26 3.6 Jenis Data
Berdasarkan sumber data dalam penelitian ini, data yang diperoleh termasuk jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang diterbitkan
oleh atau yang digunakan oleh organisasi atau dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengutipan data atau keterangan
yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Capital Marcet Directory ICMD.
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka, seperti laporan
keuangan serta faktor-faktor fundamental perusahaan Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Longterm to Equity Ratio yang semuanya berasal dari Indonesian
Capital Marcet Directory ICMD.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan cara mempelajari, mengklarifikasi, dan menganalisis
data sekunder berupa catatan-catatan laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dalam penelitian ini. Data penelitian ini didapat dari Indonesian
Capital Marcet Directory ICMD.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS versi 18. Sebelum melakukan
pengujian hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji asumsi klasik.
Universitas Sumatera Utara
27
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikolinerritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi, kemudian dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk megetahui apakah
variabel independen berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk
dapat memeberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian
asumsi Klasik dan pengujian Hipotesis.
3.9 Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan hipotesis. Pengujian
asumsi klasik tersebut meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinearlitas, Uji Heterokedasitas, Uji Autokorelasi.
3.9.1 Uji Normalitas
Menurut Erlina 2011:102 tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Pengujian ini digunakan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengsumsikan bahwa nilai residual mengikuti distibusi normal. Pengujian
normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik kolmogrov Smirnov, dimana distribusi normal akan memiliki nilai yang lebih besar dari 0.5 selain itu uji
normalitas juga dilihat dari grafik histogram dan grafik normal plot.
Universitas Sumatera Utara
28 3.9.2
Uji Multikolinearlitas
Uji Multikolinearlitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara varibel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara varibel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya mulitikolinearlitas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya variance Inflation FactorVIF. Batasan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearlitas adalah nilai tolerance 0,10 atau VIF
10.
3.9.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Erlina 2011:106 “ uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain”. Suatau model regresi yang baik adalah model regresi heterokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
3.9.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya.
3.10 Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan metode analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
29
Persamaannya adalah :
Dimana :
Y : Return on Equity ROE
a : Konstanta
X
1
: Debt To Equity Ratio X
2
: Debt To Asset Ratio X
3
: Longterm On Equity Ratio b
1,2,3
: besaran koefisien regresi dari masing-masing variabel e
: error Setelah persamaan regresi dibentuk, maka dilakukan pengujian hipotesis yang
terdiri dari uji F dan uji t.
3.10.1 Uji F
Uji F digunakan Untuk menguji pengaruh DER, DAR, dan LDER secara simultan terhadap ROE. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut ini:
Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha diterima, dan Jika nilai F-hitung F-tabel, maka Ha ditolak.
3.10.2 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk
menguji pengaruh variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Universitas Sumatera Utara
30
H1 dan H2 diuji dengan menggunakan uji t regresi linear sederhana. Dimana kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ha diterima apabila t hitung t tabel, dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel
Universitas Sumatera Utara
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen
Dalam penelitian ini yang dijadikan objek dalam penelitian adalah perusahaan dengan periode pengamatan pada tahun 2009-2012. Adapun gambaran
umum perusahaan Industri Tekstil dan Garmen adalah sebagai berikut:
4.1.1 Sektor Industri Tekstil dan Garmen
1. PT Polychem Indonesia tbk ADMG
PT Polychem indonesia tbk dahulu PT GT Petrochem industries tbk didirikan pada tanggal 25 april 1986 dan mulai berproduksi pada tahun 1990,
berdasarkan anggaran yang dimiliki oleh perusahaan ruang lingkup kegiatan ADMG adalah industri pembuatan polyester chips, polyester filament,
engineering resin, ethylene glycol, polyester staple fiber dan petrokimia, pertenunan, permintalan dan industri tekstil. Hasil produksi di pasarkan di dalam
negeri dan luar negeri termasuk di Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Afrika, kantor pusat ADMG ini berdomisili di wisma 46 kota BNI lantai 20 , Jalan
Jend. Sudirman, Kav 1, Jakarta sedangkan pabriknya terletak di Tanggerang, Karawang dan Merak.
