barang lainnya
a. Perdagangan Besar & Eceran
3.894,39 0,063132059 NONBASIS c. Restoran
b. Hotel
KOMUNIKASI a. Pengangkutan
0 NONBASIS 2. Angkutan Jalan Raya
1. Angkutan Rel
3. Angkutan Laut
0 NONBASIS 4. Angk. Sungai, Danau &
0 NONBASIS Penyebr.
5. Angkutan Udara
0 NONBASIS 6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
0,77140529 NONBASIS
1. Pos dan Telkom
NONBASIS 2. Jasa Penunjang Komunikasi
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sub sektor basis pada sektor pertambangan dan penggalian adalah penggalian (1,42), pada sektor industri pengolahan adalah tekstil, barang kulit, & alas kaki (4,11), barang kayu & hasil hutan lainnya (4,11), semen &barang galian bukan logam (2,39), dan barang lainnya (1,64), pada sektor perdagangan, hotel & restoran adalah perdagangan besar & eceran (1,04), pada sektor pengangkutan dan komunikasi adalah pengangkutan (1,24) dengan sub sub sektor angkutan jalan raya (3,05).