Analisis Shift Share
4.2 Analisis Shift Share
Putra (2011, h.165) mengatakan analisis shift –share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional.Berikut ini adalah PDRB Kabupaten Ponorogo dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 dan 2013 yang akan digunakan dalam analisis shift share.
Tabel 4.4 PDRB Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur 2009 dan 2013
SEKTOR/SUB SEKTOR
PROV. JATIM TAHUN
KAB. PONOROGO
a. Tanaman Bahan Makanan
27776,01 29.912,98 b. Tanaman Perkebunan
7171,09 7.728,65 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
8365,7 9.438,37 d. Kehutanan
639,15 1.040,65 e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi
1.329,81 1.815,71 b. Pertambangan tanpa Migas
608,41 789,66 c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
45.170,41 57.077,66 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki
2.564,66 2.969,05 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya
4. Kertas dan Barang Cetakan
14.666,54 17.214,01 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet
8.110,97 10.749,27 6. Semen & Brg. Galian bukan logam
2.721,49 3.511,77 7. Logam Dasar Besi & Baja
3.227,88 4.121,65 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya
2.912,60 3.205,86 9. Barang lainnya
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
3.016,50 4.083,33 b. Gas
1.079,88 1.050,16 c. Air Bersih
10.307,88 14.006,02 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
78.452,81 114.070,20 b. Hotel
a. Perdagangan Besar & Eceran
2.712,07 3.894,39 c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
22.781,53 33.837,74 a. Pengangkutan
145,84 174,92 2. Angkutan Jalan Raya
1. Angkutan Rel
3.935,18 4.995,00 3. Angkutan Laut
882,98 1.106,88 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
87,23 56,51 5. Angkutan Udara
2.394,43 3.864,60 6. Jasa Penunjang Angkutan
b. Komunikasi
1. Pos dan Telkom
2. Jasa Penunjang Komunikasi
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
4.348,49 6.256,52 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
2.125,00 3.329,23 c. Jasa Penunjang keuangan
0 0,00 d. Sewa Bangunan
6.500,64 8.757,10 e. Jasa Perusahaan
29.417,37 35.686,08 a. Pemerintahan Umum
1. Adm. Pemerintah dan Pertahanan
2. Jasa Pemerintah lainnya
b. Swasta
2.503,60 3.155,50 2. Hiburan & Rekreasi
1. Sosial Kemasyarakatan
969,30 1.485,20 3. Perorangan & Rumahtangga
Sumber: BPS Jawa Timur
Dalam analisis shift-share dilakukan perhitungan Komponen Pertumbuhan Nasional (KPN), Komponen Pertumbuhan Proporsional (KPP) dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPPW) untuk menentukan Pertumbuhan Ekonomi (PE). Selain itu, dilakukan Perhitungan Bersih (PB)yang dibandingkan dengan Location Quotient (LQ)untuk menentukan sektor/sub sektor unggulan, berkembang, potensial atau terbelakang.
Untuk menghitung KPN (dalam %), digunakan rumus:
Yt = indikator ekonomi wilayah nasional, akhir tahun analisis / jumlah total PDRB tingkat 1 pada tahun 2013 Yo = indikator ekonomi wilayah nasional, awal tahun analisis/ jumlah total PDRB tingkat 1 pada tahun 2009
Perhitungan KPP digunakan untuk mengetahui spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat atau cepat.Untuk menghitung KPP (dalam %), digunakan rumus:
Yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis / jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun 2013 Yio = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, awal tahun analisis/ jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun 2009
Yt = indikator ekonomi wilayah nasional, akhir tahunanalisis / jumlah total PDRB tingkat 1 pada tahun 2013 Yo = indikator ekonomi wilayah nasional, awal tahun analisis/ jumlahtotal PDRB tingkat 1 pada tahun2009
Perhitungan KPPW digunkan untuk mengetahui apakah sektor/sub sektor tersebut memiliki daya saing atau tidak. Untuk menghitung KPPW (dalam %), digunakan rumus:
yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis / jumlah PDRB sektor i pada tingkat 2 tahun 2013 yio = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, awal tahun analisis/ jumlah PDRB sektor i pada tingkat 2 tahun 2009 Yit = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, akhir tahun analisis / jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun 2013 Yio = indikator ekonomi wilayah nasional sektor i, awal tahun analisis/ jumlah PDRB sektor i pada tingkat 1 tahun 2009
Perhitungan bersih digunakan untuk mengetahui kecenderungan perkembangan sektor/sub sektor tersebut apakah progresif atau mundur. Untuk menghitung PB (dalam %), digunakan rumus:
Keterangan:
KPP = Komponen Pertumbuhan Proporsional KPPW= Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah
4.2.1 Analisis Shift Share Sektor
4.2.1.1 KPN
Berdasarkan rumus KPN yang telah dijelaskan diatas, dapat diketahui KPN Jawa Timur tahun 2009 dan 2013 adalah:
KPN Jawa Timur tahun 2009 dan 20013 sebesar 30,7196%.