2. PT Ever Shnie Textile ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk, didirikan pada tahun 1974, bersama dengan dua anak perusahaannya, PT Indo Yongtex Jaya dan PT Primarajuli Sukses, dikenal sebagai
prosuden tekstil terpadu di Indonesia yang memproduksi benang, kain, dan garmen. PT Ever Shine Tex Tbk tercatat pada Bursa Efek Jakarta sejak tahun
Universitas Sumatera Utara
32
1992. Selain memproduksi kain untuk industry garmen, Ever shinetex juga memproduksi bermacam produk yang bermutu yang dapat dipakai untuk berbagai
macam industry seperti industry paying, tenda, sleeping bag, teplak meja, sepatu olah raga, pakaian olah raga, pakaian renang, kain gorden, pakaian dalam, dan
mainan anak-anak. Kain anti static, anti basah dan kedap air juga diproduksi oleh ESTI.
3. PT Panasia Indo Resources HDTX
PT Panasia Indo Resources adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri Tekstil, HDTX didirirkan pada tanggal 06 April 1973 dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahu 1974. Ruang lingkup kegiatan HDTX meliputi usaha dalam bidang proses bahan baku serat polimerisasi, twisting,
permintalan, pertenunan, industri Tekstil, pertambangan energi dan perdangan umum, Pabrik perseroan terletak di Bandung yaitu tepatnya di Jln. Moh Toha.
4. PT Indo Rama Synthetic INDR
PT Indo Rama Synthetic adalah perusahaan yang bergerak di bidang Tekstil yang memproduksi permintalan benang, benang polyester filamaent, polyester
staple fibers, pet resin, tekstil grade chips, dan kain polyester. PT Indo Rama Synthetic didirirkan pada tanggal 03 April 1974 dalam rangka Penanaman Modal
Asing “ PMA” dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1976. Kantor pusat INDR ini berlokasi di Graha Irama, Lantai 17, Jln. H.R Rasuna Said, blok X-1,
kav 1-2 Jakarta 12950.
Universitas Sumatera Utara
33
5. PT Pan Brother tbk PBRX
PT Pan Brother tbk didirikan pada tanggal 21 agustus 1980 pan brother bergerak di bidang industri appararel dengan memproduksi berbagai pakaian jadi
dan berkantor dipusat Tanggerang dengan pabrik perseroan terletak di Tanggerang, Bonyolali, Sragendan kantor representative terdapat di singapura,
Hongkong dan Taiwan. PT Pan Brother memproduksi “cut dan swint kulit garmen” seperti polo Tshirt, Golft Tshirt dan juga jaket.
6. PT Ricy Putra Globalindo tbk RICY
PT Ricy Putra Globalindo Tbk didirika pada taggal 22 Desember 1987 dan mulai beroperasi pada tahun 1988. Kantor pusat Ricy berlokasi di Jl. Sawah Lio II
No. 29-37 Jembatan Lima, Tamboran, Jakarta 11250 sedangkan pabrik berlokasi di ceteureup-Bogor dan Cicalengkang-Bandung. Berdasarkan anggaran dasar
perusahaan Ricy, Ruang lingkup kegiatan terutama bergrak di bidang industry pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi fashion wear. Saat ini Ricy memiliki
2 bidang usaha : 1.
Pakaian jadi yang di kelompokkan dalam 3 produk utama yaitu: pakaian dalam pria, produk pakaian jadi, produk pakaain jadi dan
produk pakaian pesanan khusus. 2.
Benang rajut yang terdiri dari benang rajut katun. 7.
PT Sunson Textile Manufacture SSTM PT Sunson Textile Manufacture Tbk adalah salah satu perusahaan tekstil yang
adala di Indonesia, kegiatan utama usaha perusahaan SSTM adalah bidang industri terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang , kain dan produksi
Universitas Sumatera Utara
34
barang lainnya. SSTM didirikan dengan nama PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1973.
8. PT Star Petrochem tbk STAR
PT Star Petrochem tbk adalah perusahaan yang bergerak dalm bidang industri dan aktivitas STAR adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan,
perindustrian, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Saat iniperusahaan
bergerak dalam usaha perdangangan besar. PT STAR didirikan pada tanggal 19 mei 2008 dengan nama PT Star Asia Internasional dan mulai beroperasi pada
tahun 2008, perusahaan berkedudukan di menara BCA Lt .45 Grand Indonesia, Jl MH Thamrin No1 Menteng, Jakarta 10310.
