22
b. Debt To Asset Ratio
Debt to asset ratio adalah utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini maka
pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak
mamapu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. c.
Longterm To Equity Ratio Rasio Longterm to equity ratio menunjukan bahwa klaim keuangan jangka
panjang yang digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian jangka panjang pula Brigham, 1996:543. Semakin rendah
rasio ini akan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang, rasio ini dapat dihitung dengan cara total kewajiban panjang
dibagi total Ekuitas.
3.4.2 Variabel Dependen Variabel Terikat Y
Variabel Dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi
perhatian utama dalam sebuah penelitian Erlina, 2011:36. Adapun variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Return On Equity ROE rasio ini
menunjukkan bahwa rasio keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi dan menekankan pada
hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan.
Universitas Sumatera Utara
23 Tabel 3.2
Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Defenisi
Operasional Indikator Skala Ukur
Debt To Equity ratio
X
1
Perbandingan antara kewajiban lancar
dengan Ekuitas Total debt
DER= Ekuitas
Rasio
Debt To Asset Ratio
X
2
Perbandingan antara total kewajiban lancar
dengan total aktiva Total debt
DAR= Aktiva
Rasio
Longterm Debt To
Equity Ratio X
3
Perbandingan antara utang jangka panjang
dengan total Ekuitas Utang jangka panjang
LDER= Ekuitas
Rasio
Return On Equity Y
Rasio antara laba bersih terhadap Ekuitas
pemegang saham Laba bersih
ROE = x 100 Ekuitas
Rasio
Sumber: Kasmir 2008 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Ridwan dan Kuncoro, 2008:80. Menurut Erlina 2011:80 “Populasi adalah sekelompok entitas yang
lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-
syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. “Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri Tekstil dan Garmen yang terdaftar dibursa
Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Berdasarkan data yang di peroleh dari Indonesian Capital Marcet Directory ICMD jumlah perusahaan yang terdaftar di
BEI pada tahun 2009-2012 adalah: 19 perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
24
“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono,2005:56 jadi sampel merupakan sebagian dari
populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk keperluan peneliti.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah Purposive Sampel sampel bertujuan yang termasuk dalam nonprobility sampling. Menurut Erlina
2011:87 dalam metode ini pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Jadi kriteria yang diambil bukan berdasarkan random melainkan
berdasarkan tujuan tertentu. Adapun kritetria yang digunakan, antara lain:
a. perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang Textile dan Garmen dan terdaftar di BEI pada tahun 2009-2012, b.
perusahaan-perusahaan tersebut tidak didelisting pada tahun 2009-2012, c.
Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap pada tahun 2009-2012,
d. Perusahaan tersebut memperoleh laba positf pada tahun 2009-2012.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang memiliki sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan dengan 4 tahun pengamatan adapun daftar
sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
25 Tabel 3.3
Daftar perusahaan Tekstil dan Garmen yang Menjadi Sampel
No Nama Perusahaan
Kode Kriteria penentuan
Sampel Sampel
A B C D
1.
PT Polychem Indonesia Tbk ADMG
Sampel 1
2.
PT Argo Pantes Tbk ARGO
X
3.
PT Century Textile Tbk CNTX
X
4.
PT Eratex Djaya Tbk ERTX
X
5.
PT Ever Shine tex Tbk ESTI
Sampel 2
6.
PT Panasia Indo ResourcesTbk HDTX
Sampel 3
7.
PT Indo Rama Synthetic Tbk INDR
Sampel 4
8.
PT Apac Citra Centertex Tbk MYTX
X
9.
PT Panasia filament inti Tbk PAFI
X
10.
PT Pan Brothers Tbk PBRX
Sampel 5
11.
PT Asia Pasific FibersTbk POLY
X
12.
PT Ricy Putra Globalindo Tbk
RICY
Sampel 6
13.
PT Sri Rejeki Isman tbk SRIL
X
14.
PT Sunson Textile Manufacture Tbk
SSTM
Sampel 7
15.
PT Star Petrochem Tbk STAR
Sampel 8
16.
PT Tifico Fibers Tbk TFCO
17.
PT Trisula Internasional Tbk TRIS
Sampel 9
18.
PT Nusantara inti Corpora Tbk
UNIT
Sampel 10
19.
PT Unitex Tbk UNTX
X
Sumber data: www.idx.com
Universitas Sumatera Utara
26 3.6 Jenis Data
Berdasarkan sumber data dalam penelitian ini, data yang diperoleh termasuk jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang diterbitkan
oleh atau yang digunakan oleh organisasi atau dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengutipan data atau keterangan
yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Capital Marcet Directory ICMD.
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka, seperti laporan
keuangan serta faktor-faktor fundamental perusahaan Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Longterm to Equity Ratio yang semuanya berasal dari Indonesian
Capital Marcet Directory ICMD.
3.7 Metode Pengumpulan Data