4.2.1.2 KPP
Berdasarkan rumus KPP yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui KPP sektor- sektor di Jawa Timur tahun 2009 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis KPP Sektor-Sektor Kabupaten Ponorogo
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional 1. PERTANIAN
tumbuh lambat
2. PERTAMBANGAN & Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
PENGGALIAN
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
tumbuh lambat
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional 5. BANGUNAN
tumbuh cepat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
tumbuh cepat
7. PENGANGKUTAN & Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
KOMUNIKASI
tumbuh cepat
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional
PERUSAHAAN
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional 9. JASA-JASA
tumbuh lambat Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dapat diketahui dari tabel tersebut bahwa spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat berturut-turut adalah sektor pengangkutan dan komunikasi (17,81%), Dapat diketahui dari tabel tersebut bahwa spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh cepat berturut-turut adalah sektor pengangkutan dan komunikasi (17,81%),
4.2.1.3 KPPW
Berdasarkan rumus KPPW yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui KPPW sektor- sektor berdasarkan PDRB Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur tahun 2009 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Analisis KPPW Sektor-Sektor Kabupaten Ponorogo
1. PERTANIAN -1,484646585 Tidak mempunyai daya saing 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
-6,642601152 Tidak mempunyai daya saing
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0,93360142 Mempunyai daya saing
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH -0,503658359 Tidak mempunyai daya saing
5. BANGUNAN 1,8640436 Mempunyai daya saing 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
0,68485478 Mempunyai daya saing
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI -3,190126272 Tidak mempunyai daya saing
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2,45166422 Mempunyai daya saing 9. JASA-JASA
1,72422613 Mempunyai daya saing
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis KPPW sektor-sekor tersebut, dapat diketahui bahwa sektor yang mempunyai daya saing dari yang tertinggi ke terendah adalah adalah sektor keuangan persewaan & jasa perusahaan (2,45%), bangunan (1,86%), jasa-jasa (1,72%), industri pengolahan (0,93%), dan perdagangan, hotel & restoran (0,68%).
4.2.1.4 Interpretasi Nilai KPP dan KPPW
Untuk interpretasi nilai KPP dan KPPW sektor-sektor di Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7 Interpretasi Nilai KPP dan KPPW Sektor-Sektor Kabupaten Ponorogo
KRITERIA KPPW (+)
KPPW (-)
KPP (+)
Sektor tersebut secara Nasional tumbuh cepat Sektor tersebut secara Nasional tumbuh dan memiliki daya saing keunggulan komparatif. cepat tetapi tidak memiliki daya saing
keunggulan komparatif. Sektor:
Sektor:
Bangunan
Perdag, Hotel, & Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keu. Persewaan & Jasa Perusahaan
KPP (-)
Sektor tersebut secara Nasional tumbuh lambat Sektor tersebut secara Nasional tumbuh tetapi
keunggulan lambat dan tidak memiliki daya saing komparatif.
keunggulan komparatif. Sektor:
Sektor:
Industri Pengolahan
Pertanian
Jasa-jasa
Pertambangan dan Penggalian
Listrik, Gas & Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis, 2015
4.2.1.5 Perhitungan Bersih (PB)
Berikut ini adalah hasil perhitungan bersih sektor-sektor dari nilai KPP ditambah dengan KPPW.