9. PT Trisula Internasional TRIS
PT Trisula Internasional tbk sebelumnya PT Trisula Global Fashion didirikan pada tanggal 13 Desember 2004 dengan memulai kegiatan usahanya
bidang perdangan pakaian jadi Garmen, industri garmen, industri tekstil dan usaha terkait lainnya. Kantor pusat TRIS berlokasi di Gedung Trisula Center, Jln.
Lingkar Luar Barat blok A no 1 Jakarta. 10.
PT Nusantara inti corpora tbk UNIT PT Nusantara inti corpora tbk didirikan pada tanggal 30 mei 1988 dengan
nama Aneka kelola dana dan mulai beroperasi komersial pada tahun 1992, perusahaan berdomisili di Wisma Metropolotan II Lt. 6 Jendral Sudirman kav 29-
31 jakarta 12920. Ruang lingkup dari kegiatan perusahaan UNIT dan entitas anak meliputi bidang permintalan benang dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
35
Berikut tabel nama dan kode perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dari penelitian ini:
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Tekstil dan Garmen
No Kode Nama
Perusahaan
1. ADMG
PT Polychem Indonesia tbk 2.
ESTI PT Ever Shine tex Tbk
3.
HDTX PT Panasia Indo ResourcesTbk
4.
INDR PT Indo Rama Synthetic Tbk
5. PBRX
PT Pan Brother tbk 6.
RICY PT Ricky Putra Globalindo tbk
7. SSTM
PT Sunson Textile Manufacture tbk 8.
STAR PT Star Petrochem tbk
9. TRIS
PT Trisula Internasional tbk 10.
UNIT PT Nusantara Inti Corpora tbk
Sumber data: www.idx.com
Periode penelitian di mulai pada tahun 2009 sampai pada tahun 2012 sehingga data penelitian keseluruhan 10 sampel perusahaan. Berikut ini akan di
jelaskan mengenai data variabel penelitian yang di analisis dalam penelitian ini:
Universitas Sumatera Utara
36 Tabel 4.2
DATA VARIABEL PENELITIAN Ukuran Tingkat kemampuan Modal sendiri untuk memenuhi
kewajiban Perusahaan yang di Ukur dengan Debt to Equity Ratio DER
No Nama Perusahaan
Kode Tahun
2012 2011 2010 2009
1. PT Polychem Indonesia
ADMG 0.9
1.0 2.0
2.4 2.
PT Ever Shine Textile ESTI
1.20 1.4
1.27 1.02
3. PT Panasia Indo Resources
HDTX 1.14
0.79 0.85
0.99 4.
PT Indo Rama Synthetic INDR
1.32 1.29
0.95 1.42
5. PT Pan Brother
PBRX 1.42
1.21 4.29
5.20 6.
PT Ricky Putra Globalindo RICY
0.96 0.83
0.82 0.84
7. PT Sunson Textile M
SSTM 1.73
1.82 1.70
1.8 8.
PT Star Petrochem STAR
0.53 0.47
0.66 2.06
9. PT Trisula Internasional
TRIS 0.50
0.96 0.89
1.27 10. PT Nusantara Inti Corpora
UNIT 0.58
0.27 0.55
0.57
Sumber : Hasil Penelitian www.idx.com dan diolah.
Tabel 4.2 di atas variabel DER Debt to Equitas Ratio menunjukkan bahwa rasio antara total utang dengan total equitas yang paling tertinggi pada
tahun 2009 dan 2010 adalah perusahaan yang sama yaitu PT Pan Brother tbk yaitu sebesar 5.20 dan 4.29, rasio DER pada tahun 2011 dan pada tahun
2012 tertinggi adalah perusahaan
PT Sunson Textile
tbk sebesar 1.82 dan 1.73. Sedangkan rasio antara total utang dengan total equitas terendah pada tahun
20092011 adalah perusahaan
PT Nusantara Inti Corpora tbk sebesar 0.57 dan 0.55 tahun 2010 dan 0.27 pada tahun 2011, pada tahun 2012 DER terendah adalah
perusahaan PT Trisula Internasional tbk sebesar 0.50.
