24
b. Usaha Kecil
: Memiliki 5 – 19 orang tenaga kerja. c.
Usaha Menengah : Memiliki 20 – 99 orang tenaga kerja.
d. Usaha Besar
: Memiliki di atas 99 orang tenaga kerja.
2.3.2 Jenis-Jenis UMK
Sektor-sektor Usaha Mikro dan Kecil UMK meliputi berbagai sektor bisnis, seperti sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor
industri manufaktur, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor transportasi dan telekomunikasi, sektor keuangan, penyewaan
dan jasa, dan jasa-jasa lainnya. Sektor industri terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yakni makanan, minuman, tembakau, tekstil, pakaian jadi, kayu dan
produk-produk kayu, kertas percetakan dan publikasi, serta kimia termasuk pupuk. Adapula produk-produk dari karet, semen dan produk-produk mineral non
logam, produk-produk dari besi dan baja, alat-alat transportasi, mesin dan peralatannya, serta olahan-olahan lainnya.
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan UMK
Kelebihan dari Usaha Mikro dan Kecil adalah dapat menjadi dasar pengembangan kewirausahaan, dikarenakan organisasi internal dewasa ini mampu
meningkatkan ekonomi kerakyatan padat karya lapangan usaha dan lapangan kerja yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor struktur industri dan
perolehan devisa. Selain itu Usaha Mikro dan Kecil UMK aman bagi perbankan dalam memberi kredit karena bergerak dibidang usaha yang cepat
Universitas Sumatera Utara
25
menghasilkan. Usaha Mikro dan Kecil juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel dan ada abilitas dalam pengembangan usaha. Adapun
kekurangan dari Usaha Mikro dan Kecil adalah rendahnya kemampuan Sumber Daya manusia dalam kewirausahaan dan manajerial yang menyebabkan
munculnya ketidakefisienan dalam menjalankan proses usaha. Terdapat pula masalah keterbatasan keuangan yang menyulitkan dalam pengembangan
berwirausaha. Ketidakmampuan aspek pasar, keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, sarana dan prasarana, dan ketidakmampuan menguasai informasi
juga merupakan kekurangan yang sering dialami dalam Usaha Mikro dan Kecil. Usaha Mikro dan kecil juga tidak didukung kebijakan dan regulasi yang memadai,
serta pelakuan dari pelaku usaha besar yang tidak terorganisasi dalam jaringan dan kerja sama, sehingga sering tidak memenuhi standar dan tidak memenuhi
kelengkapan aspek legalitas.
2.3.4 Permasalahan UMK