Tabel 4.8 Hasil AnalisisPerhitungan Bersih Sektor-Sektor Kabupaten Ponorogo
-22,004426 Mundur 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
-20,51978 -1,4846466
-14,943484 Mundur 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
-8,3008827 -6,6426012
-5,5394817 Mundur 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
7,021261 Progresif 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
15,2306 Progresif 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
14,62173 Progresif 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA
6,571383 Progresif PERUSAHAAN
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sektor-sektor yang progresif berturut-turut adalah perdagangan, hotel, & restoran (15,23%), pengangkutan & komunikasi (14,62%), bangunan (7,02%), dan keuangan persewaan & jasa perusahaan (6,57%).
4.2.1.6 Interpretasi Nilai LQ dan PB
Untuk mengetahui apakah sektor tersebut unggulan, berkembang, potensial, atau terbelakang digunakan perbandingan antara nilai LQ dan PB. Berikut interpretasi nilai LQ dan PB sektor-sektor di Kabupaten Ponorogo.
Tabel 4.9 Interpretasi Nilai LQ dan PB Pada Sektor-Sektor Kabupaten Ponorogo
-22,004426 Potensial 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
2,3549689
-14,943484 Terbelakang 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
0,9990848
-5,5394817 Terbelakang 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
0,1831472
-5,4296754 Potensial 5. BANGUNAN
1,2719756
7,0212611 Berkembang 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
0,6931021
15,230603 Berkembang 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
0,9349356
14,621731 Berkembang 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
0,7275748
6,5713827 Unggulan 9. JASA-JASA
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, sektor keuangan persewaan & jasa perusahaan adalah sektor unggulan. Sektor bangunan, perdagangan, hotel & restoran, dan pengangkutan & komunikasi termasuk dalam sektor berkembang. Sedangkan sektor pertanian, listrik, gas & air bersih, dan jasa-jasa termasuk dalam sektor potensial. Dan sektor yang terbelakang adalah sektor pertambangan & penggalian, dan industri pengolahan.
Sektor
Sektor Unggulan
Berkembang
•Keuangan Persewaan
•Bangunan
dan Jasa Perusahaan
•Perdagangan, Hotel dan Restoran •Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor
Sektor Potensial
Terbelakang
•Pertanian
•Pertambangan dan
•Listrik, Gas dan Air
Penggalian
Bersih
•Industri Pengolahan
•Jasa-Jasa
Gambar 4.1 Interpretasi Nilai LQ dan PB Sektor-Sektor di Kabupaten Ponorogo Sumber : Hasil Analisis, 2015
4.2.2 Analisis Shift Share Sub Sektor
Setelah dilakukan analisis shift share pada sektor-sektor, berikut adalah penjelasan analisis shift share pada sub-sub sektor yang ada.
4.2.2.1 KPP
Berdasarkan rumus KPP yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui KPP sub sektor di Kabupaten Ponorogo tahun 2009 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis KPP Sub Sektor Kabupaten Ponorogo
KETERANGAN 1. PERTANIAN
SUB SEKTOR
KPP (%)
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional a. Tanaman Bahan Makanan
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
b. Tanaman Perkebunan
tumbuh lambat
c. Peternakan dan Hasil- Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
hasilnya
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional d. Kehutanan
tumbuh cepat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
e. Perikanan
tumbuh cepat
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
a. Minyak dan Gas Bumi
tumbuh cepat
b. Pertambangan tanpa Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Migas
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional c. Penggalian
tumbuh lambat
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1. Makanan, Minuman dan
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Tembakau
tumbuh cepat
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
kaki
tumbuh lambat
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
lainnya
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
4. Kertas dan Barang Cetakan
tumbuh lambat
5. Pupuk, Kimia & Brg. Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
dari Karet
tumbuh cepat
6. Semen & Brg. Galian Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
bukan logam
tumbuh cepat
7. Logam Dasar Besi & Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Baja
tumbuh cepat
8. Alat Angk., Mesin & Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Peralatannya
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
9. Barang lainnya
tumbuh lambat
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
a. Listrik
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional b. Gas
tumbuh lambat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional c. Air Bersih