Universitas Sumatera Utara
37 Tabel 4.3
DATA VARIABEL PENELITIAN Ukuran Tingkat Persentase Penyediaan dana yang di ukur
Dengan Debt to Total Asset Ratio DAR
No Nama Perusahaan
Kode Tahun
2012 2011 2010 2009
1. PT Polychem Indonesia
ADMG 0.46
0.5 0.7
0.7 2.
PT Ever Shine Textile ESTI
0.54 0.51
0.47 0.50
3. PT Panasia Indo Resources
HDTX 0.53
0.44 0.46
0.50 4.
PT Indo Rama Synthetic INDR
0.56 0.56
0.48 0.58
5. PT Pan Brother
PBRX 0.58
0.54 0.82
0.86 6.
PT Ricky Putra Globalindo RICY
0.49 0.45
0.45 0.49
7. PT Sunson Textile M
SSTM 0.63
0.64 0.63
0.64 8.
PT Star Petrochem STAR
0.34 0.32
0.40 0.67
9. PT Trisula Internasional
TRIS 0.33
0.49 0.47
0.56 10. PT Nusantara Inti Corpora
UNIT 0.37
0.21 0.23
0.24
Sumber : Hasil Penelitian www.idx.com dan diolah.
Pada tabel 4.3 variabel DAR Debt to Asset Ratio atau rasio antara total utang dengan total aktiva yang paling tinggi pada tahun 2009 dan 2010 adalah
perusahaan PT Pan Brother tbk yaitu sebesar 0.86 dan 0.82 dan rasio antara total utang dengan total aktiva yang paling tertinggi pada tahun 2011 dan 2012
adalah perusahaan PT Sunson Tekstile Manufacture tbk sebesar 64 dan 63. Sedangkan Variabel DAR Debt to Asset Ratio atau rasio antara total utang
dengan total aktiva paling rendah pada tahun 20092011 adalah perusahaan PT Nusantara Inti Corpora tbk pada tahun 2009 sebesar 0.24, pada tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
38
sebesar 0.23 dan pada tahun 2011 sebesar 0.21 sedangkan pada tahun 2012 DAR terendah adalah perusahaan PT Trisula Internasional tbk sebesar 0.33.
Tabel 4.4 DATA VARIABEL PENELITIAN
Ukuran Tingkat persentase Penyediaan dana untuk pemegang saham Yang di Ukur dengan
Longterm Debt to Equity Ratio LDER
No Nama Perusahaan
Kode Tahun
2012 2011 2010 2009
1. PT Polychem Indonesia
ADMG 0.50
0.4 0.50 1.22
2. PT Ever Shine textile
ESTI 0.59
0.11 0.15
0.21 3.
PT Panasia Indo Resources HDTX
0.46 0.24
0.25 0.91
4. PT Indo Rama Synthetic
INDR 0.41
0.42 0.33
0.65 5.
PT Pan Brother PBRX
0.06 0.07
1.02 0.71
6. PT Ricky Putra Globalindo
RICY 0.2
0.08 0.09
0.10 7.
PT Sunson Textile M SSTM
0.98 0.96
0.57 0.64
8. PT Star Petrochem
STAR
0.09 0.036
0.078
0.076 9.
PT Trisula Internasional TRIS
0.037 0.045
0.042 0.035
10. PT Nusantara Inti Corpora UNIT
0.014 0.012
0.020 0.016
Sumber : Hasil Penelitian www.idx.com dan diolah.
Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa pada tahun 2009 rasio utang jangka\ panjang dengan modal sendiri LDER tertinggi adalah perusahaan PT Polychem
Indonesia tbk yaitu sebesar 1.22, pada tahun 2010 perusahaan yang memiliki rasio LDER tertinggi adalah perusahaan PT Pan Brother tbk sebesar 1.02 dan
pada tahun 2011 DAN 2012 rasio LDER yang tertinggi adalah perusahaan PT Sunson Tekstile Manufacture tbk sebesar 0.96 dan 0.98. Sedangkan LDER
Universitas Sumatera Utara
39
terendah pada tahun 20092011 adalah perusahaan PT Nusantara Inti Corpora tbk sebesar 0.016 tahun 2009, pada tahun 2010 sebesar 0.020 , pada tahun 2011
sebesar 0.012 dan pada tahun 2012 rasio terendah adalah perusahaan PT Star Petrochem tbk sebesar 0.09.
