Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

45 Tabel 4.8 Multikolinearlitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -14.043 9.047 -1.552 .129 DER 5.283 3.577 .387 1.477 .148 .253 3.954 DAR 42.409 25.649 .470 1.653 .107 .215 4.649 LDER -23.426 6.890 -.615 -3.400 .002 .530 1.888 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Output SPSS versi 18 Dari data tabel 4.8 diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinearlitas dengan nilai dasar VIF untuk setiap variabel independent tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam metode regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, menurut Ghozali 2005:105 dapat dilihat dari garfik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependent yaitu ZPRED dengan residual SRESID. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik berikut ini: Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : output SPSS versi 18 Dari garfik Scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa titik-titik penyebaran secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, hal ini mengidikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Penyimpangan model regresi klasik lainnya adalah adanya Uji Autokorelasi dalam regresi. Tujuan autokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu periode dengan model Universitas Sumatera Utara 47 regresi. Apabila dalam model regresi terdapat autokorelasi maka dalam penelitian terdapat korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu artinya koefesien korelasi menjadi tidak akurat sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali 2005:96 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.9 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada korelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS versi 18: Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .613 a .375 .323 10.55970 2.237 a. Predictors: Constant, LDER, DER, DAR b. Dependent Variable: ROE Sumber :Output SPSS versi 18 Hasil uji autokorelasi nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 2.237, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan signifikan 5, jumlah sampel n 40, dan jumlah variabel independent k 4, maka berdasasrkan nilai tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas du sebesar 1.720 dan nilai batas bawah dl sebesar 1.284 Oleh karena itu, nilai Dw lebih besar dari dan lebih kecil dari du d 4 – du. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

4.4 Analisis Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Tekstil ndan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012

1 40 107

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 82 82

Pengaruh Struktur Modal dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 81 86

Pengaruh Struktur Modal terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 74

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (Studi Kasus Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 37 97

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garment Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013.

0 2 16

Pengaruh Modal Kerja Bersih Terhadap Tingkat Rentabilitas Usaha Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Struktur Modal - Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 0 8

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 1 12