tumbuh cepat
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar &
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Eceran
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional b. Hotel
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
c. Restoran
tumbuh lambat
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional a. Pengangkutan
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
1. Angkutan Rel
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
2. Angkutan Jalan Raya
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
3. Angkutan Laut
tumbuh lambat
4. Angk. Sungai, Danau & Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Penyebr.
tumbuh lambat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional 5. Angkutan Udara
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional 6. Jasa Penunjang Angkutan
tumbuh lambat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional b. Komunikasi
tumbuh cepat
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
a. Bank
tumbuh cepat
b. Lembaga Keuangan tanpa Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Bank
tumbuh cepat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional d. Sewa Bangunan
tumbuh lambat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
e. Jasa Perusahaan
tumbuh lambat
9. JASA-JASA
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional a. Pemerintahan Umum
tumbuh lambat
Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional b. Swasta
tumbuh cepat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
1. Sosial Kemasyarakatan
tumbuh cepat Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
2. Hiburan & Rekreasi
tumbuh cepat
3. Perorangan & Spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional
Rumahtangga
tumbuh lambat Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dapat diketahui dari tabel tersebut bahwa spesialisasi dalam sub sektor yang secara nasional tumbuh cepat adalah sub sektor peternakan & hasil-hasilnya (2,62%), kehutanan (52,61%), dan perikanan(5,02%) dalam sektor pertanian, sub sektor minyak & gas bumi (14,12%), dan pertambangan tanpa migas (7,37%) dalam sektor pertambangan & penggalian, sub sektor makanan, minuman, dan tembakau (2,11%), pupuk, kimia & barang dari karet (8,28%), semen & barang galian bukan logam (4,79%), dan logam dasar, besi & baja (3,44%) dalam sektor industri pengolahan, sub sektor listrik (9,57%), dan air bersih (7,35%) dalam sektor listrik, gas & air bersih, sub sektor perdagangan besar & eceran (0,13%) dalam sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sub sektor angkutan udara (25,05%), dan komunikasi (13,35%) dalam sektor pengangkutan dan komunikasi, sub sektor bank (9,03%) dan lembaga keuangan tanpa bank (21,83%) dalam sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan, dan sub sektor swasta (3,29) dengan sub sub sektor sosial kemasyarakatan (1,43) dan hiburan & rekreasi(28,62) dalam sektor jasa-jasa.
4.2.2.2 KPPW
Berdasarkan rumus KPPW yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui KPPW sub sektor berdasarkan PDRB Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur tahun 2009 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Analisis KPPW Sub Sektor Kabupaten Ponorogo
KETERANGAN 1. PERTANIAN
SUB SEKTOR
KPPW (%)
a. Tanaman Bahan Makanan -2,499105399 Tidak mempunyai daya saing a. Tanaman Bahan Makanan -2,499105399 Tidak mempunyai daya saing
11,4204677 Mempunyai daya saing
d. Kehutanan -39,21827787 Tidak mempunyai daya saing
e. Perikanan 4,07855058 Mempunyai daya saing 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi 0 Tidak mempunyai daya saing b. Pertambangan tanpa Migas
0 Tidak mempunyai daya saing c. Penggalian
-2,140108139 Tidak mempunyai daya saing
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Makanan, Minuman dan Tembakau -1,278104361 Tidak mempunyai daya saing
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 13,1042608 Mempunyai daya saing 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya
12,959554 Mempunyai daya saing 4. Kertas dan Barang Cetakan
7,74571123 Mempunyai daya saing
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet -22,23180876 Tidak mempunyai daya saing
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 1,96367006 Mempunyai daya saing
7. Logam Dasar Besi & Baja -1,579546419 Tidak mempunyai daya saing
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 15,4206493 Mempunyai daya saing 9. Barang lainnya
14,4989854 Mempunyai daya saing 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik -8,221554989 Tidak mempunyai daya saing b. Gas
Tidak mempunyai daya saing c. Air Bersih
-27,67115289 Tidak mempunyai daya saing
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran
0,94686195 Mempunyai daya saing
b. Hotel -4,958944583 Tidak mempunyai daya saing c. Restoran
-1,075227465 Tidak mempunyai daya saing
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan
2,29391154 Mempunyai daya saing
1. Angkutan Rel 0 Tidak mempunyai daya saing
2. Angkutan Jalan Raya 11,8369682 Mempunyai daya saing
3. Angkutan Laut 0 Tidak mempunyai daya saing 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
0 Tidak mempunyai daya saing 5. Angkutan Udara
0 Tidak mempunyai daya saing
6. Jasa Penunjang Angkutan 1,30967052 Mempunyai daya saing
b. Komunikasi -5,240728956 Tidak mempunyai daya saing
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
-18,84455391 Tidak mempunyai daya saing
d. Sewa Bangunan 9,68474722 Mempunyai daya saing e. Jasa Perusahaan
9,76781052 Mempunyai daya saing 9. JASA-JASA
a. Pemerintahan Umum -1,272523319 Tidak mempunyai daya saing
b. Swasta 11,7397744 Mempunyai daya saing 1. Sosial Kemasyarakatan
4,15110536 Mempunyai daya saing
2. Hiburan & Rekreasi -15,45910038 Tidak mempunyai daya saing
3. Perorangan & Rumahtangga 18,0489714 Mempunyai daya saing
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dapat diketahui bahwa sub sektor yang mempunyai daya saing adalah sub sektor tanaman perkebunan (14,64%) dan peternakan dan hasil-hasilnya (11,42%) dalam sektor pertanian, sub sektor tekstil, barang kulit & alas kaki (13,10%), barang kayu & hasil hutan lainnya (12,95%), kertas dan barang cetakan (7,74%), semen & barang galian bukan logam (1,96%), alat angkut, mesin & peralatannya (15,42%) , dan barang lainnya (14,49%) dalam sektor industri pengolahan, sub sektor perdagangan besar & eceran (0,94%) dalam sektor perdagangan, hotel & restoran, sub sektor pengangkutan (2,29%) dengan sub sub sektor angkutan jalan raya (11,83%) dan jasa penunjang angkutan (1,30%) dalam sektor pengangkutan & komunikasi, sub sektor sewa bangunan (9,68%) dan jasa perusahaan (9,76%) dalam sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan, dan sub sektor swasta (11,73%) dengan sub sub sektor sosial kemasyarakatan (4,15%) dan perorangan & rumahtangga (18,04%) dalam sektor jasa-jasa.
4.2.2.3 Interpretasi Nilai KPP dan KPPW
Untuk interpretasi nilai KPP dan KPPW sub sektor di Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.12 Interpretasi Nilai KPP dan KPPW Sub Sektor Kabupaten Ponorogo
KRITERIA
KPPW (-) KPP (+)
KPPW (+)
Sektor tersebut secara Nasional tumbuh cepat Sektor
tersebut secara
saing keunggulan Nasional tumbuh cepat tetapi
komparatif.
tidak memiliki daya saing keunggulan komparatif.
Sub Sektor:
- Peternakan dan hasil-hasilnya
Sub Sektor:
- Perikanan
- Kehutanan
- Semen & brg. Galian bukan logam
- Makanan, Minuman &
- Perdagangan besar & eceran
- Pupuk, kimia & brg. Dari
kemasyarakatan) karet
- Logam dasar, besi & baja - Listrik - Air Bersih - Bank - Lembaga keuangan tanpa
bank - Swasta (Sub sub sektor hibutan dan rekreasi
KPP (-)
Sektor tersebut secara Nasional tumbuh lambat Sektor
tersebut secara tetapi memiliki daya saing keunggulan Nasional tumbuh lambat dan komparatif.
tidak memiliki daya saing keunggulan komparatif.
Sub Sektor:
Sub Sektor:
Tanaman perkebunan
Tekstil, brg. kulit & alas kaki
Tanaman Bahan
Brg, kayu & hasil hutan lainnya
Makanan
Kertas dan barang cetakan
Penggalian
Alat angk., mesin & peralatannya
Hotel
Barang lainnya
Restoran
Pengangkutan (Angkutan jalan raya
Pemerintahan umum
dan jasa penunjang angkutan)
Komunikasi
Sewa bangunan
Jasa perusahaan
Swasta (sub sub sektor perorangan & rumahtangga)
Sumber: Hasil Analisis, 2015
4.2.2.4 Perhitungan Bersih (PB)
Berikut ini adalah hasil perhitungan bersih sub sektor dari nilai KPP ditambah dengan KPPW.
Tabel 4.13 Hasil AnalisisPerhitungan Bersih Sub Sektor Kabupaten Ponorogo
KPPW
SUB SEKTOR
a. Tanaman Bahan Makanan
-2,5062455 -2,4991054
-5,0053509 Mundur
12,21631 Progresif c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
b. Tanaman Perkebunan
14,04288 Progresif d. Kehutanan
13,3997 Progresif e. Perikanan
9,102139 Progresif 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN a. Minyak dan Gas Bumi
0 14,12033 Progresif b. Pertambangan tanpa Migas
c. Penggalian
-4,502493 -2,1401081
-6,6426012 Mundur
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1. Makanan, Minuman dan Tembakau
0,836102 Progresif 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki
4,625519 Progresif 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya
6,037102 Progresif 4. Kertas dan Barang Cetakan
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet
8,2810285 -22,231809
-13,95078 Mundur
6,755651 Progresif 7. Logam Dasar Besi & Baja
6. Semen & Brg. Galian bukan logam
1,863001 Progresif 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya
1,242793 Progresif 9. Barang lainnya
9,623913 Progresif 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
a. Listrik
1,3513395 Progresif b. Gas
-28,545747 Mundur c. Air Bersih
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN a. Perdagangan Besar & Eceran
b. Hotel
-6,6295551 Mundur c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
a. Pengangkutan
-9,8911792 Mundur 1. Angkutan Rel
0 -16,406713 Mundur
2. Angkutan Jalan Raya
3. Angkutan Laut
0 -10,98906 Mundur
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
0 -71,563615 Mundur
5. Angkutan Udara
0 25,05321 Progresif 6. Jasa Penunjang Angkutan
0,279187 Progresif b. Komunikasi
8,112487 Progresif 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN a. Bank
0,543956 Progresif b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
2,985768 Progresif d. Sewa Bangunan
e. Jasa Perusahaan
a. Pemerintahan Umum
-6,9076102 -1,2725233
-8,1801335 Mundur
b. Swasta
15,03061 Progresif 1. Sosial Kemasyarakatan
5,589222 Progresif 2. Hiburan & Rekreasi
13,16449 Progresif 3. Perorangan & Rumahtangga
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa sub sektor yang progresif adalah sub sektor tanaman perkebunan (12,21%), peternakan dan hasil-hasilnya (14,04%), kehutanan (13,39%), dan perikanan (9,10%) dalam sektor pertanian, sub sektor minyak dan gas bumi (14,12%) dan pertambangan tanpa migas (7,37%) dalam sektor pertambangan dan penggalian, sub sektor makanan, minuman, dan tembakau (0,83%), tekstil, barang kulit & alas kaki (4,62%), barang kayu & hasil hutan lainnya (6,03%), kertas dan barang cetakan (0,86%), semen & barang galian bukan logam (6,75%), logam dasar besi & baja (1,86%), alat angkut, mesin & peralatannya (1,24%) , dan barang lainnya (9,62%) dalam sektor industri pengolahan, sub sektor perdagangan besar & eceran (1,08%) dalam sektor perdagangan, hotel & restoran, sub sub sektor angkutan jalan raya (2,42%), angkutan udara (25,05%) dan jasa penunjang angkutan (0,27%) serta sub sektor komunikasi (8,11%) dalam sektor pengangkutan & komunikasi, sub sektor bank (0,54%), lembaga keuangan tanpa bank (2,98%), dan sewa bangunan (9,55%) dalam sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan, dan sub sektor swasta (15,03%) dengan sub sub sektor sosial kemasyarakatan (5,58%), hiburan & rekreasi (13,16%), dan perorangan & rumahtangga (16,14%) dalam sektor jasa-jasa.
4.2.2.5 Interpretasi Nilai LQ dan PB
Untuk mengetahui apakah sub sektor tersebut unggulan, berkembang, potensial, atau terbelakang digunakan perbandingan antara nilai LQ dan PB. Berikut interpretasi nilai LQ dan PB sub sektor di Kabupaten Ponorogo.
Tabel 4.14 Interpretasi Nilai LQ dan PB Pada Sub Sektor Kabupaten Ponorogo
SUB SEKTOR
a. Tanaman Bahan Makanan
-5,0053509 Potensial b. Tanaman Perkebunan
12,216314 Berkembang c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
14,042879 Berkembang d. Kehutanan
13,3997 Berkembang e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
a. Minyak dan Gas Bumi 0 14,12033 Berkembang b. Pertambangan tanpa Migas
0 7,3720419 Berkembang c. Penggalian
-6,6426012 Potensial
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
0,8361023 Berkembang 2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki
4,6255192 Unggulan 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya
6,0371021 Unggulan 4. Kertas dan Barang Cetakan
0,8684512 Berkembang 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet
-13,95078 Potensial 6. Semen & Brg. Galian bukan logam
6,755651 Unggulan 7. Logam Dasar Besi & Baja
1,8630013 Berkembang 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya
1,2427927 Berkembang 9. Barang lainnya
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
1,3513395 Unggulan b. Gas
a. Listrik
0 -28,545747 Potensial c. Air Bersih
-20,318739 Potensial
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
a. Perdagangan Besar & Eceran
1,0812697 Unggulan b. Hotel
-6,6295551 Potensial c. Restoran
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
-9,8911792 Potensial 1. Angkutan Rel
0 -16,406713 Potensial 2. Angkutan Jalan Raya
2,4225271 Unggulan 3. Angkutan Laut
0 -10,98906 Potensial 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr.
0 -71,563615 Potensial 5. Angkutan Udara
0 25,053208 Berkembang 6. Jasa Penunjang Angkutan
0,2791868 Berkembang b. Komunikasi
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
a. Bank
0,5439562 Berkembang b. Lembaga Keuangan tanpa Bank
2,9857678 Unggulan d. Sewa Bangunan
9,5567734 Unggulan e. Jasa Perusahaan
a. Pemerintahan Umum
-8,1801335 Potensial b. Swasta
15,03061 Berkembang 1. Sosial Kemasyarakatan
5,5892216 Unggulan 2. Hiburan & Rekreasi
13,164487 Berkembang 3. Perorangan & Rumahtangga
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa sub sektor yang unggulan adalah tekstil, brg. Kulit & alas kaki, brg.kayu & hasil hutan lainnya, semen & brg.galian bukan logam, dan barang lainnya pada sektor industri pengolahan, sub sektor listrik dalam sektor listrik, gas, & air bersih, sub sektor perdagangan besar & eceran dalam sektor perdagangan, hotel &restoran, sub sub sektor angkutan jalan raya dalam sub sektor pengangkutan dalam sektor pengangkutan & komunikasi, sub sektor lembaga keuangan tanpa bank, dan sewa bangunan dalam sektor keuangan persewaan & jasa perusahaan, dan sub sub sektor sosial kemasyarakatan dalam sub sektor swasta dalam sektor jasa-jasa.
Sedangkan sub sektor yang berkembang adalah tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasil lainnya, kehutanan, dan perikanan dalam sektor pertanian, sub sektor minyak dan gas bumi, dan pertambangan tanpa migas dalam sektor pertambangan dan penggalian, sub sektor makanan, minuman dan tembakau, kertas dan barang cetakan, logam dasar besi & baja, dan alat angk, mesin & peralatannya dalam sektor industri pengolahan, sub sub sektor angkutan Sedangkan sub sektor yang berkembang adalah tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasil lainnya, kehutanan, dan perikanan dalam sektor pertanian, sub sektor minyak dan gas bumi, dan pertambangan tanpa migas dalam sektor pertambangan dan penggalian, sub sektor makanan, minuman dan tembakau, kertas dan barang cetakan, logam dasar besi & baja, dan alat angk, mesin & peralatannya dalam sektor industri pengolahan, sub sub sektor angkutan
Untuk sub sektor potensial adalah sub sektor tanaman bahan pangan dalam sektor pertanian, sub sektor penggalian dalam sektor pertambangan & penggalian, sub sektor air bersih dalam sektor listrik, gas, & air bersih, subs ektor pengangkutan dalam sektor pengangkutan & komunikasi, sub sektor pemerintahan umum dalam sektor jasa-jasa.
Untuk sub sektor terbelakang adalah sub sektor pupuk, kimia & brg,dari karet dalam sektor industri pengolahan, sub sektor gas dalam sektor listrik, gas, & air bersih, sub sektor hotel dan restoran dalam sektor perdagangan, hotel & restoran, sub sub sektor angkutan rel, angkutan laut, dan angkutann sungai, danau & penyebrangan dalam sub sektor pengangkutan dalam sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sub sektor jasa perusahaan dalam keuangan persewaan & jasa perusahaan.
Sub Sektor Berkembang
Sub Sektor Unggulan
• Tanaman Perkebunan • Peternakan dan hasil-hasilnya
• Industri Tekstil, Brg. Kulit dan alas kaki
• Industri Brg. Kayu dan hasil hutan
• Minyak dan Gas Bumi
• Industri Semen dan Barang Galian
• Pertambangan tanpa Migas
bukan Logam
• Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
• Industri Barang Lainnya
• Industri Kertas dan Barang Cetakan
• Listrik
• Industri Logam Dasar Besi dan Baja • Industri Alat Angk., Mesin dan Peralatannya
• Perdagangan Besar dan Eceran
• Komunikasi • Swasta
Sub Sektor Terbelakang
Sub Sektor Potensial
• Industri pupuk, kimia dan brg. dari karet
• Tanaman Bahan Makanan • Penggalian
• Gas
• Air Bersih
• Pemerintahan Umum
Gambar 4.2 Interpretasi Nilai LQ dan PB Sub Sektor di Kabupaten Ponorogo Sumber : Hasil Analisis, 2015
4.2.2.6 Pertumbuhan Ekonomi
Berikut ini merupakan hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang merupakan penjumlahan dari perhitungan bersih, nilai KPP dan KPPW.
Tabel 4.15 Pertumbuhan konomi Kabupaten Ponorogo
30,7196 8,7152 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
30,7196 15,7761 3. INDUSTRI PENGOLAHAN
30,7196 25,1801 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
30,7196 37,7409 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN
30,7196 45,9502 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
30,7196 45,3413 8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian dari tahun 2009 sampai 2013 mencapai angka 8,7152%, sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan sebesar 15,7761%, sektor industri pengolahan mengalai pertumbuhan sebesar 25,1801%, sektor listrik, gas dan air bersih mengalami pertumbuhan sebesar 25,2899%, sektor bangunan mengalami pertumbuhan sebesar 37,7409%, sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami pertumbuhan sebesar 45,9502%, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 45,3413%, sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 37,2910%, dan sektor jasa- jasa mengalami pertumbuhan sebesar 23,0338%.