Tabel 4.5 DATA VARIABEL PENELITIAN
Tingkat Pengembalian Modal sendiri yang Di ukur dengan Return on Equity ROE
No Nama Perusahaan
Kode Tahun dalam persen
2012 2011 2010 2009
1. PT Polychem Indonesia
ADMG 3.4
11.2 3.0
4.9 2.
PT Ever Shine tex ESTI
2.9 1.4
0.6 3.0
3. PT Panasia Indo Resources
HDTX 0.49
3.06 0.05
0.10 4.
PT Indo Rama Synthetic INDR
0.3 2.6
9.0 3.2
5. PT Pan Brother
PBRX 17.29
10.54 21.31
25.30 6.
PT Ricky Putra Globalindo RICY
1.75 1.72
3.23 1.10
7. PT Sunson Textile M
SSTM 0.81
1.19 3.07
1.27 8.
PT Star Petrochem STAR
0.19 0.53
1.25 76.2
9. PT Trisula Internasional
TRIS 15.6
9.93 6.81
11.2 10. PT Nusantara Inti Corpora
UNIT 0.15
0.93 1.04
1.63
Sumber : Hasil Penelitian www.idx.com dan diolah.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa variabel ROE tertinggi pada tahun 20092012 adalah perusahaan PT Pan Brother tbk sebesar 25.30, pada tahun
2010 sebesar 21.31, pada tahun 2011 sebesar 10.54 dan pada tahun 2012 sebesar 17.29. Sedangkan variabel ROE pada tahun 2009 dan tahun 2010
perusahaan yang memiliki rasio pengembalian modal sendiri atas equitas terendah
Universitas Sumatera Utara
40
adalah perusahaan PT Panasia Indo Resources tbk sebesar 0.10 dan 0.05, pada tahun 2011 yang memiliki rasio ROE terendah adalah perusahaan PT Star
Petrochem tbk sebesar 0.53 dan pada tahun 2012 adalah perusahaan PT Nusantara Inti Corpora tbk sebesar 0.15.
4.2 Deskriptif Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif dimana data yang diperoleh dari situs www.idx.com. Dalam penelitian
ini data yang di ambil adalah data dalam pengamatan selama 4 tahun yaitu tahun 20092012 dimana sampel penelitian ini adalah perusahaan Tekstil dan Garmen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data yang di peroleh dari www.idx.com tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 yang meliputi data tertinggi Maxsimum, terendah Minimum, dan nilai rata-rata Mean, dari variabel yang diteliti baik itu variabel
independen yaitu Debt to equity ratio DER, Debt to asset ratio DAR, Longterm debt to equity ratio LDER dan variabel dependent adalah Return on equity
ROE dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Statistic Descreptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation DER
40 .27
5.20 1.2968
.93993 DAR
40 .21
.86 .5087
.14215 LDER
40 .01
1.22 .3331
.33723 ROE
40 .05
76.20 6.5810
12.83705 Valid N listwise
40
Sumber :output SPSS versi 18
Universitas Sumatera Utara
41
Berdasarkan data dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa: a.
variabel Debt to Equity Ratio DER memiliki nilai minimum 0.27; nilai maksimum 5.20. Nilai rata-rata DER sebesar 1.2968; nilai standar deviasi
sebesar 0.93993 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel, b.
variabel Debt to Asset Ratio DAR memiliki nilai minimum 0.21; nilai maksimum 0.86. Nilai rata-rata DAR sebesar 0.5087; nilai standar deviasi
sebesar 0.4215 dan jumlah observasi sebanyak 40 sampel, c.
Variabel Longterm Debt to Equity Ratio LDER memiliki nilai minimum 0.01; nilai maksimum 1.22. Nilai rata-rata LDER sebesar 0.3331; nilai
standar deviasi sebesar 0.33723 dan jumlah sampel sebanyak 40 sampel, d.
variabel Return On Equity ROE memiliki nilai minimum 0.05; nilai maksimum 76.50. Nilia rata-rata ROE sebesar 6.5810; standar deviasi
sebesar 12.83705 dan jumlah sampel sebanyak 40 sampel.
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik